NovelToon NovelToon
Khanza Yang Malang

Khanza Yang Malang

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Lari Saat Hamil / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:547.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Alisha Chanel

Bukan bacaan untuk bocil.

Blurb...

"Hem..ternyata cewek cupu ini cantik juga"

Gumam Albian, saat menanggalkan kacamata tebal dari wajah Khanza.

Demi memenangkan taruhan dengan teman-temannya. Albian yang notabenenya adalah pria paling populer di kampus, sampai rela berpacaran dengan Khanza si gadis cupu dan penyendiri.

Berkat pesona yang dimilikinya. Albian berhasil membuat gadis cupu dan lugu seperti Khanza, kini pasrah berada di bawah kungkungannya.

"A-aku takut Al. Bagaimana kalau aku hamil?"

Tanya Khanza saat Albian menanggalkan kancing kemeja oversize miliknya. Namun Albian yang otaknya sudah diselimuti kabut hawa nafsu tidak mendengarkan ucapan Khanza. Meniduri gadis cupu itu adalah bagian dari taruhan mereka.

"Tenang saja sayang, semua akan baik-baik saja kok"

Ucap Albian sembari menelan salivanya saat melihat gunung kembar milik Khanza yang padat dan menantang.

ikuti kisah selengkapnya dengan membaca karya ini hingga selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak nyaman

"Kau?" Pekik Khanza menatap tajam ke arah Albian.

"Iya aku" Balas Albian pula dengan senyum smirknya yang terlihat sangat mengerikan di mata Khanza.

Tak sia-sia perjuangan Albian mengikuti Khanza sedari rumah Rosaline tadi. Karna kini ia bisa berada dalam jarak yang begitu dekat dengan gadis yang selalu mengganggu pikirannya itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Sinis Khanza tak ada ramah-ramahnya saat berbicara dengan Albian.

"Naik kereta, memangnya apa lagi?"

Jawab Albian sekenanya.

"Kenapa naik kereta? Kenapa tidak naik mobil atau pesawat saja" Tanya sinis Khanza lagi.

Rasanya sangat tidak mungkin seorang Albian Putra Bagaskara, putra dari pemilik kantor Bagaskara group yang cabangnya ada dimana-mana itu mau naik kendaraan umum seperti ini, berdesak-desakan dan panas-panasan dengan penumpang lain pula.

"Memangnya kenapa? Inikan kendaraan umum semua orang berhak menaikinya." Jawab Albian.

"Terserah kau saja lah" kesal Khanza.

Merasa tak nyaman dengan keberadaan pria menyebalkan dihadapannya, Khanzapun bermaksud untuk pindah tempat duduk saja. Namun urung karna tidak ada kursi yang kosong lagi.

Sedangkan untuk berdiri sepanjang perjalan tersebut, sangatlah tidak mungkin dalam keadaannya sekarang, sangat beresiko untuk kandungannya. Bagaimana kalau tiba-tiba terjadi guncangan dalam perjalanan tersebut hingga kandungan Khanza terbentur?

Gadis cantik yang tak terlihat cupu lagi namun tetap terlihat galak itu, akhirnya memilih untuk abai dan mencoba tak mempedulikan keberadaan Albian lagi.

Khanza mengikat rambut panjangnya dengan asal, membuat Albian meneguk salivanya dengan kasar saat melihat leher jenjang nan putih itu.

Lalu mengambil kacamata dari tasnya dan mulai fokus membaca buku yang ia bawa. Kacamata yang Khanza gunakan tak setebal kaca mata lamanya. Rosaline yang memberikan kacamata dengan lensa yang tipis itu namun memiliki fungsi yang sama denga kacamata sebelumnya. Jadi Khanza terlihat semakin cantik saat memakai kacamata itu.

Semua pergerakan Khanza, tak luput dari perhatian Albian. Bahkan si juniornya ikut memberontak pula di balik celana yang dikenakannya ketika berada dalam jarak yang begitu dekat dengan rumahnya.

"Dia pasti sudah tidak sabar untuk pulang" Batin Albian sembari merasakan si Juniornya yang terus memberontak seolah ingin keluar.

"Jangan menatapku seperti itu, aku risih tau!"

Kesal Khanza karna tatapan Albian yang tajam sangat mengganggu ketenangannya.

"Kenapa kau terus menghindariku Khanza? Apa kau marah? Tolong ma...."

Belum juga Albian menyelesaikan kata-katanya namun terpotong karna kehadiran seseorang. Bukan seseorang tepatnya 3 orang.

"Permisi apa bangku disana kosong?"

Tanya wanita itu sembari menggandeng kedua anaknya yang masih kecil-kecil.

"Oh iya kosong bu, silahkan duduk"

Balas Khanza ramah dengan senyumnya yang sangat manis. Cara bicaranya pada Albian sangat berbeda dengan cara bicaranya terhadap ibu dari dua anak itu.

"Terima kasih" Ucap wanita itu seraya duduk di sebelah Khanza, sedangkan kedua anaknya duduk di sebelah Albian.

Awalnya Albian biasa saja ketika kedua bocah lelaki kembar itu duduk di sebelahnya, namun lama-lama ia merasa terganggu juga karna kedua anak itu sangat berisik dan tak bisa diam.

Bahkan sudah berulang kali Albian jadi sasaran tendangan dan juga pukulan kedua bocah itu. Khanza hanya bisa mengulum senyumnya saat melihat Albian tersiksa seperti itu.

"Yoga, Yogi. Duduklah dengan tenang dan jangan berisik. Kasian om dan tantenya terganggu itu!"

Peringati ibu itu pada kedua anaknya.

"Maaf ya mas, anak-anak saya sedang aktif-aktifnya jadi tidak bisa diam"

Ucap ibu dari anak-anak itu kepada Albian. Sedangkan Albian hanya merespon ucapan wanita itu dengan senyumnya yang sangat dipaksakan.

Plak!

Sebuah pukulan mendarat sempurna di wajah tampan Albian. Hingga meninggalkan tanda merah di wajah tampan itu. Tentu saja Khanza tertawa puas melihatnya. Tapi tawa Khanza terhenti ketika Albian menatap ke arahnya.

"Apa kau sebahagia itu ketika melihatku tersiksa seperti ini? Kalau ia aku rela jika kau mau menyiksaku seumur hidupmu sekalipun, asalkan kau mau memaafkan aku Khanza" Batin Albian sembari tersenyum menatap gadis cantik di hadapannya.

"Aneh, dahinya berdarah tapi dia malah tersenyum" Batin Khanza.

"Aduh maaf ya mas. Dahinya sampai berdarah seperti ini. Saya pakaikan plester ya"

Panik ibu itu ketika melihat dahi Albian yang berdarah. Salah satu bocah nakal itu memukul Albian dengan mainan pedang-pedangan berbahan kayu yang cukup keras, hingga membuat dahi Albian terluka.

Namun saat ibu itu hendak memasang plester di dahi Albian, Yoga dan Yogi tiba-tiba berbuat ulah lagi hingga membuat ibu mereka menoyor kepala Albian tanpa sengaja.

"Aduh maaf-maaf mas. Saya tidak sengaja"

Ibu muda itu lagi-lagi meminta maaf pada Albian. Lalu memarahi kedua anaknya yang nakal.

"Aku akan membunuh mereka seandainya mereka adalah anak-anakku"

Geram Albian dengan suaranya yang tertahan seperti menahan amarah. Bahkan suara Albian nyaris tak terdengar karna tersamarkan oleh suara ibu yang sedang memarahi anak-anaknya itu.

Tapi sayangnya suara Albian terdengar cukup jelas di telinga Khanza karna mereka memang duduk berhadapan.

"Mengerikan!"

Batin Khanza sembari menutup perut buncitnya dengan tas Ransel yang ia bawa.

Entah apa yang akan Albian lakukan kepadanya kalau sampai Albian tahu jika Khanza sedang mengandung benihnya.

#Terima kasih sudah mengikuti kisah Khanza, mohon dukungannya dengan cara like,komen,vote and hadiah sebanyak-banyaknya ya^^ happy weekend🥰#

1
Chusnul Ash Shafi
seru...
Chusnul Ash Shafi
author nihh ..kasihan banget nasib Bertrand.
Chusnul Ash Shafi
kasihan banget betrand. semoga saja penyakitnya gak kambuh lagi karena ditinggal lagi sama orang yang paling dicintainya.
Huzaima Moh Arif
sepertinya author nya bikin si kansa terlalu menyedihkan
Vivi Yulianti
gk ad thor pengantin berdarah gk ad
IG : alisha_chanel95: ganti judul jadi Wonderful Angela kak 🙏💕
total 1 replies
Sapna Anah
lgi Uda bertunangan bukanya d abaikan Mala d samperin mau mabuke mau apa ke ngapain peduli sebel jdinya msh suka SMA Abian bilang aja ngapain Nerima om betrand🤭🤭🤭
Sapna Anah
knpa ga Landung nikah aja shi biar albian tau rasa
Sapna Anah
semoga vsnia tidak jahat seperti ibunya
Sapna Anah
jahat bingit zack
Hana Nisa Nisa
🥰🥰🥰🥰🥰
Aulia Lestari
hah kenapa baca cerita ini kayak begini lemah Karakter ceweknya, aturannya di kasih pelajaran dulu lah ini di rayu sikit langsung nafsu, dan di maafin, woilah
Aulia Lestari
tenang tenang yang patut di salahkan yang buat cerita ni si author nya kan dia yang bikin cerita begini 😌😒
Chusnul Ash Shafi: iya benar banget. author nih keterlaluan. betrang yang malang.../Cry//Cry/
total 1 replies
Marianty Poerba
mampir thor
IG : alisha_chanel95: silahkan kak🥰
total 1 replies
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Citraleka Dhami
kasih fto dong kak
Suparmin N
Luar biasa
Suparmin N
Lumayan
Momoh Wati
mantap
Fawaz Al ashy
loh aneh aja ni di oppa kok malah kasi hukuman kayak gitu sih kan albian udh menerima hukuman nya waktu dirimu sakit...
Fawaz Al ashy
athor bagaimana nasib kk Bertrand kasih sekali aku jadi nangis ni apa mungkin Vienna pengganti nya.. aku harap begitu jadi dngn berjalan nya waktu luka di antara mereka akan sembuh karena ada pendamping mereka.. walaupun dengan orang yang tidak direncanakan..
IG : alisha_chanel95: kisah Betrand ada di novel dengan judul yang ini kak "Bukan Sebatas Istri Bayangan" silahkan mampir ya💕
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!