Dimohon sangat ini khusus berumur 21 tahun ke atas!
Dimohon pengertiannya permisa terimakasih
Nalendra Harry Xavier seorang mafia sekaligus psikopat yang sikapnya kejam, berdarah dingin benci pengkhianat dan juga sangat dingin pada Wanita
Namun saat malam kelam itu tiba saat ia mengisi acara pernikahannya ternyata kejadian tak disangka oleh Nalendra sendiri meniduri wanita dengan keadaan pingsan. Saat keesekon harinya wanita itu kabur dan tidak kembali lagi.
Regina Tyas Wijayanto adalah gadis desa yatim piatu berusia 18 tahun kini ia berada di Jakrta namun sayang dia mengalami hal tragis sehingga ia harus pergi dan kembali lagi ke desa tempat dimana Ayah dan Ibunya tinggal dan juga makam mereka. Karena kejadian malam itu Regina hamil dan mempunyai 4 orang kembar anak sepasang 2 laki laki 2 perempuan dan semuanya tidak menyerupai ibunya.
apakah mereka akan bertemu kembali?
■Hay sobat jangan plagiat boleh dikit asal jangan semua, ini hasil karya orang jangan seenaknya mengamb
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nina Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8 JANGAN BERANI PADA KELUARGAKU!!
"Mom ada apa" mendengar suara Momy ceritanya seperti sedang menangis, mengakibatkan Nalendra Khawatir
"Sayang cepet adik mu sekarang di rumah sakit". Akhirnya Momy menjawab serta diiringi dengan Tangisan, membuat Nalendra tak tahan ingin sekali membunuh orang yang teganya membuat keluarganya terluka terutama Momynya. Apalagi mendengar adik bungsunya yang sangat Nalendra sayangi, berbaring lemah di Rumah sakit.
"Apa???? kenapa mom koq bisa adek masuk Rumah Sakit" . Dengan suara menahan emosi, tangan mengepal sampai jari jarinya memutih.
Sementara wanita seksi melihatnya pun bergidik ngeri. Melihat raut wajah sang devil yang seram, dam memancarkan aura bunuh.
"Dia habis dipukuli lalu di dorong oleh kaka kelasnya, karena Nathan menolak di suruh kerjakan pr miliknya, kau cepatlah kesini di Rumah Sakit kita" dengan suara seraknya karena menangis
"Brengsek bocah sialan, aku tunggu kalian dan segera ke neraka" umpat berakhir dengan ucapan yang mengerikan dalam hati, tanpa sadar ia tersenyum simrk
" Baiklah Mom, jangan sedih Lendra segera kesana ok" menenangkan Momynya lalu mematikan hp, kemudian ia bergegas pergi ke Rumah Sakit. Melupakan wanita yang sedari tadi ada di ruangannya.
"Nalendra hey nalendra" teriak Wanita itu memanggil nama Nalendra karena pergi begitu saja setelah mendapatkan panggilan tadi.
Nalendra menyadari itu dan bertemu dengan Kelvin.
"Kelvin urus wanita itu jangan sampe dia kembali ke kantorku, aku pergi dulu ke RS".
"Baik Tuan". patuh Kelvin
"Siapa yang berada RS ya? kenapa tuan wajahnya terlihat cemas apa jangan jangan keluarganya ada yang di rawat" bertanya dalam hati Kelvin,karena penasaran Kelvin akan segera pergi ke RS setelah mengusir wanita itu, kemudian Kelvin menghampiri wanita tadi lalu menyeretnya hingga seseorang memanggil satpam setelah satpam sudah tiba lalu ia segera pergi ke RS karena penasaran
Di dalam mobil Nalendra
Seperti kesetanan saja, menyuruh supir secepatnya menyetir agar segera tiba di RS. Tak lama tibalah di Rumah Sakit keluarga Xavier, tanpa menunggu lama Nalendra langsung turun dari mobil dan segera masuk ke dalam RS melewati lobby tentu Nalendra mengetahui ruangan sang adik karena di beritahukan oleh momynya, Nalendra segera menemui sang adik dan momy tercintanya.
Akhirnya tibalah di tempat ruangan sang adik dirawat, Nalendra langsung membuka kan pintu dan
"Momy". sapa Lendra, Shalsa yang sedang duduk sambil melihat keadaan lemah sang bungsu ia pun menoleh ke arah pintu dan Shalsa pun langsung berdiri dan berjalan lalu ambruk tubuhnya pada Nalendra ia sungguh lemas dan menangis.
"Nalendra hiks hiks". Shalsa atau Momy Nalendra, tak kuasa menahan nangis dan akhirnya memeluk putra sulungnya. Nalendra pun membalas serta mengelus pundak sang ibu untuk menenangkan.
Nalendra sangat menyangi Mommynya, namun melihat momy dan sang adik seakan darahnya kembali mendidih. Ingin sekali iya menguliti hidup hidup orang berani menyakiti orang tersayang.
"Mom apa yang terjadi" untuk memastikan kembali Nalendra bertanya lagi pada momy
" Adikmu tadi di sekolah dia dorong kuat oleh kaka kelas nya, karena tidak mau mengerjakan PRnya"
" Sialan tuh bocah enak banget nyuruh nyuruh aja". mengepal Nalendra tak terima adek bungsunya di perlakuan seperti pembantu.
Nalendra bener bener tidak tahan amarah sudah memuncak, ingin segera bertemu dengan pelakunya. Akan ia siksa secara perlahan lahan dan akan menjadikan umpan pada hewan peliharaannya. Jiwa psikopat dalam diri Nalendra bangkit ia ingin sekali memainkan darah dan merindukan jeritan jeritan orang.
Shalsa mengetahui bahwa anaknya sedang memedam amarah dalam dirinya maka dari itu yang membujuk Nalendra dan menenangkan anaknya sambil mengusap punggung kekar putra sulungnya.
"Kamu tenang sayang , Dady mu sudah mengurusnya, dan mungkin sudah ditangkap pelakunya". ucap Momy Nalendra menatap anaknya dengan wajah yang sembab karena terus menerus menangis.
Nalendra langsung mengusap lembut wajah ibunya.
"Ini juga urusanku mom karena sudah berani menyakiti adik kesayanganku mom". Tegas Nalendra pada momynya, seakan dia juga bertanggung jawab.
" Kalian berdua memang lelaki paling berharga momy sangat senang dan bahagia mempunyai kalian berdua hiks" lirih Shalsa terharu dengan kedua lelaki yang berharga baginya. Meskipun mereka berdua kejam tapi itu hanya kepada musuhnya saja, sementara pada keluarganya sangat menyayangi.
Nalendra mendengar ucapan syukur Momy, hanya tersenyum manis pada Ibu Kandungnya. Senyum yang hanya ditunjukan pada keluarganya saja, jika itu wanita lain mungkin meleleh.
"Momy aku akan nyusul Dady". pamit Nalendra
" Ya hati hatina ". Shalsa
Nalendra pun keluar dari Rumah sakit, sebelumnya ia sudah menelpon pada asistennya, dan menceritakan apa yang terjadi. Sementara Kelvin yang di perjalanan ke RS, tiba tiba ponsel berbunyi lalu ia mengambil di dalam saku lalu melihat siapa yang memanggilnya, ternyata Nalendra, kemudian ia angkat ternyata Nalendra menceritakan semua terjadi dan siapa yang berbaring di RS, setelah mengetahuinya ia pun langsung melanjutkan perjalanan menuju mansion utama menyusul tuannya.
Sementara Nalendr
Tak lama mobilnya telah sampai di Mansion utama milik keluarga Xavier yaitu tempat orang tuanya Nalendra.
Sesampainya di Mansion
Lalu Nalendra pun menghampiri beberapa Body guard
"Mana Dady?". tanya dengan dingin pada salah satu Body Guardnya
"Diruang bawah tanah tuan". jawab oleh salah satu dari mereka dengan kepala menunduk
Kini Nalendra berjalan santai ke ruang bawah tanah, yang berada di Mansion milik ayahnya. Sesampai di ruangan itu terlihat beberapa para pengawal berbaris, menoleh pada Nalendra kemudian menunduk.
"Apa Dady di dalam". tanya dingin tanpa menoleh sedikit pun matanya lurus ke depan
"Ya tuan". pengawal sambil menunduk
Nalendra pun segera menghampiri pintu besi itu dan dibukalah pintu itu
krek...
"Dady" panggil Nalendra, saat membuka pintu langsung menemui yang dia cari. Saat ini tuan Alex terlihat sedang menatap tajam, pada mereka yang menjadi tahanan tuan Alex. Tubuh penuh dengan luka luka, serta mereka di ikat rantai di atas kursi.
Saat mendengar suara terdengar tak asing lagi baginya lalu menoleh, dan langsung tersenyum tipis.
" Hai son, ternyata kau sudah datang". Ucap Alex
" Apa mereka ...". ucapnya di gantung karena dipotong oleh Alex
" Iya, mereka adalah ibu dan bapak serta bocah bajingan itu" sambil menunjuk pada salah satu anak kecil, dengan suara dingin serta tatapan tajam. Bocah itu hanya menangis karena merasa pedih di tubuh terdapat luka oleh Tuan Alex
"Apa aku boleh bermain". ucap Nalendra sambil menatap tajam pada bocah itu.
" Ya tentu saja dengan senang hati dan sepuasmu bermain son" ucap Alex dengan senyuman iblis.
...****************...
Di tempat lain
Setelah kemarin telah melaksanakan kegiatan wisuda pada hari ini Regina harus mencari pekerjaan. Saat ini ia menuju sebuah restoran kecil, kebetulan di kaca ada kertas bertuliskan sedang mencari lowongan kerja, ini adalah kesempatan baginya
"Permisi" sapa Regina dengan memununduk kepala ternyata ada wanita remaja sekitar 20 an, bekerja di kasir
"Ya dek ada yang bisa saya bantu?". tanya wanita itu dengan ramah, dan mengira Regina adalah anak sekolah sekitar SMP, karena badannya memang kecil sekitar 150 an.
"Apa masih ada lowongan pekerjaan mbak, saya mau cari kerja?". tanya Regina sambil tersenyum manis. Tak peduli dia dipanggil dek pun oleh wanita itu
"Oh kakak mau nyari kerja, saya kira mau pesen jajanan, hehehe maaf ya. Ya sudah langsung saja ke ruangan bos ya, mari saya antar". ucap wanita dengan sopan yang tadinya manggil adek jadi beralih kakak. Kemudian mengajak ke salah satu ruangan interview
" Ya kak tidak apa apa, terimakasih sudah mau antarkan saya". ucap Regina dengan senyum manisnya.
"Ya tidak masalah dek, nanti kalau sendiri takut nyasar". canda wanita itu, yang langsung dibalas cengengesan dari Gina, tak lama akhirnya tibalah di pintu dimana tertulis ruangan interview
" Ya sudah saya tinggal ya semoga keterima". pamit wanita itu dan berdoa pada Gina, tentu gina mendengarnya sangat senang dan dirinya mengucapkan amin dan terimakasih kemudian Gina mengetuk pintu itu.
tok tok tok
"Masuk". terdengar suara bariton
bersambung
...****************...
Hai guys terimakasih ya sudah membaca kalau ada yang berpendapat bahwa judul dan isinya koq beda. Jadi ceritanya memang gak aku langsung ke inti cerita.
koreksi
semangat terus dalam berkarya 💪
km