🏆 Novel Spektakuler 🏆
Kisah Soraya sungguh menyedihkan sekali karena dia harus mengalami kematian yang memilukan akibat kesalahan yang dia perbuat.
Tidak mempercayai cinta Samuel, suaminya yang menyebabkan suami yang sangat mencintainya itu mati karena telah menyelamatkan hidupnya.
Sayangnya, dia turut mati bersama Samuel setelah tragedi ledakan hebat itu terjadi pada mereka berdua.
Soraya terlahir kembali diwaktu sebelum peristiwa naas itu terjadi, dia kembali ke masa dia akan menemui Kevin, teman laki-lakinya yang memanfaatkan dirinya.
Dan dia juga harus berhadapan dengan para gangster lorong kucing yang menyekap Samuel dikelahirannya kembali.
Apakah semua kejadian saling berkaitan yang menyebabkan kematiannya dengan Samuel ?
Bagaimana kisah takdir cinta mereka berdua ?
Dapatkah Soraya menemukan kebenaran ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Tersadar
Soraya melangkah menuju toilet cafe. Dia berjalan cepat-cepat karena tidak dapat menahan lagi.
BLAM... !
"Ha..., akhirnya tuntas juga... !" ucapnya lega.
Seeerrrr... ! Krecek... ! Krecek... ! Dibukanya kran air ditoilet seusai dia buang air kecil lalu segera keluar dari bilik toilet.
Soraya berjalan ke arah wastafel toilet lalu bercermin seraya membasuh kedua tangannya dengan air kran yang mengucur deras.
"Sebaiknya aku segera menemukan Kevin dan pulang ke rumah", ucapnya sambil mengeringkan kedua telapak tangannya dengan tissue.
Sret... ! Sret... ! Sret... ! Dilemparkannya sisa tissue ke dalam tong sampah kemudian berjalan keluar dari dalam toilet.
Terdengar suara tawa didekat toilet ketika Soraya selesai buang air kecil tadi.
"Mana mungkin aku suka pada Soraya, itu tidak mungkin !" ucap suara laki-laki yang diselingi derai tawa.
DEGH... ! Tiba-tiba detak jantung Soraya berdetak keras ketika namanya usai disebut oleh seseorang.
"Siapa ?!" gumamnya pelan seraya menengok cepat ke sumber suara tersebut.
Alangkah terkejutnya Soraya ketika melihat Kevin sedang berbicara dengan seorang perempuan didekat toilet.
"Kevin ?!" ucapnya gugup.
Soraya segera bersembunyi dibalik dinding sembari terus mendengarkan percakapan antara Kevin dan perempuan yang bersamanya dengan seksama.
"Bukankah kamu mengejar Soraya agar dia bersamamu lagi", sambung perempuan itu sambil bergelayut manja pada Kevin.
"Aku hanya mengejar uangnya tapi tidak orangnya", sahut Kevin.
"Kau gila ya ?!" ucap perempuan itu agak terkejut kaget.
"Betina tak tahu diri seperti Soraya, pantas mendapatkan kehancuran karena kebahagiaan tidaklah cocok baginya", kata Kevin.
"Tapi kau mengajaknya ke cafe ini dan berencana kencan dengan Soraya", ucap perempuan berambut merah sambil bersandar pada dada Kevin.
Kevin mendesah pelan seraya mendongakkan kepalanya ke atas lalu tersenyum sinis.
"Aku ingin meminta uang darinya karena uang pemberian dari Soraya sudah habis, aku pakai untuk main judi", sahut Kevin.
"Kau keterlaluan, Kevin", kata perempuan itu seraya tertawa renyah.
"Sudah aku katakan dia pantas mendapatkannya karena aku sangat muak terhadapnya, Hira", sahut kevin sambil mengusap lembut bibir perempuan itu.
"Kau muak tapi kamu mengajaknya selingkuh dari suaminya", kata perempuan bernama Hira lalu melingkarkan kedua lengannya ke leher Kevin seraya menatapnya tajam.
"Bagaimana aku tidak muak kepadanya ?! Lihat saja tubuhnya yang gemuk tak terawat itu apalagi bau keringatnya, sungguh membuatku gila jika dekat dengannya !" sambung Kevin dengan mendengus kesal.
"Setidaknya dia cinta pertamamu", kata Hira.
"Cinta pertamaku tetaplah kau, Hira ! Aku hanya bermain-main dengan Soraya, selama dia dapat dimanfaatkan, kenapa tidak ?!" sahut Kevin.
"Dan kau semakin memanfaatkannya, saat kau tahu jika Soraya menikah dengan pria konglomerat yang super kaya raya", kata Hira lalu tertawa pelan.
"Dia sendiri yang datang kepadaku dan menawariku hubungan cinta setelah dia meninggalkanku dengan pria itu", ucap Kevin.
Kevin mengelus tengkuk leher Hira dengan gairah.
"Bukan aku yang berkhianat tapi dia", lanjutnya.
''Kau tidak terima ditinggal nikah oleh Soraya, ya ?!" kata Hira.
"Tidak, bukan karena itu, yang menyebabkan aku muak pada Soraya, aku hanya kehilangan harga diriku sebagai seorang laki-laki ketika pacarku meninggalkanku", ucap Kevin.
"Tapi kau bilang bahwa aku cinta pertamamu, kenapa lain lagi yang kau ucapkan sekarang ???" sahut Hira.
"Kau cinta terbaikku, Hira'', kata Kevin sembari mencium mesra Hira.
Tampak Kevin bermesra-mesraan bersama Hira tepat disaat Soraya melihatnya sendiri. Dan sekarang Soraya sadar jika Kevin telah mengkhianati dirinya selama ini.
Degh... ! Degh... ! Degh... !
Detak jantung Soraya bertambah cepat ketika dia menyaksikan pengkhianatan yang dilakukan oleh Kevin terhadap dirinya.
Ditutupnya mulutnya rapat-rapat ketika melihat Kevin mencium mesra Hira begitu lama dan intens.
Soraya berjalan mundur perlahan-lahan, meninggalkan Kevin dan Hira yang sedang bermesraan didekat toilet cafe yang letaknya memang agak tersembunyi dari pantauan umum.
Tap... ! Tap... ! Tap... ! Soraya berlari pergi dari dalam cafe sembari berlinangan air mata.
Hatinya remuk serta hancur lebur saat melihat kenyataan bahwa Kevin telah mendustai dirinya bahkan terang-terangan menginginkan kehancuran dirinya, mengharap ketidakbahagiaan baginya sehingga membuat Soraya tidak tahu lagi kemana dia harus pergi mengadu tentang rasa sakit ini.
Soraya terus berlari cepat menuju ke tempat parkiran mobil, tempat dia memarkir mobilnya.
Rrrng... ! Rrrng... ! Rrrng... !
Dihidupkannya mesin mobil berulangkali karena selalu mati ketika Soraya hendak mengemudikannya.
"Sial ! Sial ! Sial !" pekiknya putus asa sembari memukul keras-keras setir kemudinya.
Soraya menangis sejadi-jadinya didalam mobil.
''Huaaah... ! Huaaaah... ! Huaaah... !" jerit tangis Soraya pedih.
Tidak pernah menyangka bakal sepahit ini hidupnya, dikhianati oleh laki-laki yang dianggapnya cinta pertamanya dan tulus mencintainya.
Soraya selalu mengira Kevin benar-benar mencintai dirinya karena sudah lama dia mengenal Kevin dan mereka pernah menjadi sepasang kekasih dengan lama hubungan pacaran empat tahun ketika Soraya masih kuliah.
"Tidaaak... !!!" jeritnya dengan penuh kekecewaan.
Soraya menundukkan kepalanya pada setir kemudi didepannya, menangis tersedu-sedu.
Sakit..., Ya, memang sangat sakit dirasakannya dalam hatinya meski dia tahu bahwa itu adalah kesalahannya sendiri karena berselingkuh dari Samuel.
Rasa sakit mencabik-cabik brutal didalam hatinya ketika dia menemukan pengkhianatan Kevin.
Baru mengerti kalau Kevin yang dia cintai selama ini telah membohongi dirinya.
Brrrm... ! Soraya memutar setir kemudi mobilnya saat memundurkan mobil ketika mesin mobil berhasil dihidupkan.
Rrrrng... ! Mobil melaju cepat dari arah tempat parkiran cafe menuju jalan raya.
Mobil berwarna kuning yang dikendarai oleh Soraya melesat kencang, mengebut kencang saat meninggalkan halaman cafe.
Brrrm... Brrrm... Brrrm...
Soraya melajukan mobilnya sembari terus menangis, wajahnya yang cantik sontak berubah memucat pasi.
Kelahiran kembali dirinya setelah kematiannya telah memberinya banyak petunjuk untuknya bahwa orang yang paling dia cintai dalam hidupnya ternyata hanya berpura-pura mencintai dirinya selama ini.
Rrrrng... ! Mobil milik Soraya bergerak kencang di jalanan utama kota, menembus celah disetiap jalan yang dipadati oleh kendaraan yang penuh sesak, menyalip dengan mudahnya seakan-akan ingin mencapai tujuan secepatnya.
BRAK... !
Soraya masuk ke dalam rumah sambil berlari dengan menangis.
Masih dirasakannya kesedihan dalam hatinya jika mengingat perbuatan Kevin bersama Hira yang sedang bermesra-mesraan dicafe sehingga membuat Soraya hilang semangat hidupnya.
Disekanya air matanya yang keluar dari kedua matanya berulangkali saat jatuh berlinangan, membasahi wajah cantiknya dengan asal.
"Soraya...", panggil seseorang yang langsung menyentakkan Soraya.
Soraya membalikkan badannya dengan sangat cepat ke asal suara itu.
Seorang pria berwajah tampan sedang berdiri menatap dirinya.
Wajahnya yang cerah bagaikan rembulan malam semakin menawan hati.
Sayangnya segala kesempurnaan itu tidak memikat hati Soraya.
"Samuel...", sahut Soraya tertegun.
"Darimana ?" sapa Samuel yang masih berdiri terdiam.
Sontak saja seluruh kesadaran Soraya menjadi goyah, seolah-olah dunianya berhenti berputar saat ini, tak pernah dia percayai akan kembali bertemu dengan Samuel, laki-laki yang menjadi suaminya setelah peristiwa ledakan yang terjadi dirumah dan merenggut nyawa mereka berdua.
Kepala Soraya berdenyut-denyut pusing saat dia melihat sosok Samuel hadir kembali dihadapannya.
Rasa dalam hatinya bercampur acak, sedih, senang, bingung bercampur satu, tidak tahu kata-kata yang harus dia ucapkan ketika bertemu kembali dengan Samuel.
"Samuel...", hanya kata itulah yang selalu hadir, dan dia ucapkan berulang-ulang dari bibir cantiknya setelah melihat kembali suaminya.
Soraya memegangi kepalanya yang terasa berputar-putar pening sedangkan kedua tungkai kakinya mendadak lemas.
Pandangannya nanar saat memandang ke arah Samuel.
"Samuel...", ucapnya lagi.
Tiba-tiba seluruh penglihatan Soraya berubah kabur dan perlahan-lahan menjadi gelap.
Sedetik kemudian...
Soraya jatuh pingsan di atas lantai rumahnya.