NovelToon NovelToon
Cinta Tapi Terpendam

Cinta Tapi Terpendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: ErvhySuci

Mencintai atau dicintai?
Tapi kenyataannya memang tidak seindah dalam khayalan.
Antara mementingkan perasaan atau ego yang didahulukan.
Tapi cinta memang tidak pernah salah. Karena cinta bisa hadir di hati siapapun , kapanpun , dan di manapun.
Entah itu di sengaja atau tidak disengaja , cinta akan bersemi walaupun terpaksa.
Tapi , bagaimana dengan cinta yang terpendam?
Ego yang tinggi itu apakah bisa terhempas oleh kekuatan cinta?

Let's go , follow my story...
Dan kamu akan tau , betapa rumitnya kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErvhySuci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 016

Aera benar-benar menepati janjinya. Ia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Gadis itu menyelesaikan pekerjaannya tepat pukul tujuh malam. Badannya benar-benar terasa pegal semua. Jemarinya seakan terasa kram seluruhnya.

Di kantor , ia tidak lembur sendirian. Di lantai-lantai bawah , banyak sekali karyawan lain yang lembur pula untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Dalam lift , Aera memesan taksi online untuk mengantarkannya pulang. Ia sudah selesai mengurus cutinya dan besok sudah mulai libur panjang. Bahagia sekali hatinya saat ini.

Gadis itu berjalan ke luar area perusahaan , ia berdiri di depan gerbang utama untuk menunggu taksinya datang.

Aera sibuk memantau taksinya yang sebentar lagi akan sampai , hingga ia tidak menyadari mobil hitam telah berhenti di depannya tepat.

Dengan hati yang terkejut , Aera mundur tiga langkah untuk memastikan keamanannya. Karena mobil itu jelas bukan ciri-ciri taksi yang ia pesan.

Betapa kagetnya gadis itu tatkala ia melihat siapa yang keluar dari dalam mobil hitam itu.

"Pak Derry !?" ucap Aera dengan menatap lelaki itu yang kini menghampirinya.

Penampilannya seratus persen sangat berbeda dari yang biasanya ia lihat. Lelaki itu hanya memakai celana pendek selutut dan dengan atasan baju kaos oblong hitam. Sederhana sekali penampilannya kali ini.

"Kamu baru pulang ? Nunggu siapa disini sendirian?" ucap Derry dengan tenang sembari melirik kanan kiri.

"Saya nunggu taksi sebentar lagi datang. Bapak ngapain malam-malam kesini ?" ucap Aera dengan perasaannya yang masih penasaran.

"Saya bebas mau kemana aja. Kamu kenapa naik taksi malam-malam gini?" ucap Derry yang kini raut wajahnya sudah berbeda dari tadi siang yang tampak datar.

"Ya terus? Saya nggak mungkin jalan kaki pak. Kan kontrakan saya jauh." ucap Aera dengan heran.

"Enggak maksud saya tuh ," ucap Derry terputus.

"Nah itu dia taksinya udah datang. Saya permisi duluan ya pak. Oh iya semua pekerjaan saya sudah selesai. Besok saya udah mulai cuti. Jadi bapak nggak perlu kerjain kerjaan saya." ucap Aera dengan tersenyum.

Tanpa kata-kata , Derry berlalu menghampiri supir taksi itu. Derry merogoh kantong celananya dan memberikan tiga lembar uang berwarna merah kepadanya.

"Maaf pak tidak jadi ya , yang pesan sudah saya jemput. Ini untuk bapak." ucap Derry dengan tersenyum.

"Oh ya udah mas nggak apa-apa. Eh tapi mas , ini banyak sekali." ucap supir taksi.

"Bapak terima aja." ucap Derry yang kemudian kembali lagi menghampiri Aera yang tampaknya kebingungan.

"Pak , kenapa taksinya di suruh pergi sih?" ucap Aera dengan menatap lelaki itu.

"Ya iyalah , saya udah nunggu kamu dari tadi. Ayo masuk." ucap Derry yang sukses membuat Aera menganga tak percaya. Lelaki itu kemudian membuka pintu mobil untuk Aera.

Seorang Derry menunggunya ? Ada apakah itu ? Pikiran Aera berputar-putar tak ada ujungnya.

Aera tampak menatap Derry yang kini sudah berada di sampingnya. Lelaki itu pun menatap balik wajah Aera yang tampaknya penuh dengan pertanyaan.

"Kamu kenapa ? Biasa aja dong." ucap Derry dengan santainya yang kemudian menjalankan mobilnya.

"Gimana saya mau biasa aja ? Saya nggak ngerti maksud bapak gimana sekarang ini." ucap Aera dengan kesal.

"Saya tau kamu lembur , makanya saya mau nganterin kamu pulang." ucap Derry dengan tenang.

"Kenapa sepeduli itu sama saya ?" ucap Aera dengan setenang mungkin.

"Ya nggak apa-apa , kalau misalnya kamu naik taksi terus di apa-apain gimana. Sekarang tuh banyak banget kasus pelecehan ya. Apalagi ini malam, bahaya." ucap Derry dengan tenang.

"Ehm , by the way emangnya kalau saya sama bapak , yakin banget bakal dijamin aman?" ucap Aera dengan menekan kata demi kata sembari menatap lelaki itu.

Derry tersenyum dan menahan tawanya.

"Kamu setrauma itu ya? Emang saya ngapain aja? Padahal kita cuma berciuman loh dan itu tidak menyakitkan. Saya melakukan itu dengan perasaan bukan paksaan kan." ucap Derry dengan santainya.

"Pak Derry kenapa jadi kayak gini sih? Kayak bukan pak Derry deh!" ucap Aera sembari memukul bahu lelaki itu. Ucapan Derry membuat pikirannya traveling saja , dan itu membuatnya kesal sekali.

"Ehh , emang saya kenapa ?" ucap Derry dengan sesekali melirik Aera yang kini tampak begitu menggemaskan.

"Sejak kapan pak Derry berubah jadi mesum kayak gitu!" ucap Aera dengan tegas.

"Apa? Mesum gimana ? Apa yang saya lakukan itu masih wajar aja kali." ucap Derry.

"Sejak kapan ciuman itu hal yang wajar? Ciuman itu umumnya cuma di lakuin atas dasar suka sama suka." ucap Aera yang tidak mau mengalah.

"Begitu ya? Itu artinya , kamu suka sama saya?" ucap Derry dengan santainya sembari melirik Aera sesaat.

Aera tercengang dengan ucapan Derry.

"Enggak! Kenapa bapak bilang gitu?" ucap Aera dengan sedikit kaku.

"Karena waktu saya cium kamu , kamu nggak nolak kan. Berarti kan kamu suka." ucap Derry dengan tersenyum dan ia merasa menang berdebat dengan seorang perempuan.

"Siapa bilang ? Saya nggak suka!" ucap Aera dengan mengalihkan pandangannya lurus ke depan.

"Udah Aera , nggak perlu di perpanjang. Saya cuma nggak mau sekretaris saya ini kenapa-napa di jalan. Saya janji malam ini nggak akan macam-macam." ucap Derry dengan tenang.

Entah kenapa , ucapan Derry membuat hati Aera menghangat. Rasanya jauh lebih tenang.

"Pak Derry mau bawa saya kemana?" ucap Aera dengan mengamati jalan dengan seksama yang ternyata bukan jalur menuju ke kontrakannya.

"Kita cari makan dulu, mau nggak? Atau mungkin kamu mau langsung pulang?" ucap Derry yang membuat Aera bingung.

Jujur saja , bersama lelaki itu memang sangat menguras emosionalnya. Tapi ternyata perasaannya mengatakan sesuatu yang beda. Entah mengapa , ia masih ingin bersamanya.

"Gimana?" ucap Derry bertanya sekali lagi pada Aera yang tampaknya sedang berfikir.

"Eumm , terserah aja deh." ucap Aera yang bingung untuk mengatakan apa yang sebenarnya sedang ia rasakan.

"Mau saya antar pulang sekarang ?" ucap Derry dengan sengaja ingin mengetahui bagaimana respon dari Aera.

"Enggak , ya udah deh kita cari makan aja dulu." ucap Aera dengan tenang yang tampaknya membuat Derry tersenyum.

"Baiklah. Kamu nggak buru-buru pulang kan?" ucap Derry dengan santainya.

"Enggak sih." ucap Aera.

"Ya udah kalau gitu kita nikmati dulu malam ini." ucap Derry dengan tersenyum.

"Apa?" ucap Aera dengan heran mendengar kata-kata Derry.

"Langit malam lagi cerah , bintangnya banyak. Kamu nggak pengen hitung dulu?" ucap Derry yang sukses membuat Aera bingung dan akhirnya menyembunyikan tawanya.

"Saya masih nggak nyangka , pak Derry malam ini beda banget deh. Jauh nggak kayak biasanya." ucap Aera dengan perlahan tanpa mengalihkan pandangannya dari depan. Namun , ia mengukir sebuah senyuman di bibirnya.

"Saya sendiri juga bingung." ucap Derry menjawab yang membuat Aera menatapnya.

"Loh kok bisa gitu?" ucap Aera dengan heran.

"Kamu percaya nggak kalau sesuatu yang berawal dari ketidaksengajaan , bisa berakhir dengan kebahagiaan?" ucap Derry dengan tenang.

"Percaya nggak percaya , tapi kenyataannya memang ada yang berakhir bahagia tapi ada juga yang justru malah sebaliknya." ucap Aera.

"Iya sih. Oh iya , kamu besok berangkat jam berapa ? Naik kereta ?" ucap Derry sembari sesekali melirik Aera.

"Naik pesawat pak biar cepat sampainya. Pengennya sih berangkat sore tapi saya belum pesan tiket. Belum sempat tadi." ucap Aera dengan tersenyum.

"Satu minggu ya? " ucap Derry.

"Iya pak. Kenapa?" ucap Aera.

"Itu terlalu lama nggak sih?" ucap Derry yang suaranya terdengar tampak kaku.

"Cuma seminggu loh pak , nggak sebulan. Saya juga nggak berani minta cuti selama itu. Nanti bapak pecat saya dong , saya gak punya kerjaan lagi. Jaman sekarang nyari kerjaan susah banget." ucap Aera dengan tenang.

"Saya nggak mungkin pecat kamu. Kamu juga nggak boleh cuti lama." ucap Derry dengan santainya.

"Alasannya ?" tanya Aera.

"Jadi cewek itu nggak usah banyak tanya." ucap Derry dengan tenang sembari memarkirkan mobilnya didepan restoran.

"Heumm... Pak , penampilan saya masih oke kan? Ya ampun saya malu banget loh datang ke restoran bagus tapi saya belum mandi dan seharian kerja." ucap Aera dengan merapikan blouse , rambutnya yang panjang dan tak lupa untuk bercermin.

Derry memperhatikan Aera beberapa saat lalu tersenyum.

"Kayaknya sih kamu mandi gak mandi tetap sama aja ya." ucap Derry.

"Sama-sama gimana ?" ucap Aera bertanya.

"Sama." ucap Derry dengan singkat.

"Yang bener dong , sama gimana ?" ucap Aera bertanya.

"Sama-sama cantik. Puas kamu ? Udah gitu aja , ayok kita turun." ucap Derry dengan cepat yang kemudian melepaskan seat belt nya lalu turun dari mobil.

Apa dia bilang ? Apa ia tidak salah berbicara ? Satu pernyataan lagi yang sukses menambah teka-teki di dalam kepala cantiknya.

Gadis itu pun turun dari mobil dan segera menghampiri lelaki yang sudah menunggu di depan mobil.

Mereka pun masuk ke dalam restoran dan makan malam bersama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Next......

1
Rita Riau
pak bos kayaknya ada rasa tuh Ra kekamu,,🤔😍
Muna Junaidi
Ter baik thor
Rita Riau
izin mampir Thor,,, kayaknya seru nih
vii~Suci❤️: makasih banyak kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!