10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Ara yg mendengar perkataan Mark barusan langsung memerintahkan Arjun sang sopir menuju sebuah tempat.
"Ke jalan xx Bang." Titah Ara pada sang sopir, sedangkan Zea sejak tadi hanya dia menunduk, sesekali gadis itu akan menatap keluar jendela.
Semua itu tak luput dari perhatian Mark.
"Kamu tau kenapa aku tidak tertarik mengenal gadis asing?." Tiba-tiba Mark berkata demikian, sambil menatap Zea yg saat itu hanya fokus menatap gedung-gedung pencakar langit, atau pepohonan yg ada di pinggir jalan.
Namun saat mendengar pertanyaan Mark tadi, gadis itu langsung mengalihkan pandangan nya menatap Mark.
"Tidak." Sahut Zea seraya menggelengkan kepala nya.
"Mau tau kenapa?." ucap Mark menatap gadis culun di samping nya itu dengan intens.
"Kenapa?." Tanya Zea, sambil balas menatap Mark, sehingga untuk sejenak pandangan mata kedua nya saling bertemu di udara.
Tatapan netra berwarna hitam pekat milik pria tampan tersebut, terasa begitu menusuk relung hati Zea, yg membuat jantung gadis itu semakin berpacu cepat, tatapan mata yg begitu tajam.
"Mark, aku rindu kamu yg dulu, dimana kamu menatap ku dengan penuh rasa kasih, tidak seperti sekarang ini." ucap Zea bermonolog dalam hati.
Mark menghela nafas dalam, kemudian lekas-lekas lelaki tampan tersebut memutuskan kontak matanya dengan Zea. Jika terus bersitatap dengan gadis di dekat nya kini, maka jantung nya akan semakin tak aman.
"Itu karna dalam hatiku telah tertanam nama seorang gadis kecil ku, dan hanya dia yg akan terus bertahta di hati ini." Mark berkata sambil memperhatikan raut wajah gadis culun tersebut.
Sementara Ara dan Arjun sang sopir hanya diam, mereka pura-pura tak mendengar dan tak melihat saja.
"Se yakin itukah kamu dengan perasaan mu?." Sahut Ze pelan.
"Sangat yakin, karna semakin aku dewasa dan semakin aku jauh darinya, maka aku semakin sadar, bahwa rasa yg ku miliki untuk nya, bukanlah hanya sekedar cinta monyet belaka." Ujar Mark dengan mantap.
"Apa yg membuat mu begitu tertarik padanya?." Tanya Zea, sungguh dia sangat penasaran.
Mark menatap gadis dengan penampilan culun itu dengan alis bertaut dan mata memicing tajam.
"Jika kamu bertanya apa yg membuat ku tertarik padanya, maka jawaban nya sangat gampang, tentu saja semua yg ada pada dirinya aku suka." Sahut Mark, dengan senyum tipis nya.
"Dia cantik, lembut, baik hati, dan juga pemberani."Cerita Mark. Saat bercerita tentang Zea, sesekali Mark akan mengingat masa-masa nya bersama Zea.
"Apakah arti nya kalau aku cantik, kamu bisa tertarik padaku?." Celetuk Zea. Mark langsung tersenyum miring mendengar nya.
"Tidak akan, gadis secantik apapun tak akan mampu menggantikan Zea ku." Tegas Mark.
"Lalu sekarang dimana gadis itu?." Sengaja Zea bertanya demikian, untuk memancing Mark, apakah lelaki itu mengetahui keberadaan nya. Lagi-lagi Mark tersenyum misterius.
"Entahlah, aku belum tahu pasti, namun yg jelas aku merasa bahwa aku berada begitu dekat dengan nya." Sahut Mark dengan santai nya, yg membuat Zea langsung membelalakkan mata nya. Karna gadis itu tidak bodoh untuk tidak memahami maksud dari perkataan Mark barusan.
"Karna sejauh apapun Zea ku berada, dia akan selalu dekat di hatiku." Tambah Mark, dia bisa melihat reaksi gadis di depan nya ini sedikit berbeda tadi, oleh sebab itulah Mark sengaja menyambung perkataan nya tadi.
Zea hanya menganggukkan kepala nya, dalam hati dia merasa sedikit lega, arti nya Mark belum mengenali dirinya.
Bukan karna Zea tak mau Mark mengetahui tentang diri nya, akan tetapi Zea ingin mengetes sampai dimana kepekaan Mark, dan apakah lelaki itu benar-benar akan mengenali diri nya bahkan dengan mata tertutup sekalipun seperti yg selama ini pria tampan itu ucapkan.
"Lalu bagaimana jika gadis mu itu ternyata sudah melupakan mu?." Selidik Zea. Yang membuat Mark lagi-lagi mengulas senyum tipis nya.
"Maka akan ku buat dia mengingat ku kembali, dan akan ku pasti hanya ada seorang Mark dalam hidupnya." Kecam Mark penuh tekad.
"Tetapi aku sangat yakin seyakin-yakinnya, bahwa Zea ku juga bisa menjaga hatinya untuk ku." Tambah Mark, yang membuat Zea ingin sekali menonjok muka lelaki itu, sebab lelaki itu tahu saja bahwa dirinya memang selalu menjaga hati untuk pangeran sekaligus pahlawan masa kecil nya itu.
"Bagaimana jika gadis yg dulu kamu bilang sangat cantik itu malah menjadi gadis yg jelek, atau tidak sesuai ekspektasi mu, misal nya saja gadis itu malah sudah buta, atau justru tuli." ucap Zea kembali melontarkan pertanyaan pada Mark, sambil menatap lelaki itu lekat.
"Hffttt." Suara Ara yg menahan tawa nya, bagiamana Ara tidak tertawa, bisa-bisa nya Zea mengatakan tentang dirinya sendiri, yg bisa jadi buta dan tuli, bahkan jelek.
"Ara jangan tertawa, tidak ada yg lucu." Mark dan Zea berkata bersamaan.
"Ciyeee Raudha dan Mark sepertinya memang cocok, bicaranya saja barengan, udahlah Mark, lebih baik sama Raudha saja yg sudah jelas di depan matamu, dari pada Zea yg jauh, bahkan bisa jadi Zea sudah ada melupakan mu, secara cowok-cowok di Swiss kan juga ganteng-ganteng." Goda Ara.
"Setuju." Sahut Zea, gadis itu akan berakting menjadi si gadis culun mengejar cinta pangeran tampan.
"Tak peduli seperti apapun keadaan Zea ku saat ini, bagiku hanya ada Zea, dan Zea, boleh saja dia melupakan ku, namun aku akan tetap jadi Mark yg dulu, yg akan selalu ada untuk nya, serta akan ku lindungi dan ku sayangi dia dengan segenap jiwa dan ragaku." Tegas Mark.
Ara dan Zea saling melempar pandang melalu pantulan spion dalam mobil.
"Mark kata-kata mu begitu menjanjikan ku harap suatu saat kamu bisa membuktikan nya, jangan cuma omkodo alias omong kosong doang." Cibir Ara. Mark hanya mengedikkan bahunya saja, lelaki itu tak akan menanggapi nya, dia hanya perlu membuktikan.
Bertepatan dengan itu, mobil pun mulai terhenti, lantaran mereka telah sampai di tempat yg dituju sesuai permintaan Ara dan Mark.
Zea langsung membuka pintu mobil nya dan keluar, dada nya mulai terasa sesak melihat tempat itu, padahal mereka baru berada di depan gerbang nya saja.
Berkali-kali gadis itu menghela nafas dalam, dan menghembuskan perlahan. Semua itu tak luput dari penglihatan Mark. Dan membuat lelaki tampan itu semakin menatap curiga gadis culun yg bernama Raudha itu.
Akan tetapi Mark bersikap seolah dirinya tak peduli pada Zea, hingga lelaki itu langsung berjalan memasuki area tempat tersebut.
"Ayo Raudha." Ara langsung menggandeng tangan Zea, dan mengajak nya berjalan menyusul Mark. Bukan tanpa alasan Ara menggandeng tangan Zea, akan tetapi Ara faham betul bagaimana perasaan Zea.
"Mark memang nya kamu tahu letak nya?." Ujar Ara setengah berteriak lantaran lelaki tampan itu berjalan bagai di kejar setan.
Mark yg mendengar seruan Ara langsung menghentikan langkah nya, lelaki tampan itu menoleh sejenak.
"Tunjukkan." Ucap Mark kemudian.Ara dan Zea berjalan di depan Mark sambil bergandengan tangan.
Tak ada percakapan selama mereka berjalan memasuki area tersebut, masing-masing setia mengatupkan mulut mereka.
Hingga beberapa menit berlalu, ketiga orang itu berhenti di depan beberapa makam yg bisa di bilang sangat mewah dan bagus.
Zea langsung bersimpuh di dekat sebuah nisan dengan bertuliskan nama Reyhan Al Zayan.
Mark ikut duduk berjongkok disamping Zea. Di ikuti oleh Ara yg juga berjongkok di dekat Zea, posisi saat ini dengan Zea yg berada diantara Arania dan Mark.
"Kamu tahu ini makam siapa??." Tanya Mark pelan.Zea hanya diam. Gadis itu memilih pura-pura tuli saja.
"Ini adalah makam adik ipar ku, di dalam sana terkubur seorang bayi yg tidak berdosa, dan semua itu akibat ulah seseorang yg tidak bisa di sebut sebagai manusia, akan tetapi dia itu iblis." Ucap Mark berapi-api.
"Rayhan kakak sudah kembali, kak Mark dan kakak mu Zea pasti akan menemukan orang yg telah merenggut hidupmu bahkan sebelum kamu bisa melihat dunia ini." ucap Mark berkata seraya mengusap nisan yg bertuliskan Rayhan Al Zayan Dirgantara.
Zea sudah tak bisa menahan air mata nya lagi, gadis itu sudah sesegukkan, dadanya begitu sesak seolah dirinya tak bisa bernafas. Mark yg melihat hal itu juga ikut sesak, lelaki itu langsung menatap Arania, dan memberi kode pada sepupu nya itu.
Arania yg mengerti kode dari Mark langsung bangkit dari berjongkok dan berlalu dari tempat itu, tujuan Arania adalah kembali ke mobil untuk memberikan ruang pada Mark dan Zea.
\*
Bersambung................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.