NovelToon NovelToon
Salah Meminang

Salah Meminang

Status: tamat
Genre:Romantis / Poligami / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Tamat
Popularitas:88.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Follow ig Asri Faris ya : mazarina_asrifaris


Dia sangat dingin dan cuek. Aku membencinya dia pun begitu. Kami tidak saling mencintai namun di takdirkan hidup satu atap karena adanya sebuah ikatan suci pernikahan.

Aku semakin membencinya tatkala dia secara terang-terangan memberikan luka, luka yang tidak berdarah namun bisa menghancurkan raga dan sukma.

Akankah ada mentari setelah sekian purnama hanya gulita yang nampak. Jawabannya ada di novel ini cus... mulai baca

Warning!!!

Cerita ini mengandung bawang, 21++, dan poligami harap bijak dalam membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

Asher calling

Yuki masih memandang ponsel yang berkerlip dengan id penelfon seseorang yang sudah hampir tiga minggu ini tidak ingin ia lihat dan akan segera ia lupakan.

"Kenapa nggak di angkat?" Itu bukan suara Rara tetapi... suara seorang pria yang sangat familiar di indera pendengaran Yuki

Reflek gadis itu mendongakkan kepalanya, membenarkan pendengarannya atau hanya salah dengar.

"Hah!" Dalam seperkian detik Yuki masih tidak percaya Asher ada di depan matanya, tengah menatapnya tanpa jeda.

"Siapa Ki?" tanya Rara penasaran.

"Bukan siapa-siapa?" jawab Yuki acuh. Mengabaikan kedatangan Asher dan meninggalkan begitu saja di teras depan.

"Ki, kamu jangan drama gini dong, nggak lucu, ayo kita pulang!" seru Asher lantang. Asher mengikuti langkah Yuki masuk ke dalam rumah.

Sedangkan Rara juga sudah pamit sesaat kekasihnya datang, gadis itu sedang menunggu kekasihnya.

"Ngapain kesini? Pergi, aku nggak mau ketemu sama kamu!" usir Yuki kesal.

"Memangnya ada larangan suami berkunjung ke tempat istrinya?"

Yuki mendesah tak percaya. "Pulang sana, kehadiranmu tidak di harapkan," jawab Yuki ketus

"Aku mau pulang bareng istriku. Aku ke sini sengaja ingin menjemputmu," ajaknya tegas.

"Ck, aku tidak mau pulang." Yuki melangkah masuk dan hendak menutup pintu tapi Asher menahannya. Sehingga pintu itu dalam sekali dorongan terbuka lebar.

"Ayo kita pulang, kemasi barangmu yang ingin di bawa," titahnya dengan nada yang melembut.

Yuki memandang pria itu dengan tatapan tajam.

"Yuki... kamu harus pulang."

"Om, aku sudah bilang tidak mau pulang. Jangan memaksa!"

Asher menghembuskan napas kasar.

"Oke, kalau kamu belum mau pulang sekarang, aku yang menginap di sini."

"Jangan ngacau kamu, penghuni kost di sini tahunya aku masih single, tidak punya pacar apalagi punya suami, kita bisa di kira pasangan gelap," jawabnya kesal.

Asher sama sekali tak mendengarkan protes Yuki, ia berjalan ke arah pintu, menutup lalu menguncinya.

"Bereskan?" perintahnya dengan tegas.

Yuki masih menyorotnya dengan tatapan kesal.

"Om, jangan becanda deh... ayo buka pintunya dan keluar dari sini."

"Aku akan keluar kalau kamu mau pulang." Asher sama sekali tidak terusik. Pria itu malah dengan santainya menggulung lengan kemejanya, dan melepas celana panjangnya menyisakan pakaian dalam dan celana pendeknya saja. Lalu menggantung kemeja dan celana panjangnya di gantungan pakaian.

Yuki memalingkan wajahnya sejenak, diam mematung melirik pria dingin itu dengan wajah jengkel.

"Ki, pinjem handuk dong...?" Mulut Yuki terkatup rapat namun langkahnya menuju lemari mengambil handuk baru yang beberapa hari lalu sengaja ia beli. Yuki memberikan pada Asher lalu pria itu berjalan masuk ke kamar mandi.

Huhf....

Yuki menghembuskan nafas panjang, mendadak kepalanya menjadi mumet dan terasa bertumpuk banyak beban.

"Kalau sudah begini apa yang harus aku lakukan?" gumam Yuki kesal.

Klek

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Asher yang lebih segar mungkin pria itu habis mandi. Asher mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan ke ponsel Yuki.

"Buka ponsel mu, kamu bisa mengirimkan bukti foto itu kepada pemilik kost kamu. Bukti nyata kalau kita sudah menikah."

Yuki mengambil ponsel yang terletak di atas meja, ia segera mengecek ponselnya dan benar saja Asher mengirimkan beberapa foto pernikahan mereka.

Akhirnya dengan berat hati Yuki mengirim pesan dan memberi tahu pemilik kost kalau ada suaminya datang berkunjung dan akan menginap di sini. Awalnya beliau tidak percaya tetapi setelah Yuki mengirimkan bukti foto pernikahannya dengan Asher yang baru saja di kirimkan beberapa detik lalu akhirnya pemilik kost itu percaya.

Satu permasalahan izin menginap sudah terpecahkan dan sekarang masalahnya? bagaimana ia akan tidur nanti sedangkan ranjang yang ada berukuran kecil kalau untuk berdua bisa di pastikan tidak ada celah.

Yuki masih sibuk berpikir ketika suara Asher membuyarkan lamunannya.

"Ki, minta minum ya... ada kopi nggak?"

Yuki hanya diam namun lagi-lagi langkahnya menuju tempat dispenser dan menyeduhkan satu sachet kopi untuk Asher.

"Makasih," jawab pria itu, duduk santai di bibir ranjang menyesap kopi yang baru Yuki buat.

Yuki memilih duduk di bawah beralasan karpet, membuka laptop milik Gea yang sengaja ia pinjam dan menyibukkan diri dengan apapun entah membaca, membuat desain, belajar yang sama sekali tidak masuk dan konsentrasi, tapi biarlah yang penting yuki melakukan kegiatan agar terlihat sibuk.

"Ki... masih lama belajarnya? Emang belum selesai?"

Yuki diam di tempatnya, pria itu mendekat duduk persis di sebelahnya. Ini jelas menambah Yuki semakin tidak berkonsentrasi. Berada di dekat Asher dengan jarak yang lumayan dekat membuat jantung Yuki serasa ingin melompat tidak beraturan.

"Sudah malam ayo tidur," ajak pria itu lembut.

Tidak ada Asher yang dingin dan kaku, pria itu meleleh bagai es yang mencair selalu mengajak Yuki bicara lebih dulu.

"Ranjang nya tidak muat, kamu tidur dulu saja, aku akan tidur di bawah." Yuki berbicara sambil menutup laptop dan mengemasnya.

"Muat ki... ayo sini, istirahat lah," ujar pria itu sedikit memaksa

Yuki memandang wajah pria itu yang sekilas sedang tersenyum sambil memperhatikannya.

"Aku tidur di sini saja," kekeh Yuki sambil memposisikan tubuhnya di lantai karpet. Yuki tahu ini akan dingin dan tidak nyaman tapi biarlah dari pada harus seranjang dengan Asher.

"Ki... pindah ke atas," seru pria itu lagi.

Yuki diam saja memejamkan mata berusaha untuk terlelap, pura-pura tidur lebih tepatnya. Yuki tidur dengan posisi memunggungi ranjang.

Asher langsung turun dari ranjang dan mengangkat tubuh Yuki di pindah ke atas ranjang. "Tidur di bawah tidak nyaman, di sini masih muat," gumamnya.

Sebenarnya Yuki kaget pria itu menggendongnya. Yuki masih belum tidur tapi ia memilih diam terlalu malas hanya untuk berdebat akan sia-sia dan lagi Yuki ngantuk dan capek.

Yuki terdiam dengan mata terpejam, walaupun sebenarnya ia takut dan gelisah. Takut Asher akan meminta hak nya kembali. Tubuh Yuki meremang seketika, ketika pria itu memeluknya dari belakang dan tangannya melingkar indah di pinggangnya. Bagaimana pun mereka pernah melewati dua kali malam panas sebelumnya dan itu membuat Yuki semakin tidak bisa memejamkan mata barang sejenak pun mengingat posisi mereka saat ini yang begitu dekat.

Terdengar dengkuran halus di balik punggungnya, Yuki yakin pria itu sudah tidur. Yuki menurunkan tangan Asher dari pinggangnya dengan hati-hati, gadis itu merasa risih. Namun, belum sempat berhasil Asher malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Biarkan seperti ini Ki... hanya memeluk seperti ini. Sudah malam tidur yang nyenyak," kata pria itu santai.

Yuki terdiam, pasrah dan membiarkan Asher memeluknya semalaman, walaupun sebenarnya Yuki tidak bisa tidur dan entah ia benar-benar terlelap jam berapa.

Kring... drtdrt

Suara alarm di ponsel Yuki berbunyi nyaring, ia sengaja menyetel sebelum subuh, namun Yuki enggan untuk mematikannya. Rasanya gadis itu baru saja pergi ke alam mimpi dan harus segera bangun.

Yuki baru saja ingin menyambar ponselnya dan meng off alarm yang begitu memekik telinga ketika tangan Asher lebih dulu meraihnya dan mematikannya.

"Eh..." Yuki seperti berhalusinasi dan ketika terjaga benar-benar nyata pria itu ada di dekatnya. Sudah lebih dulu terjaga dan sedang memperhatikan wajah Yuki yang baru saja terbangun dengan mengulum senyum.

Bugh

Yuki langsung terduduk dan menimpuk wajah pria menyebalkan itu dengan bantal.

"Nggak usah senyam-senyum lihatin aku," ujar gadis itu langsung berdiri dan melesat ke kamar mandi. Terlalu malu rasanya bangun tidur langsung di perhatikan oleh seseorang.

Yuki mandi, berganti baju sekalian di kamar mandi dan keluar lalu bersiap dengan dua raka'at khusu'.

Asher menjadi penonton setiap gerak gerik gadis itu, ia baru beranjak ke kamar mandi setelah Yuki usai sholat subuh.

1
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🧟‍♂️🧟‍♂️
murahannn
🧟‍♂️🧟‍♂️
penulis nya murahan kahh?
🧟‍♂️🧟‍♂️
mampusss mati aja jalang, emang pantes dirima wanita murahan seperti yuki
🧟‍♂️🧟‍♂️
baguss rumah tangga rusak lagii
🧟‍♂️🧟‍♂️
jalangg, masih status istri orang ngasih harapan ke laki lain, rajin shalat atau apalah kelakuan bahkan melebihi ibliss inilah islam yang sesungguhnya
Dewi Rabon
kereeennnn
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Rini Fitrianingsih
kata zurra mumpungyuki masih nifas/Facepalm//Facepalm/
Hermayt
t#lol bgt yuki, gedeg, thor2 bikin sosok yuki yg kuat, tp bl##n,di gertak dikit nurut,
Hermayt
gregetan m yuki, thor jgn bikin yuki jd cwe bxgo donk, qlo aq jd yuki, mending jadian m amar yg bnr2 cinta, ni g kesel m asher, tp nurut bgt m tu laki, m zumi jg nurut bgt
Hua Hua
maaf stop baca, ceritanya nggak masuk akal kakak adik dinikahi oleh pria yg sm aja udah aneh, di sini protagonos siapa, antagonis siapa jg ga jelas, terus alurnya monoton terus ga ada perubahan dr awal menikah, kenapa tidak cerita sj sm ortunya , kalau di realita kan seperti itu, ini malah bolak balik minggat balik lagi gitu terus sampai lebaran monyet,, maaf2 ye thor, tidak suka dengan karakter yuki, bye
retiijmg retiijmg
iih gemes sm sikap yuki..knp gak ngomong ke ortunya klo di poligami sm kakaknya?
retiijmg retiijmg
knp gak pergi aja sih yuki?
km uda pnya penghasilan sndiri drpd sakit hati trs.
kyknya zumi pnya sakit parah nih..
Wahyunni Winarto
idihhh ada yg kek gtuu
Fazuraa18
cerita tergoblok yg pernah gw baca karakter pu di buat hihhhh
Ina Karlina
kayanya Yuki Hamidun lagi..dan s Asher aduuuh baperan banget sih gitu aja ngambek uh dasar cowok posesif
Kostum Unik
Menurut gw Yuki paling bodoh karakternya. Cuma Krn gk pengen mertua sakit tp kyk budak selakangan tuh laki. Ngapain jg berkorban
Kostum Unik
Membagongkan ini Novel. Yuki bodoh. Yg cowok serakah.
Kostum Unik
Asher menjijikan. Gk cinta tp tidur sm Yuki. Yuki jg lemah bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!