"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua belas
Ketika menunggu pesanan ternyata ponsel ezra berbunyi terlihat nama fandra disana,
ezra bukannya menerima malah menolak panggilan itu, namun setelahnya ezra memencet tombol video dan menghubungi sahabatnya itu..
"ya ampun zra, gw kira lo lagi sibuk sampe di rijek telpon gw, lagian tumbenan kita video call kangen lo sama gw" ujar fandra
"iya gw lagi sibuk nih ngurus si nona besar.." ucap ezra sambil mengalihkan ponselnya ke arah sava
"waduh... Sava... Kamu bikin repot ezra..?" tuduh fandra saat melihat sang adik duduk santai
"enak aja... sava itu anak baik kak.. Kak ezra tuh lagi balas budi karena udah sava temenin meeting, mangkanya kita lagi makan disini"
"heleh alesan kamu.. Gimana besok jadi pulang.?"
"jadi kak, ini katanya kak ezra juga mau pulang bareng"
"iya zra..? Kerjaan udah kelar .?" tanya fandra memastikan
"udah kelar semua, tadinya mah mau lusa baliknya, eh pas tau sava balik besok ya udah sekalian aja lah, biar ada temen juga di pesawat"
"ow gitu, mw sekalian gw pesenin tiket ga..? Sava belum gw pesenin tiket soalnya mau mastiin dulu"
"ga usah, nanti gw pesen sendiri aja, kalo ngga tiket sava biar gw aja sekalian yg pesenin, biar 1 tempat duduk juga."
"boleh kalo ngga keberatan... Sava... Kamu jangan lupa transfer ke ezra buat bayar tiketnya. Percuma kamu isi rekening ngga pernah dipake"
"iya kakak ku... Udah ya.. Ini makanannya udah sampe, sava laper "
mereka pun mengakhiri panggilan telponnya.
sava yang akan mengambil steak pesanannya namun piringnya sudah terlebih dahulu diambil ezra tanpa permisi
"ich.. Kakak kalo mau pesen lagi sana, sava mau makan itu" ezra tidak memjawab omongan sava dan fokus memotong daging dipiring.
Sava mencoba meredakan emosinya dengan meminum minuman dingin namun saat akan mengambil menu lain ezra menyodorkan piring steak yang sudah dipotong-potong
"ngga usah kesel, kakak ngga ada niat buat ambil jatah makanan kamu"
Sava meleleh dibuatnya, bahkan potongan yang dibuat ezra sangat rapi dibandingkan saat raka yang melakukannya
sava tersenyum ke arah ezra
"hehe... Makasih ya kak, maaf udah su'uzon" sava tertawa saat melihat ezra menggeleng-gelengkan kepalanya.
setelah menyelesaikan makan siang mereka, kini mereka sudah berada didalam mobil.
"mau mampir-mampir atau langsung pulang" tawar ezra sebelum menjalankan mobilnya
"em... Ke mall yuk kak.. Sava mau beli sesuatu buat oleh-oleh"
"oke.. Berangkat.. "
Ezra menghentikan mobilnya disalah satu mall terbesar dengan tujuan agar sava bisa bebas berbelanja
"kak tunggu... Sebelum turun sava mau kak ezra janji satu hal sama sava.."
"janji apa sih dek... " tanya ezra penasaran sampai menahan ezra untuk turun
"seperti yang kakak denger tadi dari kak fandra kalo sava disuruh pake isi rekening sava, jadi untuk belanjaan hari ini biar sava yang bayar, bahkan kalo kakak mau beli juga biar sava yang bayarin. Kalo kakak ngga setuju mending kita langsung pulang aja sekalian"
Ezra menghembuskan nafasnya kasar, berat menyetujui keinginan sava, namun ezra melihat sangat besar keinginannya untuk berbelanja oleh-oleh. Jadi dengan terpaksa ezra mengiyakan
"oke... Tuan putri. Hamba akan laksanakan..." celetuk ezra membuat sava tersenyum penuh kemenangan karena menang dari ezra.
Akhirnya merekapun keluar dari dalam mobil dan memasuki mall. Sava berjalan didepan dan diikuti ezra yang terkekeh melihat tingkah sava yang terlihat berlari kecil sambil melompat saat melihat barang-barang lucu
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya