Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 07
Naretta mengantar Dean ke bandara . Disana. Sani sekretaris Dean sudah menunggu kedatangannya .
"Pak Dean .." sapa Sani , mata nya melirik agak sinis kearah Naretta yang menggandeng mesra tangan Dean .
"Dimana Jimi ?" tanya Dean , ketika tak melihat asistennya .
"Pak Jimi sedang ke toilet pak ". Ucap Sani
"Pak Dean .. Kita berangkat sekarang pak ?"Kata Jimi yang berjalan dari arah toilet .
Dean mengangguk , sebelum berangkat Dean meminta Sani dan Jimi untuk masuk duluan ke pintu Gate , karena diri nya ingin berpamitan dulu kepada istri nya .
"Sayang mas berangkat dulu ya .." kata Dean
Naretta mengangguk ."Iya hati-hati mas , jangan lupa untuk selalu kabarin aku .." Ujar Naretta
"Iya sayang ", sahut Dean lalu memeluk dan mengecup kening Naretta ."Kamu juga hati-hati ya dirumah , ya udah mas pamit .. Bye ". Imbuh nya kemudian melambaikan tangan kearah Naretta dan berjalan menuju pintu Gate .
Naretta juga melambaikan tangannya . Dirinya masih setia menunggu hingga pesawat lepas landas .
"Haaahhh ..."Naretta menghela napas kasar ,"Bakal sendirian diapartemen . Mau kerumah mamah juga katanya lagi nemenin papa keluar negeri ". Gumamnya .
Naretta memesan taxi online dan kembali keapartemen . Hari ini dirinya izin tak masuk kerja seharian . Naretta juga ingin memanjakan diri bukan dengan jalan-jalan ke mall ataupun kesalon , justru dirinya memilih untuk memanjakan diri dengan cara rebahan diatas tempat tidur sambil menonton film kesukaan nya . Simple bukan ?
.
.
.
Taxi yang ditumpangi Naretta telah sampai didepan gedung apartemennya . Naretta langsung membayarnya dan turun .
Naretta masuk kedalam apartemen dan berjalan menuju lift . Saat sedang menunggu pintu lift terbuka Naretta yang sedang memainkan ponselnya terkejut dengan suara orang berdehem .
"Ekhhem ..."
Naretta menoleh kebelakang , ternyata kakak ipar nya baru pulang dari kerja . Terlihat masih memakai kemeja yang lengan nya sudah digulung hingga kesiku juga jas nya yang ia sampirkan dibahu nya . Naretta menelan ludah nya dengan susah payah melihat penampilan kakak ipar nya yang acak-acakan justru terlihat menawan Dimata nya .
"M-mas Kai .. Baru pulang kerja ya-a?" Ucap Naretta terbata-bata .
Kaivan mengangguk ." Kau dari mana ?" tanya kaivan
"Dari bandara antar mas Dean .." jawab nya
Tingg ... Suara pintu lift terbuka , Naretta buru-buru masuk diikuti Kaivan dibelakang nya .
Tingg... Pintu lift tertutup dan mulai bergerak keatas menuju kamar apartemen Naretta dan juga penthouse Kaivan .
"Memang Dean kemana ?" tanya Kaivan lagi , yang berdiri dibelakang Naretta.
"Keluar kota mas .." Balas Naretta
Kaivan tak lagi bertanya dan Naretta juga kembali diam , memainkan kembali ponsel nya untuk menutupi rasa gugup nya .
Lift telah sampai dilantai unit apartemen Naretta , buru-buru Naretta keluar dari ketika pintu lift sudah terbuka .
Setelah memasukkan password pin apartemennya , Naretta langsung masuk dan menutup pintu dengan keras hingga menimbulkan suara .
Naretta langsung memegangi dada nya yang berdebar-debar . "Ahh ..Sial ! Kenapa tiap Deket sama mas Kai selalu gugup seperti ini . Apa karena dia lebih tampan dan gagah dari mas Dean ? Gak .. Gakk .. Mas Dean lebih tampan dari pria mana pun ". Naretta bermonolog sendiri .
"Lebih baik aku mandi .. "Gumam nya lalu berjalan ke kamar .
.
.
.
Didepan pintu apartemen Naretta , Kaivan mengetuk pintu nya tapi tak kunjung ada sahutan . Dirinya membawakan makanan untuk Naretta karena asisten Reno ternyata membelikan banyak makanan , tak mungkin dirinya bisa menghabiskan nya sendiri maka dari itu Kaivan berinisiatif untuk membagikan makanannya kepada Naretta .
kebetulan Naretta yang saat itu sedang mandi tak mendengar suara ketukan pintu . Kaivan yang khawatir terjadi apa-apa dengan Naretta , langsung menelpon Dean untuk meminta password pin apartemennya.
"Halo kak ?". Ucap Dean dari seberang telepon
"De , aku ingin membagikan makanan pada Naretta , karena Reno membelikan banyak sekali makanan . Tapi aku sudah berkali-kali mengetuk pintu apartemen mu tak kunjung ada jawaban ". Kata Kaivan menjelaskan .
"Apa Naretta tak ada di tempat ?" tanya Dean
"Entah lah , tapi tadi sempat bertemu dilobi apartemen ketika aku pulang kerja ". Ujar Kaivan
"Ya udah kak , aku telepon bentar Naretta . Mungkin dia gak denger kak Ivan ngetuk pintu nya ". Dean langsung mematikan teleponnya dan beralih menghubungi Naretta . Tapi sudah tiga kali panggilan tak diangkat nya .
"Kenapa gak diangkat , apa terjadi sesuatu ?" gumam Dean ."Apa aku minta tolong kak Ivan buat ngecek kedalam aja yaa takut Naretta kenapa-napa ".
Dean kembali menelpon Kaivan .
"Halo De ?"
"Kak tolong cek kedalam apartemen ku , Naretta juga tak mengangkat teleponku ". Ucap Dean
"Tapi aku gak tau nomor pin mu apartemen mu ".
" Pin nya 12345678 kak , tolong ya kak . Aku khawatir Naretta kenapa-napa ". Kata Dean
"Ya udah aku cek dulu ".
"Makasih kak ", sahut Dean lalu mematikan panggilan telepon nya .
Setelah memasukkan pin apartemen Naretta , Kaivan pun segera masuk . Dilihat nya jika didalam masih gelap gulita berarti Naretta belum menyalakan lampu nya .
"Nar ..." panggil Kaivan sambil mencari saklar lampu .
BLAMM ...
Kaivan menyalakan lampu nya .
"Nar .." panggil Kaivan lagi tapi tak kunjung ada sahutan . Tiba-tiba dirinya mendengar suara orang bernyanyi dengan suara air gemercik .
"Mungkin dia lagi mandi , lebih baik aku tunggu saja disini ". Ucap nya lalu mendudukkan diri disofa depan tv .
Naretta yang tengah asyik mandi tak tau jika ada orang lain masuk kedalam apartemennya . Selesai mandi Naretta hanya menggunakan handuk yang dililitkan ditubuh nya dan berjalan keluar dari kamar mandi .
Kaivan yang melihat Naretta hanya menggunakan handuk yang menampakkan bahu mulus Naretta , membulatkan mata nya .
Naretta tak tau jika dirinya ditatap begitu intens oleh Kaivan yang masih duduk disofa depan tv . Dirinya malah asyik mengambil air minum didapur dab meneguk nya . Masih tak sadar jika ada pria lain yang ada didalam apartemennya .
"Nar .."panggil Kaivan , menatap Naretta dengan tajam .
Naretta yang sedang minum sampai tersedak. "Uhuukk...Uhukkk .. "
"M-mas Kai ". Pekik Naretta , dirinya kelabakan karena belum memakai baju dan melihat kakak ipar nya sudah duduk manis di apartemennya
"Kau tak berniat memakai pakaian ?" goda Kaivan
"Aah .. Aku ke kamar sebentar ". Ucap Naretta langsung lari terbirit-birit menuju kamar nya .
Disana Kaivan memejamkan mata nya dan memijat pangkal hidung . Naluri nya sebagai pria tiba-tiba naik hanya melihat Naretta yang memakai handuk , sungguh menggoda iman nya . Sesuatu yang ada dibalik celana nya pun tiba-tiba mengembang . Padahal dulu dengan mantan istri nya , dirinya tak berselera untuk menyentuh nya .
Jadi meskipun Kaivan ini status nya duda tapi tubuh nya masih perjaka . Dirinya berjanji jika kelak ia akan melakukan hubungan badan hanya dengan orang yang dicintai nya .
Meskipun hingga saat ini usia nya menginjak 32 tahun dirinya tak pernah menyentuh wanita manapun . Sunggu laki-laki yang alim ! .