Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab26
Hari ini adalah hari kepulangan Rendra,dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istrinya.
Dari bandara Rendra langsung menuju rumahnya dijalan dia melihat toko bunga dia turun membeli salah satu bunga tersebut untuk di bawah pulang.
Sampai dirumah Rendra disambut Shanum dengan senyuman tidak segan-segan Shanum memeluk Rendra.
Di dalam kamar Shanum masih tetap memeluk Rendra seakan dia tidak mau lepas.
"Tumben nggak marah-marah kalau baru datang nggak langsung mandi".
"Biarkan seperti ini aku kangen dengan aroma tubuhmu"Jawab Shanum dengan mempererat pelukannya.
"Ya udah sini peluk biar puas".
Tanpa banyak kata Rendra mengangkat tubuh Shanum dan membawa ke kamar mandi, mereka mandi bersama tentunya tidak hanya mandi bareng tapi dengan plus plus.
****************
Elvan masuk ke dalam ruangan Rendra dia di panggil karena Rendra ingin membicarakan sesuatu.
"Bagaimana pengajuan kerja sama dengan perusahaan Bima surya Van?"Tanya Rendra.
"Nanti malam mereka mengajak kita bertemu pak"Jawab Elvan.
"Nanti kamu yang pergi aku tidak bisa aku harus temani Shanum, akhir-akhir ini dia agak berbeda"kata Rendra.
"Maksudnya berbeda gimana?"Tanya Elvan heran.
"Kadang nggak mau ditinggal sebentar marah,sebentar nangis dan satu lagi sekarang dia lebih manja".
"Kalau gitu perbanyak stok sabar dong".
"Harus itu kalau nggak,bisa berbuntut panjang".
"Rumit juga soal wanita"keluh Elvan"Kalau gitu aku keluar dulu masih banyak kerjaan".
Elvan keluar ruangan tak lama kemudian ada suara pintu dibuka.
"Apalagi van katanya masih ada kerjaan"Keluh Rendra tanpa melihat orangnya"Jangan ganggu aku,aku masih banyak kerjaan".
"Jadi aku nggak boleh masuk".
"Shanum"Kata Rendra kaget"Boleh dong sayang sini".
Rendra berdiri kearah Shanum berada dan menutup pintu membawa Shanum duduk di sofa.
"Ada perlu apa Sha?"Tanya Rendra.
"Boleh nggak aku makan di kantin?"Shanum balik bertanya.
"Biasanya juga makan di kantin kenapa harus tanya?".
"Kamu marah?"Tanya Shanum dengan berkaca-kaca.
"Bukan begitu sayang,aku cuma bilang kamu nggak usah izin juga nggak apa-apa".
"jadi boleh".
"Boleh".
"makasih sayang"Ucap Shanum sambil mencium pipi Rendra dan pergi begitu saja tanpa melihat orang yang ada di depannya masih terbengong mendengar panggilan dari Shanum.
Malam harinya Elvan jadi menghadiri pertemuan dengan bima Surya disalah satu restoran ternama di ibu kota.
Elvan masuk ke dalam restoran dan mencari nomer tempat duduk mereka janjian,saat dilihat-lihat dia baru menemukan orang yang dia cari.
Elvan terus melangkah kearah dua orang yang duduk membelakanginya saat sampai disana.
"Selamat malam"Sapa Elvan.
"Malam"Jawab kedua orang itu serentak.
"Kamu".
"Kamu".
Kata Elvan dan wanita berbarengan.
"Anda pak Elvan?"Tanya orang itu"perkenalkan saya hadi wakil direktur bima surya dan ini Naya direktur baru kami".
"Apa nggak salah pak orang seperti ini jadi direktur?"Tanya Elvan dengan nada meremehkan.
"Dasar cowok bermulut pedas"Umpat Naya
"Diem Nay"Kata pak Hadi"maafkan keponakan saya pak Elvan dia baru terjun di dunia bisnis jadi begitu".
"Kenapa om minta maaf emang orang itu nyebelin"Kesal Naya"Kemarin Kan aku sudah minta maaf situ nya aja yang lebay".
Ya wanita itu adalah orang yang pernah melempar sandal ke arah Elvan.
"Maaf pak Hadi saya rasa kerja sama kita lebih baik tidak usah di lanjutkan"Putus Elvan.
"Tolonglah pak Elvan jangan gegabah,aku mohon kasih kami kesempatan diluar dari permasalahan kerjaan jangan disangkutkan dalam urusan pekerjaan".
Akhirnya dengan rayuan dan Naya minta maaf kembali Elvan mau melanjutkan kerja sama mereka.
Sedangkan di dalam hatwg