Suatu hari seorang ksatria yang kehilangan ingatannya terbangun di dalam sebuah rumah dan ternyata itu adalah rumah seorang gadis cantik yang buta bernama Alaina alaisa dan seekor gagak yang bisa berbicara.
Setelah berbincang-bincang akhirnya sang Ksatria di beri nama oleh alaina yaitu ali, mereka pun akhirnya hidup bersama.
Namun tanpa di sadari, awal dari pertemuan itu adalah takdir dari tuhan. karena mereka adalah orang terpilih yang akan menyelamatkan bumi dari ancaman iblis szamu yang akan bangkit.
Inilah kisah ali dan alaina yang akan memimpin umat manusia memerangi kedzaliman iblis szamu dan pengikutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukron bersyar'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reno dan kebenaran ramalan bagian I
..."Setiap segala apa yang terjadi di dunia ini memiliki ikatan, meskipun tercerai berai suatu saat nanti itu semua akan menyatu padu"...
Tiga tahun yang lalu, aku dan Rosella menemukan beberapa mayat seorang Ksatria kerajaan dengan sepucuk surat di tangannya ketika Rosella pergi sendirian, ketika ia pulang ia memberitahuku tentang temuan itu. "Datanglah seorang diri ke desa kelahiranmu tiga hari setelah kau membaca surat ini, aku akan memberimu buku dan juga ramuan yang kau inginkan selama ini, asal kau membawa relik bintang yang aku inginkan, tenang saja aku tidak akan membawa pasukan untuk membunuhmu, karena aku masih menyayangi adik iparku. -Damrada." Setelah membaca surat itu Rosella tampak terdiam, dan mengerutkan dahinya.
"Jangan percaya guru, itu adalah jebakan, tidak mungkin Damrada akan menepati ucapannya". Ucapku. Namun Rosella tidak menjawab ucapanku, ia hanya langsung memasukan surat itu kedalam sakunya, dan pergi ke kamar Alaina.
Ramuan itu adalah sesuatu yang sangat dinginkan oleh Rosella karena itu sangat penting demi keberlanjutan hidup Alaina. Namun mengikuti permintaan Damrada sangat berbahaya, mengingat Damrada lah penyebab kehidupan Rosella menjadi seperti ini. Akupun berulang kali mengingatkan Rosella,untuk tidak memenuhi permintaan Damrada, karena menurutku itu hanyalah siasat dan sebuah jebakan. namun ia tidak mendengarkan aku sama sekali, dan memutuskan akan pergi menemui Damrada, meski saat mengatakan itu raut wajahnya penuh dengan keraguan.
Karena bagaimana pun pertukaran dengan relik bintang itu sesuatu yang sangat tidak setara, meskipun nyawa Rosella dan Alaina sebagai taruhannya, karena relik bintang adalah kunci ruangan rahasia di Kerajaan, dan didalamnya ada sesuatu yang tidak boleh disentuh sama sekali, peninggalan pendiri kerajaan. Jika relik itu ada di tangan yang salah, Bisa-bisa lebih banyak memakan korban.
setelah hari itu aku menyarankan untuk memberitahu vanesa soal ini, agar vanesa bisa membantunya jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, namun ia menolak saranku lagi, dan malah mengancamnku untuk tidak memberitahu vanesa soal ini.
waktu dimana hari pada pertemuan tiba, Sebelum pergi Rosella berpamitan pada Alaina yang masih terbaring di kasur, dengan beralasan hanya pergi ke hutan untuk mencari seekor lebah dan tanaman herbal di hutan, tentu saja, Alaina sedikit meragukannya dan mengkhawatirkan kepergian ibunya, mungkin itu adalah insting seorang anak yang sayang kepada ibunya.
Alaina saat ini sudah berumur empat belas tahun, dan selama empat belas tahun ia harus menjalani kehidupan nya dengan amat menyedihkan, karena kutukan yang ia terima sedari ia dilahirkan, yang membuat kondisi tubuhnya sangat lemah dan matanya tidak bisa melihat. Selama empat belas tahun ia habiskan hanya di sekitaran rumah saja.
Setelah berbicara dengan Alaina, Rosella pun menghampiriku dan berkata.
"Sebelum aku pergi aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu, reno. Dengarkan baik-baik, aku pernah mendapatkan sebuah pesan ramalan dari Vanessa yang mengatakan bila suatu hari nanti akan datang seorang pemuda yang akan merubah keadaan kita saat ini, seorang pemuda yang baik hati, yang memiliki kekuatan untuk merubah tatanan dunia, ia memiliki tanda di punggungnya, namun ia kan datang kesini dengan keadaannya yang buruk. Reno, kau tahu ramalan bangsa hampir tidak pernah meleset terkecuali pada hari itu, jadi aku ingin, jika saat pemuda itu tiba tanpa adanya diriku disini, terimalah dan perlakukan ia dengan baik, seperti aku memperlakukan mu selama ini, dan aku titipkan Alaina kepadamu, jaga ia baik-baik karena itu adalah adikmu, hanya kau satu-satunya orang yang aku punya dan yang bisa aku andalkan, meskipun nanti aku tidak kembali, aku pasti akan mengirim ramuan untuk Alaina sampai kesini dengan cara apapun, do'akan yang terbaik untukku, aku mengandalkan mu, murid terbaikku!". Ujar Rosella saat berpamitan denganku, sungguh ingin hati ini menghentikan Rosella untuk pergi, namun aku tidak bisa menghentikan keputusannya, sebagai murid terbaiknya, aku hanya bisa menghormati keputusannya dan mendoakan yang terbaik untuknya.
"Selalu ada penderitaan di setiap perjuangan, dan kasih sayang ibu adalah yang terbaik."
Belum genap sehari setelah Rosella pergi, pada tengah malam Alaina menangis dalam tidurnya sambil memanggil Rosella berulang-ulang, aku hanya bisa menenangkannya dengan menyanyikan lagu yang biasa Rosella nyanyikan kepada Alaina. Dan keesokan harinya pun saat terbangun dipagi hari, Alaina langsung memanggil manggil Rosella,aku hanya bisa mengatakan kepada Alaina bahwa Rosella akan kembali dengan baik-baik saja dan akan pulang secepatnya, dan akupun berharap benar seperti itu.
Sudah dua hari berlalu , aku dan Alaina sama-sama mengharapkan Kepulangan Rosella. menanti kedatangan Rosella kembali, namun Rosella tak juga kembali.
Keesokan harinya tak lama setelah matahari tenggelam, aku yang saat itu sedang berada di air terjun untuk menenangkan diri, tiba-tiba merasakan kehadiran Rosella. "GURU! Akhirnya dia kembali" Gumamku, akupun langsung pergi secepat mungkin untuk menemuinya dirumah. Namun setibanya aku di halaman rumah, aku melihat Alaina sedang menangis kencang sambil memeluk tubuh Rosella. "IBU!! JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRIAN" Teriak Alaina. Melihat itu akupun tidak kuasa menahan air mata, dan perasaanku pun menjadi kacau balau, akupun menghampiri Alaina dan Rosella, lalu memeluk jasad Rosella. "Andaikan saja waktu itu aku menghentikan mu guru" Gumamku sambil menangisi Rosella, namun aku melihat sebuah ramuan dan sebuah buku hitam di sebelah Alaina, itu adalah hasil dari mempertaruhkan nyawa Rosella.
"WUUUSHHHH!!..."
"BRURUUURLLK....BRUURRLK!... " gemuruh awan.
Tiba-tiba sesuatu terjadi kepada Alaina, tubuhnya seakan-akan bercahaya dan seketika angin berhembus dengan kencang , beserta awan gelap mengiringi seperti alam sedang merasakan kesedihan yang Alaina rasakan. Tak berselang lama Alaina kehilangan kesadarannya, bersamaan dengan hujan yang turun sangat lebat. Setelah itu akupun langsung membawa Alaina ke dalam kamarnya, lalu menunggu hujan reda untuk mengubur Rosella dekat halaman rumah.
Keesokan harinya aku mengirim surat tentang kematian Rosella dan penyebabnya, aku juga mengirimi sampel ramuan yang berhasil dibawa oleh Rosella.
Beberapa waktu berlalu, Alaina terbangun dari tidurnya sambil meneriaki nama Rosella dengan lantang "IBUUU!!!". Mendengar itu akupun langsung menghampiri Alaina.
"Ada apa Alaina?" Tanyaku.
"Ibu dimana ibu?" Ucap Alaina dengan raut wajah sedih, akupun terdiam sejenak tak menjawabnya.
"Hei reno! Dimana ibu" Ucap Alaina.
"Ia telah aku kubur di dekat halaman rumah" Jawabku dengan sedih, sontak setelah mendengar itu, Alaina langsung terbangun dan berlalu menuju kuburan Alaina. Aku terkejut melihat Alaina bisa berlari dengan begitu cepat tanpa menabrak sesuatu, karena ini pertama kalinya Alaina bisa melakukan itu selama hidupnya, aku tidak mengerti mengapa ia bisa berlari tanpa melihat, bahkan ia bisa berlari pun aku sudah kebingungan. Sepertinya kejadian semalam membangkitkan sesuatu yang ada di dalam diri Alaina dan itu sedikit merusak kutukan yang ada pada dirinya. Akupun langsung pergi menghampiri Alaina untuk menenangkannya.
"Terimakasih ibu telah melahirkan aku, aku berjanji, akan menjadi anak yang baik, terimakasih kado terakhir darimu, sehingga aku bisa seperti sekarang ini" Ujar Alaina didepan kuburan Rosella, mendengar itu aku terharu dan tidak berani mendekati Alaina, aku hanya menunggu hingga ia selesai.
"Hii reno". Ucap Alaina saat ia berjalan ke arahku.
"H-hi" Jawabku, aku terkejut bagaimana bisa Alaina tahu aku ada disini?.
"Mengapa kau diam saja, bantu aku merapikan barang-bareng ibu". Tuturnya, sambil menepuk bahunya.
"O- oke, baiklah" Jawabku, lalu aku singgah di pundaknya, aku tidak tahu apa yang terjadi, sepertinya Alaina sudah bisa menerima keadaan, meski menurutku iini terlalu cepat baginya, tapi sepertinya Alaina telah tumbuh menjadi wanita yang kuat dan hebat, terlihat dari raut wajahnya.
Satu minggu semenjak kepergian Rosella, Alaina menjadi pribadi yang mandiri, akupun mengajarkannya dasar-dasar sihir untuk membantunya menjalani sehari-hari, sedangkan aku juga mulai mempelajari buku sihir yang Rosella bawa saat jelang kematiannya, buku yang berisi tentang macam-macam kutukan dan penangkalnya, buku ini sangat penting bagi kami yang sedang terkena kutukan, namun aku tidak pernah membicarakan hal ini kepada Alaina, karena belum saatnya Alaina mengetahui hal ini.
Hari demi hari terlewati aku tidak mendapati balasan surat yang aku kirim ke vanesa.
waktu demi waktu berlalu, ku jalani kehidupan disini berduaan dengan Alaina, karena semenjak itu juga vanesa tidak pernah lagi datang , bahkan surat yang kukirim pun tidak mendapatkan balasan.
pada suatu waktu aku baru memahami apa yang membuat Alaina tiba-tiba bisa berjalan dan melihat meskipun buta, berkat dari isi buku hitam yang Rosella bawa, Di buku hitam itu tertulis. "barang siapa yang terkena kutukan iblis Abaddon akan mengalami kelumpuhan dan penderitaan selama hidupnya, Satu-satunya yang bisa menangkal kutukan itu adalah dengan menebas inti kutukan yang ada pada tubuh korban, dengan menggunakan pedang suci Raja I dan dengan.........., biasanya inti kutukan akan terlihat ketika kutukan itu semakin menguat, yaitu pada bulan purnama satu suro. namun ada satu hal lain yang bisa merusak kutukan tersebut akan tetapi tidak bisa menghilangkan sepenuhnya kutukan, yaitu orang-orang yang memiliki aura suci, akan tetapi orang yang terlahir memiliki aura suci itu sangat jarang sekali".
Namun ada beberapa teks yang pudar yang harus segera ku pecahkan demi mengetahui keseluruhan cara menangkal kutukan Alaina.
Selain aura suci yang membuat keadaan Alaina semakin membaik , ramuan yang Rosella bawa pun merupakan salah satu faktor yang membawa Alaina bisa hidup sampai saat ini, karena itu membantu memperbaiki sel-sel tubuh Alaina yang rusak.
"Percayakan semua pada Tuhan, sebaik-baiknya kamu menyusun rencana, lebih baik rencana dari Tuhan, karena Tuhan adalah yang maha sempurna."
Tiga tahun pun berlalu, tampak tidak ada yang berubah dari kehidupan kami, Satu-satunya hal baik adalah kami berdua dapat hidup lebih lama hingga saat ini, dan berharap bila ramalan dari vanesa yang Rosella katakan itu benar-benar terjadi.
Suatu hari di pagi-pagi buta saat aku sedang bermeditasi dibawah sungai dekat air terjun untuk menenangkan pikiranku, aku merasakan ada seseorang yang masuk dalam penghalang kediaman kami. Akupun segera mamastikan apa yang terjadi dan segera menuju rumah, takut ada hal yang terjadi kepada Alaina. Dan ketika setibanya aku dirumah, aku melihat Alina sedang bersama pria asing dengan perlengkapan perang dan dua bilah pedang tergeletak di pinggirnya. Akupun segera menghampiri Alaina.
"Apa yang sudah terjadi Alaina?" Tanyaku.
"Aku tidak tahu, ia sudah terbaring disini saat aku hendak keluar dari rumah". Ujar Alaina.
Akupun menyuruh Alaina untuk tidak menyentuhnya, khawatir saat pria itu tersadar , ia akan menyerang mu, namun Alaina tidak mendengarkan aku, ia malah membersihkan darah yang ada pada pria asing itu, dan memanggil dolki untuk menarik pria itu kedalam rumah.
"Untuk apa kamu menyelamatkan orang asing, Alaina, bisa saja saat ia sadar , pria ini akan membunuh kita semua!" Ucapku dengan tegas, namun Alaina tidak mendengarkan ku, dan tetap kekeh untuk menyelamatkan pria asing itu, kami pun berdebat, namun apapun yang ku katakan tak didengarkan olehnya, ia benar-benar mewarisi darah ibunya. Saat itu aku sama sekali tidak ingat dengan ramalannya, mungkin karena aku juga tidak melihat ada tanda pada punggungnya.
Hari-hari pun berlalu,aku selalu memperhatikan Alaina yang terus-terusan mengecek kondisi pria asing itu, dan Alaina selalu menanyakan obat apa yang bisa membuat pria itu terbangun, akupun tidak menjawabnya, karena aku juga tidak tahu apa yang bisa membuatnya tersadar, dan akupun belum bisa menggunakan sihir-sihir tingkat lanjut pada kondisi ku saat ini. Hingga akhirnya, Alaina ber celetuk, tentang bagaimana jika ia memberikan beberapa obat ramuannya, mendengar itu akupun langsung memarahinya, dan mengingatkan bahwa untuk mendapatkan ramuan itu, harus meregang nyawa ibunya, dan ketika mendengar amarahku ia pun terdiam dan menaruh ramuannya kembali, sepertinya mengurungkan niatnya, pikirku begitu.
mampir di novelku juga ya thor jika berkenan/Smile//Pray/