NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Genius

Pengasuh Tuan Muda Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:64.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Ajeng harus pergi dari desa untuk menyembuhkan hatinya yang terluka, sebab calon suaminya harus menikahi sang sepupu karena Elis sudah hamil duluan.

Bibiknya memberi pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang bocah 6 tahun dari keluarga kaya raya di Jakarta.

Ajeng iya iya saja, tidak tahu jika dia adalah pengasuh ke 100 dari bocah licik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Tidur Yang Nyenyak

Ajeng duduk di depan dengan Reza yang mengemudikan mobil, sementara Sean duduk di belakang bersama Oma.

Oma Putri memangku sang cucu dengan penuh kasih sayang, dia rindu sekali, bahkan sampai saat ini masih saja merasa cemas.

Biasanya mana mau Sean dipangku seperti ini, dan hal itu makin membuat Oma Putri jadi sendu.

"Oma, aku baik-baik saja, mbak Ajeng malah yang terluka," ucap Sean, dia bicara cukup keras hingga Reza pun mampu mendengarnya.

Sementara Ajeng hanya diam dan menunduk, melihat kedua tangannya sendiri yang saling meremat di atas pangkuan.

"Mbak Ajeng terluka? bagaimana bisa?" tanya Oma Putri.

Dan saat itu juga Sean menjelaskan semuanya, tentang buku sketsa, tentang kemarahan mama Mona dan tentang mbak Ajeng-nya yang di dorong hingga jatuh terjerembab ke atas lantai dan keningnya membentur pinggiran meja.

Oma Putri terenyuh, dia memang menghawatirkan Ajeng, namun lebih banyak pilu terhadap nasib sang cucu. Datang ke tempat Mona memang hanya akan memberikan luka.

"Rez, berhentilah di rumah sakit di depan, kita obati lukanya Ajeng," titah Oma Putri.

"Tidak perlu Oma, ini cuma lecet sedikit," sanggah Ajeng buru-buru, baginya pun ini hanyalah luka ringan. Di desa sering juga terluka bahkan lebih parah, sungguh, tentang luka ini Ajeng merasa baik-baik saja.

Reza hanya diam, dia tetap melaju.

"Coba Oma lihat."

Ajeng menoleh kebelakang, sementara Oma Putri menghidupkan lampu di dalam mobil itu. Baginya luka itu tetap saja parah, ada memar dan luka di bagian tengah.

"Tidak, kita berhenti di rumah sakit." putus Oma Putri.

"Jangan Oma, lebih baik kita pulang saja, aku akan meminta bantuan bik Asmi untuk mengobatinya," tolak Ajeng lagi. Bik Asmi adalah salah satu pelayan di rumah Aditama.

"Mbak Ajeng kok ngeyel sekali sih, kata Oma kan ke rumah sakit, itu Artinya kita harus ke rumah sakit," timpal Sean.

Ajeng tak bisa membantah lagi, terlebih saat Reza pun membawa mobil itu untuk masuk ke area rumah sakit yang mereka lewati.

Ajeng di bawa ke ruang IGD dan langsung mendapati penanganan oleh salah satu pegawai kesehatan di sana.

Sean terus memperhatikan dengan lekat, dia bahkan berada di pangkuan Ajeng saat dokter membersihkan luka itu.

"Sakit ya?" tanya Sean.

Ajeng mengangguk.

"Perih," jawabnya.

"Jangan nangis," balas Sean lagi. Lama bersama membuat mereka sama-sama tahu, jika mereka berdua adalah dua orang yang cengeng.

Oma Putri tersenyum melihat kedekatan itu, sementara Reza tetap memasang wajahnya yang datar. Untung saja Sean tidak terluka, kalau sampai anaknya lecet sedikit saja, dia akan langsung memecat Ajeng.

Jam 9 malam lebih, mereka semua baru tiba di rumah.

Kakek Agung, Rilly dan Ryan sudah menyambut dengan cemas.

Apalagi saat tahu mereka semua singgah di rumah sakit.

Sean yang sudah tertidur langsung di bawa ke dalam kamarnya.

Ryan adalah yang terakhir masuk dan paling lama memperhatikan luka di kening Ajeng.

"Kening mu terluka?" tanya Ryan.

"Iya Om," jawab Ajeng dengan pandangan yang turun, dia tidak berani bersitatap degan siapapun di rumah ini. Sadar telah melakukan kesalahan besar dengan membawa Sean menemui mama Mona.

"Perbannya seperti mau copot," ucap Ryan, dia mendekat dan langsung menyentuh perban itu. Membenahinya dengan lembut.

"Istirahat lah, tidur yang nyenyak," ucap Ryan.

Kalimat biasa, namun malah membuat Ajeng menangis.

Ryan pun lantas menghapus air mata itu, entah apa yang dia ucapkan, Reza hanya bisa melihat adegan tersebut dan tak mampu mendengar pembicaraan keduanya.

1
Yessi Amalia
akibat terlalu lama menduda jadi bucin akut khaannn😂😂😂
Liana Wati
Luar biasa
Yessi Amalia
anak kodok pake bangun segala😂😂
Rafi Farisi
brati Ajeng itu smekor,,, semeter kotor 🤭🤭😂😂 kek gue haha😅
JANE ARDIANA
Luar biasa
JANE ARDIANA
Lumayan
JANE ARDIANA
Awas pak takutnya ada yang tegak tapi bukan keadilan ntar repot
Ragil.tok
Bukan dokter Alam namanya kalo gak tau😭🤣🤣
Mariaangelina Yuliana
cenderung baperan ya si Ajeng karakternya
Mariaangelina Yuliana
iklannya aduh shopee pake lama banget ini lah kadang malas' baca iklannya lama dari cerita
Yessi Amalia
Ajeng selalu menerka2
Iin Herawati
Luar biasa
Rini wit
duda karatan sekalinya buka puasa langsung Maruk 😂
Indah Rohmiatun
hahaha keren thor , gak bosan baca walau sdh berulang kali
Yessi Amalia
sabar ya om
Yessi Amalia
rasain tu tangan nakal/Facepalm/
Yessi Amalia
hahahaaa.....memanglah anak kodok ini ya😂
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
ruhe
q juga cengeng ☹️
ruhe
kok sama sih kaya q, la ilah 🤦‍♀😅🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!