Istri Kontrak Kesayangan Ceo (Istri Kembar Ceo ³)
Setelah pergi meninggalkan perusahaan Menteng group Maxsim benar benar pergi ke kota J untuk merintis karirnya , dia ingin berdiri di kakinya sendiri tanpa bayang bayang keluarga besar Samudra .
Sore itu maxsim berdiri di sebelah makam leluhurnya .
"Eyang kakung , Eyang putri aku berhasil berdiri di atas kakiku sendiri . Aku tidak mau harta sengketa itu . tapi aku juga tidak mau di jodohkan . Semoga Eyang mengerti dengan apa yang ku lakukan selama ini , adalah yang terbaik untuk ku , kalau memang Allah mentakdirkan atau menjodohkan aku dan dia , dengan senang hati akan aku jalani Eyang ."
***
" Dalam pernikahan ini aku tidak menginginkan anak , jadi jangan lupa untuk minum pilnya ."
Anggita membenamkan wajahnya di bantal sambil menahan rasa sakit di beberapa titik di tubuhnya . Bahkan dia tidak bisa mendengarkan , dengan jelas apa yang di katakan oleh pria itu . Namun tanpa menyimak sekalipun Anggita tahu dengan jelas apa yang ingin di sampaikan oleh pria itu .
Pria itu tidak lain adalah Maxsim Putra Samudra , suami sahnya sendiri . Seorang Presdir muda sebuah perusahaan baru di kota J ,yang masuk dalam deretan 50 besar .
Setelah selesai berhubungan Maxsim langsung bangkit dari atas tubuh wanitanya dan langsung memunguti bajunya dan berjalan menuju ke kamar mandi . Tidak lama kemudian dia keluar dengan setelan jas mewah nya bersiap untuk pergi .
"Hari ini tidak mau menginap .?
Anggita mendudukan tubuhnya sambil melilitkan selimut untuk menutup tubuhnya ,dia merasa sungguh bodoh karena telah menanyakan sesuatu yang sudah jelas jawabannya .
"Tidak .!
Maksim hanya berhenti di abang pintu tanpa mengatakan sepatah katapun . Satu menit kemudian dia mengeluarkan ponselnya . Selang beberapa saat terdengar notifikasi di ponsel anggita yang ada di atas nakas .
"Aku sudah mentranfernya ." hanya itu yang di ucapkan , dan setelah itu dia pergi menghilang di balik pintu , hanya menyisakan jejak aroma maskulin nya yang tertinggal .
Anggita meraih ponselnya , ada pesan di e-banking nya yang tertera jelas berapa nominal yang banyak di sana .
Anggita merasakan ada rasa nyeri di dalam hatinya , dia merasa bukan seperti seorang istri . Tapi seperti bekerja sebagai partner tidur ,kasarnya wanita kupu kupu malam , yang akan mendapat bayaran setelah menemani tidur .
Namun Anggita tidak bisa marah , mendapat perlakuan seperti ini . Karena hubungan pernikahan nya memang berbeda dengan hubungan pernikahan pada umumnya .
Pernikahan Antara Anggita Dewi Asmara dengan Maxsim Putra Samudra hanyalah pernikahan pranikah , atau nikah kontrak .
***
Flas back 1 tahun yang lalu .
"Nona Anggita , adik anda mengidap penyakit yang sangat ganas ."ucap seorang Dokter .
"Sakit apa yang di derita Adik saya Dok ."
"Jantung koroner ." jawaban Dokter bagai petir di siang bolong bagi Anggita . Kalau boleh Anggita mengumpat dia ingin mengumpat pada Alam . Seakan tidak memberinya kehidupan yang adil . Sekitar 8 tahun yang lalu Alam semesta telah memanggil kedua orang tuanya secara tragis . 8 tahun kemudian Alam semesta memberikan dia cobaan lagi .penyakit yang mematikan untuk adiknya ,keluarga satu satunya yang tersisa , di vonis penyakit mematikan .
Anggita melihat laporan medis yang baru saja di berikan oleh sang Dokter . Tangan nya gemetar saat membaca informasi keadaan Anjas , Adik laki lakinya .
"Dokter Abraham , apakah ada harapan untuk Anjas selamat ." tanya Anggita .
Sekilas terlihat Dokter menarik nafas dalam .ini membuat Jantung Anggita seakan akan ikut berhenti berdetak . Untuk menunggu jawaban dari sang Dokter .
"Selain mengidap penyakit jantung koroner , Mas Anjas juga mempunyai riwayat penyakit Outonium ."
"penyakit apa lagi itu Dok ."
"Outonium adalah penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel sel sehat dalam tubuh manusia . Penyakit ini berkembang ketika sistem tubuh salah dalam menilai sel sehat yang ada dalam tubuh dan malah di anggap sebagai zat asing . Sehingga penyakit ini membuat keadaan Mas Anjas semakin parah . namun , Nona Anggita jangan cepat bersedih ." melihat wajah sedih Anggita Dokter itu cepat cepat menyambung kalimatnya .
"Masih ada harapan . Perkembangan medis dalam beberapa tahun belakangan ini sudah bertambah semakin pesat . Selama bisa membuat Mas Anjas bertahan beberapa tahun lagi . Kemungkinan untuk sembuh masih ada ."
Anggita mengangkat wajahnya dengan semburat senyum mendengar penjelasan sang dokter . Dia merasa senang , bahkan jika kemungkinan yang tersisa hanya 1 % dia harus tetap percaya , Adiknya Anjas akan sembuh dan kembali ke dalam rangkulannya .
Namun yang harus dia pikirkan sekarang adalah biaya perawatan untuk Anjas . Termasuk ruang rawat inap , biaya infus , obat obatan dan beberapa tambahan yang lainnya . Semua itu di perkirakan di atas angka seratus juta perbulan nya .
Mungkin ,jika itu dulu angka seratus juta bukanlah apa apa bagi keluarganya .Ayahnya Bagaswara Dwi pangga juga seorang pengusaha sukses yang menempati posisi orang terkaya di kota J .Sementara ibu nya flora Asmara adalah musisi terkenal yang memiliki banyak karya .
Anggita pernah hidup bak putri raja yang tinggal di istana dan mempunyai banyak pelayan yang siap melayaninya kapan saja . Setiap ucapannya harus di dengar dan menjadi perintah mutlak yang tidak dapat di patahkan .
Namun kecelakan 8 tahun yang lalu . Yang merenggut nyawa kedua orang tuanya telah merubah hidupnya jatuh ke titik paling rendah . Perusahaan bangkrut , rumah bak istana juga di sita . Anggita yang hidup bak putri Raja menjelma menjadi gadis biasa yang tak akan terlihat walau di depan mata .
Hidup luntang lantung tak jelas mencari makan untuk diri sendiri dan adiknya Anjas .yang lebih muda 4 tahun darinya .
"Nona Anggita ." Anggita sadar dari lamunannya .
"Saya tahu situasi keuangan Anda , jadi saya akan membantu agar Anda bisa membayarnya di setiap akhir bulan ." ucap Dokter Abraham .
Anggita tidak bisa mengatakan apa apa selain mengucapkan terimakasih pada Dokter . Baginya yang terpenting adalah Anjas . Untuk masalah biaya dia akan berusaha mencarinya .
"Dokter , kalau begitu saya permisi dulu ." ucap Anggita . Meninggalkan ruangan Dokter dan keluar dari rumah sakit .
Karena telah bertekat mencari uang , Anggita harus pergi mencari uang . Anggita harus mencari pekerjaan tambahan karena gajinya tidak akan cukup untuk membayar biaya perawatan .
Anggita mencari lowongan pekerjaan di beberapa situs media online dan surat kabar , tentang pekerjaan yang mempunyai gaji besar . Pekerjaan yang menjanjikan bayaran tinggi hanya ada di sebuah Bar Night Klub Blue , yang sedang mencari karyawan dengan deskripsi upah yang lumayan .
"Aku harus mencoba datang ke sana ." tanpa banyak berpikir Anggita pergi ke Bar Night Klub Blue , siapa yang menyangka setelah interview singkat Anggita bisa langsung bekerja .
"Anggita ini pakaian kamu , cepat ganti dan segera datang ke ruangan saya ." ucap Manager Bar .
Anggita melihat pakaian yang di berikan oleh manajer bar begitu minim dan seksi . Dia merasa ingin mengundurkan diri saja saat itu juga . Tapi sisi lain hatinya tidak bisa menyerah , karena dia membutuh uang untuk biaya perawatan Anjas .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments