NovelToon NovelToon
Silhoute Of Love

Silhoute Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Kutukan
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: d06

**Prolog**

Di bawah langit yang kelabu, sebuah kerajaan berdiri megah dengan istana yang menjulang di tengahnya. Kilian, pangeran kedua yang lahir dengan kutukan di wajahnya, adalah sosok yang menjadi bisik-bisik di balik tirai-tirai istana. Wajahnya yang tertutup oleh topeng tidak hanya menyembunyikan luka fisik, tetapi juga perasaan yang terkunci di dalam hatinya—sebuah hati yang rapuh, terbungkus oleh dinginnya dinding kebencian dan kesepian.

Di sisi lain, ada Rosalin, seorang wanita yang tidak berasal dari dunia ini. Takdir membawanya ke kehidupan istana, menggantikan sosok Rosalin yang asli. Ia menikah dengan Kilian, seorang pria yang wajahnya mengingatkannya pada masa lalunya yang penuh luka dan pengkhianatan. Namun, di balik ketakutannya, Rosalin menemukan dirinya perlahan-lahan tertarik pada pangeran yang memikul beban dunia di pundaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon d06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Malam itu, suasana di istana terasa tegang. Rosalin tidak bisa tidur, meskipun tubuhnya terasa lelah setelah seharian berurusan dengan Kilian dan ancaman dari Raja. Ia menatap gulungan kertas yang ditemukan Emma, seolah-olah pesan itu mengikatnya dalam sebuah janji yang tidak bisa ia hindari.

Di luar jendela, angin malam bertiup kencang, menyibakkan tirai dengan suara derau. Kilian sudah terlelap, tubuhnya tertidur dengan napas berat. Namun, Rosalin tahu dia tidak bisa menunggu lebih lama. Waktu untuk bertindak sudah tiba.

Dengan hati yang penuh keraguan dan rasa takut, ia memutuskan untuk pergi ke hutan malam itu, sesuai dengan pesan yang diterimanya. Ia mengenakan mantel hitam sederhana, menutupi sebagian besar tubuhnya, dan berusaha untuk tidak menimbulkan perhatian.

Namun, di saat-saat seperti ini, Rosalin tidak bisa menahan pikirannya. Bagaimana jika ini jebakan? Bagaimana jika yang menunggunya di hutan adalah orang yang ingin menghancurkan Kilian? Tetapi, meskipun rasa takut terus merayapi hatinya, Rosalin tahu tidak ada pilihan lain. Ia harus melindungi Kilian—atau setidaknya, mencari jawaban tentang kutukan yang menjeratnya.

---

Rosalin melangkah cepat, mengikuti jalan setapak yang semakin gelap, dikelilingi pepohonan tinggi yang seolah menelan cahaya bulan. Tidak ada suara kecuali desiran angin dan langkah kakinya yang tercekat. Semakin dalam ia masuk ke hutan, semakin terasa ada sesuatu yang tidak beres.

Tiba-tiba, ia mendengar suara di balik pepohonan, diikuti oleh bisikan yang samar. Rosalin berhenti, berusaha untuk mendengarkan dengan seksama.

"Ada di sini..." bisik suara itu lagi, semakin jelas, membuat jantung Rosalin berdegup kencang.

Rosalin melangkah maju, berusaha menenangkan dirinya. "Siapa di sana?" tanyanya dengan suara tegas.

Tak ada jawaban. Hanya bisikan angin yang terdengar lebih keras. Namun, tiba-tiba sebuah bayangan gelap muncul di depannya.

Seorang wanita berdiri di tengah jalan, mengenakan jubah hitam panjang yang hampir menyatu dengan kegelapan hutan. Wajahnya tersembunyi di balik tudung, tetapi aura yang dipancarkan begitu kuat, hampir mencekam.

"Kau akhirnya datang," suara wanita itu terdengar dalam dan penuh misteri.

Rosalin merasa tubuhnya kaku, namun ia berusaha tetap tegak. "Kau yang mengirimkan pesan itu?"

Wanita itu mengangguk pelan, lalu perlahan-lahan melepaskan tudungnya, memperlihatkan wajah yang cantik namun penuh dengan garis-garis yang menunjukkan kelelahan dan penderitaan.

"Aku tahu apa yang terjadi pada Kilian," lanjut wanita itu dengan suara yang lebih lembut. "Dan aku tahu siapa yang bertanggung jawab."

Rosalin menatap wanita itu dengan cemas. "Siapa kamu?"

Wanita itu tersenyum tipis. "Nama aku Seraphine. Aku seorang penyihir, dan aku yang telah melihat kutukan yang menimpa Pangeran Kilian."

Rosalin terkejut. "Kutukan? Apa yang sebenarnya terjadi padanya?"

Seraphine menghela napas, matanya tampak memancarkan kepedihan. "Pangeran Kilian tidak hanya terkutuk oleh darahnya sendiri, tetapi juga oleh kekuatan yang lebih besar—sesuatu yang ada di luar kendali keluarganya. Seorang pengkhianat dalam kerajaan telah bekerja sama dengan kekuatan gelap yang jauh lebih berbahaya dari yang kalian bayangkan."

Rosalin merasa dadanya sesak. "Siapa pengkhianat itu? Apa yang harus aku lakukan untuk menyelamatkan Kilian?"

Seraphine memandang Rosalin dengan ekspresi penuh belas kasih, namun juga ketegasan. "Kalian tidak bisa menyelamatkan Kilian begitu saja, kau bisa saja ikut mati jika membiarkan kutukan itu lebih lama ditubuh Kilian. Biar aku beritahu satu rahasia"

"kutukan kilian adalah kutukan yang paling kuat dalam sejarah sihir, konon jika si pemilik kutukan saling mencintai dengan pasangannya dan tiba saatnya dimana si pemilik kutukan sudah tidak sanggup menahannya, pasangan mereka akan ikut direnggut nyawanya sebagai timbal balik yang setimpal dari kekuatan sihir yang di keluarkan saat perjanjian mereka di lakukan"

Rosalin menggenggam mantelnya lebih erat. dia tidak pernah menyangka bahwa kutukan Kilian sebegitu parahnya, Kilian juga tidak pernah membicarakan hal itu

"lalu... Apa yang harus aku lakukan?"

Seraphine mengangkat tangannya, dan dari dalam jubahnya, ia mengeluarkan sebuah batu kecil yang bersinar merah samar. "Kamu harus menemukan siapa yang membuat perjanjian dengan iblis itu dan membunuhnya, jika si pemberi kutukan lenyap maka kutukan itu akan terbawa bersamanya, dia yang akan menjadi pengganti sebagai taruhan atas perjanjian mereka, dan batu ini aku berikan sebagai pereda jika kutukan Kilian kembali muncul."

"berjanjilah padaku setelah ini jangan beritahu siapapun tentang diriku bahkan pada Kilian, bersikaplah seolah-olah kamu tidak mengetahui apapun tentang kutukan Kilian. Dan kamu harus berhati-hati dengan orang disekeliling mu"

Rosalin menerima batu itu, merasakannya panas di tangannya. "Aku akan melakukannya. Untuk Kilian, dan untuk semua orang yang tergantung pada kerajaan ini."

Seraphine tersenyum samar. **"Bagus. Tapi hati-hati, Rosalin. Jalan yang kau pilih bisa mengubah segalanya."**

Dan sebelum Rosalin sempat bertanya lebih lanjut, Seraphine menghilang dalam kegelapan hutan, seolah-olah dia hanya bagian dari bayangan yang pernah ada.

---

Di istana, Kilian terbangun dari tidurnya dengan napas terengah-engah. Tubuhnya masih terasa lemah, dan rasa sakit yang datang dari dalam dirinya tidak kunjung hilang. Saat matanya terbuka, ia merasa ada yang tidak beres. Rosalin sudah tidak ada di kamar.

"Rosalin..." bisiknya dengan suara serak.

Ia berusaha bangkit, tetapi tubuhnya terasa seperti beban yang sangat berat. Ia merasa aneh, seperti ada sesuatu yang mengendalikan dirinya. Tetapi pikirannya langsung teralihkan oleh kekhawatiran tentang istrinya.

Istrinya? Sejak kapan Kilian mulai menyatakan panggilan itu untuk Rosalin

"Rosalin, kemana kau?"

Di luar, Emma masuk ke dalam kamar dengan wajah cemas. "Tuan Kilian, Nona Rosalin tidak ada di kamarnya. Kami sudah mencarinya kemana-mana tapi dia tetap tidak di temukan. Saya khawatir jika dia dalam bahaya."

Kilian merasa ketakutan melanda dadanya.

Emma menggigit bibirnya, tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Tanpa banyak kata, Kilian bangkit dari ranjangnya dengan semangat baru. "Aku harus menemukannya. Jika ada yang berani menyakiti Rosalin, aku akan membuat mereka membayar."

dengan langkah yang masih tertatih-tatih Kilian mengambil jubah dan pedangnya, dia tahu ada banyak musuh di luar sana yang tidak menyukainya, sekarang Rosalin ikut terseret karenanya

namun saat Kilian akan menaiki kudanya dia melihat Rosalin berjalan menghampirinya, entah dari mana wanita itu di tengah malam seperti ini

Rosalin semakin mendekat kearah Kilian semakin dekat jarak mereka sampai Rosalin berlari kecil dan memeluk tubuhnya. Tidak ada respon sedikitpun dari Kilian dan Rosalin pun hanya diam tanpa sepatah kata kata pun yang keluar dari mulutnya

Rosalin mendongak melihat wajah Kilian yang ternyata sedang menatapnya

"mau kemana tengah malam seperti ini? Apa ada masalah?"

"kau... Kaulah masalahnya"

kening Rosalin berkerut

"aku? Kenapa aku?"

"darimana saja? Semua orang panik mencarimu"

"aku hanya berjalan-jalan ke luar, aku tidak bisa tidur"

"berjalan-jalan sampai keluar dari kastil?"

Rosalin mengerucutkan bibirnya

'kenapa dia malah marah kepadaku?'

"ekspresi macam apa itu?"

"apa!? Kau tidak suka? Ya sudah aku pergi!"

Rosalin melepaskan pelukannya dan berbalik meninggalkan kilian sendirian.

......................

DUKUNGAN DARI KALIAN SANGAT BERHARGA BAGI SAYA ❤️

1
CaH KangKung,
🥀
CaH KangKung,
lanjut
CaH KangKung,
nyimak dan...menarik
CaH KangKung,
👣👣
aywae
semangat thor
menurut saya ceritanya cukup seru untuk genre romantis dan misteri

semoga ceritanya sering update
Tomoko Kuroki
Hati gw kayak dikasih energi setelah baca cerita ini. Terima kasih!
dea febriani: sama sama, makasih juga udah mau mampir🙏
total 1 replies
Yoh Asakura
Jangan biarkan reader terlalu lama menanti, cepat update ya thor!
dea febriani: udah di baca belum eps terbaru nya?
total 1 replies
vee
Aku senang sekali ketika membaca cerita ini, semua masalah di kehidupan sehari-hari terasa jauh seketika.
dea febriani: seneng dengernya, tetap semangat👍💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!