NovelToon NovelToon
Dendam Terpendam Seorang Istri

Dendam Terpendam Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Pihak Ketiga
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hawa zaza

Tak perlu menjelaskan pada siapapun tentang dirimu. Karena yang menyukaimu tak butuh itu, dan yang membencimu tak akan mempercayainya.

Dalam hidup aku sudah merasakan begitu banyak kepedihan dan kecewa, namun berharap pada manusia adalah kekecewaan terbesar dan menyakitkan di hidup ini.

Persekongkolan antara mantan suami dan sahabatku, telah menghancurkan hidupku sehancur hancurnya. Batin dan mentalku terbunuh secara berlahan.

Tuhan... salahkah jika aku mendendam?


Yuk, ikuti kisah cerita seorang wanita terdzalimi dengan judul Dendam Terpendam Seorang Istri. Jangan lupa tinggalkan jejak untuk author ya, kasih like, love, vote dan komentarnya.
Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dalam setiap ujian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DTSI 30

Langit sore nampak cerah, semburat jingga menambah keindahannya yang nampak sempurna. Setelah hampir tiga jam kami memutari mall, dan kami harus segera pulang. Karena ibu tidak bisa di tinggal terlalu lama, meskipun sudah ada mbok Jum yang menjaganya. Kanti, menepati janjinya untuk membawaku dan Salwa jalan jalan. Bahkan, Kanti membelikan Salwa beberapa kaos dan celana bermerek. Meskipun berkali kali aku melarangnya, Kanti tetap ngotot membelikan pakaian itu pada Salwa.

"Kan, terimakasih banyak. Lain kali jangan begini, jujur aku gak enak." Ucapku sungkan saat kami sedang dalam perjalanan pulang. Kanti terlihat tersenyum sambil fokus menyetir, sedangkan Salwa asik menonton Vidio YouTube di hapenya.

"Kayak sama siapa saja kamu ini, Ning. Aku menyayangi Salwa. Kasihan dia, bapaknya tidak punya rasa kasih sedikitpun. Aku harap kamu tidak tersinggung dengan apa yang aku berikan. Sungguh, aku hanya ingin membuat Salwa senang. Dia berhak bahagia dan pantas menerima cinta dari banyak orang, termasuk dariku." Sahut Kanti yakin, terlihat ketulusan dari wajahnya saat berbicara.

"Sekali terimakasih banyak ya, Kan." Tak ada yang bisa aku katakan selain rasa terimakasih atas kebaikannya itu.

"Iya, sama sama." Sahut Kanti santai.

"Ning, apa kamu tidak ada niat buat berumah tangga lagi?" Sambung Kanti sambil melirikku dari kaca spion di depannya.

"Keinginan itu ada, tapi aku harus benar benar memastikan, apakah laki laki itu mau menerima anakku. Karena kebahagiaan dan kenyamanan Salwa yang utama bagiku." Sahutku jujur mengungkapkan apa yang aku pikirkan selama ini.

"Tapi denger denger kamu lagi ada hubungan dengan seseorang. Siapa, kata ibuku orangnya ganteng, mapan dan sopan." Sahut Kanti penasaran, dan aku tersenyum membayangkan wajah teduhnya mas Rahman.

"Entahlah, aku takut berharap terlalu jauh. Dia terlalu tinggi untukku yang tidak punya apa apa ini. Tapi selama kami berhubungan dia begitu baik dan aku merasakan ketulusannya." Sahutku dan hati ini terasa menghangat kala mengingat semua perhatian dan kebaikan mas Rahman.

"Orang mana, aku dengar dia PNS ya?" Sambung Kanti yang masih terus mengejar ku dengan pertanyaannya.

"Namanya mas Rahman, duda tanpa anak. Iya, dia seorang PNS. Itulah yang bikin aku minder. Aku takut keluarganya tidak bisa menerimaku yang hanya orang biasa ini." Sahutku mengeluarkan unek-unek di hati ini. Kanti memang satu satunya orang yang bisa aku percaya mengeluarkan segala isi hati ini.

"Terima saja dan jalani. Kalau kamu sudah yakin, lebih baik segera minta untuk dilamar. Biar hidupmu terjamin dan Salwa juga punya ayah baru." Kekeh Kanti dengan senyum jahilnya.

"Nanti saja dulu, jika kami jodoh pasti akan bersatu suatu saat nanti." Sahutku yang tak ingin banyak bicara, karena takut semakin tinggi harapan di hati ini pada cinta mas Rahman yang terlihat sempurna di mataku.

"Aku aja belum laku laku, entahlah kenapa gak ada yang mau sama aku ya?" Ucap Kanti dengan memanyunkan bibirnya.

"Bukannya tidak ada yang mau, mungkin kamu yang masih pilih pilih." Sahutku menebak, karena Kanti itu cantik dan banyak uang, jadi tak mungkin kalau tidak ada yang mau.

"Heheee, ya harus pilih pilih lah, Ning. Takutnya nanti aku dapat suami yang gak bener. Karena selama ini yang dekati aku itu ya yang biasa biasa saja. Aku penginnya yang sudah mapan, yang punya kerjaan pasti gitu. Kayak kamu itu, di dekati sana PNS." Sahut Kanti sambil memanyunkan bibirnya, aku tergelak melihat wajahnya yang lucu itu.

"Semoga kamu segera bertemu dengan orang yang tepat, Kan. Kamu itu baik juga cantik, insyaallah jodohmu juga orang baik nantinya. Kalau masalah pekerjaan, meskipun bukan PNS ya gak papa to, yang penting punya penghasilan yang cukup. Wong pacarmu sekarang juga anak orang kaya, bisnisnya saja banyak. Cepetan minta dinikahi, biar ada nemenin tidur." Sahutku panjang lebar, aku terkekeh melihat wajah Kanti yang terlihat memanyunkan bibirnya.

"Tapi aku masih belum yakin sama dia, umurnya juga masih di bawahku. Entahlah, kayak ngemong anak kecil yang suka ngambek pokoknya." Sahut Kanti mengutarakan perasaannya.

"Yasudah cari aja lagi, hehehe." Ucapku menimpali dengan kekehan kecil.

"Siapa tau, calon kamu punya teman yang masih single. Aku mau dong dijodohin." Balas Kanti spontan.

"Iya deh, nanti coba aku tanyakan." Sahutku sekenanya. Dan tak terasa kami sudah hampir sampai. Pagar rumahku yang dari bambu sudah terlihat.

"Ma, itu kan motornya om Rahman." Tiba tiba Salwa buka suara dan menunjuk motor Vario warna putih keluaran terbaru yang terparkir di depan rumahku.

"Cie, sudah di apelin nih ye." Goda Kanti sambil terkekeh geli sekali.

"Apa'an sih, malu ah sama Salwa. Kamu ikut masuk apa langsung pulang?" Sahutku menatap Kanti yang masih senyum senyum menggodaku persis kayak anak ABG.

"Ikut masuklah, pengin lihat calon suami kamu yang kata orang orang ganteng dan keren." Balas Kanti cepat, dia cepat cepat membuka pintu mobil dan keluar menyusul Salwa yang sudah lebih dulu turun. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol sahabatku itu.

"Asalamualaikum." Aku mengucapkan salam dan langsung di jawab mas Rahman yang ditemani ibu, ibu duduk di kursi rodanya. Dan disampingnya nampak mbok Jum yang selalu menjaganya. Setelah mengucap salam aku menyalami tangan ibu, dan mengatupkan kedua tangan pada mas Rahman yang sedari tadi terus menatap ke arahku.

"Mas Rahman sudah dari tadi datangnya?" Sapaku sungkan, sedangkan Kanti sedari tadi sibuk menyenggol lenganku sambil senyum senyum gak jelas.

"Lumayan, habis jalan jalan ya?" Balas mas Rahman ramah, matanya masih tetap mengarah padaku yang mungkin sudah terlihat pias karena malu.

"Iya, mas. Kebetulan diajak sama teman. Oh iya, kenalin. Ini Kanti, sahabatku yang baru pulang dari merantau." Aku sengaja mengenalkan Kanti pada mas Rahman, agar hubungan pertemanan kami semakin akrab. Mas Rahman menyambutnya ramah. Kamipun akhirnya berbincang dan hari semakin sore. Mas Rahman undur diri, karena sudah akan magrib.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

"Ning, ganteng banget calon kamu. Tuh badannya, ish seksi banget." Kanti mengutarakan penilaiannya setelah mas Rahman tidak ada. Aku hanya terkekeh mendengar celotehan Kanti. Meskipun dalam hati membenarkan apa yang diucapkannya. Mas Rahman memang tampan, dan postur tubuhnya juga bagus, tinggi tegap dengan kulit bersih.

"Kalau kamu gak mau, biar aku aja yang maju. Duh Eman banget di anggurin." Kanti kembali dengan ocehannya, dan aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Kalau mas Rahman mau ya gak papa." Sahutku asal, meskipun di dalam hati ada perasaan tidak rela. Tapi perasaan tidak bisa dipaksakan bukan, kalau memang mas Rahman beneran tulus menyukaiku, pasti dia akan tahan dengan godaan dari manapun.

"Serius kamu, Ning?" Teriak Kanti antusias, matanya terlihat berbinar. Sepertinya, Kanti memang benar benar tertarik dengan mas Rahman. Duh gawat, bisa bisanya aku bicara tanpa aku pikirkan. Duh Gusti, aku meringis sambil menatap lekat wajah penuh damba sahabatku itu.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Hati Yang Kau Sakiti

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

1
Desy Herlina
aku suka,,, lanjut ☺️
Rikah Gemoy
namaku disebut min
maria bunga Ana
/Good/
Komangparwati
bpk nya irma kn dukun hrusnya bnyk uang dong dri hsil jdi dukun knpa minta biaya hidpbya irma yg nanggung
Asmah Matin
Luar biasa
A Z
Ceritanya jgn muter situ aja tho jd byk di lewatkan
Jhemy Shayang
naikk tensi bacanya 🤣😭
kimiatie
hahaha...kanti sukanya bermimpi tinggi..pede sendiri
kimiatie
tinggi darah ku kerana keluarga toxic itu
norah selen
karma tu pak suka nyalahian kedukunan
A Z
Klu bisa siih biar nikah dulu Ningsih N Rahmat,,jgn sll dendam aja dibahas yg ada jadi banyak dilewati bacanya or di scrol
Kokom Siatun
keren
Mbah dun3
kuapoookkk ndi wandi
hadriani Samarung3377
Kecewa
hadriani Samarung3377
Buruk
norah selen
jgan mimpi lo Wardi di terima ngasih
norah selen
sahabat apa seperti itu iri bilang bos,engga suka ada teman seperti itu
Olha Alamri
Buruk
Mery Margareta
so sweet hls /Good//Good//Good/
Kokom Siatun
makin seru aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!