BANYAK TYPO. HARAP MAKLUM INI NOVEL PERTAMA SAYA. NGGAK ADA WAKTU BUAT REVISI 🙏
Miranda Arrabella seorang gadis cantik dan memiliki karir yang bagus di bidang fashion.
Karyanya sering memenangkan beberapa penghargaan bergengsi di kota Paris.
Miranda memiliki seorang saudara kembar yang bernama Mirabel.
Dengan maksud menghadiri pernikahan saudara nya itulah akhirnya mempertemukan ia dengan Mathew Benigno.
Mathew Benigno, adalah tunangan saudaranya Mirabel.
Dihari pernikahan mereka, tiba-tiba Mirabel pergi tanpa pesan apapun.
Atas kesepakatan keluarga, Robin memutuskan sepihak bahwa Miranda yang akan menggantikan saudara nya menikah dengan Mathew Benigno. Keputusan Robin diterima oleh pihak Mathew.
Bagaimana kelanjutan hubungan Miranda Mathew, apakah mereka bisa bertahan dengan pernikahan yang dilakukan dengan terpaksa ?
Ikuti terus kelanjutannya 🙏
WARNING
CERITA INI UNTUK ***+
BIJAKLAH DALAM MEMBACA !
.
CERITA I
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENIKMATI SUNSET BERDUA
Miranda dan Alexia menyusuri perkebunan.
Sesekali Miranda memetik beberapa tangkai anggur yang sudah matang.
"Maaf nona Miranda, tuan Mathew meminta saya tidak membiarkan nona memakan langsung buah-buah anggur yang belum bersih nona".
"Sttts....
"Ini antara kita berdua saja yang tahu, kau janji tidak akan melaporkan kepada tuan mu itu kan?", ujar Miranda lembut, matanya menatap Alexia dengan tatapan memohon .
Alexia tersenyum manis,
"Baikkk nona, saya bisa menjaga rahasia dengan baik", serunya sambil menampakkan simbol dengan jarinya.
Alexia mengajak Miranda melangkah menjauhi Azienda, ia ingin mengajak Miranda melihat surga yang ada di perkebunan tuannya.
"Nona Miranda, apakah nona sudah lelah?
Kalau nona sudah kelelahan sebaiknya kita pulang saja ke azeinda", tanya Alexia.
" Tentu saja tidak Alexia, kamu tidak perlu sungkan kepada ku Ale. Aku sangat menikmati perjalanan kita ini".
"Sebenarnya surga seperti apa yang akan kau perlihatkan kepada ku Alexia?", tanya Miranda penasaran.
"Azienda tuan Mathew ini sangat indah nona, kejutan untuk nona... sebentar lagi kita akan sampai."
Setelah lumayan lama berjalan kaki, menapaki jalanan perkebunan yang cukup terjal, mata Miranda tak berkedip melihat pemandangan yang tersaji.
"Woww...teriak Miranda kagum. Benar-benar menakjubkan, Ale".
"Ini sangat indah Ale, ternyata yang kau katakan surga dunia benar adanya", ucap Miranda dengan antusias.
Ternyata perkebunan milik Mathew, memiliki private beach. Air laut berwarna biru, serta hamparan pasir putih yang sangat indah. Miranda benar-benar kagum melihat nya.
"Apakah kita bisa turun kebawah Ale? Aku ingin ke pantai".
Miranda melupakan lelah nya, wajahnya terlihat berseri-seri.
"Nona Miranda, sebaiknya lain kali saja kita turun ke tepian pantai, nanti nona kelelahan", ucap Alexia memohon kepada Miranda.
"Bagaimana kalau kita ke gazebo tuan Mathew saja", tunjuk alexia ke arah bangunan yang terbuat dari kayu berwarna coklat tua mengkilat.
Miranda melihat bangunan yang ditunjuk Alexia. Gazebo yang dimaksud Alexia sebenarnya menyerupai rumah, karena memiliki pintu dan jendela kaca.
"Ayo Ale, kita ke sana...
"Apakah pintunya tidak terkunci Ale?".
"Nona tidak perlu kuatir, saya membawa duplikat nya, tuan sudah memberikan izin.
"Owh..
"Apakah Mathew sering ke mari Alexia?".
"Iya nona, tuan Mathew biasa nya menunggangi kuda kesayangan nya sambil berkeliling perkebunan dan berakhir ke sini.
"Biasanya tuan menghabiskan waktu di gazebo, hingga senja.
"Tuan sering menantikan sunset dari gazebo ini", jelas alexia.
"Mari nona, nona Miranda bisa istirahat didalam udaranya tidak terlalu dingin".
"Terima kasih Ale", jawab Miranda.
Dari gazebo, Miranda bisa menatap ombak yang keras menerjang pasir pantai.
"Nona Miranda, sangat beruntung karena hanya nona wanita satu-satunya yang dibawa tuan Mathew ke Azienda ini", ujar Alexia sambil tersenyum manis.
"Benarkah Ale, laki-laki seperti Mathew pasti banyak memiliki wanita", lirih suara Miranda nyaris tak terdengar.
Miranda menyandarkan punggungnya, ke pembaringan, sambil menatap lautan didepan netranya.
*
Mathew selesai meeting dengan orang-orang kepercayaannya di pabrik anggur miliknya.
Waktu sudah menjelang sore.
"Tuan Mathew, nona Miranda saat ini masih di gazebo bersama Alexia. Nona Alexia baru saja memberi tahu .
"Baiklah...Siapkan kuda ku Oso sekarang Albert. Aku akan menjemput istri ku sekarang".
"Baik tuan, Oso segera siap".
Oso adalah kuda bewarna putih dengan bulu yang lebat. Kuda kesayangan Mathew, kuda itu hadiah dari kakeknya saat Mathew berulang tahun yang ke 17.
*
Mata Miranda terpejam sesaat, ia tidak menyadari kedatangan Mathew .
Mathew tersenyum melihat Miranda tertidur dengan posisi duduk di sandaran tempat tidur, ia membetulkan posisi tidur Miranda.
Rambut Miranda yang menutupi sebagian wajah cantiknya.
Sesaat Mathew mencium bibir Miranda.
Miranda merasakan sentuhan Mathew, ia mengerjapkan matanya.
"Math ..
"Ehm ..
Miranda sadar sepenuhnya, ia mendudukkan kembali badannya .
Matanya mencari dimana Alexia.
"Dimana Alexia?"
"Sudah ku suruh kembali ke Azienda.
"Sebentar lagi matahari terbenam, apakah kau ingin melihat nya?".
"Kenapa kau kemari?", tanya Miranda, ia tidak menggubris perkataan Mathew.
"Tentu saja menjemput istriku, apa lagi".
"Aku bisa pulang sendiri ke rumah mu Math".
"Hari sudah sore apa kau tidak lelah hah", Mathew mencubit lembut ujung hidung Miranda. Karena kita berdua disini, sekalian saja kita menikmati sunset.
Mathew membuka pintu disisi belakang gazebo yang ternyata terdapat balkon eksterior yang cukup luas, serta bagian atas nya ditutupi dengan kanopi payung yang bisa di kembangkan atau di kuncup kan sesuai keinginan . Terdapat sofa dan kursi outdoor.
Miranda mengikuti Mathew berdiri di atas balkon dengan view lautan yang indah.
"Benar-benar sangat menakjubkan...
"Kau menyukai nya?".
"Tentu saja aku menyukai tempat ini Math".
"Lihat... sunset mulai nampak", Miranda menunjuk kearah depan menatap takjub, langit yang tadinya biru terang berubah menjadi orange .
Miranda menaruh tangannya di besi pembatas menopang dagunya.
Ia begitu menikmati sunset dari posisi itu.
Mathew tidak bisa menahan dirinya untuk memeluk Miranda, tangannya melingkar pinggang Miranda.
Suasana romantis seketika menyeruak diantara mereka, tidak bisa dihindarkan lagi.
...***...
YUK BACA JUGA :
MENJADI YANG KEDUA
MARRIAGE AGREEMENT
AIR MATA SCARLETT
FIRST LOVE LAST LOVE
SERPIHAN HATI ELLENA