Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Keesokan paginya dimana Sulfi yang baru saja membuka matanya dan melihat suaminya yang masih tertidur pulas
"Tampan sekali kamu Mas" ucap Sulfi dalam hati sambil tangannya mengelus-elus pipi Marshall
Disaat yang bersamaan, Sulfi tidak sengaja melihat benda yang menonjol di bawah tubuh suaminya
"B-besar sekali dan kenapa dia bergerak-gerak sendiri" ucap Sulfi
Sulfi yang kepo dengan benda milik suaminya itu langsung membuka celana Marshall perlahan-lahan
"Selamat pagi sayang, apakah kamu ingin berolahraga lagi sampai mau membuka celana suamimu ini?" Marshall sebenarnya sudah bangun dari tadi dan ia memperhatikan tingkah istrinya yang kepo dengan senjata miliknya
Sulfi yang terkejut langsung tersenyum dan kembali memeluk suaminya
"Ada apa sayang? Kamu mau melihat apa?" Tanya Marshall
Mendengar pertanyaan dari suaminya, wajah Sulfi langsung memerah dan ia sangat malu sekali
"N-nggak kok Mas, hanya saja...." Sulfi mulai mengatakan apa yang ingin dia ketahui tadi
Bukannya memberikan jawaban, Marshall langsung membuka celananya
"M-mas...." Sulfi sontak langsung menutup matanya dan ia meminta suaminya segera menutupnya kembali
Marshall yang sudah terlanjur melepas celananya langsung mengajak istrinya untuk ke kamar mandi
"Ayo sayang, kita olah raga pagi" ajak Marshall sambil membuka pakaian istrinya
Sulfi sudah tidak menolak ajakan suaminya dan ia langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Marshall
"Sayang, kenapa sekarang kamu tidak menghindar lagi?" ledek Marshall sambil mencium leher istrinya
"Mas, jangan meledekku seperti itu. Semua ini juga gara-gara Mas" ucap Sulfi
Marshall membalikkan tubuh istrinya dan memintanya untuk menjelaskan kenapa bisa gara-gara dirinya
Sebenarnya sejak Marshall mencium bibirnya di kamar hotel waktu pertama kali menikah, Sulfi sudah mulai penasaran dan ingin sekali meminta suaminya agar menciumnya lagi
"Sayangku, besok lagi bilang saja ke Mas. Mas pasti memberikan ciuman lembut ke bibir kamu yang menggemaskan ini" pinta Marshall
Setelah itu mereka melanjutkan ciumannya dan segera mereka melakukan ritual olahraga bersama di pagi hari
Satu jam berlalu dan mereka berdua telah selesai melakukan ritual olahraga bersama
"Terima kasih sayang dan sekarang Mas akan memasak untuk sarapan. Apakah kamu mau membantu suamimu ini?" Tanya Marshall
Sulfi menganggukkan kepalanya dan segera mengikuti suaminya yang berjalan ke dapur
"Mas mau masak apa?" Tanya Sulfi sambil memakai celemek agar bajunya tidak kotor saat memasak
"Masak apa ya enaknya? Kamu mau sarapan apa sayang?"
Sulfi melihat ada roti tawar dan selai coklat yang ada di sampingnya
Marshall menganggukkan kepalanya dan segera ia mengambil roti tawar dan selai coklat
Sulfi memasak air untuk membuat kopi dan susu coklat
"Apakah kamu bisa membuat kopi, sayang"
"Mas, jangan meledekku lagi. Aku hanya tidak bisa memasak." Sulfi langsung mengerucutkan bibirnya
Melihat istrinya yang ngambek, Marshall langsung mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya
Setelah siap semua, Marshall mengajak istrinya untuk duduk dan mulai menikmati sarapannya
"Mas nanti berangkat kerja jam berapa?" Tanya Sulfi
"Mas berangkat setelah bertemu dengan guru yang mengajar kamu" Jawab Marshall
Marshall meminta Alan untuk mencarikan guru perempuan karena ia tidak ingin istrinya berdekatan dengan lelaki lain selain dirinya
Disaat sedang mengobrol tiba-tiba ponsel Sulfi berdering dan melihat nama Yanuar yang ada di layar ponselnya
Marshall melirik ke arah istrinya dan memintanya untuk tidak mengangkat ponselnya
"Lanjutkan sarapanmu..." ucap Marshall
Sulfi mengangguk dan ia kembali melanjutkan sarapannya
Setelah selesai sarapan, Marshall mengajak istrinya untuk ke taman belakang rumahnya
"Sayang, apakah kamu setuju jika Mas kasih kolam ikan disini?" Tanya Marshall
"Iya Mas, aku setuju sekali dan apakah boleh jika disana dibangun Musholla?"
Sulfi memberitahukan kepada suaminya kalau ia ingin sekali mengajar anak-anak kecil mengaji
Sudah lama cita-cita Sulfi yang ingin sekali mengajari anak-anak mengaji
"Baiklah, Mas akan membangun musholla dulu baru setelah itu membangun kolam ikan" Ucap Marshall
Mendengar perkataan suaminya, Sulfi langsung memeluk dan mengucapkan banyak terima kasih
Marshall tidak menduga sama sekali jika cita-cita istrinya sangat mulia sekali
Kemudian Marshall mengajak istrinya untuk segera mengganti pakaiannya karena Alan dan guru yang akan mengajarinya akan datang ke rumah
Dominic membuka pintu dan mempersilahkan mereka untuk masuk
Alan memperkenalkan guru itu kepada Marshall dan Sulfi
"Perkenalkan nama saya Sinta" Sinta memperkenalkan dirinya sebagai guru homeschooling yang akan mengajar Sulfi
Marshall meminta Sinta untuk menunjukkan kartu identitas dirinya karena ia tidak mau sembarangan mencari guru untuk istrinya
Sinta mengambil kartu identitasnya dan memberikan kepada Marshall
Setelah membaca dengan teliti, Marshall pun langsung memperbolehkan Sinta untuk menjadi guru istrinya
"Sayang, Mas berangkat kerja dulu. Belajar yang rajin ya" ucap Marshall sambil mengecup kening istrinya
Sulfi mencium tangan suaminya dan memintanya untuk berhati-hati
Melihat suaminya yang sudah berangkat kerja, Sulfi langsung kembali duduk dan mulai belajar dengan Sinta
Sinta mengambil buku matematikanya dan meminta Sulfi untuk mengerjakan soal-soal yang ada di halaman 30
Sulfi menganggukkan kepalanya dan segera mengerjakan tugas matematika itu
Walaupun sebenarnya homeschooling adalah syarat dari kepala sekolah agar Sulfi untuk belajar di rumah sampai ujian berlangsung
Marshall tidak mau membuat istrinya malah menjadi stress dan Ia meminta Alan agar homeschooling diadakan sampai jam 12 siang setelah itu Sulfi harus makan siang dan pergi tidur
Sinta melihat rumah yang sangat besar sekali ditambah ia merasa Sulfi sangat beruntung karena mempunyai suami yang tampan dan kaya raya
"Padahal masih cantikan aku, beruntung sekali dia" ucap Sinta dalam hati
Beberapa menit kemudian, Sulfi telah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Sinta
Sinta mulai memeriksa dan ia tidak menyangka sama sekali jika nilai Sulfi sangat sempurna semua
Alan menghampiri mereka berdua dan ia melihat nilai Sulfi yang sangat bagus
"Kita sudahi sampai disini saja, besok Ibu kesini lagi" ucap Sinta
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia mengantarkan Sinta sampai halaman rumah
Sinta masuk kedalam mobil dimana Alan uang yang akan mengantarkannya pulang
Disaat Sulfi akan masuk kerumah, ia dikejutkan oleh kedatangan Hatta yang sudah berdiri di depan pagar rumah
"Sulfi, ijinkan aku masuk. Aku ingin bicara denganmu" pinta Hatta
"Maaf Mas, aku tidak bisa menerima tamu lelaki. Mas Mashall melarangku menerima tamu lelaki" jawab Sulfi yang langsung masuk kedalam rumah
Sulfi mengambil ponselnya dan segera menghubungi suaminya yang saat ini baru selesai meeting
"Iya sayang, ada apa? Apakah sudah selesai belajarnya?" Tanya Marshall
"M-mas, ada Mas Hatta di depan pagar rumah. Aku takut" Marshall langsung menutup ponselnya
Marshall segera melajukan mobilnya menuju ke rumah dimana Hatta berada di rumahnya
"Aku tidak akan memaafkan mu jika berani nekat masuk ke rumahku" ucap Marshall sambil mempercepat laju mobilnya
Sulfi melihat Hatta yang berusaha merusak pagar rumah Marshall
"Mas, lekaslah pulang. Aku takut..." Sulfi memutuskan untuk sembunyi di dalam lemari
Ia tidak mau jika Hatta akan melakukan hal yang tidak ia inginkan