Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. POV Vita (2)
" Tau dari mana aku disini, nomerku juga ?" tanyaku lagi.
" Meskipun aku diluar negeri...aku selalu tau kabar tentangmu " jawab Niko sambil tersenyum.
" Cih kamu memang sahabat yang menyebalkan...kamu udah persis jaelangkung.." lagi-lagi aku mencebik kesal.
Kembali Niko tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perutnya. Cih dipikirnya aku pelawak apa sampai tertawa segitunya.
" Oh ya lupa kita belum pesan menu " Niko melambai ke arah waitres.
Niko memilih menu yang sama dengan pilihanku. Sambil menunggu menu datang, kami lanjut mengobrol.
" Kamu akan balik lagi ke LN ?" tanyaku.
" Nggak Vit...aku akan menetap di Jakarta menghandle perusahaan bokap...bokap terus-terusan maksa aku pulang. Katanya ia sudah ingin pensiun. Ya...aku mengalah untuk pulang deh "
" Mungkin takdirmu memang harus menetap disini. Semoga jodohnya disini juga jangan bule " candaku sambil terkekeh.
***
Tak lama makanan pun tersaji. Kami makan sambil lanjut mengobrol. Banyak hal kami bicarakan, mengenang masa SMA dan kuliah dulu, tak lupa ia juga menanyakan kabar pernikahanku.
Tak terasa sudah 2 jam kami mengobrol. Aku sudah korupsi 1 jam kerja, alhasil aku akan lembur sampai malam.
Aku pamit pada Niko karena pekerjaan sudah menumpuk. Kami berpisah saling berpelukan, tak lupa berjanji saling berkomunikasi lagi.
Masuk ke ruanganku tampak Bagas sedang berkutat dengan laptopnya.
" Sorry Gas...abis ketemu teman lama jadi lupa waktu "
" Santai aja bu...ibu silahkan cek aja laporan yang sudah saya ketik sebelum nanti diprint "
" Ok...sekalian catatan untuk presentasi besok ya "
" Siap bu " jawab Bagas
Tak terasa waktu sudah magrib...aku sampai lupa mengabari Arya. Ku kirim pesan padanya bahwa aku pulang telat karena harus lembur. Pesanku hanya di read doang tanpa dibalasnya.
Aku berdiri merentangkan tangan karena pegal lama duduk dikursi. Semuanya sudah selesai untuk meeting besok. Aku dan Bagas keluar bareng sampai lobby hotel dan berpisah disana. Mobilku sudah terparkir, saat akan naik aku melihat Niko baru datang entah habis dari mana.
" Mau aku antar nggak vit " tawar Niko.
" Nggak usah Nik...aku bawa mobil sendiri. " sambil kutunjuk ke arah Civic merah.
" Ok deh..take care Vit " Niko membukakan pintu untukku. Aku pun berpamitan padanya.
***
Jam 9 malam aku baru sampai dirumah. Pak Wahyu sigap menyambut kedatanganku. Ia sudah tahu tugas yang harus dilakukannya. Aku masuk ke dalam rumah setelah memberikan kunci mobil ke pak Wahyu. Lampu ruangan sudah mati diganti lampu sudut yang redup.
Aku menuju kamarku dilantai 2. Saat kubuka pintu terlihat suamiku baru selesai sholat. Ya, aku akui ia sangat taat beribadah, beda denganku yang sholatnya masih bolong-bolong karena sibuk pekerjaan.
Aku minta maaf padanya karena telat pulang dan menjelaskan alasannya, tapi tidak kuberi tahu kalau aku ketemu Niko. Ia menanggapi dengan wajah datar. Saat terasa akan ada perdebatan, aku memilih menghindar pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat aku keluar dari kamar mandi, tampak suamiku tidur terlentang dengan pandangan seperti yang sedang melamun. Aku mendekat ke arah ranjang dan membaringkan diri menghadap tubuhnya, tiba-tiba ia membalikkan badan memunggungiku.
Aku ingin mengajaknya bicara tapi tubuhku terasa lelah teramat sangat. Tak lama kemudian rasa kantuk mulai mendera...mataku langsung terpejam tidur dalam lelap.
*****
Bersambung
Sempat baca ..sukses selalu ya teh sehat & semakin banyak karya” mu yang masuk rangking 🤲