Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Di restoran yang terletak di pusat kota, terlihat dua sepasang anak manusia yang sedang menikmati makan malam, lebih tepatnya hanya yang wanita saja yang sangat lahap dengan makanan yang ia pesan.
William yang juga menikmati makan malam di restoran, dia sesekali menatap Roseline yang berada di depannya. Mungkin karna malam ini William memakai pakaian casual di tambah dengan topi hitam yang berada kepalanya, membuat tidak ada satu orang pun di restoran itu yang mengenalinya, apa lagi William hanya pergi dengan Roseline saja tanpa ada asisten Hans di sampingnya.
'' Apa kamu tidak merindukan Audrey ?'' tanya Roseline tiba tiba, yang mana membuat William yang hendak memotong steak berhenti.
'' Kenapa kamu tiba tiba bertanya seperti itu ?'' William balik bertanya.
'' Ya tidak ada, hanya aneh saja, secara aku tahu betul bagaimana perasaanmu pada Audrey, kamu sangat mencintainya, dan aku juga mulai ingat saat awal awal kita menikah, kamu hampir tidak pernah kembali ke mansion, karna kamu sibuk mencari Audrey '' sahut Roseline.
William terkejut saat mendengar Roseline mengatakan jika sudah ingat tentang saat awal awal mereka menikah.
'' Kamu sudah ingat semuanya ?'' tanya William yang di angguki oleh Roseline.
" Maaf, kalau gue nipu elo William, tapi gue udah malas di anggap lupa ingatan terus, sekalian ajalah gue buktikan kalau gue tidak akan ganggu hubungannya ama Audrey " batin Roseline.
Sejak William mengatakan jika kartu hitamnya sudah menjadi miliknya, Roseline langsung memutuskan untuk tidak menjadi Roseline yang amnesia lagi, dan Roseline juga memutuskan untuk tidak ikut campur dengan hubungan William dan Audrey, kini dirinya tidak hawatir lagi andai William akan menceraikannya, karna William sudah memberikan kartu hitam milik William padanya, dan itu benar benar membuatnya bisa hidup tenang tanpa kehawatiran lagi. Bahkan Roseline juga berencana, jika William sudah menceraikannya maka Roseline akan pergi ke negara dimana dirinya lahir, karna dengan kartu hitam yang ia punya saat ini, sudah di pastikan bisa menjamin hidupnya selama di negara Indonesia apa lagi tinggalnya di pedesaan.
William menatap dalam Roseline yang kembali menikmati makan malamnya.
" Pasti kamu sekarang membenciku, atas apa yang pernah aku lakukan padamu dulu '' tukas William.
William mengerutkan dahinya saat melihat Roseline menggelengkan kepalanya.
'' Tidak, aku tidak membencimu, aku sadar kenapa dulu kamu tidak pernah menganggapku istrimu, karna kamu mau menikahiku hanya atas dasar kekuasaan, agar kamu bisa lebih mudah untuk mencari keberadaan Audrey '' ujar Roseline.
William lagi lagi terkejut, dia tidak menyangka jika Roseline mengetahui semuanya, padahal rencana itu hanya di ketahui oleh Kakeknya dan asisten Hans saja, lalu darimana Roseline tahu pikirnya.
'' Kamu pasti terkejut, darimana aku tahu semua itu, maaf waktu dimalam sebelum kita menikah, aku mendengar kamu mengobrol dengan asisten Hans, di taman mansion Kakek '' tukas Roseline.
'' Sekarang, apa yang kamu inginkan dariku ?'' tanya William, entah kenap dia berharap Roseline mengatakan hal yang sama seperti saat sebelum amnesia dulu, yang selalu meminta dirinya untuk bisa mencintai Roseline dan mau menganggap Roseline sebagai istrinya.
'' Tidak ada, tapi jika kamu ingin menceraikanku dan menikahi Audrey silahkan, aku tidak akan menghalangimu '' jawab Roseline terlihat santai tanpa beban sama sekali, dan itu membuat William yang mendengarnya merasa geram, namun William segera menahan gejolak amarah yang berada di hatinya, William benar benar tidak menyangka dengan jawaban yang keluar dari mulut kecil Roseline.
'' Cepat habiskan makananmu, setelah ini pulang '' perintah William dengan suara yang terdengar sangat dingin di telinga Roseline.
" Kenapa coba ni orang, terlihat seperti sedang marah " batin Roseline menatap William.
'' Oh ya, karna ingatanmu sudah pulih, mulai besok kamu harus melakukan yang biasa kamu lakukan '' ujar William menatap datar Roseline.
Roseline menautkan kedua alisnya menatap William. '' Memangnya apa yang biasanya aku lakukan ?'' tanya Roseline.
'' Mengantar makan siang untukku ke perusahaan '' jawab William yang seketika membuat Roseline yang sedang meneguk minumannya tersedak.
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Uhuk
'' Pelan pelan '' ucap William mengelus punggung Roseline.
" Sialan,,, tahu gini gue tetap pura pura menjadi Roseline yang amnesia saja anjirr , mana gue gak bisa masak lagi, selama ini gue selalu makan makanan sisa dari restoran tempat gue kerja " batin Roseline menyesali keputusannya yang di buatnya untuk tidak menjadi Roseline yang amnesia.
Roseline menegakkan tubuhnya menatap William. '' Untuk apa aku mengantarkan makan siang untukmu, kalau ujung ujungnya kamu tidak memakannya '' ucap Roseline menebak untuk menghindari permintaan William. Roseline berfikir pasti dulu William menolak semua yang di berikan oleh Roseline asli, termasuk makan siang yang di buat oleh Roseline asli yang penuh perasaan, mengingat betapa tidak sukanya William pada Roseline asli.
'' Maaf, mulai sekarang aku akan memakannya '' sahut William.
" Ck, benarkan tebakan gue, lo dulu selalu menolak makan siang yang di bawakan Roseline, lo memang suami suami yang minta di santet " batin Roseline.
" Gue besok mau masak apa coba, untuk makan siang William, kalau masak air mah gue bisa, tapi kalau masak menu yang biasa di olah chef mansion mana tahu gue " batin Roseline meratapi nasibnya yang tidak bisa menolak permintaan William.
Keesokan paginya William yang sedang melahap sarapan paginya, merasa heran saat melihat raut tak bersemangat Roseline.
'' Kamu kenapa ?'' tanya William.
'' Aku malas ke perusahaanmu, bagaimana kalau kamu minta Audrey saja yang membawakanmu makan siang '' jawab Roseline yang masih tidak putus asa untuk menghindari permintaan William, Roseline tidak ingin William tahu jika Roseline yang sekarang tidak bisa masak, berbeda dengan Roseline yang asli.
'' Aku tidak menerima penolakan '' sahut William acuh.
'' Ck, menyebalkan sekali '' decak Roseline pelan, namun masih bisa di dengar oleh William.
Setelah melihat mobil William tak terlihat lagi, Roseline bergegas menghampiri pelayan Robert yang berdiri tak jauh darinya.
'' Paman ''
'' Iya Nona ''
'' Apa benar aku dulu selalu mengantarkan makan siang untuk Tuan Mudamu ?'' tanya Roseline yang masih pura pura dengan amnesianya, karna dia tahu William masih belum memberitahu semua orang tentang pengakuannya semalam yang sudah tidak amnesia lagi.
'' Benar Nona, anda setiap hari akan selalu ke perusahaan Tuan Muda untuk mengantarkan makan siang '' jawab pelayan Robert yang mana membuat Roseline semakin badmood.
'' Lalu, masakan apa yang aku buat ?'' tanya Roseline.
'' Maaf Nona, apa anda juga lupa, kalau anda tidak bisa masak, anda akan selalu meminta chef mansion untuk membuat bekal makan siang yang akan anda bawa ke perusahaan Tuan Muda '' jawab Paman Robert yang seketika membuat senyum Roseline mengembang dengan lebarnya.
'' Ah,,, maaf Paman, aku benar benar lupa, kalau aku tidak bisa masak '' ujar Roseline tertawa konyol.
" Syukurlah, ternyata Roseline asli juga tidak bisa masak, selamat selamat " batin Roseline bernafas lega.
Lalu Roseline bergegas pergi ke dapur, untuk meminta chef yang bekerja di mansion, untuk membuat bekal makan siang yang akan ia bawa ke perusahaan untuk makan siang William, dan setelah itu Roseline pergi ke kamarnya untuk bersiap siap, karna dia juga ingin tahu sebesar apa perusahaan milik William, karna selama dirinya masuk di raga Roseline, dirinya belum pernah sekalipun menginjak lantai perusahaan William.