Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Reza Tunjukan Skilnya
Tuan Marko menatap tajam wajah Reza, hampir tak percaya dia dengar, Reza mau mengalah dan menolak menjadi wakilnya dan menyerahkan jabatan itu buat tuan Hungin.
“Kamu…apakah tidak menyesal Nidu, bukankah dahulu kamu sangat ingin menjadi penggantiku kelak,” tanya tuan Marko dan kembali menatap tajam wajah Reza.
“Eee…ini sengaja ku lakukan demi organisasi kita tuan Marko. Jangan lupa, saat ini organisasi saingan kita, mulai menampakan permusuhan terang-terangan, kalau kita tak rekrut tuan Hungin, justru sangat berbahaya, kita bisa di kepung dari dua jurusan. Nah, kalau tuan Hungin di pihak kita, organisasi saingan kita itu pasti mikir 1000X..!”
Tuan Marko terdiam, dia sampai lama menatap wajah Reza.
Dipo yang ikut mendengarkan ucapan Reza sampai melongo, tak dia sangka bocah ini ternyata pintar dan genius juga, ada saja usulnya yang bikin Dipo terkaget-kaget.
Dipo tahu, saat ini organisasi Tuan Bamid, gangster saingan organisasi mereka mulai tunjukan diri untuk melawan organisasi yang dipimpin tuan Marko saat ini.
Tuan Bamid dulunya kalah bersaing dengan tuan Marko, lalu dia nyatakan diri keluar dari organisasi mereka dan bentuk yang baru.
Tuan Bamid juga rekrut kelompok-kelompok yang tak suka dengan tuan Marko dan kini organisasi itu makin lama makin kuat dan menakutkan. Bahkan berani menantang tuan Marko.
“Hmm…baiklah, kamu kontak tuan Hungin, bilang aku ingin bicara!”
Reza pun mengangguk, dia lalu minta ponsel nya ke Dipo dan mulai menelpon, tuan Hungin tentu saja senang bukan main, apalagi setelah ponsel diserahkan ke tuan Marko.
“Siap Abang ku, hari ini juga aku akan ke Jakarta temui Abang, salam buat adinda Nidu Dorgan,” terdengar suara tuan Hungin dari seberang telepon.
Setelah itu Reza dan Dipo pun pamit, Dipo lah yang paling lega, dia sempat ketar-ketir kalau-kalau kena damprat tuan Marko, akibat perbuatan Reza.
Alih-alih kena marah, tuan Marko malah berbalik setuju dengan usul tak biasa dari Reza ini, yang Dipo yakin, andai roh Nidu tak tertukar, sampai matipun Nidu tak bakal mau berdamai dengan tuan Hungin.
Mereka musuh bebuyutan sejak lama, tetapi ulah Reza membuat semuanya berubah 180 derajat.
Saat keluar dari rumah tuan Marko, Reza menahan langkahnya, saat melihat Sonya datang menyampirinya.
“Hai Sonya,” safa Reza, Dipo pura-pura tak lihat, dia sengaja berpaling, seolah hanya pengawal biasa, seperti yang dia lakoni selama ini.
Apalagi saat Reza dengan cueknya langsung peluk Sonya dan cipika-cipiki.
“Ih tumben kamu makin lama makin mesra!” tanya Sonya keheranan, setahunya selama ini Nidu biasa-biasa saja, cenderung dingin dengannya, tetapi Nidu makin hari makin berbeda sangat.
“Masa tidak boleh mesra dengan tunangan sendiri,” sahut Reza enteng, Dipo sampai batuk-batuk dengar suara Reza.
“Kamu mengapa Dipo, kayak sakit batuk?” tegur Sonya.
“Anu-anuuu nona Sonya, tenggorokanku gatal, mungkin kebanyakan minum es,” sahut Dipo cepat sambil bungkukan badan, tunjukan rasa hormatnya pada putri sang bigbos organisasi gangster ini.
“Hmm…eh Nidu, sore ini kita berenang lagi yuks dah lama nih tidak berenang, tetapi tidak di rumah ini!”
“Boleh sangat sayang, di mana?” sahut Reza antusias. Kembali Dipo melongo, tak menyangka Reza kini makin mesra dengan Sonya.
Sonya pun tertawa lalu berbisik dan Reza mengganggu-anggukan kepala, kemudian keduanya berpisah. Bahkan kali ini saling ciuman di bibir, karena Sonya juga mau jalan.
Dipo pun makin kheki dengan ulah Reza ini, tetapi dia tak berani menegur.
Melihat Reza bersiul-siul senang sepanjang jalan, Dipo hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Kalau saja tak bawa sopir, gatal bukan main tangannya ingin kemplang kepala Reza.
Begitu sampai di rumah, Dipo yang sudag gemes sejak tadi langsung jewer kuping Reza, hingga si culun yang terjebak di tubuh Nidu Dorgan ini meringis kesakitan.
“Gila kamu culun, Bang Nidu bakalan ngamuk besar gara-gara kelakuan kamu!” semprot Dipo, lalu lepaskan jeweran di kuping Reza, yang kini pringas-pringis saja, seolah tak merasa salah.
“Ahh si Om ini, tenang saja, aku pasti akan tetap jaga wibawa Om Nidu, justru aku sengaja bersikap mesra, karena aku ingin tangkap basah si Sonya dengan kekasihnya itu. Biar Om Marko batalin pertunangan dengan Om Nidu, kan Om Nidu tidak suka Sonya sejak dahulu karena dia masih berhubungan dengan mantan kekasihnya!” sahut Reza enteng.
“Ihh tumben kamu makin genius!” sahut Dipo kaget.
“Om ajee kale yang tidak tahu aku, aku ini juara kelas loh sejak SD,” ceplos Reza banggakan prestasinya, sambil duduk cuek di sofa empuk.
“Alaaaahhh sombong, terus mengapa pas SMU nilaimu jeblok,” sungut Dipo tak mau kalah.
“Gara-gara terus kena bully Om, aku lalu malas belajar!” sela Reza lagi-lagi cuek, sambil comot buah di atas meja.
Reza pun lalu cerita, sejak kematian kedua orang tuanya dan hidup dengan neneknya, hidupnya yang dulunya bahagia berubah total jadi berantakan.
Kini keduanya malah berbincang layaknya sahabat dekat, lama-lama Dipo pun jadi simpati dengan Reza, yang aslinya ternyata memang pintar.
**
Lanjut terus yaa
