Anggita Dewi Asmara setelah kehilangan kedua orang tuanya ,kini Anggita tinggal memiliki seorang adik bernama Anjas Dwi Bagaswara adik laki laki satu satunya yang ada di dunia ini .
Namun , satu tahun yang lalu , Anjas divonis menderita jantung koroner hingga di haruskan menjalani perawatan intensif yang membutuhkan biaya ratusan juta setiap bulannya . dan Anggita tidak memiliki uang sebanyak itu , setelah keluarganya hancur dan menjadikan dirinya dan adiknya harus menjalani kehidupan yang sangat sederhana .
dan suatu hari datang seorang pria datang mengulurkan tangan padanya . dia bernama Maxsim putra Samudra , seorang presdir BIRTH AND MEETING GROUP . Yang memang sedang membutuhkan seorang istri kontrak untuk menghindari perjodohan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16 Perhatian Maxsim.
Maxsim melirik dari pantulan cermin tanpa tanpa membalikan badan . Anggita merasa konyol dengan pertanyaan nya sendiri . Dia ingat dengan pesan Maxsim yang bilang akan pulang kemarin malam , jadi sudah pasti dia pulang sesuai perkataannya .
"Maaf aku ketiduran , tak menyadari saat kamu pulang ." ucap Anggita .
"Aku akan ke luar negri beberapa hari , uang belanja dan semua kebutuhan sudah aku tranfer ke pada Bibi indri ."
"Oh , hati hati ." ucap Anggita melihat kepergian Maxsim .
"Ternyata ini alasan dia datang , karena akhir pekan tidak bisa datang jadi sengaja memajukan jadwalnya . Aku sempat mengira kalau dia mulai luluh hatinya ternyata itu semua hanya imajinasiku saja , sadar Anggi kamu bukan siapa siapa , tak mungkin dia mencintaimu ." gumam Anggi dalam hati .
Anggita menepuk dadanya sendiri yang terasa sesak ,dia tidak mau banyak berpikir , Anggita bangkit dari tempat tidurnya pergi untuk membersihkan diri dan segera pergi ke kantor .
Anggita segera masuk ke dalam kamar dan menatap dirinya di pantulan cermin . Ia berpikir apa sebenarnya yang telah terjadi semalam .dia berusaha mengingat apa yang terjadi kemarin .
Namun ketika berusaha mengingatnya ,Anggita hanya merasakan kepalanya berdenyut dan cukup sakit . Kemarin dia pulang dari kantor lebih awal karena tidak enak badan . Lalu tertidur di kamar seharian .
"Harusnya aku benar benar tidak makan makanan pedas kemarin ." sesal Anggita . Dia merutuki kebodohannya sendiri , dengan melawan kehendak tubuhnya . Dan dapat terlihat dengan jelas raut wajah tidak senang yang di tunjukan oleh Maxsim .itu pasti karena dirinya tidur saat dia pulang .
"aku berjanji tidak akan makan makanan pedas lagi ." ucap Anggita pada pantulan nya di cermin .
Lima belas menit kemudian , Anggita segera turun ke bawah , dia mencari keberadaan Maxsim untuk sarapan . Tapi kelihatannya Maxsim sudah pergi tanpa sarapan .
Saat itu Bibi Indri sedang menata menu untuk sarapan di meja makan . Melihat anggita yang turun dari lantai atas segera menghentikan pekerjaannya dan menghampiri Nyonyanya .
"Nyonya sudah bangun? , apa keadaan Nyonya sudah lebih baik ." khawatir Bibi Indri .
Anggita tersenyum ." Terima kasih Bibi , karena Bibi merawatku kemarin jadi keadaan aku sekarang sudah lebih baik ."jawab Anggita .
"Haha Nyonya terlalu sungkan , padahal bibi cuma mengambilkan kompresan , selanjutnya Tuan yang merawat Nyonya , bahkan menjaga Nyonya semalaman ."
Anggita yang telah duduk di meja makan akan mengambil piring , tangan nya terhenti dengan tiba tiba saat mendengar penuturan Bibi Indri .
"Apa maksud Bibi ?." tanya Anggita
Bibi Indri tersenyum canggung merasa tidak enak ." Karena demam Nyonya sangat tinggi , Bibi juga sangat khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Nyonya pasti Tuan akan marah .Jadi bibi terpaksa menghubungi Tuan , mengabarkan keadaan Nyonya ." Anggita hanya bisa menelan ludah mendengar cerita bibi Indri .
"Sampai di rumah Tuan menghubungi Dokter iqbal setelah melihat keadaan Nyonya . Setelah Dokter Iqbal selesai memeriksa Nyonya dan pamitan pulang , Tuan masih tetap di kamar dan menjaga Nyonya , memberi Nyonya makan obat dan mengompres Nyonya juga ."
Anggita tak bisa menyembunyikan keterkejutannya mendengar cerita Bibi Indri panjang lebar .
Kenapa dia jadi begitu perhatian seolah mereka adalah pasangan yang saling mencintai .Anggita menjadi bingung , namun memikirkan hal itu lagi , Anggita mengira mungkin Maxsim melakukan semua secara spontan sebagai rasa prikemanusiaan saja .
Meski mereka hanya pasangan suami istri kontrak . Tapi mereka sudah bersama satu tahun pasti banyak sedikit ada rasa kepedulian antara satu sama lainnya .melihat dirinya begitu terpuruk dia tentu merasa kasihan .
Anggita mengangkatbwajahnya menatap jam di dinding menyadari sudah cukup siang diapun mengurungkan niatnya untuk sarapan .
"Bi Indri taruh saja sarapan aku ke dalam kotak bekal , aku akan sarapan di kantor ."
"Apa ?." Bibi Indri terkejut .
"Nyonya baru saja membaik ,apa tidak sebaiknya Nyonya izin untuk istirahat di rumah hari ini ." ucap Bi Indri .
"Tidak apa apa ,Bi . Aku baik baik saja , Bi Indri siapkan saja bekal nya . Aku mau naik ganti baju kerja dulu ." ucap Anghita dan langsung kembali naik ke kamarnya .
***
Mobil yang di kendarai Anggita sudah memasuki halaman kantor Moonlight ,bersamaan dengan Rosa yang juga baru sampai .mereka bertemu di tempat parkiran .
"Anggita , Aku dengar kemarin dari Pak Narendra kamu pulang lebih awal karena sakit . Sekarang kenapa kamu sudah kembali masuk kerja .? ." Rosa bicara begitu cerewet seperti ibu kos yang menagih tugakan .
Rosa membalikkan badan Anggita dan menyentuh keningnya ingin memeriksa keadaan sahabatnya itu .
Anggita menepis tangan Rosa dengan pelan ." kemarin memang agak kurang enak badan . Tapi sekarang sudah membaik dan sehat ."Rosa berdecak kesal .
"Ck...kamu benar benar membuat orang khawatir , tapi alangkah baiknya kamu minta izin , Pak Narendra pasti akan mengerti ." ucap Rosa .
Namun Anggita malah menggelengkan kepala ." Aku tidak berpikir untuk libur , masih ada begitu banyak pekerjaan yang belum selesai . Bagaimana mungkin aku bisa duduk santai di rumah .?
"Kamu ini , sepertinya hidup hanya untuk bekerja . Kamu juga harus cepat mencari suami . Yang kaya raya lalu cukup menjadi ibu rumah tangga saja , dan biar suamimu saja yang bekerja ." canda Rosa .
Anggita tidak menjawab atau mengatakan apapun dan malah ikut tertawa bersama Rosa . Tidak tahu saja jika dirinya memang sudah menikah dan punya suami yang kaya raya no satu di kota J .
Namun pernikahan ini hanya akan bertahan selama dua tahun , jadi dia juga harus bekerja untuk hidup kedepannya .
Anggita dan Risa baru saja sampai di divisinya , melihat anak anak yang lain berkerumun di meja Sinta membuat mereka penasaran .
"Berita apa yang sedang kalian lihat , sepertinya sangat seru . Aku juga ingin melihatnya ." Ucap Rosa sambil mencari celah ikut mengintip dari samping .
"Eh Kak Rosa , Mbak Anggi sini kalian juga harus melihatnya ." panggil Sinta
"Berita ini jadi trending , hanya dalam setengah jam ." lanjut Sinta sambil melambaikan tangan nya .
"Berita hubungan antara Presdir Maxsim dengan artis pendatang baru Happy Nayoan , sepertinya sungguhan . Seorang paparazi berhasil mendapat photo Presdir Maxsim saat berada di bandara . Kebetulan juga postingan Happy juga menunjukan dirinya berada di bandara yang sama dengan Presdir Maxsim . Sekarang banyak orang yang percaya dengan berita ini ."
Anggita yang semula tidak begitu tertarik dengan berita itu sontak menghentikan langkah kakinya mendengar mereka menyebut nama Maxsim .
"Memang dia pergi pagi ini ke luar negri , tapi apa iya dia pergi dengan artis itu , tidak !." Anggita menggelengkan kepala nya dengan tegas . Gosip ini memang sudah ada sejak beberapa minggu yang lalu . Tapi itu hanya gosip dari media yang ingin membuat berita viral dan mencari folower untuk menaikan kualitas untuk mendapatkan centang biru .