NovelToon NovelToon
YUDA EDAN PENDEKAR PEDANG NAGA BUMI

YUDA EDAN PENDEKAR PEDANG NAGA BUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Cintamanis / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Dick

Yuda Laksana adalah seorang anak yang ditemukan oleh Eyang Braja Sedeng didalam sebuah hutan yang angker.
kedua orang tuanya mati terbunuh oleh sekumpulan perampok yang menyerang desa mereka.
Dengan gemblengan ilmu silat dan pukulan sakti menjadikan Yuda Laksana tumbuh menjadi pemuda yang sakti mandraguna dan diwariskan senjata maha dahsyat pedang Naga Bumi dan diberikan nama baru Yuda Edan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Dick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayu & Mayangsari

Pagi itu di atas puncak gunung karang sama dengan pagi-pagi sebelumnya matahari bersinar cerah dan dibeberapa tempat kabut masih menggantung membuat keadaan ditempat itu masih diselimuti oleh hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Seorang pemuda dengan bertelanjang dada sedang melatih ilmu Kanuragan tingkat tinggi. Pukulan dan tendangan yang dilakukan dengan sangat cepat seperti bayang-bayang setan dipagi hari itu.

Pemuda tersebut menggenjotkan kakinya dan melompat tinggi ke udara lalu bersalto dan melayangkan tendangan lurus ke sebuah pohon yang besar dan rimbun.

Saat tendangan pemuda tersebut mendarat pada batang pohon terdengar suara bergemuruh, pohon tersebut tumbang patah menjadi dua bagian.

Seorang lelaki tua bersorban yang sedang bersila di sebuah batu yang besar lalu berkata,"Bayu sekarang kau pukul batu yang besar disebelah sana dengan pukulan Segara Geni!" Pemuda yang dipanggil dengan nama bayu tersebut menganggukkan kepalanya lalu mulutnya merapalkan ajian tersebut, tangan sebatas siku mengeluarkan sinar kemerahan dan memaparkan hawa panas menyengat lalu terdengar teriakan dari mulut si pemuda menyebutkan nama pukulan tersebut.

Sinar kemerahan melesat dari tangannya dengan kecepatan yang tinggi dan menghancurleburkan batu yang besarnya seperti tubuh kerbau hingga hancur berkeping-keping.

Lelaki tua berjenggot putih yang melihat hal itu tersenyum senang lalu berkata" Bayu, setelah selesai kau membersihkan badanmu di air terjun temui eyang dipadepokan!"ucap lelaki tua berjenggot putih itu.

"Baik eyang Jimbaran"seru sang pemuda. Setelah memberikan hormat kepada sang guru lalu pemuda tersebut berlalu menuju air terjun untuk membersihkan dirinya.

****

"Salam guru"ucap sang pemuda memberikan hormat lalu mengambil tempat dihadapan eyang Jimbaran dan duduk bersila.

"Kalau saya boleh menanyakan perihal apa eyang meminta saya menghadap?"tanya Bayu.

Sang guru menatap wajah muridnya dan tersenyum.

"Bayu sudah sepuluh tahun engkau berlatih dipadepokan ini dan semua ilmu kepandaian yang eyang miliki sudah eyang wariskan kepadamu. Eyang ingin engkau dapat mengharumkan nama padepokan Rajawali sakti ini didalam pengabdianmu untuk kerajaan Teluk Merawang"ucap sang guru.

Bayu terkejut mendengar perkataan sang guru.

"Maafkan saya eyang, Bayu tidak mengerti arah pembicaraan eyang ini, maksud eyang...?"tanya Bayu dengan wajah yang penuh dengan kebingungan.

Wajah sang guru dengan jenggot yang berwarna putih dan menghiasi wajahnya yang penuh ketenangan tersenyum.

"Bayu...eyang rasa telah tiba saatnya engkau harus mengamalkan semua ilmu yang sudah engkau pelajari ditempat ini untuk membantu sang prabu Kertapati kerajaan Teluk Merawang dengan kepandaian yang engkau miliki saat ini dan mengabdikan dirimu dengan sepenuh hatimu untuk kemegahan kerajaan tersebut. Kerajaan tersebut saat ini sedang dirongrong oleh banyaknya perampok juga pemberontak-pemberontak yang merekrut pendekar-pendekar dari golongan hitam dengan diiming-imingi harta, kekuasaan juga kesenangan untuk menumbangkan kekuasaan dan wibawa sang prabu. Dirimu sebagai seorang pendekar, engkau mempunyai tanggung jawab untuk mengharumkan nama padepokan ini dan memberantas kejahatan serta kelaliman sebab itu eyang mengutus engkau kehadapan sang prabu dan serahkan surat yang sudah eyang buat untuk Sang Prabu, eyang hanya berpesan diluar sana beribu kelicikan akan engkau temui, sebab itu engkau harus memakai pikiranmu tidak dengan emosimu supaya engkau selalu diberikan keselamatan oleh Yang Kuasa. Eyang menitipkan keris Jagat Wesi ini kepadamu sebagai senjata pelindungmu dan pergunakanlah keris ini saat engkau memberantas pemberontak-pemberontak yang merongrong kerajaan juga satu keris lagi yaitu keris Sukma Jagat untuk kau serahkan kepada Gusti Prabu"ucap eyang Jimbaran.

Bayu kaget Eyang Jimbaran mau menitipkan keris sakti itu untuknya.

"Ambillah Bayu keris ini dan pakailah untuk kebenaran!!!"perintah eyang Jimbaran lalu dengan tangan bergetar akhirnya Bayu mengulurkan tangan dan mengambil keris yang disodorkan sang guru.

Bayu meletakkan badan keris diatas dahinya serta menciumnya serta dimasukkan kedalam warangkanya keris tersebut lalu diselipkan dibelakang pakaiannya juga menyimpan keris Sukma Jagat dibalik bajunya untuk diserahkan kepada Sang Prabu Kertapati kelak.

"Kapan saya harus meninggalkan padepokan ini eyang?"tanya Bayu.

"Besok pagi kamu sudah bisa meninggalkan padepokan ini tapi sebelum pergi temui adik seperguruanmu Mayangsari, eyang tahu kalian saling mencintai sebab itu hiburlah adikmu itu supaya dia bisa menerima kepergianmu"ucap eyang Jimbaran.

"baik eyang bayu akan segera menemui adik Mayang"ucap Bayu.

"Kalau tidak ada yang akan engkau sampaikan lagi kau boleh keluar, eyang akan bersemedi dan mendekatkan diri kepada sang Hyang Jagat Dewa Batara"ucap Eyang Jimbaran.

"Baiklah eyang jaga diri eyang baik-baik saat Bayu tidak berada disini"kata Bayu.

"Kau tidak usah mengkhawatirkan tubuh tua ini Bayu bukankah masih ada adikmu yang bisa merawat eyang"ucap eyang Jimbaran lalu Bayu mohon pamit kepada eyang gurunya lalu mencium tangan orang tua itu dengan penuh haru.

"Kau boleh keluar sekarang Bayu, eyang mau sendiri disini untuk bersemedi"ucap eyang Jimbaran.

Bayu bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar dan menutup pintunya.

*****

Seorang gadis berparas ayu berkulit putih bersih dan bertubuh padat berisi sehingga setiap lelaki yang melihatnya tidak akan pernah bosan-bosan untuk memandangnya dan berdecak kagum akan kemolekan gadis tersebut.

Sang gadis sedang duduk diatas batu dibawah air terjun yang indah sedangkan kakinya yang putih mulus memainkan air yang sangat bening dengan tertunduk dan termenung.

Tiba-tiba ada seorang yang memegang bahunya.

"Adik Mayang ternyata kau disini...kakang sudah mencari kau kemana-mana ternyata kau berada disini dan termenung bahkan kakang datang pun kau tidak tahu"ucap Bayu kepada gadis yang sangat dikasihinya itu.

Si gadis menoleh kebelakang dan melihat satu sosok tampan sedang tersenyum. "Kakang Bayu...."seru si gadis.

"Tidak apa-apa kakang saya senang berada disini suasananya sangat tenang"ucap sang gadis sambil matanya terus memandang air dibawahnya dan tidak berani menatap kepada Bayu.

Bayu mengetahui apa yang bergejolak dihati gadis itu.

"Kang Bayu kapan kakang akan meninggalkan padepokan ini?"tanya Mayang.

"Besok pagi kakang sudah harus berangkat adikku sayang"ucap bayu.

Tanpa terasa air mata bening jatuh dipipinya yang halus.

Bayu mengusap air mata yang berlinang dipipi kekasihnya itu.

"Kakang pergi untuk menunaikan tugas guru dan mengabdi pada kerajaan, kakang berjanji padamu dalam tempo dua tahun akan kembali kesini dan melamarmu kepada guru untuk kujadikan isteri"ucap Bayu sambil menggenggam tangan mayang.

Air mata Mayang semakin deras berlinang dan memeluk tubuh kekasihnya itu.

Bayu membiarkan kekasihnya itu memeluknya sambil mengelus rambut Mayang yang hitam lurus sepinggang, dia lalu duduk disamping gadis itu dan sang gadis terus memeluk tubuh sang pemuda seakan-akan tidak mau dilepaskan lagi.

"Kang Bayu pasti akan melupakan mayang gadis desa ini karena kata orang gadis kota cantik-cantik kakang pasti akan terpikat dengan salah satu dari mereka"ucap mayang.

Bayu melepaskan pelukan sang gadis dengan lembut dan menghapus air mata yang masih berlinang di pipi gadis tersebut.

"Dengar perkataanku Mayang sekalipun ada ratusan gadis cantik disekelilingku hatiku sudah aku serahkan hanya untukmu adikku sayang"ucap Bayu.

Cubitan manja ke pinggang sang pemuda membuat sang pemuda meringis.

Tangan sang pemuda membelai pipi halus gadis itu dan mata si gadis tiba-tiba terpejam dan bibir merekah manja.

"Kang Bayu peluk aku lebih erat.....Aku takut kehilanganmu kakang karena aku sangat mencintaimu"gumam sang gadis.

Bayu memeluk kekasihnya lebih erat lagi lalu kepalanya merunduk mencium kening sang gadis yang mendesah manja lalu mencium bibir sang gadis yang merekah indah.

Lidah mereka saling terpaut untuk beberapa lamanya.

"Kakang sentuh aku...."desah sang gadis. Sang pemuda mulai meraba dan menjamah bukit kembar sang gadis yang besar dan kencang, sang gadis mulai mendesah hebat. "Kakang Bayu....."desahnya.

Pakaian atas sang gadis melorot jatuh sehingga menampilkan bagian atas sang gadis yang putih dan polos.

Ciuman, rabaan dan hisapan menghiasi aktivitas mereka disore itu tapi Bayu tidak mau melangkah lebih jauh lagi karena rasa sayangnya yang besar kepada si gadis lalu Bayu memakaikan kembali pakaian si gadis yang terbuka.

Bayu berkata,"tunggu aku sayangku...dua tahun tidak akan lama anggap saja sebagai ujian cinta kita berdua"ucap Bayu.

Mayangsari semakin larut dalam kesedihan lalu berkata,"aku akan menunggumu kakang dan meminta kepada guru untuk menjadi istrimu"ujar Mayang dengan air mata berlinang.

Bersambung...

1
Oktafianto Gendut
hampir seperti wiro sableng
Call Me Dick: novel Wiro sablenglah yang mengilhami saya menulis saudaraku
total 1 replies
sultan hidayat
mantap
Abdul Rouf
kaleng kaleng baru beberapa bait dah habis
Abdul Rouf
sikat pendekar
Abdul Rouf
sellimut kabut datanglah aku butuh bantuan mu, berarti saudaraan sembara
Wahyu Indra
ayo thor lanjutkan jgn bikin penasaran
Daroji Trengganu
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!