Istri yang tak dihargai adalah sebuah kisah dari seorang wanita yang menikah dengan seorang duda beranak tiga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sulastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah siri
Hesti dan Dody sedang berusaha menyesuaikan diri dengan situasi baru di kosan Hesti. Di sisi lain, pemilik kosan dan Pak RT yang memperhatikan kedekatan mereka mulai merasa khawatir tentang gosip dan fitnah yang mungkin timbul dari situasi ini.
Suatu pagi, pemilik kosan dan Pak RT datang ke kosan Hesti untuk berbicara dengan Hesti dan Dody.
Pak RT dengan nada serius "Hesti, Dody, saya dan Pak Kos Kosan ingin membicarakan sesuatu dengan kalian. Kami telah memperhatikan situasi kalian dan khawatir tentang apa yang mungkin orang-orang pikirkan."
"Kami mengerti bahwa situasi ini sulit, tetapi untuk menghindari gosip dan fitnah, kami merasa kalian mungkin perlu mempertimbangkan untuk menikah siri."kata BPK yang punya kos kosan menimpali
Hesti terkejut "Nikah siri? Tapi, apa maksudnya?"
Pak RT lalu melanjutkan perkataannya "Nikah siri bisa menjadi solusi untuk menghindari masalah sosial dan memastikan bahwa hubungan kalian dipandang dengan cara yang lebih positif. Ini bukan pernikahan resmi, tapi akan memberikan status resmi bahwa kalian sudah berkomitmen satu sama lain."
Dody mencoba memahami "Tapi, apakah ini benar-benar diperlukan? Kami tidak berniat untuk melibatkan hal-hal seperti ini."
Kami hanya ingin memastikan bahwa tidak ada kesalahpahaman di sekitar kalian. Jika ada masalah yang muncul, setidaknya ada bukti bahwa kalian memiliki hubungan yang sah di mata masyarakat."ujar BPK kosan
Hesti terlihat berpikir"Kami mengerti kekhawatiran kalian, tetapi kami juga harus mempertimbangkan perasaan dan keputusan pribadi kami."
Dody dan Hesti saling berpandang dan mempertimbangkan usulan tersebut. Mereka tahu bahwa situasinya rumit, dan mereka tidak ingin menambah masalah dengan gosip atau fitnah.
Mungkin kita harus membicarakan ini lebih lanjut dan memikirkan semua kemungkinan sebelum membuat keputusan."kata Dody sambil menatap Hesty dengan ragu, karena Dody takut Hesty menolak
"Ya, kita harus memastikan bahwa apapun keputusan kita, itu adalah yang terbaik untuk kita semua dan bukan hanya untuk menghindari masalah."
Setelah diskusi, Hesti dan Dody memutuskan untuk mempertimbangkan usulan tersebut dan membicarakannya lebih dalam. Mereka tahu bahwa keputusan ini tidak mudah, tetapi mereka ingin memastikan bahwa apapun keputusan yang diambil, itu adalah keputusan yang matang dan bijaksana.
Dengan dukungan dari Pak RT dan pemilik kosan, Hesti dan Dody memulai proses pertimbangan ini sambil terus menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada.
Adegan 45: Keputusan untuk Menikah Siri
Setelah mempertimbangkan semua opsi dan dampaknya, Hesti dan Dody akhirnya sepakat untuk melaksanakan nikah siri. Mereka memutuskan bahwa langkah ini akan membantu menghindari gosip dan fitnah serta memberikan mereka status yang lebih jelas di mata masyarakat.
Di sebuah tempat yang tenang dan sederhana, Hesti dan Dody melakukan pernikahan siri dengan bantuan seorang saksi dan penghulu. Momen ini berlangsung dengan sederhana namun penuh makna.
Penghulu dengan nada serius "Saudara Dody dan Saudari Hesti, apakah kalian bersedia untuk melangsungkan pernikahan ini dengan penuh kesadaran dan ikhlas?"
"Ya, saya bersedia."kata Dedy serius
Hesty ...."Ya, saya bersedia."
Setelah proses pernyataan kesediaan dan pembacaan akad, mereka menandatangani dokumen sebagai tanda sahnya pernikahan siri mereka.
"Dengan ini, saya nyatakan bahwa kalian telah resmi menikah siri."kata pak penghulu dengan suara mantap
Dody dan Hesti saling memandang, merasa lega meskipun perasaan campur aduk. Mereka tahu ini bukan solusi ideal, tetapi ini adalah langkah yang tepat untuk situasi mereka saat ini.
Setelah acara pernikahan siri, Hesti dan Dody kembali ke kosan Hesti dan mulai menyesuaikan diri dengan status baru mereka. Meskipun pernikahan siri ini tidak mengubah banyak hal, itu memberikan mereka rasa kepastian dan mengurangi tekanan dari luar.
Dody dengan rasa terima kasih "Terima kasih, Hesti. Aku tahu ini bukan situasi yang ideal, tapi aku menghargai keputusanmu."
"Aku juga. Kita harus menjalani ini dengan sebaik mungkin dan terus mendukung satu sama lain."
Dody dan Hesti mulai membangun rutinitas baru mereka dengan dukungan dari satu sama lain, sambil terus mencari cara untuk menghadapi tantangan yang ada. Meskipun pernikahan siri mereka adalah solusi sementara, mereka berusaha menjaga hubungan mereka tetap positif dan penuh pengertian.