NovelToon NovelToon
SESURGA BERSAMAMU

SESURGA BERSAMAMU

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:20.9k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Tunangannya sama Luna, menikahnya sama Zenata. Kok bisa?
Lalu bagaimana dengan Luna? Apakah Athala akan memaafkan Zenata atas kecelakaan ini? Atau hanya akan membuat Zenata menderita?
Kisah cinta yang rumit antara dendam dan penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ular Keket

"Pih, papih...!" Mamih Aleesya memanggil papih Al dikamar, namun ia tak melihat papih Al.

"Hap! CUP" Papih Al memeluk mamih Aleesya dari belakang. Dan mencium leher istrinya, meskipun umur mereka tak lagi muda, namun tak bisa dipungkiri kecantikan mamih Aleesya di usianya membuat papih Al ter gi la gi la.

"Ahh ....pih...nanti dulu ..."

"Kenapa sayang kangen yah? Yuk...kita_"

Mamih Aleesya melepaskan pelukan suaminya "Nanti dulu pih, ada yang lebih gawat."

Papih Al menghela nafasnya dia duduk di kasur menunggu istrinya bicara. Mamih Aleesya menceritakan apa yang dia dengar tadi. "Oh...!" Jawab papih Al singkat.

"Kok oh doank pih?" Gerutu mamih Aleesya "Iya sayang papih udah tahu, tenang aja enggak usah dipikirin. Biar papih sama Athala yang urus. Udah ah papih kangen sama mamih!"

-

-

-

Besok paginya Athala dan Zena ijin pamit pulang duluan ke Jakarta. Karena kondisi Zena yang sakit. Orang tua Athala mengijinkannya. Juna dan anak buahnya juga ikut pulang duluan menemani bossnya. Sementara papih Al dan mamih Aleesya masih harus di Villa, karena acara sampai besok.

"Loh mobil Athala mau kemana Al?" Tanya omah Winda.

"Athala sama Zena pulang duluan, Zena sakit mah kemarin demam. Mungkin cuaca di sini kurang cocok untuk ibu hamil." Jawab papih Alarich sembari mengunyah sarapan paginya.

"Ya ampun kasian cucu omah!" Ucap omah Winda dengan wajah cemasnya. "Si Atha enggak pamit opah dulu gimana sih?" Gerutu opah Arya.

"Maaf pah, mah. Al yang suruh mereka cepat pulang jadi enggak sempat pamit sama semuanya." Jawab papih Al.

"Mamah, sama papah makan dulu. Memang di sini dingin banget. Anna sama Athar juga minum teh jahe. Untung Alana enggak ikut, dia juga sama alergi dingin." kata mamih Aleesya.

Mereka pun sarapan bersama di sana. Bu Kamila dan Zalindra yang baru turun pun heran, tak melihat Athala dan Zenata disana. Bu Kamila menanyakan Zena dan Athala. Akhirnya mamih Aleesya bilang yang sebenarnya.

"Apa Athala benar-benar tahu soal diriku? Makanya dia membawa Zena pulang duluan?"

"Mah, kenapa? Kok ngelamun?" Zalindra menepuk pundak mamahnya. "Enggak kok." Mamih Aleesya mengajak bu Kamila dan Zalindra sarapan bersama.

-

-

-

Hampir 3 jam lamanya akhirnya Athala dan istrinya sampai juga kerumah. Sepanjang jalan Zena tidur karena kepalanya yang terasa pusing. Mungkin karena morning sickness yang di alaminya.

Athala menggendong istrinya ke kamar "Aden, non Zena kenapa?" Tanya bibi "Ketiduran, bi tolong buatkan teh jahe lagi yah, Zena mual. Sama buah-buahan juga bi sekalian." Ucap Athala dengan cepat.

"Siap den!"

Sementara Athala dan Zena baru masuk kamar. Juna yang berjaga di luar bersama beberapa anak buahnya mendapat kabar, jika yang tempo hari mengintai di Villa adalah anak buah Doni. Juna laporan pada papih Al tentang anak buah Doni. "Baik tuan, siap."

Entah apa yang di suruh papih Al, yang jelas Athala jangan sampai tahu. Fokus Athala adalah melindungi Zena. Biar urusan Doni, papih Al dan anak buahnya yang urus.

"Masih mual sayang? Kita ke dokter yah!" Ucap Athala yang sangat mencemaskan istrinya. "Masih mas, jangan mas kan udah dikasih obatnya bawaan hormon mas enggak apa-apa." Zena menjawab dengan wajah pucatnya.

Bibi datang membawa teh jahe, juga memijat kaki Zena. "Semangat ya non, kalau awal hamil memang begitu, dulu juga nyonya Aleesya sama." Ucap bibi yang menenangkan Zena. "Iya bi hehehe enggak kuat sama mualnya."

DRRRRRTTT DRRRRRRRTTT DDRRRRRTTT

Ponsel Atha berdering dia melihat siapa yang meneleponnya. Ternyata Vina yang menghubunginya. Athala keluar kamar untuk mengangkat ponselnya. Sementara Zena masih di pijat bibi.

"Halo!" Jawab Athala ketus.

"Hai Athala, apa kabar? Kita udah lama enggak ketemu. Kangen deh!"

"Baik! Enggak bisa sibuk! To the point aja, ada perlu apa kamu menghubungi saya?" Tanya Athala dengan tegas.

"Eum kangen aja pengen ketemu! Toh sebentar lagi kita akan sering ketemu hahahha!"

TUT TUT TUT

Athala heran dengan maksud omongan Vina. Maksudnya apa? Akan sering ketemu? Athala ke bawah menghampiri Juna, dia menanyakan soal Vina ke Juna.

"Jadi boss belum tahu? Perusahaan orangtuanya Vina akan bekerja sama dengan perusahaan Dewantara Grup boss." Ucap Juna.

"Kenapa kau baru bilang?"

"Lupa bos hehehe!" Sahut Juna sembari cengengesan. "Aissh Juna kau menyebalkan sekali...!" Geram Athala sembari berkacak pinggang dan melotot pada Juna.

"Batalkan!" Ucap Athala dia pergi begitu saja namun Juna mengikutinya "Batalin? Mana bisa boss? Kan langsung sama tuan besar nanti saya bisa di om_"

Athala berhenti mendadak dan berbalik menatap Juna dengan tajam "Cari cara supaya aku enggak ketemu sama si ular keket itu." Athala pergi lagi menuju kamar. Dasar Juna yang masih tak paham maksud bossnya itu malah mengintilinya.

"Hah? Ular keket?"

"Astaga Juna Ardiansyah! Iya si Vina! Udahlah, pokoknya aku enggak mau ketemu dia! Nanti Zena bisa salah paham, mengerti?" Sahut Athala dengan kesal sembari memijat pelipisnya.

"Oh begitu, boss bicara sama tuan besar aja gimana?" Lanjut Juna "Astaghfirullah Juna! Kenapa kau ikutin aku sampai kamar hah?!"

Juna baru sadar ternyata dia sudah ada dikamarnya Athala "Hehehe sorry boss! Assalamualaikum non Zena!" Juna malah menyapa Zena yang sedang makan dikamar bersama bibi. Untung dia sudah memakai hijabnya.

Athala menyeret Juna dari kamarnya, dengan kesal dia membanting pintu dengan sekuat tenaga. "Bikin pusing aja! Lagian papih mungut dia dimana sih!!"

BRAK

Zena dan bibi reflek kaget sekali, dada keduanya naik turun. "Mas, kenapa di banting sih? Kaget kan?" gerutu Zena.

"Tuh mahluk astral ganggu aja!" Athala langsung ke kamar mandi. "Si aden kebiasaan, untuk jantung bibi kuat!"

-

-

"Hahaha...jangan harap kamu bisa menghindar Athala!" Seringai Vina dengan wajah liciknya.

Sebetulnya Vina memang menyimpan rasa pada Athala, semenjak Athala berpacaran dengan Luna. Namun Vina selalu di abaikan oleh Athala. Kali ini Vina tak akan melepaskan Athala yang merupakan aset baginya. Hanya dengan Athala, Vina bisa mencapai keinginannya menjadi model ternama.

"Masih ngebet aja sama dia!" Seru temannya Vina.

"Masihlah!" Ucap Vina dengan Pede! "Yakin Athala masih sendiri? Gimana kalau dia udah punya pacar? Tunangan mungkin?"

"Halah enggak mungkinlah!! Athala tuh cinta banget sama si Luna! Enggak mungkin secepat itu Athala punya pacar!" Sahut Vina dengan santainya.

"We'll see!"

-

-

"Juna, undur pertemuanku sama si ular itu! Habis resepsi dan_"

"Dan apa boss?"

"Undang dia ke resepsi ku hahaha!" Seru Athala "Seriusan boss? Katanya enggak mau ketemu." ucap Juna.

Athala menempuk jidatnya "Astaghfirullah Juna! Masih enggak ngerti juga?" Athala meninggalkan Juna yang masih bingung.

"Hah?"

1
Malika Shareefaputri27
♥️♥️♥️
Desty Cynthia
Guys kenapa yah tadi babnya hilang2 terus😭 pusing aku tuh😩🤧
Ati Rohayati
Luar biasa
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Adnan Az
semangat thor
Yusna Wati
Alhamdulillah athala masih hidup jg semangat ngikutin cerita selanjutnya
Yusna Wati
selamatkan athala klo peran utamamy meninggal gk seru
Malika Shareefaputri27
keren ♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!