Aku (Bukan) Wanita Malam
Sore itu di private room sebuah hotel bintang 5, beberapa wanita berpakaian sexy dengan bentuk tubuh yang aduhai sedang berdiri berjajar begitu rapi di hadapan seorang pria yang duduk sambil menatap satu satu dari mereka dengan pandangan yang entah..
"Bagaimana, tuan ? Apa anda tertarik dengan salah satu dari anak anak saya ?" tanya wanita paruh baya yang biasa di panggil dengan sebutan Mami..
Pria itu hanya diam tanpa ekspresi bahkan membuat suasana menjadi canggung seketika..
Beberapa wanita yang masih berdiri itu mulai merasa pegal karena belum juga tuan muda di hadapan mereka mengambil keputusan. Jika di hitung waktu, mungkin sudah lebih 30 menit para wanita itu berdiri dengan senyum yang awal nya tulus kini terlihat di paksakan..
Tuan muda itu pun bangun sambil mengancingkan kembali kancing jas yang di kenakan nya..
Seorang pria yang menjadi asisten tuan muda tersebut pun langsung mendekat, siap siaga menerima perintah dari sang tuan. Pria itu bernama Azkara...
"Bagaimana bisa kau seceroboh ini, bisa bisa nya kau mencarikan wanita untuk ku yang penampilan nya norak seperti mereka!!" ucap tuan muda itu pada asisten pribadi nya begitu pedas. Sementara wanita yang tadi di panggil mami itu langsung menarik senyum nya kembali, tak menyangka bahwa benar adanya si tuan muda itu terkenal dengan lidah nya yang tajam..
"Maafkan saya, tuan.." ucap Azka, merasa bersalah pada sang tuan muda..
"Sudahlah, ayo kita kembali ke perusahaan!! Buang buang waktu saja.." Sambung tuan muda lagi..
Sang mucikari pun tak terima dengan penolakan mentah mentah dari tuan muda tersebut dan langsung melayangkan protes nya.. "Kenapa tuan bicara seperti itu ? Anak anak saya ini bukanlah wanita sembarangan, hampir semua dari mereka telah lulus sarjana, bukankah itu lebih dari cukup jika syarat yang tuan ajukan beberapa waktu lalu hanya soal berpendidikan ?"
Protes lantang dari mami Norma itu mampu membuat kaki panjang sang tuan berhenti melangkah. Lelaki tampan namun arogan itu berbalik menatap dengan datar namun kesan membunuh dari sorot mata nya yang tajam sontak membuat sang mucikari menelan ludah dengan susah payah..
"Aku mencari wanita bukan untuk ku tiduri, tapi kau malah membawa wanita wanita yang berpakaian setengah telanjang seperti mereka ini pada ku ?!" Tuan muda tersebut menatap bergantian pada satu satu dari wanita itu sambil menaikkan satu sudut bibirnya, terkesan merendahkan.. "Murahan!!" Begitu lancar kata terakhir yang penuh penekanan itu terlontar dari mulut sang tuan muda..
Tuan muda itu pun kembali berbalik dan benar benar pergi dari ruangan tersebut dan di ikuti oleh sang asisten yang berjalan di belakang nya sambil menoleh sekilas pada mami Norma dan berkata maaf dengan isyarat kedua telapak tangan nya yang di tangkupkan..
Tentu azka tidak enak hati pada mami norma sebab azka lah yang meminta mami norma untuk membawa wanita wanita itu sebagai kandidat pilihan sang tuan. Kesalahan nya juga lah yang lalai karena lupa memberitahu mami norma tentang cara berpakaian wanita wanita muda itu harus di rubah ketika bertemu dengan tuan nya..
Jangan tanyakan di mana azka mengenal sang mucikari tersebut, karena azka adalah pelanggan tetap bagi para wanita malam itu selama 2 tahun terakhir. Azka sangat rutin jajan di tempat mami norma. Dalam sebulan azka bisa jajan 4 sampai 5 kali..
"AAHHH.. KURANG AJAR!! DASAR TUAN MUDA SIALAN!!" umpat mami norma ketika tuan muda telah pergi dari ruangan tersebut.. "Memang dia pikir dia sehebat itu sampai bisa berkata sedemikian buruk, huh ??" Mata nya nyalang menatap tajam pintu yang sudah tertutup rapat tersebut..
"Tuan muda Zafian memang hebat, mi.. Bahkan hotel ini pun milik nya.." sahut seorang wanita yang merupakan salah satu dari anak emas mami norma. Salma nama nya..
Mendengar fakta itu membuat mami norma menatap tajam salma. Bukan untuk marah, hanya saja mami norma sangat tau jawaban atas pertanyaan yang dia lontarkan barusan tanpa perlu salma beritahu. Sebetulnya juga pertanyaan itu pun hanya sekedar ungkapan kekesalan saja tidak lebih dari itu. Sebab bisa gawat jika perkataan nya tadi sampai di dengar oleh orang orang kepercayaan tuan muda Zafian, bisa hancur usaha dan bisnis yang telah dia bangun selama hampir separuh hidup nya ini..
🖤
"Tidak bisakah sehari saja kau tidak keliru dalam menjalankan tugasmu, huh ?" Tuan Zafian dan asisten nya masih berada di hotel namun di tempat yang berbeda dari pertemuan nya tadi dengan si mucikari..
Awalnya memang Zafian ingin kembali ke perusahaan, namun moodnya sudah rusak dan sepertinya tidak bisa lagi melanjutkan pekerjaan.
Tatapan Zafian begitu mengintimidasi membuat Azka sampai tak berani mengangkat kepala nya..
"Maafkan saya, tuan. Sebenarnya nyonya norma memiliki banyak sekali wanita yang bisa kita sewa. Hanya saja memang begitu cara berpakaian mereka.."
"Kau pikir aku sedang mencari pelac*r ?"
Azka langsung menggeleng cepat, "T-tidak, t-tuan. M-maaf, maksud saya bukan seperti itu." tergagap azka menjawab saking takutnya pada Zafian..
"Kau tau kan, aku itu butuh wanita untuk menemani ku menghadiri pesta peresmian hotel yang baru sekaligus untuk mengenalkan nya sebagai kekasih ku di hadapan seluruh keluarga. Kenapa kau malah memberikanku wanita kelas rendahan seperti mereka ?!"
Ketika azka hendak membuka mulutnya lagi, Zafian langsung mengangkat tangan ke atas memaksa azka untuk tak bersuara lagi.
"Sekarang kau pergi dan jangan berani kembali sebelum wanita yang ku mau sudah kau dapatkan!!"
Azka tak bisa berkata tidak meski dia kebingungan harus kemana mencari wanita yang di inginkan tuan nya itu, sementara kriteria yang di minta sangat tidak masuk akal bagi nya..
Dimana azka harus mencari wanita yang cantik, cerdas dan mampu mengimbangi sang tuan. Terlebih wanita itu juga harus single dan tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun..
Setelah keluar dari ruangan bertuliskan CEO di pintu masuk nya, azka langsung pergi ke ruangan khusus dimana mami norma dan para wanita malam nya berada..
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu azka masuk ke dalam ruangan tersebut..
"Dimana mami norma ?" tanya azka pada beberapa wanita yang masih ada di dalam sana..
"Mami sudah pergi!" jawab wanita itu dengan nada ketus.
"Sudahlah, kalian tidak perlu marah begitu, anggap saja kalian tidak pernah bertemu dengan tuan zafian.." ucap azka sambil menghampiri para wanita yang sedang memperbaiki riasan mereka. Azka sudah tau jika mereka sedang bersolek begini maka itu artinya mereka akan bertemu dengan client mereka masing masing..
"Tuan zafian sangat keterlaluan, dia kejam sekali.. Memang dia pikir hanya dia yang hebat di dunia ini, hah ? Aku bahkan pernah mendapat client yang jauh lebih kaya dari pria itu.."
Azka tersenyum kemudian mengusap bahu wanita yang terpampang nyata sebab memakai mini dress model sabrina berwarna merah menyala.. "Jangan bicara sembarangan jika kau masih ingin raga mu tetap bernyawa, sayang.. Tuan zafian tidak bisa kau bandingkan dengan lelaki hidung belang langganan mu.." ucap azka memberi peringatan pada wanita bernama Lidia, dia juga salah satu wanita yang pernah melayani azka..
Wanita itu cemberut, menekuk wajah nya..
Azka tak perduli dengan raut wanita bernama lidia itu sebab dia sendiri sangat tak suka jika ada yang menjelek jelekan sang tuan. Azka sangat tau bagaimana watak dan kepribadian tuan nya. Meski di luar terlihat garang dan keras, sesungguh nya tuan zafian itu memiliki hati dan perasaan yang rapuh, sebab ada hal fatal yang membuatnya menjadi seperti itu..
"Eh, tunggu.. Aku ingat sesuatu, bukankah mami norma memiliki seorang anak perempuan ?"
"Siapa yang kau maksud ?" tanya lidia
"Aku tidak ingat siapa nama nya, tapi yang jelas aku pernah melihat nya satu kali saat aku datang ke rumah mami norma.." Azka mencoba mengingat ingat wajah seorang wanita yang memiliki aura berbeda dari wanita yang ada di rumah besar mami norma. Wanita itu terlihat berkelas di antara wanita wanita yang ada di sana..
"Maksud mu, Kak Viola ?"
"Viola ?" beo azka.. "Nama nya viola ?" tanya nya lagi untuk memastikan
Lidia mengangguk,
"em, Jika benar yang kau maksud itu kak viola, kau harus segera urungkan niat mu! Kak Viola bukanlah wanita seperti kami yang bisa kalian bayar lalu bisa seenak nya kalian perlakukan.."
"Apa maksud ucapan mu ?" tanya azka tak mengerti..
"Kak Viola tidak menerima tamu dari dalam negeri, dia hanya menerima tamu tamu kelas atas. Pengusaha kaya raya dari dubai serta ada juga yang dari negara di eropa. Sepertinya tuan zafian yang hebat itu juga tidaklah selevel dengan Viola kami.."
"Bahkan mami norma pun tak akan mengizinkan Kak viola menerima tawaran dari tuan zafian terlebih setelah kejadian tadi.." Seorang wanita yang duduk di sofa panjang ikut menimpali ucapan rekan seprofesi nya..
Tanpa mengatakan apapun azka langsung keluar dari ruangan itu, dia berjalan keluar dari ruangan tersebut dengan senyum yang mengembang. Wajah nya seketika cerah seakan baru ada sinar matahari yang kembali menyinari sehabis mendung yang tak berkesudahan..
🖤
🖤
🖤
Selamat datang di karya otor ratu_halu yang ke-7 🥳🥳🥳
Semoga para readers setia karya otor suka dengan alur cerita nya 🤗
Jangan lupa dukungan nya, ya, Like, Komentar dan Vote nya.. Jangan lupa juga untuk klik Subscribe supaya nggak ketinggalan eps terbaru nya 💜
Love you All 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
dika edsel
pertama..yeeeeeeee... tepuk tangan buat aku sendiri👏👏👏, semangat thor..lopyu💋
2024-10-07
3