Ayla tak menyangka kalau pria yang sudah dengan mati matian dia lupakan malah serumah dengannya, bukan jadi suaminya tapi jadi adik iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airishna Alba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 pelanggan misterius
Pagi hari Ayla terbangun dari tidurnya dengan sinar mentari yang cerah menyapa dirinya melalui jendela kamar. Langit biru yang bersih menghiasi langit pagi, membuat hati Ayla terasa ringan dan penuh semangat. Dia merasa senang karena hari ini adalah hari di mana dia akan berangkat kerja ke cafe yang menjadi tempatnya mencari rezeki.
Langkah Ayla ringan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum beraktivitas. Air hangat menyentuh kulitnya dan membuat tubuhnya semakin segar. Aroma sabun mandi yang harum membuat pikirannya melantun ke dunia lain, dunia di mana segala hal terlihat begitu indah dan damai.
Setelah mandi, Ayla melangkah ke lemari pakaian untuk memilih busana yang akan dipakainya hari ini. Dia memilih dress berwarna biru muda yang membuatnya terlihat anggun dan cantik. Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai indah, menambah kesan manis pada penampilannya.
Sebuah cafe yang tenang dan nyaman, menjadi tempat bagi Ayla untuk bekerja setiap harinya. Aroma kopi yang harum dan suara gemerincing cangkir menjadi latar belakang yang menyenangkan bagi pelanggan yang datang.
Namun, hari itu ada sesuatu yang berbeda. Seorang lelaki yang menyamar memasuki cafe itu. Memakai kacamata hitam dan topi, dia mencoba menyembunyikan identitasnya.
Lelaki itu duduk di sudut cafe, menyamar sebagai pelanggan biasa. Rambutnya yang hitam tergerai rapi di atas dahinya yang sedikit berkeringat. Matanya terus memperhatikan sosok Ayla, gadis cantik yang sedang sibuk melayani pelanggan di meja seberang.
Hatinya berdegup kencang begitu melihatnya, namun ia harus tetap berpura-pura tenang dan menjaga rahasia di balik kedatangannya ke cafe ini.
"Silahkan pak, buk. Ini menu andalan cafe kami. "
Ayla, terlihat begitu lincah dan cantik dengan senyumnya yang manis. Lelaki itu merasa seperti terpana setiap kali melihatnya bergerak-gerak di sekitar cafe.
Namun, ia tahu bahwa cintanya kepada Ayla tidak bisa terungkap karena penyamarannya.
Konflik mulai muncul saat lelaki itu merasa sulit untuk menyembunyikan perasaannya. Saat Ayla mendekatinya, dadanya terasa sesak dan sulit untuk mengendalikan diri.
"Permisi, apa bapak sudah pesan sesuatu?" Tanya ayla ramah.
"Sa- saya mau americano coffe with ice"
"Baik, di tunggu"
Namun, ia terus berusaha menutupi perasaannya dan terus berpura-pura menjadi pelanggan biasa yang hanya memesan secangkir kopi di cafe tersebut.
Hingga suatu saat, saat Ayla sedang berjalan melewati meja tempat lelaki itu duduk, matanya secara tidak sengaja bertemu. Lelaki itu merasakan detakan jantungnya berhenti sejenak.
Ayla pun terlihat sedikit terkejut dan heran melihat ekspresi lelaki itu yang panik.
Ayla merasa ada yang aneh dengan lelaki itu. Matanya terus-menerus mencuri pandang ke arahnya, mencoba untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh lelaki tersebut.
"Kenapa dia lama sekali hanya menghabiskan secangkir kopi, kurasa dia terus melihat ke arahku.. Duh ayla jangan ge-er " Gumamnya dalam hati
Meskipun sibuk melayani pelanggan, Ayla tidak bisa menghilangkan rasa penasaran yang ada dalam dirinya.
Lelaki itu, di sisi lain, juga merasakan ketegangan yang sama. Saat dia melihat Ayla sibuk bergerak di sekitar cafe dengan indahnya, hatinya berdegup kencang.
Dia mencoba untuk menyembunyikan perasaannya, namun sulit baginya untuk menahan rasa gugup yang ada. Setiap kali Ayla menatapnya, dia merasa seperti dunianya berhenti sejenak.
Saat Ayla berjalan mendekati meja tempat lelaki itu duduk, tiba-tiba dia menoleh. Mata mereka bertemu secara kebetulan, dan itu membuat lelaki itu merasa seperti dunia ini tidak lagi miliknya. Dia segera membayar pesanannya dan berlari keluar dari cafe, mencoba untuk menghindari kecurigaan Ayla.
Di luar cafe, lelaki itu duduk di bangku taman sambil mencoba untuk meredakan detak jantungnya yang masih berdegup kencang.
Di sisi lain, Ayla merasa bingung dengan perilaku lelaki itu. Ada sesuatu yang aneh dan misterius dalam dirinya. Dia merasa seperti lelaki itu mengawasinya dengan saksama, namun dia tidak bisa memastikan dengan pasti. Hatinya berdebar-debar saat mengingat tatapan lelaki itu ke arahnya tadi.
Hari-hari berlalu, dan lelaki itu terus mengunjungi cafe tempat Ayla bekerja. Setiap kali dia melihat Ayla, perasaannya semakin sulit untuk dikendalikan.
Dia ingin mengungkapkan perasaannya pada Ayla, namun dia juga tahu bahwa dia harus tetap fokus pada misi rahasia yang sedang dia lakukan.
Sementara itu, Ayla juga merasa semakin penasaran dengan lelaki itu. Dia mencoba untuk mengumpulkan informasi tentang lelaki tersebut, namun semua upayanya sia-sia. Lelaki itu terus menyembunyikan identitasnya dengan sempurna.
Suatu hari, saat cafe hampir sepi dan hampir tutup, lelaki itu duduk di meja dekat counter tempat Ayla bekerja. Dia memperhatikan setiap gerakan Ayla dengan hati-hati, mencoba untuk menyampaikan perasaannya tanpa kata-kata.
Namun, Ayla merasa ada yang janggal. Dia bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan lelaki itu.
Tanpa bisa menahan rasa penasarannya, Ayla akhirnya menghampiri lelaki tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
tanyanya dengan senyum ramah.
Namun, lelaki itu hanya tersenyum tipis dan berdiri meninggalkan cafe dengan cepat.
Ayla merasa semakin bingung dengan perilaku lelaki itu. Dia tidak bisa memahami mengapa lelaki itu terus mengunjungi cafe tempatnya bekerja, namun selalu berusaha untuk menghindarinya.
Sementara itu, lelaki itu memutuskan untuk mengakhiri misinya. Dia tahu bahwa dia tidak boleh terlalu dekat dengan Ayla, karena akan membahayakan keberhasilan misi tersebut. Namun, hatinya tidak bisa memungkiri bahwa dia merasakan sesuatu yang istimewa pada gadis itu.
***
Dalam kegelapan malam, lelaki itu merenungkan bagaimana ia harus berpura-pura dan menjaga jarak dengan Ayla, gadis yang telah menyita hatinya begitu dalam.
Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap melindungi wanita tersebut, meskipun ia tak bisa menyangkal bahwa perasaannya pada Ayla semakin berkembang.
Mmmm,, sampai kapan aku akan menggunakan identitas ku sebagai orang asing Ayla. Andai kau bisa memaafkan ku.
Dengan hati yang berat, lelaki itu mengetahui bahwa pengawasan rahasia terhadap Ayla harus terus dilakukan tanpa mengorbankan kebahagiaannya sendiri. Dia ingin melihat Ayla bahagia, meskipun cintanya tak pernah bisa diungkapkan dengan jelas.
Dan dalam kegelapan malam yang sunyi, lelaki itu membiarkan cintanya tumbuh di hatinya sebagai rahasia yang hanya akan ia simpan hingga akhir hayatnya.