NovelToon NovelToon
ISTRI YANG TERTUKAR

ISTRI YANG TERTUKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tukar Pasangan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

Sepasang Suami Istri Alan dan Anna yang awal nya Harmonis seketika berubah menjadi tidak harmonis, karena mereka berdua berbeda komitmen, Alan yang sejak awal ingin memiliki anak tapi berbading terbalik dengan Anna yang ingin Fokus dulu di karir, sehingga ini menjadi titik awal kehancuran pernikahan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harapan yang Tersisa

Pagi itu, udara segar menyapu wajah Anna saat ia melangkah keluar dari apartemennya. Langit biru yang cerah seolah menyambut setiap langkahnya dengan harapan. Hari-hari terakhir baginya terasa lebih ringan. Meskipun perasaan tentang masa lalu masih kadang datang mengganggu, Anna mulai merasakan bahwa ia bisa mengendalikannya. Setiap hari adalah perjalanan baru, dan ia mulai melihat potensi yang ada dalam dirinya yang sempat terkubur dalam kepedihan dan penyesalan.

Rian, yang kini semakin sering mendampinginya, adalah sosok yang selalu memberikan ketenangan. Dia tidak pernah terburu-buru untuk membiarkan Anna mengungkapkan isi hatinya. Ia tahu betul bahwa kesembuhan membutuhkan waktu dan kesabaran. Anna semakin merasa dihargai dan diterima dengan segala kekurangan dan masa lalunya yang kelam.

Namun, ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Meskipun ia bisa merasa bahagia dengan Rian, bayang-bayang Alan tetap menghantuinya. Perasaan takut akan kemungkinan kekecewaan atau pengkhianatan membuatnya ragu untuk sepenuhnya membuka hati. Rian mungkin tidak mengharapkan kesempurnaan, tetapi Anna merasa bahwa ia perlu lebih banyak waktu untuk memutuskan apakah ia benar-benar siap membuka lembaran baru.

Pagi itu, Rian mengajaknya untuk makan siang bersama di sebuah kafe kecil di pinggir kota. Tempat itu nyaman, dengan suasana yang tenang dan pemandangan yang indah. Anna duduk di meja dekat jendela, menatap keluar, menikmati setiap detail yang ada. Ketika Rian datang, senyumnya seakan menghapus sedikit ketegangan dalam diri Anna.

"Anna," kata Rian, sambil duduk di seberang meja, "Ada yang ingin aku bicarakan."

Anna menatapnya, sedikit terkejut. Ia tidak tahu mengapa, tetapi hatinya mulai berdegup kencang. "Apa itu, Rian?" tanyanya, berusaha tetap tenang.

Rian menatap matanya dengan lembut. "Aku tahu ini mungkin terdengar terburu-buru, tetapi aku merasa ini saat yang tepat untuk mengatakan ini. Aku ingin kau tahu bahwa aku sangat peduli padamu. Aku ingin melangkah lebih jauh, dan aku ingin kau berada di sisiku, bukan hanya sekarang, tapi juga di masa depan."

Anna terdiam. Perkataan Rian benar-benar menggetarkan hatinya. Ia merasa bingung, antara rasa takut dan harapan. Rian bukan Alan. Ia tahu itu. Rian menawarkan kenyamanan yang berbeda, tanpa kekerasan, tanpa pengkhianatan. Namun, perasaan takutnya tentang hubungan ini juga nyata.

"Rian, aku… aku tidak tahu apa yang harus aku katakan," jawab Anna, suaranya hampir berbisik. "Aku ingin sekali menerima tawaranmu, tapi aku takut. Aku takut aku akan melukai diriku sendiri lagi. Aku takut aku tidak bisa melupakan masa laluku dan menerimamu sepenuhnya."

Rian meraih tangannya, mengusapnya dengan lembut. "Anna, aku tidak ingin memaksamu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku di sini untukmu, apapun keputusan yang kau buat. Aku tidak akan menghakimi atau memaksamu untuk menjadi siapa yang bukan dirimu."

Anna menatapnya, melihat kehangatan dalam matanya yang membuatnya merasa sedikit tenang. Namun, pikirannya masih terombang-ambing antara rasa ingin berusaha dan ketakutan yang mendalam. "Aku hanya perlu waktu, Rian," jawab Anna, suaranya sedikit pecah. "Aku tidak bisa memberi jaminan, tapi aku janji akan berusaha."

Rian tersenyum, dan meskipun ia mungkin berharap lebih, ia tahu bahwa Anna tidak bisa terburu-buru. "Tidak masalah, Anna. Aku akan menunggumu. Aku percaya kita bisa melewati ini bersama."

Setelah makan siang itu, mereka berdua berjalan bersama di sekitar taman yang sepi. Setiap langkah terasa ringan, meskipun ada perasaan hampa yang tak bisa Anna lepaskan begitu saja. Sesekali Rian meraih tangannya, memberikan kenyamanan dengan sentuhan lembut, tetapi Anna tahu bahwa ini bukan akhir dari perjalanan. Ini baru permulaan.

---

Kehidupan yang Berputar

Minggu-minggu berikutnya terasa berbeda. Walaupun hari-hari bersama Rian memberikan ketenangan, Anna masih terus berjuang dengan dirinya sendiri. Ia merasa terjebak di antara dua dunia—dunia yang ia tinggalkan bersama Alan dan dunia baru yang ia coba bangun dengan Rian. Tetapi semakin ia mencoba, semakin ia menyadari bahwa hidup tidak harus melibatkan memilih antara dua hal. Ia bisa mencintai Rian dan tetap menjaga ruang untuk dirinya sendiri, belajar untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Suatu sore, saat ia sedang duduk di balkon apartemennya, Anna merenung. Dunia di sekitarnya berjalan seperti biasa, tetapi ia merasa ada kedamaian dalam dirinya yang mulai tumbuh. Ia mulai menerima bahwa hidupnya tidak sempurna, dan tidak apa-apa jika ia belum sepenuhnya sembuh. Yang penting adalah ia sedang berusaha, berjuang untuk dirinya sendiri, dan itu sudah cukup.

Saat itu, teleponnya berbunyi. Anna melihat nama yang muncul di layar: Alan. Jantungnya berdegup kencang. Untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan, ia merasa cemas dan terperangah.

Dengan ragu, Anna mengangkat teleponnya. "Hallo?" suaranya terdengar lebih lemah dari yang ia inginkan.

"Anna," suara Alan terdengar datar, namun ada ketegangan dalam nada bicaranya. "Aku ingin kita bicara. Aku tahu aku salah, tapi aku ingin menjelaskan semuanya."

Anna merasa seperti dunia di sekitarnya berhenti sejenak. Ia terdiam, menahan napas. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Ia ingin menanggapi, tetapi sesuatu dalam dirinya membuatnya ragu. Begitu banyak luka yang belum terselesaikan, dan ia tidak yakin apakah ia siap untuk menghadapinya lagi.

"Alan, aku tidak tahu apa yang kau inginkan dariku," jawab Anna, suaranya agak serak. "Tapi aku sudah memilih jalan hidupku, dan aku tidak ingin kembali ke masa lalu."

Ada keheningan sejenak sebelum Alan berbicara lagi. "Aku mengerti, Anna. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menyesal. Aku tahu aku tidak pantas untuk meminta maaf, tapi aku berharap suatu hari kau bisa memaafkanku."

Anna terdiam, perasaannya campur aduk. Ada rasa sakit, ada rasa lelah, dan ada rasa kosong yang tidak bisa ia jelaskan. Namun, meskipun begitu, ia tahu bahwa kata-kata Alan tidak lagi memiliki kekuatan yang sama. Ia telah melangkah lebih jauh daripada yang ia kira.

"Aku sudah memaafkanmu, Alan," jawab Anna dengan suara pelan, "tapi itu tidak berarti aku harus kembali padamu."

Setelah percakapan itu, Anna merasa lega. Ia menyadari bahwa meskipun masa lalu Alan akan selalu menjadi bagian dari hidupnya, ia tidak perlu membiarkan itu menguasai dirinya lagi. Ia sudah cukup kuat untuk melangkah maju, dan itu adalah keputusan terbaik yang bisa ia buat untuk dirinya sendiri.

---

Menatap Masa Depan

Beberapa hari setelah percakapan dengan Alan, Anna merasa hatinya lebih ringan. Rian masih ada di sisinya, memberikan dukungan yang ia butuhkan, tanpa tekanan, tanpa tuntutan. Anna mulai merasakan bahwa mungkin, justru dengan langkah perlahan, ia bisa membangun masa depan yang lebih baik.

Hari itu, saat mereka berjalan di tepi pantai, Rian meraih tangannya, dan untuk pertama kalinya Anna merasa benar-benar bebas. Bebas dari masa lalu, bebas dari ketakutan, dan bebas untuk memilih jalannya sendiri.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti," kata Anna, sambil menatap matahari terbenam di cakrawala. "Tapi aku tahu aku sudah siap untuk hidup dengan cara yang baru."

Rian tersenyum, dan dalam tatapannya, Anna melihat sesuatu yang jarang ia temui—kepercayaan. Kepercayaan pada masa depan yang lebih cerah, meskipun penuh dengan ketidakpastian. Ia tahu perjalanan ini belum selesai, tetapi setidaknya ia sudah mulai berjalan di jalan yang benar—jalan menuju kebahagiaan yang sejati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!