Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Niat Busuk Tuan Muda Yu Huan
Menatap pemuda yang terlihat sedikit lusuh itu, membuat Ling Tian tersenyum simpul, kemudian menepuk pundak Ma Aru pelan, lantas berkata,
“Aku tidak sibuk, kalau begitu bisakah kamu antarkan aku ke sana.”
“Emp… Tentu senior Ling,” ujar Ma Aru mengangguk kecil, kemudian berjalan di depan Ling Tian menuju toko kecil milik keluarganya.
Membatalkan sesi latihan siang, Ling Tian lebih mementingkan bahan-bahan pemurnian pil untuk memperbaiki akar spiritualnya.
Setelah berjalan melewati banyak bangunan, akhirnya Ling Tian sampai di depan toko kecil yang terlihat begitu sepi.
“Senior Ling, kakek sudah menunggu di dalam,” timpal Ma Aru mengalihkan pandangan ke arah Ling Tian berada.
Tersenyum tipis tanpa mengatakan sepatah kata, Ling Tian kemudian masuk ke dalam toko kecil itu, dan ketika Ia sudah masuk, pintu besar yang terbuka lebar seketika tertutup, membuat Ling Tian melirik tipis ke belakang.
“Hmm… Ling Tian, Ling Tian. Lama tidak bertemu, aku pikir kamu sudah mati di makan binatang buas.”
Terdengar tepuk tangan kecil sedikit berirama, diikuti suara sumbang yang tak asing di telinga, membuat Ling Tian mengangkat pandangan ke lantai dua.
“Yu Huan… Ternyata kamu yang memanggilku ke sini, kenapa? Apa kamu mau dipukuli lagi?” cibir Ling Tian dengan suara mengejek, membuat Yu Huan sontak naik pitam.
“Brengsek… Ling Tian! Kali ini berbeda dari sebelumnya. Akan aku pastikan kamu bersujud minta ampun di hadapanku! Kalian semua, hajar bocah udik itu sampai setengah mati. Aku ingin mendengar dia meminta ampun di bawah kakiku!” tegas Yu Huan memerintahkan para pengikutnya yang terlihat bengis, lalu satu per satu dari mereka melompat dari lantai dua ke tempat Ling Tian berada.
Tampak sepuluh orang berandal memiliki tubuh besar tinggi, dengan otot kekar yang sengaja di pamerkan untuk menakuti semua orang, serta memiliki raut muka bengis haus akan darah, menggenggam senjata tajam di tangan masing-masing siap untuk melakukan pembantaian.
Ketika para berandal itu akan beranjak dari tempatnya berada, tampak Ma Aru dengan cepat menyela di hadapan mereka, kemudian bersujud meminta ampun seraya berkata,
“Tuan… Tuan muda. Aku sudah mengikuti semua yang tuan muda katakan, sekarang bisakah tuan muda melepaskan kakekku? Aku mohon,” pinta Ma Aru dengan suara terbata-bata, terpaksa mengikuti perintah Yu Huan demi menolong sang kakek tua renta.
Namun apa yang Ia harapan tak sesuai dengan kenyataan, ketika Ia tengah berlutut, tendangan kuat tepat menghantam rusuknya, membuat Ma Aru sontak terpental menghantam lemari obat sampai hancur terbelah dua.
“Hehh… Seonggok sampah! Menggangu pemandangan saja,” umpat salah satu berandal seraya berdengus remeh, membuat berandal lain tertawa terbahak-bahak.
“Bos… Tidak perlu semua turun tangan! Biar aku saja yang mengatasi bocah ini,” timpal berandal itu dengan percaya diri sembari mengalihkan pandangan ke arah belakang, dan ketika Ia mengalihkan pandangan kembali ke arah Ling Tian. Tiba-tiba,
“Hump…”
“Bughhh!”
“Krakkkk!”
DUARRRRR
Pukulan kuat tepat menghantam dada yang terbuka, membuat beberapa tulang rusuk berandal bertubuh besar itu sontak patah, lantas terpental menghantam tangga yang ada di belakangnya.
Dengan amarah yang memuncak, Ling Tian benar-benar kehilangan ketenangan, menatap para berandal dengan tatapan penuh amarah.
“Bagaimana mungkin bocah yang belum menembus ranah Pemurnian Tubuh memiliki kekuatan seperti itu? Mungkinkah dia menggunakan sebuah artefak?” celetuk salah satu berandal tampak memegang sebilah parang, tak percaya dengan apa yang Ia lihat.
“Hahaha… Ternyata kamu cukup kuat untuk seukuran bocah ingusan. Tapi trik kecilmu itu tidak berguna di hadapanku!”
“Haaaatt…”
Melepaskan aura membara yang memancar ke segala arah, membuat berandal itu mendapatkan peningkatan kekuatan yang signifikan, lantas memasang kuda-kuda kuat seraya mengarahkan mata sabit menentang bumi, bersiap untuk melancarkan serangan penghabisan, dan kemudian,
“Brukkk…”
“Sringg!”
Mengayunkan sabit besar dari atas, Ling Tian dengan mudah menghindari serangan tunggal itu, kemudian melancarkan serangan lutut ke arah dagu, membuat berandal sombong itu sontak terpental ke belakang.
“Haaa… Tidak mungkin, bahkan bisa mengalahkan Yue yang sudah berada di ranah Pembentukan Inti Spiritual! Siapa anak ini sebenarnya?” gumam bos berandal di dalam hati, tampak memiliki bekas luka dalam yang melintang dari pelipis sampai telinga.
Melihat dua pembunuh bayaran telah dikalahkan dengan mudah, membuat Yu Huan semakin geram, kemudian mengepalkan kedua tangan tampak sedikit bergetar seraya merapatkan gigi graham kuat.
“Apa yang kalian lakukan? Cepat habisi anak itu sekarang juga!” pekik Yu Huan dengan suara lantang, membuat bos berandal seketika mengerutkan kening.
“Ck… Semuanya serang anak itu secara bersamaan!” perintah bos berandal kepada bawahannya yang keseluruhan dari mereka memiliki ranah Pembentukan Inti Spiritual.
Mendapatkan perintah pembunuhan itu, membuat para berandal yang tersisa melesat dengan sangat cepat, mengerahkan segenap kekuatan lantas melancarkan serangan mematikan dari berbagai arah.
Mengaktifkan teknik mata langit yang mendominasi, membuat pergerakan para berandal terlihat melambat, kemudian mengeluarkan sebilah pedang putih dari ruang penyimpanan.
“Sring… Sring… Sring…”
BWASHHHH
“Argghh!”
Menggunakan teknik langkah bayangan yang dikombinasikan dengan qi cahaya, membuat kecepatan Ling Tian meningkat beberapa kali lipat, menerjang musuh yang menyerang dari segala arah sembari mengayunkan mata pedang mengincar titik-titik kematian, membuat para berandal yang mengepung dirinya sontak mati meregang nyawa.
Mengibaskan bilah pedang ringkas, membuat tetesan darah segar yang menempel langsung menghilang, membentuk cipratan darah kian melengkung di lantai, lantas mengacungkan mata pedang ke arah bos berandal yang berdiri angkuh, tampak menyilangkan kedua tangan di depan dada.
“Maju kau bajingan!” tantang Ling Tian dalam pertarungan hidup dan mati.
Menyaksikan Ling Tian melakukan membantai itu, membuat Yu Huan semakin panik, kemudian berkata,
“Sekumpulan sampah tidak berguna! Melawan bocah ingusan saja tidak bisa! Percuma aku membayar kalian dengan harga mahal. Apa hanya ini yang bisa kalian lakukan?” cecar Yu Huan memaki bos berandal dengan suara lantang
“Tuan muda tidak perlu khawatir, aku pasti akan membunuh bocah ini dengan tanganku sendiri!”
“Sringg!”
“Brakkkk!”
Mengeluarkan pedang besar dari dalam cincin ruang miliknya, bos berandal itu menancapkan mata pedang besar di lantai, lantas berkata,
“Bocah… Kamu menyembunyikan kekuatanmu bukan? Kalau tidak, bagaimana mungkin kamu bisa membunuh semua bawahanku,” pungkas bos berandal dengan suara berat, memasang raut muka serius dengan aura ganas yang perlahan meluap keluar dari tubuhnya.
“Bukan urusanmu, lebih baik kamu pikirkan cara menjawab pertanyaan penjaga neraka,” balas Ling Tian tak menunjukkan selah sedikitpun.
“Hehh… Sombong sekali perkataanmu itu. Siapa yang akan mati belum bisa dipastikan. Mereka memang sekumpulan sampah. Tapi jangan samakan aku dengan mereka,” timpal bos berandal melepaskan niat membunuh yang mencekam, kemudian mencabut pedang besar yang tertancap cukup dalam.
Merasakan tekanan dari seorang kultivator ranah Master Spiritual tingkat 3, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Menarik siku sedikit ke belakang, Ia menggenggam pangkal pedang dengan kedua tangan, meletakkan tubuh pedang melintang selaras dengan mata, sembari memasang kuda-kuda siap melancarkan serangan.
Mengetahui ranah bos berandal, Ling Tian mengerahkan segenap kekuatan yang Ia punya, melepaskan aura kegelapan dan cahaya secara bersamaan, tampak menyembur keluar melingkupi sekujur tubuh, membuat Yu Huan sontak terbelalak mengetahui ranah Ling Tian yang sebenarnya.
***
up lagi
nantikan update selanjutnya..
gasssske thorrrr 👍
pokoknya Badas
semangat..