Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
Setelah perdebatan panjang dengan mami norma, ketiga orang suruhan zafian memilih meninggalkan tempat itu. Mereka yakin meskipun lebih lama di tempat tersebut tak akan membuat para penghuni mengatakan dimana keberadaan Viola..
"Bagaimana, bos ?" tanya salah seorang dari mereka pada ketua genk nya.. "Kita tidak mungkin kembali dengan tangan kosong, bos." lanjutnya lagi..
"Aku punya ide. Sekarang kalian cari orang yang bisa masuk ke rumah itu tanpa di curigai.." ucap si bos
Kedua anak buah nya tercenung, nampak berpikir..
"Kau punya teman yang suka jajan di tempat seperti itu, kan ? Nah, dia saja.. Minta dia untuk memesan pelac*r dari tempat nyonya norma..." sambung si bos
"Tapi siapa yang akan membayar ? Biaya sewa wanita disini terkenal cukup menguras kantong, bos..."
"Tenang saja.. Cepat hubungi kawan mu dulu! Tuan zafian akan membayar berapapun jumlah nya asal kita bisa menemukan wanita yang beliau cari itu.."
Setelah berdiskusi, salah seorang dari mereka langsung menghubungi seseorang..
"Bagaimana ? Apa dia mau ?" tanya ketua genk setelah sambungan berakhir..
Anak buah nya tersenyum lebar, "Tentu saja, bos.. Kucing mana yang menolak dikasih ikan segar ?!" sarkas nya..
"Bagus! Sekarang kita pergi dari tempat ini. Kita pantau dari jauh..."
Kendaraan roda empat yang di berikan zafian untuk orang orang suruhan nya itu mulai menjauh dari kediaman mami norma..
Sementara itu di dalam rumah mami norma sedang menerima telepon..
"Amel...." pekik mami norma memanggil salah seorang anak asuh setelah menutup telepon..
Tergopoh gopoh wanita yang di panggil amel itu datang dari lantai dua..
"Ya, mi...." sahut nya
"Kamu siap siap sekarang! Sebentar lagi ada yang menjemput mu..." Kata mami norma pada amel
"Baik, mi..." ucap nya langsung mengiyakan sambil tersenyum senang. Memang pekerjaan ini lah yang cukup di minati kaum muda sebab cepat sekali menghasilkan uang nya...
Amel bergegas kembali ke atas, namun dia sempat mendengar mami norma bergumam kecil..
"Kemana sih viola ini ? Sejak semalam.ponsel nya tak bisa di hubungi. Apa dia sudah sampai di bali ? Aku harus menghubungi para penjaga di villa nya..."
Setelah cukup lama berdandan, amel kembali turun karena sudah ada yang menjemput..
"Sudah saya transfer sesuai kesepakatan kita.." Suara berat seorang pria membuat amel sedikit bergidik.
"Baik.. Sesuai perjanjian juga. Seorang pengawal harua ikut bersama kalian. Jika sampai dua jam anak ku belum keluar dari kamar, pengawal akan langsung mengambil tindakan.." kata mami norma lagi..
Pria bertubuh tambun dengan kedua tangan yang di penuhi tato itu mengangguk pasrah. Setelah itu pria tersebut pun berjalan keluar lebih dulu..
"Mi, tumben sekali, kenapa pengawal harus ikut segala ?" tanya amel heran sebab biasanya yang di perlakukan istimewa hanya Viola..
"Dia mantan napi! Kau harus berhati hati!"
Wajah amel seketika berubah tegang..
"Sudah, jangan takut! Mami tidak akan membiarkan anak anak mami kenapa napa.." mami norma mengusap punggung amel, lembut..
"t-tapi, mi...." Amel yang semula sangat bersemangat kini menjadi enggan untuk pergi..
"Tidak apa apa, mel.. Mami sudah transfer 70% dari penghasilan ini ke rekening mu.. Sekarang kamu berangkat, jangan terlalu lama membuat pelanggan mu menunggu.."
Amel tak berkata apa apa lagi setelah mami norma mengatakan sudah transfer. Memang mami norma itu tak pernah mengambil banyak dari hasil kerja keras anak asuh nya. Paling tidak hanya 20-30% saja. Mungkin karena nilai itu tak ada apa apa nya jika di bandingkan pendapatan mami norma yang di berikan oleh viola..
Amel pun pergi dengan perasaan takut..
Di dalam mobil yang berbeda dengan pengawal..
"Tidak perlu takut. Aku tidak akan melakukan hal yang buruk pada mu. Kita akan bersenang senang. Ini bonus untuk mu..." Pria yang sedang mengemudikan mobil di samping amel menyodorkan sebundelan uang berwarna merah. Tertera di kertas yang mengikat yang itu nilai nya 10 juta...
Lidia menatap curiga..
"Kenapa ? Apa kau tidak mau ?" tanya pria tambun itu..
"B-bukan.. e... Aku hanya heran. Baru pertama kali aku di sodorkan uang 10 juta sebagai bonus, padahal aku belum melakukan pekerjaan ku.."
Pria itu langsung meletakkan uang 10 juta tersebut di paha amel yang terlihat menggoda karena memakai rok mini..
Meski bingung amel tetap memasukkan uang itu ke dalam tas bahu nya..
"O.ya.. Boleh aku bertanya ?" pria itu mulai menjalankan misi..
amel mengangguk,
"Aku dengar dari teman ku yang sudah berlangganan di tempat mami norma, ada seorang wanita yang di anggap spesial di rumah itu.. Benarkah ?"
Amel kembali mengangguk..
"Tapi saat aku memesan tadi kenapa mami norma tidak menawarkan perempuan itu padaku, padahal aku berani membayarnya berapapun.."
Amel menatap pria itu dengan tatapan mengejek. Kemudian dia tertawa sumbang..
"Kenapa kau tertawa ?"
"Tidak.. Aku hanya merasa lucu saja.."
"Apa nya yang lucu ?"
"Padahal kau tau wanita yang teman mu katakan itu spesial, kenapa kau berpikir bisa menyewa jasa nya hanya karena kau berani membayar dengan jumlah besar ?"
Pria itu nampak bingung..
"Kak viola itu hanya menerima pekerjaan dari kalangan atas namun tidak sembarang kalangan atas juga yang dia terima. Pokoknya sulit. Sangat sulit.."
"Oh.. Nama wanita itu viola. Aku jadi penasaran, secantik apa wajahnya.."
"Cantik itu relatif, tapi dia memang cantik.." ujar amel
"Lalu dimana dia sekarang ? Apa nanti saat aku mengantarkan mu kembali aku bisa melihat nya barang sebentar ?"
"Oh. Tentu saja tidak bisa.."
"kenapa ?"
"Karena dia tidak ada di kota ini!"
"Apa dia sedang menerima pekerjaan ?"
Amel menggeleng, "Dia sedang berlibur di bali. Mungkin di villa nya.. Biasanya dia memang seperti itu jika client baru yang sedang menyewa jasa nya membuatnya jengkel dan marah. Tapi nanti dia pasti kembali.. Dia hanya butuh rehat sejenak untuk merefresh pikiran nya.."
Tanpa amel sadari, pria itu sedang dalam sambungan telepon dan semua percakapan mereka di dengar dengan jelas oleh ketiga suruhan tuan zafian..
"Sudahlah, jika memang aku tidak bisa menyewa jasa nya. Kau pun sudah cukup.." satu tangan pria itu mulai berselancar menjelajahi paha mulus amelia..
Amel langsung menahan tangan pria tersebut.. "Fokuslah menyetir!" tegas amel karena dia takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan..
"Baiklah. Tapi kau harus bersiap sebab aku sudah minum banyak obat kuat!!" ucap pria itu dengan seringai licik..
🖤
Setelah mendapatkan kabar di mana keberadaan wanita yang sedang di cari sang tuan, ketiga orang suruhan tersebut pun segera memesan tiket untuk keberangkatan mereka ke bali..
"Apa kita beritahu terlebih dahulu pada tuan zafian bahwa kita sudah tau dimana nona viola berada, bos ?"
"Ya. Aku sudah memberitahu tuan zafian.. Beliau meminta kita membatalkan tiket. Kita akan terbang ke bali dengan pesawat pribadi nya.."
🖤