NovelToon NovelToon
LADY OF DARKNESS

LADY OF DARKNESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Petualangan para gadis-gadis cantik dengan berbagai rintangan kehidupan sehari-hari mereka.

Tak memandang jabatan apapun, mereka adalah gadis-gadis yang berjuang. " Di keluarga Riyu"

Bagaimana keseruan cerita mereka? yuk langsung baca,dan tinggalkan jejak sebagai tanda telah hadir mengabsensi diri dengan para gadis cantik! selamat membaca 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06.Ketakutan Ruyika.

Matahari sudah naik hampir di tengah-tengah, langit. Raeba,dan Aya baru saja selesai mengerjakan hukuman yang di berikan oleh Grand Duchess Gilia.

Sangat jelas di bawah mata mereka menghitam,dengan kelopak mata yang sayu karena kurang tidur.

"Untung semalam kita di beri makan oleh,Tuan Holas,Nona Raeba. Jika tidak, mungkin kita sudah tumbang sedari tadi." kekeh Aya yang masih sempatnya tertawa kecil.

"Apa kau mengantuk,Aya?" canda Raeba karena melihat pelayan pribadinya menguap lebar.

"Sangat mengantuk, Nona Raeba. Harusnya kita sudah beristirahat sekarang." jawab Aya masih tetap dalam senyuman manisnya.

"Nanti malam, kita ulangi,Aya. Sekarang pergilah beristirahat,aku bisa membersihkan tubuh sendiri!" Usir Raeba secara tidak baik,namun itu hanyalah sebuah candaan bagi mereka berdua. Aya, sudah biasa bercanda dengan junjungannya,dan itulah kenapa, tidak ada kecanggungan antara keduanya.

•••

Selesai mengisi perut di waktu sore hari, Raeba, pergi ke perpustakaan untuk membaca sebentar, kebetulan kakaknya Ruyika dan adiknya Raega saat ini berada di ruangan penuh buku tersebut.

"Kakak kedua? Apakah Ibu menghukum kalian berdua, karena ketahuan keluar dari kediaman secara diam-diam?" Raega, menghampiri Raeba dan duduk di samping kursinya.

Raeba, mengangguk singkat. "Ibu, mengawasi gerak-gerik kami setelah makan malam. Dan Ayah sangat mendukung aksi heroik Ibu." Jawab Raeba dengan wajah kekesalan.

Ruyika,juga mengubah posisi duduknya agar lebih dekat dengan kedua adiknya. "Sebenarnya aku melihat keberadaan Ibu sebelumnya, hanya saja aku tidak bisa keluar dari dalam kamar karena Ibu juga mengawasiku agar tidak memberitahumu." Ujar Ruyika membenarkan letak anak rambutnya yang di terbangkan angin yang berhembus melewati jendela yang terbuka.

"Aku juga menanyakan keberadaanmu kepada,Vena. Dia bilang jika kamu tengah berada di dalam kamar,dan Vena hanya melihat Aya yang mau mengambil stok obat di ruang tabib." Imbuhnya,dan kembali fokus pada buku bacaannya.

Raeba, menghela napas berat. Nanti malam ia harus menemui Earl Baseneri Jadko Leon,tapi karena semalam ia ketahuan,sepertinya niatnya kembali urung untuk urusan pekerjaan terbarunya ini,mungkin akan di tunda terlebih dahulu.

Raeba,membuka buku tentang sejarah kerajaan Magthur. Untuk menambah wawasan gadis cantik bertanda lahir di pipi itu, membutuhkan buku sejarah dan berbagai buku lainnya.

Ruyika Natala Riyuna, gadis cantik itu menatap ke arah adiknya secara bergantian. Berdiri dari duduknya, berjalan mendekati lemari,kemudian mengambil sesuatu dari dalam laci lemari yang berada dalam ruangan perpustakaan tersebut. Ia, mengeluarkan tiga potong coklat batang yang masih bersegel dari pembungkusnya.

"Makanlah!" Ucapnya lembut dengan tersenyum senang.

Sangat jarang sekali kegiatan seperti ini akan terjadi di antara mereka bertiga. Biasanya Raeba yang sibuk dengan urusannya,dan begitu juga dengan Raega, Dia akan keluar dari kediaman dan kembali saat matahari telah terbenam,entah apa yang di lakukannya,tapi setiap hari hampir seperti itu.

"Terimakasih,kak Ruyika." Seru Raeba semangat.

"Terimakasih, kakak pertama." Raega, segera mengambil jatah coklat untuknya, lalu membukanya untuk Dia makan. Baru gigitan pertama belia tampan tersebut tersenyum ceria karena merasakan coklat yang begitu enak.

"Ini, sangat enak. Aku, sangat menyukainya kakak, apakah masih ada?" Raega, menghabiskan jatah coklatnya dengan dua kali gigitan,dengan mulut yang begitu penuh.

"Memang,coklat ini sangatlah enak,ini coklat import dari kerajaan LATTERA, kemarin Ayah memberikan satu kotak besar untuk cemilan kita saat tengah belajar." Ujar Ruyika tersenyum manis, yang kemudian beranjak dari duduknya.

Raeba, belum sempat memakan jatah untuknya. Namun, saat melihat Raega yang ingin menambah lagi,rasa penasarannya kian menguak ingin segera mencoba coklat tersebut.

Ruyika,membuka satu kotak besar coklat. Memperlihatkan kepada Raega,dan Raeba. Ke dua adiknya berseru riang. Akhirnya mereka menemukan cemilan yang jauh lebih enak dari pada roti kukus buatan Ibunya.

"Apakah aku bisa memakan semuanya,kakak?" ungkap Raega bertanya kepada ke dua kakaknya.

Raeba, menggeleng kuat,dengan mulut yang tengah berisi ia berkata,"tidak boleh makan makanan yang manis dalam jumlah porsi yang banyak,kau bisa terserang sakit gigi." Ucapnya melotot.

"Benar, Raega. Makanan yang terlalu manis bisa merusak gigi juga, jadi jangan memakannya terlalu banyak,dalam waktu sehari kau hanya boleh mengkonsumsinya satu sampai dua potong saja, itupun tidak di perbolehkan setiap hari." Tutur Ruyika dengan lembut. Suaranya terdengar begitu tulus untuk adik-adiknya.

"Baiklah, terimakasih informasinya, kakak pertama, kakak ke-dua." Jawab,Raega. Belia tampan itu langsung menoleh ke belakang dimana Heward tengah berdiri tiga meter dari tempatnya duduk.

"Heward? Ambilkan aku sikat gigi! Aku tidak mau di serang kuman dan membuat gigiku rusak dan berlubang." Pintanya, dengan suara datar.

Heward, mengangkat kepalanya menatap,Raega. "Baik,Tuan muda." Kemudian kembali menunduk dan segera pergi untuk mengambilkan permintaan tuannya.

"Aya,Eva? Kemarilah! Ambil jatah coklat untuk kalian berdua." panggil Raeba, kepada kedua gadis yang masih setia menunduk.

Wajah keduanya terlihat sangat senang saat mendengar ucapan,Raeba. Mereka merasa begitu beruntung memiliki junjungan seperti Raega, Raeba,dan juga Ruyika. Tidak hanya mereka, Grand Duke Riyu dan Grand Duchess Gilia juga termasuk salah seorang yang sangat baik.

•••

Makan malam berjalan dengan baik. Sekarang mereka berkumpul di ruangan keluarga. Grand Duke Riyu, meletakkan selembar kertas yang berisi laporan dari kota tetangga.

"Dua hari belakangan ada sekelompok orang yang datang menyerang di bagian desa,Kowa. Menurut informasi yang Ayah dapatkan, banyak korban yang terluka parah,dan para gadis-gadis juga di culik, sampai hari ini belum ada kabar kepastian dari gadis yang di culik, untuk keberadaan mereka ." Ucap Grand Duke Riyu,dengan wajah tenang. Namun ada raut ke khawatiran dari sudut matanya.

"Ayah, meminta kepada kalian agar lebih berhati-hati kedepannya. Jangan sampai karena kelalaian,kita menjadi korban dari orang-orang tidak memiliki hati seperti para komplotan tersebut. Ingat! Jangan ada yang keluar dari kediaman tanpa sepengetahuan Ayah ataupun Ibu." Tutur Grand Duke Riyu, melirik sekilas ke arah Raeba dan Raega.

Grand Duchess Gilia, mengangguk dengan ekspresi yang berubah-ubah. Ia, menatap ke tiga anaknya yang kini sudah tumbuh semakin besar. Namun, dari pandangannya jelas tercetak rasa kepuasan dari ucapan,Grand Duke Riyu.

'Setelah ini pasti, Raeba, tidak akan berani lagi ke luar kediaman secara diam-diam.' Batin Grand Duchess Gilia, dengan senang.

Ia, bukannya tidak menyayangi Raeba, hanya saja Raeba yang cukup nakal membuatnya merasa waspada, karena tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan olehnya. Yang namanya seorang Ibu pasti akan merasakan kekhawatiran yang berlebihan saat sang anak jauh dari jangkauannya. Sudah sering Grand Duchess Gilia, mengirim seseorang untuk memantau pergerakan,Raeba. Tetapi, tidak ada yang berhasil, mereka selalu kecolongan,dan kehilangan jejak gadis bertanda lahir di pipinya itu.

"Baik,Ayah." Jawab, Raeba, Raega,dan Ruyika. Mereka serempak dalam mengucapkannya.

"Ingat, pesan dari Ayah kalian! Jangan sampai ada yang melanggar ucapan dari kalian bertiga. Ibu,akan mengawasi gerak-gerik kalian mulai hari ini." Imbuh Grand Duchess Gilia,dengan suara lembut. Tapi menyimpan ketegasan.

"Iya,Ibu."

•••

Ruyika, mengedarkan pandangannya ke arah sekitar, tatapan matanya jatuh pada sebuah peti berbentuk persegi panjang yang berada di bawah ranjang tidur, Raeba. Gadis itu diam sambil memperhatikannya dengan seksama.

'Apa disana tempat penyimpanan senjata-senjata miliknya?' Batin Ruyika,dan mendekati peti tersebut.

'Aku, penasaran seperti apa bentukan senjata tajam yang banyak macamnya.' Tanpa disadari gadis itu tersenyum dengan dadanya yang merasa deg-degan.

"Kakak?"

Ruyika,terlonjak kaget seraya memegangi dadanya. Seakan gadis itu sedang kedapatan ingin mencuri barang milik orang lain, begitu yang di rasakan oleh Ruyika saat ini.

"Ra-Raeba!"

Raeba, hanya terkekeh kecil melihat tingkah laku kakaknya. Setiap kali kakaknya masuk ke dalam ruangan kamarnya, pasti ada saja yang membuatnya penasaran dengan barang-barang baru, yang setiap hari berbeda.

"Kakak Ruyika,lagi ngapain? Apakah kakak penasaran dengan senjata milikku?"

Respon,Ruyika,jauh dari prediksi Raeba. Gadis bersurai panjang yang kini tengah terduduk di lantai itu,menggeleng dengan kuat, wajahnya sudah merah karena merasakan sesuatu yang bergejolak dari dalam tubuhnya.

"Ti-tidak! Tolong mi-minum." Ucapnya tersengal.

Raeba, yang mengerti langsung bergegas menarik secawan air putih yang di sediakan Aya di dalam kamarnya. Memberikannya kepada Ruyika dan mengusap punggung sang kakak.

"Jangan takut kakak,Ruyika. Aku,akan mendampingi dan melindungimu." Ucapnya dengan nada penuh kelembutan.

1
🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎
Sungguh cerita yang menegangkan, aq sampai ikut kuatir Raeba ketahuan
🦋Karlin🍂🦋: Tenang kak, Raeba,sudah bersembunyi dengan aman🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!