Tuhan menciptakan rasa cinta kepada setiap makhluknya. Jika cinta itu tak bersambut atau tak terbalaskan, apakah itu salah cintanya?
Akankah sebuah hubungan yang terlalu rumit untuk di jelaskan akan bisa bersatu? Atau....hanya mampu memiliki dalam diam?
Hidup dan di besarkan oleh keluarga yang sama, akankah mereka mengakhiri kisah cintanya dengan bahagia atau....menerima takdir bahwasanya mereka memang tak bisa bersatu!
Mak Othor receh datang lagi 👋👋👋👋
Rishaka dll siap menarik ulur emosi kalian lagi 🤭🤭🤭
Selamat membaca ✌️✌️✌️
Kalau ngga suka, skip aja ya ✌️ jangan kasih rate bintang 1
makasih 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Ndish, temenin ke rumah Ica dong!", pinta Galang merangkul kembarannya yang paling cantik di antara mereka bertiga.
Gilang yang mendengar obrolan Galang dan Gendhis hanya menoleh sekilas, selebihnya ia fokus dengan sarapannya yang sudah agak siang.
Gendhis melirik Gilang dengan ekor matanya. Ia hanya mau tahu reaksi Gilang. Tapi sepertinya sang kembaran tak memperhatikan dirinya dan Galang. Padahal mah...sebaliknya! Diam, tapi fokus mendengarkan.
"Mau ngapain?", tanya Gendhis.
"Mau nanyain kepastian Ndhis, kalau di terima Alhamdulillah tapi kalo memang di tolak yang ngga apa-apa, bukan jodohnya berati", jawab Galang bijak.
"Emang kamu ngga ada jadwal nyupir?", tanya Gendhis. Istilah 'nyupir' sepertinya sudah jadi ciri khas obrolan Galang dan yang lain.
"Besok pagi ada rute ke Jawa timur. Makanya aku mau pastiin sekarang. Kamu kan tahu aku berangkatnya tengah malam nanti."
Oma mereka datang membawa cookies dan di letakan di meja yang ada di depan para cucunya.
"Sekalian aja kalian bertiga ke sana. Silaturahmi sama keluarganya Ica. Kalau pun memang nanti Ica cuma mau berteman sama Galang, ya ngga apa-apa kan? Setidaknya kalian masih bisa berteman dengan baik."
"Gilang ngapain ikut sih, Oma...?!", protes Gilang. Galang menatap heran pada kembarannya tersebut.
"Memangnya kenapa kalo kamu ikut, Lang? Kalian kan berteman akrab. Apa salahnya kan?", tanya Galang.
Gilang akan kembali protes tapi Gendhis menengahi.
"Iya, Oma. Nanti kita bertiga ke rumah Ica. Kue buatan Oma masih ada kan? Ica kan suka banget kue buatan Oma."
Gilang mendengus pelan tanpa di sadari yang ada di sana apalagi oleh Galang.
"Masih Ndhis. Nanti kalian beli juga buah tangan apa gitu, biar ngga lenggang kangkung mau berkunjung ke rumah gadis."
Galang mengangguk dan tersenyum. Sebenarnya Gilang enggan ikut, tapi mau bagaimana lagi ????
Gendhis tahu Gilang menyukai Ica dari lama, tapi kenapa seolah-olah Gendhis malah mendukung Galang????
Serba salah ngga sih jadi Gendhis???
"Udah kalian siap-siap, oma siapin dulu kuenya! Nanti Oma sampein ke bunda sama ayah kalian kalau pada pergi ke rumah Ica."
Wanita sepuh itu pun menuju ke dapur untuk menyiapkan kue. Sedang triplet masuk ke kamar masing-masing untuk bersiap ke rumah Ica.
Gendhis sengaja tak memberi tahu Ica kalau mereka mau datang, untuk kejutan gitu ceritanya....
💜💜💜💜💜💜💜
[Hallo, Cya???]
Mendengar Shaka menghubungi Cyara, Ica memilih keluar perlahan dari kamar yang Shaka huni.
Rasanya tidak etis saja jika ia menguping pembicaraan Shaka dan Cyara. Ica menghela nafas pelan sebelum benar-benar menutup pintu.
[Hallo, nak Shaka!]
Deggg!!
Kenapa papinya Cyara yang mengangkat panggilan dari ku?
[Ha-hallo Om. Maaf, Cyara ada ?]
[Ada]
Jawaban papinya Cyara yang singkat membuat nyali Shaka sedikit surut.
[Eum...boleh saya bicara dengan Cyara?]
[Katakan saja pada saya, nanti saya sampaikan ke Cya!]
Shaka mengusap tengkuknya yang terasa begitu kaku.
[Saya ...saya ....]
Shaka muali tergagap berbicara dengan papinya Cyara.
'Papi, tamunya sudah datang. Cepat kita sambut mereka. Ngga enak kalo kelamaan nunggu. Cya juga sudah selesai bersiap. Mami yakin calon tunangan Cya pasti akan kagum menatap gadis kita, Pi'
Suara mami nya Cya cukup terdengar jelas di telinga Shaka.
'Iya Mam, sebentar lagi papi turun. Papi selesaikan dulu telponnya'
Shaka membeku mendengar ucapan maminya Cyara tadi.
Calon tunangan???
[Hallo, nak Shaka!]
[I-iya Om?]
[Jadi, apa yang mau kamu katakan pada Cya, nanti om sampaikan]
Shaka ingin sekali bertanya tentang apa yang ia dengar tadi. Tapi sepertinya lidahnya kelu.
Bahkan jemarinya saja terasa begitu lemas meski hanya menggenggam ponsel.
[Hallo, nak Shaka masih di sana? Maaf, Om harus menemui tamu penting kami. Kalau sudah tidak ada yang di sampaikan, om tutup telponnya]
[Ah...iya Om, maaf sudah mengganggu. Silahkan ,om]
Sambungan itu pun terputus menyisakan Shaka yang diam membeku.
Cyara akan bertunangan?
💜💜💜💜💜💜💜
Terimakasih ✌️🙏✌️🙏
kasian deh lo dianggap besti... 🤣🤣🤣🤣🤣
gilang said kena deh gue sama emak emak julid...
..