NovelToon NovelToon
Crazy Boss

Crazy Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bertepuk12

"Menikah lah dengan saya Jeslyn! Ini perintah bukan penawaran!"

"A-pa!?"

Menikah dengan boss sendiri!? Jeslyn tak pernah berpikir bahwa Louis akan melamar nya secara tiba-tiba, padahal lelaki itu jelas tidak mecintai nya! Apa yang sebenar nya lelaki itu inginkan hingga memaksa Jeslyn untuk tidak menolak titahan tersebut? Apakah sebuah keterpaksaan dari seseorang? Balas dendam? Atau alasan lain nya? Cukup Tuhan dan Louis yang tau!

Jeslyn yang memang tidak memiliki power apapun pun terpaksa mengiyakan keinginan dari Louis tanpa tau alasan pria itu ingin menikahi nya.

Lalu, bagaimana kehidupan Jeslyn kelak? Akan kah ia mampu untuk meluluhkan hati Louis? Sedangkan lelaki itu memiliki sifat kaku, dingin tak tersentuh, dan temperamental!? Belum lagi, Louis yang masih terbayang-bayang oleh masa lalu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bertepuk12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Hai bro, kalian sudah datang?" Bryan menyapa dengan ramah, tangan nya terulur untuk memberikan tubuh kecil Catherine pada Disya yang mana langsung diterima wanita itu.

Louis yang tengah berdiri paling depan bagai seorang pemimpin itu pun mengerutkan kening, "Menurut mu kami ini cebayang?" Tanya nya dengan ketus, ia tanpa diminta segera berjalan menuju sofa, mendudukan pantat nya.

"Sial, aku hanya basa basi kau tau!?" Bryan menaikan satu saraf intonasi nya, berusaha menahan diri agar tidak memberi bogeman mentah pada Louis.

Tepukan pada bahu dapat Bryan rasakan, pria itu menoleh, menatap Kendrick heran, "Kau ken-" Belum selesai dengan ucapan nya, Kendrick lebih dahulu menimpali dengan ekspresi wajah antusias.

"Oh lord, akhir nya kau dapat merasakan kesengsaraan menjadi seorang daddy, kita sudah sama menn! Hahaha!" Kendrick berseru dengan kasar, tawaan yang dikeluarkan pun terdengar puas.

Bagaimana tidak? Kendrick amat bahagia saat salah satu teman seperjuangan nya ini dapat merasakan apa yang ia rasakan sebagai seorang daddy, benar benar merepotkan. Setidaknya sekarang jika ingin membagi keluh kesah, ada Bryan yang senang tiasa akan paham, karena mereka sekarang sama.

PLAKKK.....

Tamparan kasar langsung mendarat pada lengan Kendrick, siapa lagi jika bukan Celia, "Jangan tertawa keras Ken! Kamu ingin membuat rumah ini runtuh karena tawaan mu yang menggelegar itu?" Tanya nya dengan mata melotot.

Bryan menggeleng tak setuju, "Ngomong-ngomong Cel, rumah ku tidak akan roboh dengan begitu mudah karena sudah ku bangun dengan semen berlapis emas." Jawab nya dengan mata berkelok julid, "Duduk Ken, mari kita saling mengungkapkan rasa setelah memiliki bocah kematian."

"Halah, Disya baru saja melahirkan, kau sudah ingin berbagi keluh kesah? Tidak malu dengan Kendrick yang selalu diam sambil melamun bagai orang sinting karena kesalahan nya pada Kenan berujung tidur dibagasi mobil?" Zico berseru dengan lantang, jangan lupakan tatapan mengejek yang ia lontorkan bagai tengah mengibarkan bendera perang.

Ahhh, Zico ya? Apa kalian bertanya-tanya mengenai Zico yang tiba-tiba ikut berkumpul? Pria itu memang bekerja sebagai sekretaris Louis, namun tak menutup kenyataan bahwa mereka dulu nya adalah teman masa perkuliahan dan berlanjut hingga sekarang.

Saat diperusahaan Louis adalah tuan Zico, namun saat berada diluar, mereka adalah teman, tak ada sangkut paut pekerjaan.

"Oh gosh! Bagaimana jika hal buruk itu terjadi pada ku?" Bryan menggigit bibir nya kasar, entah mengapa tiba-tiba pikiran buruk datang menyeruak pada benak nya.

Sedangkan Louis lelaki itu masih diam dengan tatapan tanpa minat, ia sama sekali tak ingin turut bergabung dalam keributan tidak berguna itu, hingga pandangan nya teralih saat mendapati tubuh Dareen yang sudah duduk di samping nya.

"Mereka tengah membicarakan persoalan anak, sedangkan kita? Duduk manis saja." Seru Dareen membuka percakapan, ia kembali memfokuskan pandangan nya pada tiga lelaki yang masih saja meributkan hal hal tak berguna.

Kepala Louis mengangguk ringan, "Kau menikah lah agar bisa ribut seperti itu." Seru nya dengan  pandangan tanpa dosa.

Mendengar pernyataan itu pun membuat Dareen menoleh, lalu menghela nafas kasar.

"Aku memang ingin menikah dalam waktu dekat ini, namun entah lah." Dareen berseru sembari menampilan raut wajah ragu.

Guratan ragu, khawatir, dan berbagai ekspresi yang tercetak diwajah Dareen itupun membuktikan bahwa lelaki itu memang tengah banyak pikiran, entah lah beban apa yang tengah dia pikul hingga seperti orang tanpa tujuan.

"Kau-" Louis menggantungkan kalimat nya dengan sedikit penekanan, lalu alis nya terangkat tajam.

"Memiliki seorang kekasih?" Lanjut Louis penasaran, bibir pria itu tersungging seolah-olah tengah memberi ejekan.

Suara gemertak gigi yang saling bertabrakan terdengar hingga membuat telinga terasa ngilu, yang mana pelaku tersebut adalah Dareen.

"Bedebeh, kau mengejek ku!?" Tanya Dareen dengan mata yang berkilatan penuh amarah.

Dengan santai Louis menggendikan bahu acuh tak peduli, "Entah." Jawab nya pelan, sembari menyesap kopi yang sudah dihidangkan oleh pelayan.

"Huft.... Aku tidak memiliki kekasih, namun aku begitu mencintai nya, sungguh." Dareen berseru dengan kepala yang menunduk, merasa jantung nya yang berdegup kencang ingin membelah organ dalam nya.

Bahkan pipi itu sudah bersemu merah seolah-olah tengah salah tingkat berat.

"Lalu?" Louis bertanya binggung, "Kau tinggal melamar nya, begitu saja repot." Lanjut nya sadis.

Tunggu tunggu, bukan kah apa yang Louis ucapkan itu benar? Ia lebih suka cara simple dari pada rumit, jika mencintai seseorang ya lamar, atau tidak ingin maju kejenjang yang lebih serius? Maka jadikan wanita itu sebagai kekasih mu.

Simple bukan?

Tatapan Dareen mendatar, lelaki itu mendengus, "Kau pikir semudah itu?" Seru nya penuh kekesalan, bahkan mata nya sudah menyorot sebal ingin memakan habis lelaki yang tengah duduk di samping tubuhnya.

Sejenak tatapan Louis mendingin, "Apa saran ku terdengar salah?"

Berdecak tak senang, Dareen memutar bola matanya jengah, "Menurut mu?"

"Saran ku benar, jika kau mecintai nya ya lamar, mengapa kau frustasi sendiri? Dasar tak waras."

Louis menjawab kasar, tangan nya menyilang didada, jangan lupakan tatapan yang masih menyorot tajam masih ia layangkan.

"Aku tidak bisa melamar nya secara tiba-tiba begitu, bagaimana jika ternyata dia tidak mencintai ku dan aku mendapat penolakan? Itu seperti sebuah komedi disiang hari bagi para wartawan dan masyarakat umum."

Itu lah yang mendasari mengapa Dareen takut untuk melamar sang pujaan, karena takut apabila ditolak, ia hanya akan menjadi bualan masyarakat dan para kenalan nya. Itu benar-benar tak lucu.

Belum apa-apa saja, sudah membuat Dareen negatif thinking.

Louis menghela nafas, lalu mengangguk kecil, "Baik aku mengerti, apa kau akan menerima saran dari ku?"

Sorot mata Dareen memincing curiga, tentu saja ia tahu betul bahwa saran yang biasa nya Louis berikan akan selalu diluar nalar, "Apa?" Tanya nya sedikit penasaran.

"Culik, lalu hamili saja, dan berikan ancaman kecil, dengan begitu dia tidak akan menolak mu."

DUARRR.....

Bagai disambar petir di siang bolong, bahkan bibir Dareen sampai melongo mendengar saran Louis yang cukup terkesan tidak waras dan abnormal atau sangat luar biasa itu.

Apa tadi, culik hamili lalu ancam? Bisa-bisa gadis yang ia cintai memilih untuk bunuh diri.

"Saran mu benar-ben-"

"Aku tau saran ku memang berguna, semoga berhasil." Louis dengan sengaja menimpali perkataan Dareen sebelum lelaki itu selesai merangkai kata, lalu memfokuskan pandangan nya pada Afnan.

"Oh iya Louis, aku dengar dari kolega bisnis ku bahwa sebentar lagi Violet akan menikah?" Dareen berseru kecil, ia berusaha mengingat-ingat perkara kabar yang sudah ia dengar beberapa hari yang lalu.

Tentu saja ia menyimpan rapat informasi itu, Dareen tahu betul bahwa lelaki disamping nya ini begitu menyukai seseorang dimasa lalu yang tak lain adalah Violet, mantan kekasih Louis semasa di bangku perkuliahan.

Hubungan mereka pun kandas karena Violet yang natobe nya adalah wanita bebas harus menghadapi Louis yang terkenal akan keposesifan nya.

Hingga mau tak mau Violet harus memutuskan hubungan itu secara sepihak karena tak betah akan hubungan mereka yang cukup toxic tanpa persetujuan dari Louis dan memilih untuk pergi ke negara tetangga.

Itu lah cerita singkat dari kisah Louis bersama masa lalu nya, pun sampai sekarang lelaki itu memilih untuk sendiri seolah-olah ia hanya menginginkan Violet.

Spontan Louis menatap Dareen tajam, lalu ia menyanderkan tubuh nya pada papan sofa, "Benar, bahkan aku sudah mendapat undangan pernikahan nya."

"Kau tak apa?" Dareen bertanya dengan hati-hati.

Tentu saja Dareen tahu betul bahwa teman nya ini masih belum bisa terlepas dari bayang-bayang masa lalu bersama sesosok wanita cantik bernama Violet yang sebentar lagi akan menikah dengan pria pilihan nya sendiri.

"Pertanyaan macam apa itu?"

"Yeah, ku pikir kau akan sakit hati."

Kekehan setan tiba-tiba terdengar, "Untuk apa sakit hati? Aku akan menggunakan kekuasaan ku untuk memiliki Violet." Tatapan Louis kini berubah dalam sekejap mata.

Tatapan yang tersirat sebuah rencana licik untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Dareen meneguk ludah kasar, "Apa yang akan kau lakukan bro? Jangan melakukan tindakan diluar nalar."

Berdasarkan pengalaman yang telah Dareen lalui bersama teman-teman nya, hanya Louis lah yang memiliki kegilaan diluar akal sehat manusia, seolah-olah lelaki itu memang titisan setan yang otak nya hanya ada rencana-rencana licik.

"Biarkan itu menjadi urusan ku." Setelah mengucapkan kalimat itu Louis menutup mata nya rapat, entah apa yang akan lelaki itu pikirkan.

1
tari
lanjut thor
Ayu Wandira
menarik ditunggu up nya lagi.tiap hari kalo boleh terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!