NovelToon NovelToon
Payung Hitam

Payung Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:88.9k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup Kapten Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'. Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.

Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.

Disisi lain, kehidupan Letnan Auriga tak kalah sadis. Demi sang kakak dan juga sang istri membuatnya harus melawan pahit dan kerasnya dunia sekeras hati dan jiwanya hingga petaka besar datang mengubah seluruh hidupnya. Dalam kesepian hatinya, Tuhan mengirim Payung hitam penenang jiwanya.

KONFLIK TINGGI. SKIP bagi yang tidak cocok KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Kabar.

Kegiatan gabungan para istri anggota membuat Lira, Shita dan Anriya harus bertemu wajah setelah sekian lama mereka tidak saling berkomunikasi karena keadaan.

Menjadi istri dari seorang abdi negara memang tidak mudah. Semua mengikuti aturan yang berlaku, mau tidak mau mereka harus hadir dalam kegiatan tersebut.

Satu persatu dari mereka memperkenalkan diri di hadapan para istri anggota yang lain. Disana Bang Rilo, Bang Bayu dan Bang Riga hanya bisa mengintip istri mereka dari jauh.

"Bagaimana Lira?? Ada perubahan atau tidak??" Tanya Bang Bayu.

"Alhamdulillah, sudah kalem." Jawab Bang Rilo.

Bang Bayu mengangguk mendengarnya. "Syukurlah, Shita juga sudah tenang."

Di antara mereka hanya Bang Riga sendiri yang bingung mengintip sang istri yang kini sedang berkenalan di hadapan para istri anggota. Terlihat Anriya tidak gugup. Hanya wajahnya saja yang sedikit lebih memucat.

...

"Om.. Shita pengen pakai sandal warna biru elektrik." Pinta Shita pada Bang Bayu.

"Siap Bu boss.. nanti saya belikan. Tapi ngomong-ngomong kenapa panggilnya Om lagi??"

Shita menunduk dengan wajah memerah. "Iya Bang." Jawabnya malu-malu.

Tak jauh disana, Bang Rilo terasa sakit kepala membujuk Lira. "Ini bulan apa, dek? Mana ada hajatan su_nat."

Nampaknya cukup sulit bagi Bang Rilo membujuk istrinya yang menginginkan melihat 'pengantin sunat'. Disaat yang sama, Bang Riga pun tak kalah pusing menghadapi Anriya yang tiba-tiba saja ikutan bertingkah tidak masuk akal.

"Yang lain sayaaang..!!! Abang ngeri, dek."

"Tapi Anri maunya itu..!!" Pinta Anriya, wajahnya pun masih saja pucat.

"Minta apa sih??? Masa kamu tidak sanggup belikan???" Tegur Bang Arre karena keributan itu terjadi di depan jalan menuju ruangannya.

"Abang tau yang di minta??? Istri saya minta nasi kotak dari 'orang meninggal', Bang..!!" Jawab Bang Riga.

"Haaaaahh.." Bang Arre sampai terperanjat kaget mendengarnya.

Refleks Bang Rilo dan Bang Bayu mengangkat kedua tangan mereka seakan mereka menyerah, tak tau bagaimana caranya menyelesaikan permintaan istri dari Letnan Auriga.

"Memangnya nggak boleh??" Tanya Anriya kemudian.

Seketika telunjuk dan jempol Bang Riga menjepit bibir Bang Riga. "Nyebut dek, nyebuutt..!! Kalau mau yang begitu berarti kita mengharapkan ada yang wafat."

Anriya langsung mendekap lengan suaminya. Ia pun ketakutan. "Iiihh.. nggak gitu, Abaaang."

"Makanya kalau mau ngomong di ayak dulu, dek..!!!" Tegur Bang Riga.

"Rig.. istrimu hamil??" Tanya Bang Arre akhirnya penasaran.

"Nggak Bang. Ehmm.. maksudnya belum." Jawab Bang Riga.

"Coba cek saja Rig..!!" Saran Bang Rilo.

"Sudah, Bang. Dua hari yang lalu." Kata Anriya.

"Apa hasilnya, dek???" Bang Riga yang tidak sabar sampai mengarahkan wajah sang istri agar menatapnya.

"Tidak ada hasilnya." Jawab Anriya.

"Tidak ada hasilnya bagaimana?? Kamu calon perawat masa tidak paham????"

"Abang mau bilang Anri tidak pintar????" Agaknya kini wajah Anriya berubah menjadi garang dan hal ini sungguh membuat Bang Riga yang penuh wibawa sampai menelan ludah dan cemas melihat reaksi Anriya.

"Bu_kan, tapi masa iya nggak ada hasilnya." Ucap Bang Riga dengan nada suara paling rendah.

"Memang tidak ada.".

"Nggak mungkin, ayo kita cek ulang..!!! Biar Abang sendiri yang pantau." Ajak Bang Riga kemudian menarik tangan Anriya.

:

Bang Riga keluar dari toilet kantor, mata Letnan satu yang terkenal galak itu masih terus memantau benda kecil di tangannya.

"Lihat apa, Bang?? Tadi begitu di 'celup', nggak ada garisnya, kan." Tanya Anriya.

"Langsung kamu buang??" Bang Riga memicingkan mata tanpa beralih dari benda pipih tersebut hingga langkah kakinya terhenti pada sebuah pelataran taman samping Batalyon.

Anriya mengangguk mantap tanpa rasa bersalah. "Iya."

"Allahu Akbar..!! Alhamdulillah..!!!" Seketika Bang Riga bersujud syukur di atas tanah.

Anriya hanya celingukan melihat sekitar dengan bingung.

Menyangka ada sesuatu yang terjadi, para anggota membantu Dantonnya untuk berdiri hingga membuat Bang Bayu dan Bang Rilo yang lewat disana ikut kaget.

"Ono opo, Rig??????" Tanya Bang Rilo panik melihat adiknya 'tersungkur'. "Di tendang Anri????"

"Bb_bang......" Anriya

"Ada apa Anri????" Bang Rilo sampai panik melihat adiknya bersujud di tanah.

"Ijin Danki.. Danton di hajar ibu." Sambar Prada Agustinus yang sebenarnya juga baru datang.

Anriya pun mengibaskan tangannya menandakan dirinya tidak melakukan hal yang dituduhkan padanya.

Secepatnya Bang Rilo membantu adiknya untuk berdiri. Di lihatnya baik-baik keadaannya dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Ada masalah?? Apa ada gangguan lagi??" Tanya Bang Rilo.

"Anri hamil, Bang." Jawab Bang Riga.

"Alhamdulillah....!!!! Pantas saja dia minta 'itu tadi', tapi dimana kira-kira kamu dapat nasi kotak dari orang meninggal?" Kata Bang Rilo.

"Itulah kenapa sujudku begitu lama, Bang. Kalau pun saya kenal dengan 'si jenazah', saya sungkan mengatakannya apalagi saya tidak kenal. Saya mau bilang apa, Bang????" Bang Riga menghela nafas berat, ujian hidupnya sungguh membingungkan.

.

.

.

.

1
Dhafitha Fitha Fitha
sabr sabar bang dari pada urusan tambah panjang mending di ia in aja ya.bumil makhluk yang paling bener
Miko Celsy exs mika saja
di kadalin sm mbahnya buaya km nee🤣🤣
Miko Celsy exs mika saja
koin anne yg buat kerokan klo masuk angin
putri
🤣🤣🤣🤣🤣
Denis blora
dasar bunglon bang Riga
Denis blora
uang koin untuk ketokan Anne 🤭😁
Siti Muhlihah
modus itu neng masjo mu🤭
Siti Muhlihah
wooooaaaahhhh pinternya bu danki,,,,
Dhafitha Fitha Fitha
bukan main Bu danki
Tha Ardiansyah
Dikit kali mintanya, segepok aja sekalian🤭🤭
Nabil abshor
uang koin bisa dipakai maen di mall lho,,,, asiiikkkk 😅
Maysuri
jd ibu guru dadakan y.....😁😁
Miko Celsy exs mika saja
sabar ya bang rigs,bang andras
Miko Celsy exs mika saja
ini yg punya bini siapa yg ikut puyeng siapa🤣🤣🤣🤣🤣
Siti Muhlihah
luaaaaar binasa klo bumil polos sdh bertindak,alamat satu kompi jd korban🤭
Dhafitha Fitha Fitha
nahlo sapa yg telp
Dhafitha Fitha Fitha
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/cari perkara Ama bumil
putri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
putri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nabil abshor
hhhhhhhhhhhh hhhhhhhhh hhhhhhhh nah looo,,,,,,, tgg jwb g tuuuh,,,, wkwkwk,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!