NovelToon NovelToon
Cinta Sederhana

Cinta Sederhana

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aeni Santi

"Aku mencintai kamu."

Sesederhana itu, cara ku mencintaimu.

"Jangan tanya kenapa aku mencintaimu, karena sederhana saja aku mencintaimu dan jangan tanyakan alasannya.
Karena jawabannya sama, aku mencintaimu."

I LOVE YOU ❤️❤️❤️

"aku mencintaimu dan aku ingin hidup bersama mu."

😍😍😍

Seorang laki-laki yang memperjuangkan cintanya dengan hambatan restu dari Mamanya karena mereka berbeda.

Apakah mereka akan masih bisa bersama dengan tembok pembatas yang begitu tinggi dengan segala perbedaan yang membatasi mereka.

"Hidup ku jauh lebih nyaman sebelum mengenal Mu, Mas. Terimakasih atas semuanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aeni Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#16

"Kasih, ngelamun aja."

Septi mengagetkan Kasih yang melamun saja di meja kerjanya.

"Eh.. Kenapa Sep."

"Istirahat, Kenapa sih kamu melamun saja sejak kemarin habis ketemu dengan Mas Akmal."

Septi mengambil duduk disamping Kasih.

"Nggak papa, ayo kita ke masjid."

Kasih beranjak dan diikuti oleh Septi, mereka berdua menuju ke masjid untuk melaksanakan Shalat dhuhur.

"Kamu kepikiran dengan permintaan Mas Akmal.?"

Kasih menganggukkan kepalanya.

"Aku kok merasa ada sesuatu yang disembunyikan sama Mas Akmal. Permintaannya kemarin untuk mengajakku ketemu dengan keluarganya pasti ada sesuatu."

"Apa.?"

"Entah Septi, Mas Akmal juga tidak mau ngomong sama aku. Bukannya dari awal Mas Akmal selalu bilang ingin menunggu dan tak mau memaksaku tapi kok tiba-tiba dia meminta seperti itu."

Kasih menghembuskan nafasnya.

"Coba ditanya saja Kasih."

"Nanti Sep, Mas Akmal juga lagi banyak pekerjaan aku nggak mau menambah bebannya."

"Justru itu kamu harus mengurangi beban dari Mas Akmal dengan bertanya kepadanya supaya dia mau jujur."

"Apa gitu.?"

Septi tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Lalu mereka segera mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat jamaah.

Seperti biasa selesai shalat mereka baru makan siang.

"Makan Kasih."

Mereka sudah memesan makan siang namun kasih belum menyentuhnya dan membuka ponselnya.

"Nggak papa kan, kalau aku hubungi Mas Akmal.?"

Kasih bertanya kepada Septi, dia ragu mau bertanya duluan ke Akmal.

"Nggak papa lah, dia kan pacar kamu ya harus ada komunikasi dong."

Kasih tersenyum saja Septi menyebutnya pacar.

Kasih menekan nomor ponsel Akmal dan tak lama tersambung.

Sekian menit dia tunggu namun tak ada jawaban, kemudian dia telepon untuk kedua kalinya.

"Kenapa.?"

Tanya Septi melihat ekspresi wajah Kasih yang murung.

"Nggak dijawab."

"Coba sekali lagi, kalau nggak dijawab kirim pesan saja dulu siapa tahu sedang sibuk."

Kasih menganggukkan kepalanya lalu menghubungi Akmal lagi.

"Aku kirim pesan saja."

Septi tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Maaf Mas ada yang ingin kasih bicarakan."

Begitu pesan yang dikirim ke Akmal lalu Kasih baru memulai makan siangnya.

Selesai makan siang Kasih dan Septi kembali ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sebelum memulai pekerjaannya, Kasih mengecek ponselnya kembali siapa tahu ada balasan dari Akmal namun nyatanya belum ada dan Kasih memilih untuk melanjutkan pekerjaannya lagi.

"Kasih."

Panggil Mbak Rina.

"Iya Mbak, ada apa.?"

"Kamu diminta ke ruangan Pak Reza sekarang."

Kasih beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju ke sana.

"Baik Mbak."

Septi melihat Kasih masuk ke ruangan bosnya ada juga Anggar bersamanya.

Kasih duduk dihadapan Pak Reza bersama Anggar dan tim desain lainnya.

Disana Pak Reza memberikan teguran kepada tim desain terutama Anggar untuk tidak terlalu memforsir anak magang disini.

Anggar menatap Kasih yang diam saja, dia berfikir Kasih yang melaporkan dirinya kepada Pak Reza.

"Kamu tidak usah menatap Kasih seperti itu Anggar, Kasih sama sekali tidak melaporkan dirimu tapi saya yang melihat sendiri Kasih pulang sore terus untuk menyelesaikan desain itu sedangkan dirimu sudah pulang duluan."

Anggar mendapatkan teguran keras dari Pak Reza.

Selesai mendapatkan ceramah, mereka semua keluar kecuali Kasih yang masih ditahan oleh Pak Reza.

"Kamu nggak perlu takut Kasih, jika nanti masih ada tekanan kerja lagi ke kamu laporkan saya."

"Baik Pak."

Kasih hanya menunduk saja dari tadi, justru tindakan dari Pak Reza yang akan mempersulit Kasih sepertinya karena dia tipe orang tidak enakan.

"Kamu jangan takut, saya akan memantau mereka langsung."

Kasih tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Manis juga kalau senyum, coba aku deketin kali ya."

Kasih kemudian pamit keluar ruangan untuk kembali meneruskan pekerjaannya.

"Enak ya, dekengan Bos."

Celetuk Anggar membuat Kasih menunduk saja, memilih diam saja daripada membalas.

Setelah itu Kasih merasa kurang nyaman dengan posisinya disana.

Sore menjelang, Kasih bersiap pulang setelah jam menunjukkan memang waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan.

"Kasih."

Septi mendekati temannya itu yang masih bersiap.

"Pulang, nanti aku dituduh lagi memforsir anak Magang."

Celetuk Anggar, Septi mengerutkan dahinya mendengar itu sedangkan Kasih hanya diam saja.

"Mulutnya sewot banget dia."

Septi yang erosi.

"Sudah biarin saja Sep."

"Pasti gara-gara tadi dipanggil sama Pak Reza ke ruangannya ya.?"

Kasih menganggukkan kepalanya.

"Kasih."

Suara Pak Reza mengagetkan mereka berdua.

"Iya Pak."

"Sudah sore pulang, jangan kamu selesaikan sendiri pekerjaan itu."

"Baik Pak."

"Hmmm... Kasih naik sepeda motor.?"

Kasih menganggukkan kepalanya.

"Iya Pak."

"Oh.. Oke.."

Pak Reza tersenyum dan berlalu dari hadapan mereka berdua.

"Pak Reza, kok perhatian ya sama kamu Kasih."

Celetuk Septi dan di sadarkan oleh Kasih.

"Ngawur kamu."

Kasih merasakan ponselnya yang ada di atas meja bergetar.

"Mas Akmal." Ucapnya.

"Assalamualaikum Mas."

"Waalaikumsalam, Kasih saya di depan."

Kasih melongo, kaget dia.

"Depan mana Mas.?"

"Depan kantor kamu."

"Depan kantor.?,"

"Iya Kasih, tadi katanya ada yang mau kamu bicarakan. Maaf tadi Mas masih ada meeting dengan klien ini Mas langsung temuin kamu ini. Kamu masih di dalam.?"

"Iya Mas, Kasih keluar."

Kasih mengambil tasnya, lalu Septi pun mengikuti dirinya.

"Pelan Kasih."

"Mas Akmal udah nungguin Sep."

Saat Kasih berlari keluar Pak Reza melihat dirinya sedang buru-buru.

"Kenapa Kasih lari-lari."

Karena penasaran pun Pak Reza mengikutinya namun hanya melihat Kasih dari balik jendela mengamatinya.

Kasih ke lobi kantor dan melihat ada mobil Akmal yang terparkir kemudian munculah yang punya dari dalam mobil itu.

"Mas Akmal dari tadi.?"

Akmal tersenyum manis dan memandang Kasih dalam.

"Itu siapa.?, pacarnya.?"

Pak Reza melihat ke arah mereka dengan serius.

"Baru aja Kasih, kamu sudah mau pulang.?"

"Iya Mas, sepeda motor kasih ada di parkiran."

"Udah Kasih, kamu sama Mas Akmal aja sepeda motor kamu saya bawa."

Teriak Septi.

Memang tadi pagi Kasih harus menjemput Septi karena motornya mogok di jalan dan sekarang masih di bengkel.

"Terus aku pulangnya.?"

Septi mendekati mereka.

"Kamu ngobrol saja dulu sama Mas Akmal, sepeda motor kamu saya bawa sampai ke rumah. Nanti kamu diantar sama Mas Akmal aja ke rumah aku ambil sepeda motor kamu."

"Sepeda motor kamu bagaimana.?"

"Gampang, kan aku kenal sama yang punya bengkel ambil besok pagi juga nggak apa-apa."

Septi tersenyum penuh arti ke arah Akmal yang juga tersenyum senang.

"Makasih Septi."

Ucap Akmal dan Kasih pun tersenyum kecut.

"Nggak papa kasih sekali-kali naik mobil berdua sama Mas Akmal."

Kasih melihat ke arah Akmal yang tersenyum.

"Udah buruan sana, sore itu."

Septi mendorong Kasih untuk masuk ke dalam mobil Akmal.

"Ibu kalau telepon."

"Seperti biasa bilang aja pergi sama aku."

Kasih pun tersenyum saja dan Akmal pun segera ikut masuk ke dalam mobil setelah Kasih duduk dengan nyaman dan pastinya sudah mengucapkan terima kasih kepada Septi.

"Sepertinya mereka baru pendekatan."

Pak Reza masih mengamati mereka berdua dengan penuh penasaran.

😄😄😄😄😄

Gimana ini ada saingan Akmal...

1
eni
nunggu up,LG seruuu🤭
Nar Sih
lanjut kak thor up nya jgn lama,,👍
eni
Untung Septi datang tepat waktu,gila jg Reza....
harus ada keadilan nih
Nar Sih
semagatt maa akmal ,ingat lah oma selalu bersama mu dan terus lah berjuang demi kasih mu
Nar Sih
hati,,dan terus waspasa ya kasih akmal ,bnyk musuh yg akan mulai menggangu rmh tangga mu itu
eni
kyy Reza rush nih😂
Nar Sih
oalah begitu to cerita msa lalu akmal dan reza ,wahh ...kasih hrus hti,,klau gitu ,maaf kak thor kok tumben ada tippo,💪👍
Nar Sih
seperti nya jln cinta mu dgn kasih akan ada kendala ya akmal ada saingan mu yg juga suka sama kasih,semagatt akmal💪
Nar Sih
wahh ..saingan mas akmal dtg nih ,
Nar Sih
ayoo mas akmal semagatt terus yaa buat dptin kasih mu ,wah ..cerita kak ak ssmua romatis dan q suka bagettttt👍🥰🥰
Nar Sih
pasti bnyk yg deketin ,secara kasih cantik baik hat juga solehs ,ayoo mas akmal semagatt kejar kasih nya bnyk saingan mu lho
Nar Sih
lgi,,kesabaran mu sedang di uji akmal ,sabarr yg bnykk ya kasih emang lain dri gadis yg lainnya dia polos dan pinter terus berjuang ya akmal demi kekasih hati mu ,semagattt💪👍
Nar Sih
semagatt akmal ,pasti kasih mau kok dilamar mungkin yaa,hahaha 😂😂😂
Nar Sih
waahh..seperti nya akmal udah bnr,,serius nih sama kasih ,semagatt akmal kejar cinta juga jodoh mu💪☺️
eni
kyy mama Akmal Haigh class,kasih dak d lirik nanti 😁
Nar Sih
sabarr dan semagat ya akmal ,buat kasih jatuh cinta pada mu emang perlu kesabaran klau emag udah jodoh nya nanti pasti kasih untuk mu
eni
💗💓💓
eni
waduh d tinggal begitu saja 😁
Nar Sih
cerita nya bagus kakk ,dan selalu romantis
Nar Sih
wahhh...ikut sng dgr jwabn kasih akan peryataan cinta mas akmal ,moga kedepan lancar ya mas akmal hubungan mu dgn kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!