Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Shanum sudah rapi dengan pakaiannya dia keluar kamar mencari keberadaan Rendra yang saat ini ada diruang tamu bersama Elvan.
Shanum sempat berhenti dia mau kembali ke kamar dia malu melihat Elvan tapi dia keburu dicegah Rendra dan menyuruh Shanum mendekat kearah Rendra.
"Makanlah"Suruh Rendra sambil memberikan piring yang berisi makanan.
"Kamu gimana sudah makan?"Tanya Shanum.
"Nanti aku makan setelah ini sedikit lagi selesai"Kata Rendra.
"Ya udah aku tungguin".
"Tapi nanti keburu dingin makananmu Sha"Protes Rendra.
Shanum kekeh menunggu sampai Rendra selesai mengerjakan kerjaannya saat Elvan mau beranjak pergi Shanum memintanya untuk ikut makan karena makanannya banyak setelah melihat anggukan dari Rendra Elvan menyetujuinya.
Siang harinya Rendra dan Shanum masih betah berada di apartemen milik Rendra ada sedikit kecanggungan antara mereka sampai-sampai seharian ini mereka jarang berbicara.
Saat ini Shanum berada di balkon apartemen Rendra membawa dua minuman dingin menuju Shanum berada.
"Minumlah cuaca sangat panas"Suruh Rendra sambil memberikan satu gelas minuman dingin ke Shanum.
"Makasih mas".
"Sha aku berharap setelah ini rumah tangga akan berjalan seperti rumah tangga pada umumnya".
"Bukannya tadi malam kamu mau melamar Mbk Dinda?"Tanya Shanum sendu.
"Siapa yang bilang!,untuk apa aku melamar orang lain sedangkan di depanku ada bidadari yang cantik"Sanjung Rendra.
"idih apaan sih malah menggombal"Keluh Shanum malu jangan ditanya mukanya seperti kepiting rebus.
"Serius Sha dari awal aku memang sangat mencintaimu, sebelum almarhum ayah memintaku untuk menikahi mu".
"Didalam hati ini tertulis cuma namamu coba pegang Sha dan rasakan setiap bersamamu jantung ini berdetak lebih keras"Ungkap Rendra sambil menarik tangan Shanum ditempelkan kedada Rendra.
"I love you Cantika Shanum irawan".
"Apa kamu serius?"Shanum meyakinkan lagi.
"Apa aku harus bela dadaku dulu baru kamu akan percaya".
Shanum hanya menggelengkan kepalanya sambil menangis.
"Kok nangis Sha apa aku menyakitimu atau kamu ada seseorang yang kamu cintai?"Tebak Rendra khawatir.
"Enggak aku cuma takut kamu akan meninggalkan aku dan aku juga nggak pernah menyukai pria manapun"Jawab Shanum di tengah Isak tangisnya.
"Jadi kamu mau menerima cintaku"Rendra memastikan lagi dan di jawab Shanum dengan anggukan kepala.
Sangking senangnya Rendra langsung memeluk Shanum dan mencium semua mukanya dari pipi hidung mata mulut dan terakhir jidatnya.
"Makasih sayang"ucap Rendra senang dengan kembali memeluk Shanum.
"Ini ditempat siapa?"
"ini apartemen ku,oh ya aku punya sesuatu untukmu aku ambil sebentar kamu tunggu disini".Pinta Rendra sambil masuk ke dalam dan kembali membawa sebuah kotak.
"Apaan ini?"Tanya Shanum.
"Buka saja"
"Ini indah banget pasti harganya mahal".
"Selamat ulang tahun sayang semoga panjang umur dan sehat selalu"Ucap Rendra tepat di telinga Shanum.
Sejenak Shanum terdiam membisu karena dia tidak sangka kalau masih ada yang ingat dengan ulang tahunnya.
"Tadinya aku mau kasih ini tadi malam tapi tidak disangka akunya yang dikasih kado istimewa ya udah aku baru kasih ini sekarang"Jelas Rendra.
"Kenapa sih kejadian tadi malam masih dibahas aku malu mas"Keluh Shanum"Aku kayak wanita penggoda ".
"Bukan penggoda tapi kamu sexsi"Bisik Rendra ditelinga Shanum sambil memeluknya dari belakang "Apa kita ulang lagi kejadian tadi malam.
"Milik aku aja masih sakit mas"Keluh Shanum sambil mencubit pinggang Rendra.
"Kok dicubit sih sakit sayang!kata orang kalau dilakukan sering nggak akan sakit lagi"goda Rendra langsung mengangkat Shanum dan membawa ke kamar.
Shanum yang kaget hanya mengalungkan tangannya keleher Rendra sampai dikamar shanum direbahkan dengan hati-hati Rendra memandangi wajah Shanum dengan intens sedangkan Shanum yang ditatap malu-malu.
Rendra semakin mengikis jaraknya dan langsung mencium bibir Shanum,Shanum yang kaget akan tindakan Rendra hanya diam tapi lama kelamaan dia juga membalas ciuman Rendra.
Akhirnya siang itu mereka mengulang kejadian tadi malam dengan keadaan keduanya sadar tanpa obat perangsang.