NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:154.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 25

Aku mematut diriku di cermin, ku tatap wajah dan bibirku yang membengkak. Ruam merah hampir memenuhi wajah hingga leherku.

Saat di rumah sakit tadi, Dokter mengatakan bahwa aku mengalami alergi. Aku memang memiliki riwayat alergi, lebih tepatnya alergi dengan segala jenis bunga. Namun, hari ini aku sama sekali tidak ada menyentuh sekuntum bunga apapun. Lalu, bagaimana bisa alergi ku kumat?

Aku berusaha mengingat apa saja yang sudah menyentuh wajah ku, tapi, tak ada jawaban lain selain compact powder andalanku.

Apa iya compact powder ku bermasalah? batinku.

Untuk memastikannya, aku menepuk pelan cushion dari compact powder ke punggung tangan ku. Lima belas menit aku menunggu, punggung tanganku terasa gatal dan perih. Ternyata memang benda mungil ini yang bermasalah. Dengan teliti ku perhatikan, memang ada beberapa serbuk kecoklatan di compact powder ku.

Apa ini serbuk bunga kering? Kenapa bisa ada di sini?

Aku menatap benda mungil itu dengan heran. Selama ini, tidak ada satupun yang mengetahui bahwa aku memiliki alergi bunga, kecuali ibuku dan Berryl. Apa mungkin ini ulah Berryl? Pasti dia menyuruh Renata untuk mengerjai aku, dasar j*lang sialan ...!

"Dasar Renata brengsek! Lihat saja kau pembalasan ku ...!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dengan berbekal surat izin istirahat dari dokter, akhirnya perusahaan mengizinkan aku untuk pulang lebih awal dan memberiku off day selama dua hari. Akhirnya aku bisa sedikit bersantai, meskipun harus melewati dulu beragam ocehan atasan yang menusuk hati.

Aku lekas membereskan beberapa barang pribadiku sembari menunggu balasan pesan dari Mas Ibnu, karena tadi aku meminta agar dia menemani aku mencari taksi di depan perusahaan. Sebenarnya, bisa saja aku memesan taksi online. Namun, tiga aplikasi langganan ku untuk memesan taksi dan ojek online, semuanya error dalam waktu yang serentak. Benar-benar aneh ...!

Aku meraih ponselku yang bergetar, ada pesan masuk dari Mas Ibnu.

Mas Ibnu : Kamu cari taksi sendiri saja ya, Nay. Mas malu kalau ada yang lihat kita jalan berdua. Apalagi, wajah kamu mirip begal habis di keroyok masa begitu.

Dasar laki-laki sialan...! jeritku dalam hati. Hatiku penuh gejolak amarah, pasti kini wajah ku yang di penuhi ruam, semakin memerah.

"Aku pulang dulu ya, San," pamit ku pada Sandra.

"I-iya kak," jawab Sandra gugup.

Kenapa dia mesti gugup? batinku terheran-heran.

Aku bergegas keluar dari ruanganku dan segera menuju lift. Ku lihat dari kejauhan, Mirna dan seorang satpam tengah menunggu pintu lift terbuka. Untunglah hanya mereka berdua, aku bisa malu jika banyak karyawan yang ikut menunggu di sana.

"Maaf ya, Mbak. Pengemis dilarang masuk ke kantor, mohon untuk ke lantai satu dan segera keluar." tegur pak satpam begitu aku sampai di depan lift.

Pengemis? Aku mengedarkan pandanganku dan mencari di mana pengemis yang di maksud oleh pak satpam, akan tetapi di sini hanya ada kami bertiga.

"Pengemis? Aku?!" tanyaku ketus.

Satpam bodoh ini menganggukkan kepalanya. Ya Tuhaaan ...! Aku benar-benar merasa terhina dibuatnya.

"Ha ... Ha ... ya ampun, ada-ada saja deh, Pak Joko. Dia ini Kanaya, anggota dari tim pemasaran. Pak Joko, lupa?" ucap Mirna yang kemudian tersenyum sinis padaku.

Apa-apaan japir sok cantik ini? Dia meremehkan ku? Aku benar-benar tercengang dibuatnya, ini pertama kalinya dia bersikap seperti itu kepadaku.

Lihatlah satpam tak beretika satu ini, setelah salah menebak ku sebagai pengemis, dia hanya diam tanpa meminta maaf padaku? Parah ...!

Ting! Aku kembali tercengang ketika pintu lift terbuka. Renata dan Alby, seolah sudah menunggu kedatangan ku di dalam sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Suasana begitu berisik di dalam lift, dengan hati-hati aku mengintip Renata dan Mirna yang sedang mengobrol. Sejak kapan Renata dan Mirna saling bicara?

"Apa lo lihat-lihat?!" Renata mendengus kesal.

"Siapa juga yang lihatin lo, Ren. Kepedean ...!" jawabku kesal.

"Maling mana ada yang mau ngaku. Ya kan, Mir." Renata melirik Mirna.

Bibir Mirna yang merah merekah tersenyum lebar. "Ya dong, apalagi kalau maling suami orang. Jangankan mau ngaku, untuk sekedar menyadari apa yang di lakukannya salah saja, gak bakalan mau ...!"

"Ups ...!" seru kompak keluar dari bibir Mirna dan Renata.

Mereka menyindirku? Berani-beraninya, mereka pikir siapa diri mereka sampai berani menyindir ku? Tapi, dari mana Mirna tau? Apa dari Renata? Pantas saja dia begitu sinis padaku.

Aku hanya bisa mengepal kan kedua tanganku, mulutku ku kunci rapat. Meladeni mereka, itu sama aja aku mengaku telah berselingkuh dengan Mas Ibnu.

"By the way ... Wajah lo kenapa, Nay? Kok bisa bonyok begitu?" Mirna menatap ku dengan senyuman cemooh.

"Di e*tot tawon," celetuk Renata dengan wajah seolah tak berdosa.

"ASTAGFIRULLAHALAZIM ...!" Alby dan Pak Joko kompak beristighfar mendengar kalimat kasar dari mulut Renata, padahal sejak tadi mereka hanya diam di pojokan lift.

"Kak Renata, kamu berdosa bangeeet ...!" Alby meraung sambil menggeplak lengan Renata.

"Puk ... puk ... puk ... anak baik gak boleh niru ya ...!" Renata menepuk-nepuk pelan kepala Alby. Membuat pria tampan itu tersipu malu.

Aku menatap Renata dengan penuh kebencian. Selain karena aku tidak suka dia menyentuh kepala Alby, aku juga masih berang karena perbuatan nya yang menyebabkan wajahku jadi begini.

"Ada yang sengaja menabur serbuk bunga kering di salah satu produk make-up gue, dan gue alergi. Jadi ya, begini lah kondisi gue sekarang. Ya, Lo tau lah, Mir. Gue itu kan cakep, mungkin ada yang iri." Aku menatap sinis pada Renata.

"Emang ada yang bilang lo cakep, Nay?" sinis Mirna.

"Pftt ...!" Alby menahan tawanya.

Brengsek Mirna, bikin gue malu aja di depan Alby ...!

"Ada dong, lo juga pernah bilang gue cakep tuh." Aku berusaha menahan malu.

"Ya, sih. Tapi kalau di lihat-lihat , lo gak cakep-cakep amat deh, Nay. Cakep lagi Renata," cibir Mirna.

Aku melirik Alby yang mengangguk-anggukkan kepalanya, seolah-olah setuju dengan apa yang di katakan Mirna barusan. Jantungku seperti di remas-remas ...!

Aku menunjuk wajah Renata dengan ujung telunjuk ku. "Lo bandingin gue sama dia, Mir? Gue gak sudi di banding-bandingkan sama cewek burik kayak dia, lo tau kan? Dia itu cuma cleaning servis rend-"

"Hoaaam ...!" Renata menguap dengan suara nyaring, seolah sengaja membuat aku berhenti menghina nya.

Ting! Renata bergegas keluar lebih dulu ketika pintu lift terbuka, langkahnya terhenti. Wanita itu memutar balik tubuhnya, matanya menatapku tajam.

"Cewek burik? Gue? Gak kebalik? Minimal ngaca lah bentukan lo kayak apa. Lo mirip banget sama jenglot, Nay ...!" Dengan senyuman angkuh, Renata memicingkan matanya.

Dan aku merasa terhina ...!

*

*

*

Hai ... hai ...!

Sekali lagi, Author mengucapkan Terimakasih buat para pembaca yang masih selalu klik permintaan update 🧡

Terimakasih juga untuk Subscribe, like dan gift kalian 🧡🧡🧡🧡🧡🧡

1
Nendah Wenda
rasain Kanaya masih belum sadar sombongnya
Anik Rahayu
AQ kira becak motor yg di modifikasi.. ternyata parah ..kuda putih.. kreatif bgt penulisnya ..lanjut Thor...
Dae_Hwa: Hallo kakak, Terimakasih untuk komentar positif serta bintang 5 nya, berkah selalu 🧡
semoga betah di karya saya 🧡
total 1 replies
Tien PL
Astagfirullah mengakak uni mlm2,sampai di kira kunti sama misua 😂
Dae_Hwa: TANCAP LAGI GAK PAKU NYA 🫵
total 1 replies
Sugem
semangat tor,di tunggu bab selanjutnya.
5 iklan buat otor
Dae_Hwa: Wah terimakasih bg Gem, ngopi nanti kita 👊🏽
total 1 replies
Sugem
wah parah nih,lapor tor akunnya
Dae_Hwa: sudah di lapor bg
total 1 replies
Sugem
suka tor,semangat!
Dae_Hwa: XIEXIE
total 1 replies
Sugem
Ya Allah ketawa aku malam2 pasal motor kuda 😂😂😂😂😂
Dae_Hwa: 🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪
total 1 replies
Sugem
campak aja dia ke ragunan
Sugem
tor,udh gak mampu aku bayangkan bntuk kanaya lg 😂😂😂
Dae_Hwa: /Hey/
total 1 replies
Racan Ok
lanjut thort
Dae_Hwa: Siap kakak 🧡
total 1 replies
Juhairiah
HUA HAHAHAHAHHA AKU NGAKAK. SUKA!
Dae_Hwa: SARANGHAE 🫵
total 1 replies
Juhairiah
HIH!!!!!!
Juhairiah
segala gigi di bawa2😭 ngakak tolong 😭
Dae_Hwa: gitu memang Calix, kadang2 laknat 🙃
total 1 replies
Juhairiah
deg2an aku nungguin kanaya dpt malu lagi
Juhairiah
yah 😭
Juhairiah
hahaha rasakan lu nay. udah deg2an pdahal tor. untunglah
99Elektronik
Gift 5 iklan buat author
Dae_Hwa: TERIMAKASIH BANYAK CECE 🙃 SALAM BUAT KOKO, DARI KANAYA 👊🏽
total 1 replies
99Elektronik
Wah, masih ada juga ternyata ya kak? parah kali.
Dae_Hwa: ada ce, beberapa.
cuma ini yg paling gedeg.
baru mulai loh bab 1 , tau2 udah di bab 53 54.
total 1 replies
99Elektronik
suka torrr
Dae_Hwa: 👊🏽👊🏽👊🏽👊🏽👊🏽👊🏽👊🏽
total 1 replies
99Elektronik
KAK 🙃 GAK ENAK LOH NGIKIK TENGAH MALEM 🙃
Dae_Hwa: DIEM GA 🫵
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!