Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
Setelah tibah di restoran tersebut asisten Mathew yang bernama Fidel itu langsung memarkirkan mobil,lalu melepaskan sabuk penganman....
"Tolong,buka kan pintu mobil," perintah Tina dengan santai.
"Nona,anda jangan salah paham,aku disini asisten dan orang kepercayaan tuan Mathew,bukan babu mu," tegas Fidel mendengus kesal.
"Awas kamu,akan ku laporkan kamu kepada Mathew,dan kamu akan segera di pecat," ancam Tina lekas turun dari mobil dengan marah.
Ucapan Tina sontak membuat Fidel menatap nya dari dalam mobil dengan bingun....
"Apa maksudnya dengan menyebut nama Tuan? Semoga saja gadis bodoh itu tidak salah paham dengan maksud Tuan ingin bertemu dengan nya," gumam Fidel bergegas keluar dari dalam mobil,lalu ikut berjalan masuk mengikuti Tina.
Setelah masuk ke dalam,Tina pun menoleh kesana kemari mencari keberadaan Mathew,dan tak lama Fidel menegurnya dari belakan....
"Tuan berada di ruangan Vip restoran ini,silahkan ikut saya,"
"Cih! Sudah tau kenapa lambat sekali," gerutu Tina mendengus kesal.
"Sabar Fidel," batin Fidel mengelus dada bidan nya sejenak,lalu berjalan pergi.
"Walaupun tidak mendapatkan Ricky,Paman Elena pun tidak buruk," batin Tina berjalan mengikuti Fidel dari belakan sambil tersenyum bahagia.
Mereka pun berjalan beriringan dan masuk ke dalam lift,dan lift itu membawa mereka berdua menuju lantai yang paling atas....
Ting...pintu lift pun terbuka dan mereka pun berjalan keluar dari dalam lift menuju meja makan yang sudah di pesan oleh Mathew....
"Nona Tina,Tuan berada disana,silahkan," ucap Fidel menuntun Tina berjalan mendekati meja Mathew.
Tina pun mengangguk paham dan berjalan mengukuti Fidel,dari kejauhan Tina semaking kegirangan saat melihat Mathew sedang di kursi meja makan dengan wajah datar nya sambil sibuk dengan ipad yang ada di tangan nya....
"Astaga...tampan sekali," batin Tina memuji ketampanan Mathew.
"Selamat siang Tuan," sapa Fidel,membuyarkan Mathew yang sedang fokus.
"Kenapa kalian lambat sekali," gerutu Mathew mendengus kesal menatap mereka berdua secara bergantian.
"Tau nih! Dia mengendarai mobil nya lambat sekali," keluh Tina membuang kesalahan nya kepada Fidel.
"Siapa yang menyuruh mu bicara? Cepat duduk karna aku tidak punya banyak waktu," ucap Mathew menatap Tina dengan dingin.
Wajah Tina yang awal nya bahagia,langsung berubah menjadi asam,karna di marahi oleh Mathew.lalu ia pun duduk dengan patuh....
"Rasakan itu,gadis bodoh," batin Fidel senang bukan maen.
"Kamu tau kenapa aku memanggil mu kemari?" tanya Mathew sambil memoton steak beef nya yang ada di piring.
Tina mengelengkan kepala dan menjawab,"Tidak Tuan,"
"Aku memanggil mu kemari karna aku ingin membicarakan hal penting," ucap Mathew memasukan steak potongan nya ke dalam mulut.
"Aku tau,kamu pasti ingin menyampaikan kalau kamu sudah jatuh cinta kepadaku di pandangan pertama mu kan?" batin Tina menebak sambil tersenyum malu-malu.
Membuat Mathew pun melirik ke arah Fidel yang tenga makan di meja yang berbeda dengan tatapan tajam....
"Astaga,kenapa aku yang selalu salah," batin Fidel berusaha menelan steak beef nya dengan susah payah.
"Kamu tidak makan?" tanya Mathew membuyarkan senyuman Tina.
"Ti~tidak,aku makan kok," jawab Tina dengan gugup,lalu meraih garpu dan pisau,lalu mulai memoton steak beef nya dengan senyuman yang tak pudar dari bibir nya.
Itu membuat Mathew merasa muak dan bergegas menghabisi steak beef nya,lalu mengusap bibir nya dengan cepat,dan menatap Tina dengan tatapan serius....
"Berhentilah bergantung kepada Elena,karna sebentar lagi sekolah kalian selesai,dan Elena akan di pindahkan ke luar negeri," ucap Mathew membua Tina menghentikan aksi nya memoton steak,lalu menatap Mathew dengan tatapan kecewa.
"Aku tidak bergantung kepada Elena,tapi dia yang selalu memaksa ku Tuan Mathew yang terhormat," balas Tina langsung marah dan menuduh Elena.
"Cih! Jangan pikir aku tidak tau apa yang selalu kamu lakukan di belakan Elena,Tina.kau boleh menghasut Ricky sesuka hati mu,tapi kau tidak bisa membohongiku,karna aku tau semuanya," jelas Mathew mendesis sinis menatap Tina.
Gluppp...Tina menelan ludah dengan kasar setelah mendengar ucapan Mathew,karna ia mengira semua yang dia lakukan tidak di ketahui oleh Mathew,namun ia lupa kalau Mathew seorang Mafia yang memiliki banyak orang suruhan yang berpencar dimana-mana....
"I~itu,aku melakukan itu karna aku tidak mau Elena terjerumus lebih jauh dengan Ricky,agar Elena bisa tetap fokus menyelesaikan sekolah nya," elak Tina terbata-bata gugup.
"Kamu menyukai Ricky?" tanya Mathew serius.
Tina pun hanya bisa menganggukan kepala,karna saat ini ia sangat takut dengan sifat dingin Mathew yang seolah ingin mencekik nya hidup-hidup....
"Bagus,maka pisahkan lah mereka,jika kamu berhasil,maka anggap saja uang sekolah mu lunas," perintah Mathew.
"Benarkah,Tuan?" wajah Tina kembali ceria dan bertanya.
"Iya,namun kalau kamu gagal,maka bersiaplah untuk membayar uang sekolah mu dan hutang mu kepada Elena," tegas Mathew menekan perkataan nya.
"I~iya Tuan,saya akan melakukan nya," sahut Tina gugup.
Setelah mendapatkan jawaban dari Tina,Mathew pun bangkit dari duduk nya,lalu berjalan pergi tampa pamit.
Melihat kepergian Mathew,Fidel pun bergegas bangkit,dan berjalan mengikuti Mathew,dan mereka pun masuk ke dalam lift....
"Cih! Dasar kau Elena sial*n! Aku akan membuat kamu dan paman kamu yang arogan itu menyesal," umpat Tina mengenggam garpu yang ada di tangan nya dengan erat.
Namun tak lama beberapa orang berjas hitam rapi berjalan ke arah Tina,dan menegur nya....
"Nona,jika sudah selesai,kami akan antar anda pulang," ucap sala satu pria bejas hitam.
"Iya,aku sudah selesai," sahut Tina bangkit dari duduk nya dengan wajah kecewa,lalu berjalan pergi.
Mereka pun beriringan berjalan mengikuti Tina dari belakan lalu masuk ke dalam lift menuju lantai bawa restoran,lalu mengantar Tina pulang ke rumah nya dengan aman....
gercep amat si mathew