NovelToon NovelToon
Dewa Pujangga

Dewa Pujangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Balas Dendam / Matabatin
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: hafit oye

Warning bijak membaca!!!

Rangga adalah seorang pemuda yang gemar membuat syair, hingga pada suatu malam dia bermimpi dikejar oleh seseorang kakek misterius yang mengaku sebagai titisan pendekar syair berdarah, sejak itu semua syair yang tercantum menjadi sebuah mantra sakti. dilarang keras untuk mempelajari atau menghafalkan syair yang ada di novel ini, karena semua hanya imaginasi author saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit oye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Kembali

Disisi lain..

Berliana terus berlari menuruni gunung, walau ada rasa takut tapi hal itu masih bisa dikuasai olehnya, karena jalanan menurun Berliana sedikit lepas kendali yang pada akhirnya tubuhnya tersungkur kedepan, lalu tubuhnya sempat berguling guling ditanah, karena ada tas ransel yang dikenakan dipunggungnya, dia sedikit terpental lalu jatuh terduduk.

Tidak sampai disitu kepayahan yang tengah melanda Berliana, tubuhnya kembali terperosok karena kondisi jalanan menurun, untung saja sebuah pohon besar yang tumbuh dipinggir jurang menahan tubuhnya, jika tidak ada pohon itu Berliana akan masuk kedalam jurang.

Dughh!!

Punggung Berliana menghantam pohon itu cukup keras, untungnya hal itu terbantu dengan adanya tas ransel yang dibawa di punggungnya, jadi tidak terlalu ada cedera yang cukup parah, sejenak mengatur nafasnya sambil matanya terpejam, tidak lama dia menoleh kebelakang, seraya berusaha untuk tetap duduk, terlihat dibawah sana lampu seperti kerlap Kerlip, menandakan ada sebuah perkotaan dibawah sana.

Untung saja ada pohon besar ini, andai saja tidak ada pohon itu tubuhku akan terjun bebas kebawah sana, tamat riwayatku dan pastinya tidak bisa membalaskan dendamku, ucapnya dalam hati.

Aku harus menemukan cara untuk bisa membalas dendam pada Rangga, tapi aku mengakui jika Rangga semakin terlihat gagah dan tampan. Siapa gadis yang bersamanya itu. Huh! Walau dalam keadaan yang seperti itu Berliana sempat memikirkan dendamnya pada Rangga, termasuk gadis yang bersamanya itu.

Dengan perlahan dia pun berusaha berdiri kembali, dengan punggung tetap tersandar ke batang pohon itu, setelah dia mampu berdiri kembali, kemudian dia meneruskan langkahnya, kali ini berjalan sedikit pelan, rasa takut pun perlahan sirna begitu saja.

Sampai akhirnya dia menemukan sebuah pematang sawah yang cukup luas.

Sepertinya yang tadi aku lewati bukan jalur pendakian, karena kalau terlihat dari pos pendakian, hamparan sawah ini tidak terlihat. Aku berada dimana ini? Ucapnya lagi dalam hati. Tapi walau tak mengetahui jalan, dengan sedikit percaya diri dia pun melanjutkan langkahnya menyusuri pematang sawah. Baru sekitar 10 menit berjalan, akhirnya dia masuk kesebuah perkampungan yang cukup padat penduduk.

Wilona terlihat menoleh kesemua arah, sekedar ingin mengetahui nama perkampungan itu, setelah matanya menemukan sebuah pos ronda, dia pun berinisiatif untuk berjalan menuju pos itu. Setelah berada di depan pos, matanya membaca sebuah tulisan Desa Rowo Geni RT 004 RW 09 kecamatan kecamatan Wesi Urang kabupaten Malang

Setelah membaca alamat yang berada dipapan berukuran 50 x 25 cm itu, dalam pikirannya ternyata dia bukan lagi berada di desa Wonosari sari, yang pertama kali dia masuk saat mau menemui eyang Cantilan. Akhirnya karena tubuhnya cukup lelah dia pun berniat untuk tidur di pos itu. Untuk langkah selanjutnya dia akan memikirkannya nanti.

Sementara itu jalan tol cukup lengang, mobil yang dikendarai oleh Rangga melaju dengan kecepatan 120 km/jam. Tampak Wilona yang duduk disampingnya sedang tertidur pulas, begitu dengan Cindy yang tak lain adalah ibunya Wilona yang tengah duduk dibelakang. Setelah mereka dari rest area langsung berangkat kembali menuju Ibu kota malam itu juga. Perkiraan untuk sampai disana sekitar jam 8 pagi.

Sesekali pandangannya mengarah ke Wilona yang tertidur pulas, dalam hatinya berkata.

Sebentar lagi aku akan menikahinya Wilona, aku tahu walau ini mungkin bukan hal yang pantas buatku, apalagi aku belum punya pekerjaan tetap, tapi aku yakin aku bisa membahagiakanmu tanpa meminta bantuan pada kedua orang tuamu.

Wilona sedikit merubah posisi tidurnya, saat itu juga perlahan tangan Rangga membelai rambut Wilona.

Kamu seperti bidadari yang jatuh ke bumi, untuk mengobati luka perih yang belum reda, dengan kamu yang tiba tiba saja ada di kehidupanku ini, aku yakin kamu memang dikirimkan untuk mengobati lukaku. Ucapnya kembali dalam hati. Kemudian dia menarik tangannya dari rambut Wilona, lalu kembali fokus mengendarai mobil.

Hal itu ternyata diketahui oleh Cindy, dia sebenarnya tidak tidur, hanya saja sekedar memejamkan matanya. Pikiran pikiran dari 8 bulan lalu sampai sekarang terus menggambar jelas diingatan wanita itu, sampai sekarang belum tahu apa modus dari penculikan dirinya dan siapa dalang dari semua ini.

Melihat Rangga yang sepertinya sangat tulus menyayangi putrinya itu, hatinya sangat terenyuh melihat adegan itu, apa lagi dengan melihat sosok Rangga yang sangat tangguh dia yakin jika putrinya bisa menikah dengan Rangga, hidupnya akan selalu terlindungi.

Dalam keadaan matanya tertutup Cindy menyunggingkan senyumnya. Hatinya merasa bahagia dan bersyukur akhirnya berkat Rangga dia bisa diselamatkan dari eyang Cantilan itu.

Suasana terang mulai menghias dilangit, Rangga masih fokus dengan mengendarai mobil, tidak ada rasa kantuk atau lelah yang dirasakan olehnya. Semua seperti terlihat bugar. Bisa jadi semua ada kekuatan yang sekarang berada dalam tubuhnya.

Wilona yang berada disampingnya sedikit menggeliat. Lalu perlahan matanya pun terbuka.

" Rangga, ini sudah sampai mana? " Begitu sedikit menegakkan badannya dia terlihat mengarahkan pandangan kekiri kanan jendela, termasuk kedepan.

" Sudah masuk kawasan industri Cikarang, 1 jam lagi kita akan sampai dirumah. " Ucap Rangga seraya melempar senyum kearah Wilona.

" Maaf Rangga, aku tidak menemanimu, tubuh sangat lelah sekali. " Setelah berucap seperti itu Wilona membalas senyuman Rangga.

" Tidak masalah sayang, setidaknya ada kamu disamping aku, sudah cukup aku merasa ditemani. Aku bisa sesekali melihat kecantikanmu saat tertidur. "

" Uh, kamu selalu membuat aku melambung terbang Rangga. Kamu pandai sekali membuatku merasa tersanjung, dasar pujangga. " Ucap Wilona diakhiri dengan terkekeh kecil.

" Iya semua itu memang tulus dari dasar hatiku Wilona. Tanpa ada sedikit pun kebohongan. "

" Aku percaya itu Rangga. Terima kasih sudah sayang sama aku. "

" Aku juga Wilona. "

" Ehmm... " Cindy berdehem mendengar percakapan mereka. Membuat Rangga sedikit terkejut, terpikir oleh Rangga Cindy saat itu masih tertidur.

" Eh Tante, a-aku pikir Tante tidur. " Ucap Rangga sedikit tergugup.

" Kata siapa Tante tidur, dari semalam kamu membelai rambut putriku, Tante tahu. " Ucapnya, saat Rangga melihat dari kaca spion Cindy sedang mengulum senyum.

Wilona yang mendengar ucapan ibunya hanya mengulum senyum seraya melempar pandangannya kearah jendela. Rangga hanya menggaruk garuk kepala, ada rasa malu perlakuan pada Wilona bisa diketahui oleh ibunya.

" Tante setuju kalau kamu menikah dengan Wilona, pastinya juga papahnya Wilona akan setuju juga. "

" Aku hanya seorang anak yang biasa tante, apa aku pantas kalau menikah dengan Wilona? Sedangkan Tante dan keluarga sangat kaya raya. " Rangga sedikit menoleh kearah Wilona. Ada raut yang menekuk saat Rangga mengatakan hal itu, dirinya sangat tidak suka mendengar ucapan Rangga seperti itu.

" Harta dan kekayaan bukan sebuah ukuran untuk perasaan cinta yang timbul dihati Rangga, semua tumbuh karena Tuhan yang memberinya. Sudah pasti tidak ada yang mampu mencegah, apalagi dengan ukuran harta kekayaan. Sedangkan Tuhan sendiri maha kaya. Semua harta didunia ini titipan. Tuhan akan mudah mengambilnya jika sudah menghendaki hal itu. " Cindy sedikit memberi sebuah dorongan supaya Rangga bisa menyingkirkan perasaan kurang percaya dirinya.

" Terima kasih Tante, jika memang saya dipercayai oleh keluarga, pastinya aku akan menyayangi Wilona jauh dari aku menyayangi diriku sendiri. "

" Iya tante percaya akan hal itu Rangga, kalau kamu memang benar benar menyayangi putriku. " Ucap Cindy seraya pandangannya menatap haru kepada pemuda itu.

Rangga hanya mengangguk dan tersenyum. Wilona yang berada disamping Rangga tak henti hentinya menyembunyikan wajahnya karena merasa sangat bahagia.

Akhirnya satu jam kemudian, mobil sudah memasuki kawasan panthouse. Senyum hangat dan ramah serta gerakan hormat layaknya upacara bendera dari security didepan gerbang menyambut kedatanganbmereka. Cindy sedikit membuka kaca mobil. Alangkah terkejutnya security itu melihat sosok Cindy kembali lagi. Tak lama keterkejutan itu berubah dengan raut wajah yang senang.

" Selamat pagi bapak bapak! Senang saya bisa bertemu kembali dengan kalian. " Ucap Cindy menyapa dengan ramah.

" Selamat pagi Bu! Senang akhirnya saya bisa kembali bertemu dengan ibu Cindy. " Kedua security yang sedang berjaga tak kalah memberi keramahan pada Cindy.

" Kalau begitu saya masuk dulu ya bapak bapak. "

" Mari bu silahkan. " Setelah ada ucapan dari security penjaga, perlahan kaca mobil pun menutup kembali. Kemudian mobil bergerak masuk.

Setelah tiba didepan panthouse Cindy langsung berlari kecil, dirinya ingin memberikan kejutan pada suaminya. Begitu masuk kerumah Ferdinand sedang menikmati sarapan pagi dan bersiap siap untuk berangkat ke kantor.

" Papah..!! " Ferdinand menoleh kearah suara yang memanggilnya, suara yang sangat familiar.

" Mamah!! "

1
Delita bae
👍👍👍👍👌👌👌🙏
hafit oye: 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Delita bae: 👌👌👌👍👍👍💪🙏😇
total 3 replies
Harris Saputra
good👍👍
Ahmad Fauzi
lanjut
hafit oye: Siaaap kok
total 1 replies
Ahmad Fauzi
gemes banget sama Wilona, duh jangan halu
Rudy Koswara
Novel yang keren thor
Ati Rohati
lama gk nih reviewnya
hafit oye: Lumayan lama
total 1 replies
Ati Rohati
👍👍👍💪💪💪
Ati Rohati
Cita-cita nya asyik
Ati Rohati
keren lanjut
hafit oye: ditunggu updatenya
total 1 replies
Ati Rohati
semangat
Delita bae
👍💪💪💪🙏👍
Ati Rohati: oke 👍👍💪💪
total 1 replies
Delita bae
Review nya lama nggak ?maaf loh😇👍🙏
Delita bae: sip, hebat 😇😁
hafit oye: Sudah tamat
total 8 replies
Ati Rohati
semagat
hafit oye: makasih
total 1 replies
Delita bae
Egi udh up😇💪💪👍👍🙏
Ati Rohati: oke sip
Delita bae: 😇👍👍👍🙏
total 3 replies
Ati Rohati
lanjut😁👍👍
Ati Rohati
semangat💪💪👍👍
Ahmad Fauzi
ditunggu upnua
Rudy Koswara
lanjut thor
Adrian Pangestu
lanjut, makin seru
hafit oye: baik terimakasih
total 1 replies
Ati Rohati
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!