Seorang pria muda bernama Adin Ahmad, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang memprioritaskan dirinya menekuni ilmu agama, setelah ia menamatkan pendidikan s1 nya di bidang ilmu agama islam, kini ia berusaha menggapai s2 nya, jurusan ilmu sejarah islam, dan lika liku perjalanannya dimulai ketika ia hijrah dari Kota Serang ke Kota Tangerang. Awalnya ia ingin mengembangkan bisnis lalu melanjutkan pendidikan s2 nya dengan tenang.
Banyak wanita-wanita cantik di sekelilingnya yang tertarik padanya, baik dari ketampanannya maupun dari kejeniusannya. Salah satunya Syifa Fauziyah.
"Benarkah Ustadz Muda ini yang telah mencuri hatinya Syifa?"
"Terus kapan waktu terjadi pencuriannya itu?"
"Lantas kenapa Syifa tidak berteriak ketika hatinya di curi?"
"Apakah dia sengaja mebiarkan agar hatinya di curi dan diambil oleh Ustadz Muda ini?"
" Ayo mari kita simak kisahnya, semoga para sahabat terhibur !!"
"Tolong jangan sampai lupa!"
"Like, komen, share, dan subscribe"
"Kami nantikan dari anda!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aby Arsyil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Ustadz Tampan. Pria Idaman
"Ini Ustadz apa dosen sih?" Pikir Syifa.
"Kok ada yah Ustadz yang bikin orang langsung jatuh hati?" Rutuk Nabila Putri.
"Orangnya masih muda, tampan, kalem, pinter lagi persis seperti orang yang sedang ku idam-idamkan selama ini!" Gumam Ustadzah Yoyoh Mukhlisoh tanpa disadarinya.
"Ustadz yang tampan dengan Gadis cantik yang imut-imut, seperti apa yah kalo punya anak nanti, hahaha?" Khayal Devi Maharani sambil senyum-senyum sendiri.
Semua Jama'ah masih asyik terpesona menikmati Tausiyahnya Ustadz Adin yang seolah-olah membawa mereka para jama'ah keruangan yang berbeda. Kini mereka disuguhkan dengan ilmu pengetahuan yang luas dan selaras dengan kenyataan tentang kesehatan. Semua jama'ah bagai dibawa keruang sekolah. Seperti para mahasiswa yang sedang giat belajar demi lulus ujian.
Bukan lagi seperti diruangan masjid yang notabene-Nya membicarakan tentang amal shaleh, sedekah dan juga tentang akhirat, siksa kubur, siksa neraka dan lain-lainya seperti kebanyakan ustadz-ustadz yang monoton dalam menjelaskan hukum-hukum Islam. Sehingga membuat jama'ah menjadi sangat tegang dan seolah-olah hukum Islam itu identik dengan yang angker-angker dan yang serem-serem. Padahal pemikiran yang semacam itu tidaklah dibenarkan. Bukan penjelasan ustadz yang monoton atau semacamnya tapi minat merekalah yang kurang dalam memahami hukum-hukum Islam dan yang mengatakan bahwa hukum Islam itu identik dengan yang angker dan serem. Itu hanya persepsi sebagian orang saja yang pemikirannya terlalu dangkal. Hukum Islam itu sesuai fitrah manusia itu sendiri dan Al-Qur'an adalah kitab suci yang sangat relevan sepanjang zaman dari dahulu sampai sekarang bahkan sampai akhir dunia pun akan tetap sama. Karena keasliannya akan selalu tetap terjaga seperti firman Allah SWT.
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya”. (QS. Al-Hijr 15:9).
Salah satu keistimewaan dan keutamaan Al-Qur'an adalah, ia bisa memberikan gambaran umum tentang ilmu pengetahuan dan ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai macam disiplin ilmu. Dengan kata lain di dalam Al-Qur'an juga terkandung banyak ilmu-ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk mengembangkan pengetahuan-pengetahun di dunia Sains dan penelitian.
"Anak ini meskipun terlihat masih sangat muda tapi ilmu pengetahuan agamanya sangat luas. Mungkin akan sangat cocok untuk dijadikannya menantu untuk putri kecilku yang sangat manja itu. Biar dia bisa membimbingnya agar paham betul tentang ilmu agama dan aku yang sudah tua ini biar ada yang bisa membantu untuk mengajari para santri." Gumam Kiyai H. Lutfi Hakim.
Sementara itu bapak H. Syukri Mashuri yang semenjak tadi memperhatikan putrinya yang sangat bersemangat melihat ustadz muda yang sedang memberikan kajian ilmu itu. Dia sekarang jadi ingat kenapa akhir-akhir ini putrinya sering melamun dan tersenyum-senyum sendiri. "Ooh... Pantas saja...! Jadi pemuda ini toh yang menjadi penyebab Putriku beberapa hari ini suka melamun dan tersenyum-senyum sendiri itu?!. Nanti aku akan ngomong sama Umi Tiah kakaknya, biar beliau menyampaikan maksud tujuanku untuk mengambilnya sebagai menantu." Ucap dalam hati Bapak H. Syukri Mashuri.
Ada beberapa orang yang sempat merekam videonya, saat Sang Ustadz masih dengan seriusnya menjelaskan tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan dan melaksanakan ibadah yang Tuhan perintahkan kepada semua hamba-nya dan semuanya memang sangat berkaitan erat dengan kebutuhan manusia itu sendiri.
Seperti melaksanakan shalat, berpuasa, berzakat, bersedekah, melaksanakan haji bila mampuh, berqurban dan lain sebagainya. Semua bentuk ibadah itu akan kembali lagi pada dirinya si pelaksana ibadah tersebut. Dari mulai faktor kesehatan, ekonomi, sosial, finansial, ketenangan dan kebahagiaan.
Salah satunya orang yang merekam video itu adalah si pembawa acara yang cantik Nabila Putri dan yang lainnya adalah ustadzah Yoyoh Mukhlisoh seorang Qori'ah cantik yang tadi melantunkan ayat suci Al-Qur'an Surah Al-Ahzaab ayat 21-27 dengan suaranya yang merdu itu yang rupanya juga tertarik pada Ustadz Muda ini. Dia berkata dalam hatinya dan masih memandangi wajah tampan Ustadz Muda itu dari arah samping. Karena kebetulan dia duduk tidak terlalu jauh darinya dan masih dalam satu panggung.
"Setelah ini, aku akan pergi bersilaturahmi ke tempatnya Umi Tiah dan membawa kedua orang tuaku. Abah pasti sangat senang kalau punya menantu nanti seorang ustadz yang masih muda dan tampan dan mudah-mudahan Ustadz Adin ini belum mempunyai kekasih atau calon istri. Aku harus cepat bergerak sebelum keduluan yang lainnya karena tidak menutup kemungkinan Ustadz ini sudah banyak orang yang mengincarnya" Jelas Sang Ustadzah pada dirinya.
Dan masih banyak lagi yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatuannya.
Malam itu suasana yang sudah merasa nyaman dan tenteram tanpa kegaduhan dan hanya ada satu suara yang terdengar sedang memberikan materi kajian tentang manfaat ibadah sholat dan ibadah-ibadah lainnya juga tentang air putih, kini harus berakhir karena waktu yang memang sudah tak mengijinkan.
Pengajian kali ini memang terasa lebih hidup karena ditemani oleh Ustadz Muda yang memimpin pengajian. Bukan hanya karena rupanya saja yang tampan dan enak dipandang tapi kelakuannya pun bikin orang menjadi gregetan. Mereka sama sekali tidak pernah menyangka bahwa orang yang menyelinap diantara para jama'ah dan membuat kegaduhan tadi adalah seorang ustadz yang mumpuni, seorang ustadz yang tidak mau disambut dengan penuh penghormatan, seorang Ustadz yang sangat rendah hati, seorang Ustadz yang penampilannya kalem dan santai. Lagi dan lagi semua jama'ah terbius oleh pesonanya, baik dari ketampanan rupanya maupun ilmu pengetahuannya yang luas.
Entah berapa banyak hati para wanita muda yang tertawan olehnya bahkan tak disangka-sangka Pak Kiyai H. Lutfi Hakim orang yang memiliki karisma tinggi bagai dikalahkan oleh pemuda ini dan lagi Ustadz Muda ini mampu menarik minatnya H. Syukri Mashuri seorang pengusaha yang sukses dan seorang tokoh masyarakat yang terpandang.
Mereka benar-benar hanyut dalam penjelasan sang ustadz sehingga tanpa disadari bahwa jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam dan akhirnya sang ustadz pun menutup acara pengajian bulanan ini.
"Mungkin hanya itu saja yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dan yang pastinya masih banyak kekurangan di sana-sini juga mungkin ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para pendengar sekalian dan dengan segala kerendahan hati saya mohon undur diri." Ucap Ustadz Adin dan menyambungnya dengan dua buah pantun dan menutupnya dengan ucapan salam.
Ibu sedang memasak ikan tenggiri
Ikannya lezat tapi berduri.
Penghujung acara sudah menghampiri
Semoga berjumpa di lain hari.
Berjalan kaki ke pelabuhan
Pulangnya makan di lesehan.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Mari saling merindu dari kejauhan.
"Hadanallahu Waiiyakum Ajmai'n. Billahi Taufiq Wal-Hidayah Tsummas-Salamu A'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh".
"Wa'alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh" Jawab jama'ah serentak tapi ada raut-raut wajah yang nampak tidak rela dari mereka, karena sejujurnya mereka masih betah mendengarkan Tausiyahnya Sang Ustadz Tampan ini. Mereka semua berharap masih bisa bertemu lagi dan bisa mendengarkan ceramah-ceramahnya Ustadz Muda yang tampan dan penuh pesona ini di lain hari dikesempatan yang berbeda nanti.