Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PUNCAK PERANG PERTAMA CONQUEROR
Parm merasa kalau orang di hadapannya bukanlah lawan yang bisa dia atasi sendirian. Dia langsung mundur menuju tempat Ralph untuk meminta bantuannya..
Vellon hanya berdiri di tempatnya melihat Parm berlari menjauh darinya.
"Lord Ralph, lawan kita sangat kuat, apa yang harus kita lakukan..!!" ucap Parm panik
Ralph memandang Parm dengan tatapan dingin lalu berkata..
"Apa hanya itu kemampuanmu sebagai seorang komandan pasukan..? Lari dari sebuah pertarungan bukanlah tindakan seorang pria.." ucap Ralph
"Tidak..!! Aku tidak berniat lari, aku hanya butuh bantuan darimu Lord.." jawab Parm mencari pembenaran
"Cih, komandan pasukan bayaran terkuat apanya.. Kau cuma seorang pengecut.." kata Ralph sambil mendorong Parm
Ralph berjalan mendekati Vellon yang masih diam ditempatnya di tengah medan pertempuran. Tatapan mata Ralph meremehkan Vellon, Parm pun mengikuti Ralph di belakangnya..
"Mencari bantuan huh..? Sungguh sangat pengecut.." ucap Vellon
Ralph menatap Vellon dengan pandangannya yang meremehkan, namun dia teralih memandang Roy yang berdiri jauh di belakang Vellon bersama dua orang wanita cantik, salah satunya bertelinga dan ekor rubah.
Ralph memahami situasi dan kekuatan lawan.
"Kau kuat, dan g**adis berpedang disana itu adalah seorang demon.." kata Ralph seraya melirik kearah Shane
"Tapi kenapa kalian melayani manusia lemah..? Terlebih ada ras beastfolk bersama kalian, kombinasi pasukan macam apa kalian itu..?" sambung Ralph bertanya
"Aku tidak harus menjawab pertanyaanmu bukan..? Ini medan perang, bukan ruang diskusi, pilihan kita disini hanyalah bertempur atau atau mati.." jawab Vellon
"Hahaha jawaban yang bagus, aku menyukainya.." ucap Ralph sambil tertawa
Ralph sektika membuat lingkaran sihir di bawah kaki tempat Roy berdiri, nampaknya dia maju mendekati Vellon untuk memperpendek jarak untuk langsung menyerang pemilik tower..
Namun sebelum sihir itu sempat aktif, lingkaran sihir itu dibatalkan..
Aku sempat terkejut melihat sebuah lingkaran sihir di bawah kakiku, namun entah kenapa aku sama sekali tidak panik atau bahkan ketakutan.
Tanpa aku sadari ternyata lingkaran sihir di bawah kakiku itu dibatalkan oleh Yui, dia dan Nizar adalah Servant yang aku panggil selama kami merencanakan pertempuran ini.
Yui merupakan seorang beastfolk legendaris yaitu Nine Tailed Fox. Dia sangat hebat dalam hal sihir. Api biru dan sihir pengendali fikiran dan jiwanya itu sangat luar biasa.
Luna yang menyadari kekuatan Yui nampak tenang karena dia tahu Yui pasti tidak akan tinggal diam jika masternya dalam bahaya. Bahkan selama pertempuran di mulai, Luna memejamkan matanya dan tersenyum tipis seolah dia sudah tahu hasil akhir dari pertempuran ini.
Yui berpindah posisi dengan Teleportasi nya ke samping Vellon, itu membuat Ralph sangat terkejut. Di dunia ini Teleportasi dianggap sihir yang hilang dan tidak ada seorangpun di masa ini yang menguasainya.
Namun di hadapan Ralph kini ada seorang wanita yang sangat cantik dan menguasai sihir tersebut. Itu membuat Ralph ingin memiliki wanita itu untuk dirinya sendiri.
"Hebat.. Hebaat..!!" teriak Ralph
Yui dan Vellon hanya diam..
"Kau mampu menggunakan Teleportasi, itu hebat, itu membuatmu sangat layak untuk menjadi wanitaku. Kemarilah, aku tahu kau menginginkannya juga bukan.." ucap Ralph seraya membuka tangannya lebar2
Melihat itu Yui justru malah merasa jijik dan kesal, sedangkan Vellon malah tertawa melihat itu..
"Haha lihat itu Yui, dia berharap kau berlari kepelukannya.. Hahaha" lata Vellon sambil tertawa
"Cih menjijikan, satu2nya orang yang layak mendapat pelukan dariku hanyalah master Roy, berani sekali hama sepertimu memintaku melakukan itu.." kata Yui sambil menutupi mulutnya dengan kipas tangan yang di pegangnya
Mendengar Vellon terawa seperti itu dan Yui menyebut Ralph dengan sebutan hama membuat Parm kesal..
"Dasar sampah..!! Berani2nya kau menyebut Lord Ralph dengan sebutan hama, dasar pelacur..!!" ucap Parm dengan kesal dan nada tinggi
"Vellon, kuserahkan kecoak itu padamu, aku jijik melihat pecundang yang lari dari lawannya.." ucap Yui
"Dengan senang hati.." jawab Vellon
Mendengar itu Parm merasa marah karena di sebut kecoak oleh Yui, belum sempat dia menjawab. Satu pukulan keras mendarat di wajahnya, dan kini dia langsung terlibat pertarungan dengan Vellon.
Dalam hatinya Ralph berfikir, Vellon dapat bergerak secepat itu melewati dirinya untuk menyerang Parm yang berdiri di belakangnya tanpa sempat dia sadari. Itu berarti kemampuannya tidak bisa dianggap remeh.
Terlebih gadis yang di panggil Yui di hadapannya, mampu menggunakan Teleportasi dan membatalkan sihirnya untuk menyerang Roy. Sepertinya Parm benar, pertarungan kali ini bukan lah pertarungan yang dapat di menangkan dengan mudah.
...*****...
Disisi lain, Trey dan Noel sedang berhadapan dengan Verena dan Melika. Mereka berdua sudah hampir kehabisan mana dan hampir tidak mampu lagi berdiri.
"Sial.. Haa haa haa.. Manaku.. Aku kehabisan mana potion.." ucap Trey sambil terengah2
"Aku juga Trey, aku.. sudah menggunakan semua potionku.." kata Noel sambil berusaha membantu Trey tetap berdiri
Melihat kedua wanita di hadapan mereka membuat Venera dan Melika saling bertukar pandang heran.
"Apa kau melakukan sesuatu pada mereka..?" tanya Venera
"Tidak, sejak awal mereka hanya menyerang membabi buta dengan sihirnya, aku hanya menghapus dan menahannya dengan Barrier ku.." jawab Melika dengan tenang
"Ahaha ternyata mereka itu bodoh ya.." kata Venera
"Untuk sekelas kapten divisi sebuah pasukan, mereka kemampuan mereka sangat menggelikan.." jawab Melika sambil menyentuh dahinya
"Hahaha kau benar.." ucap Venera sambil tertawa
Mendengar perkataan Venera dan Melika, itu membuat Trey dan Noel kesal sekaligus malu. Mereka adalah kapten divisi di pasukan Volgur, tapi dengan mudah di pecundangi seperti ini. Itu membuat Trey lebih memilih mati ketimbang menanggung aib seperti itu.
Berbeda dengan Trey, Noel justru menyadari kalau dirinya memang tidak layak menyandang posisi ini. Itu karena dia mendapat posisi ini bukan karena kemampuannya, melainkan dia memilih tidur dengan Parm dan membuang kekasihnya demi posisinya saat ini.
Noel memandang Roy yang tengah berdiri tegak dengan tatapan tenang melihat ke arah lain di medan pertempuran. Itu membuat hatinya sakit, orang yang dulu begitu perhatian dan mencintainya, saat ini orang itu bahkan tidak melirik kearah dirinya seakan dia tidak layak untuk dilihat olehnya.
"Aku.. Aku menyerah.."
Ucapan itu keluar dari mulut Noel dan membuat Trey merasa kesal dan mendorong Noel yang sedang membantunya untuk tetap berdiri..
"Dasar pelacur..!! Apa yang kau katakan..?!! Pasukan Volgur tidak menerima orang yang mudah menyerah sepertimu..!!" bentak Trey pada Noel
"Trey, kita sudah tidak memiliki mana dan juga potion, apa yang bisa kita lakukan saat ini.. Aku....." ucap Noel sambil menatap Trey dengan mata berkaca2
Sorot matanya menunjukan penyesalan dan kesedihan, itu justru membuat Trey semakin marah dan merasa muak.
"Hey hey, apa kalian udah selesai berdebatnya..? Aku bosan menunggu kalian memainkan drama kalian loh.." ucap Venera
"Menyerah saja, master juga memerintahkan kami u tuk tidak langsung membunuh para petinggi pasukan Volgur, mungkin masih ada kesempatan bisa hidup.." ucap Melika dengan tenang
"Itupun kalau kalian tidak disiksa dulu loh.." sambung Venera dengan gayanya yang ceria
Mendengar itu Trey semakin marah dan kesal. Namun tidak ada yang bisa dia perbuat, mana miliknya telah habis, terlebih Noel juga sudah menyerah pada lawan. Itu membuat Trey semakin tidak memiliki pilihan.
...*****...
Setelah beberapa saat, seluruh pasukan Volgur dan Bitena sudah dikalahkan. Sebagian besar pasukan mereka terbunuh dan sisanya menyerah pada pasukan Conqueror.
Beberapa petinggi Volgur pun sudah di kalahkan oleh para servant.
Rex yang awalnya memulai perang dengan sombong dan arogan, dibuat babak belur hingga tidak mampu lagi berdiri..
"B-bangsat, jangan kau fikir semua ink sudah berakhir.. Haa haa haa, Ko..mandan P-parm sangat kuat, dia.. akan menghabisi kalian.." ucap Rex dengan sombongnya meskipun sudah hampir tidak sadarkan diri
"Hadeeh, apa kau tidak lihat.. Komandanmu disana tidak jauh berbeda denganmu.." jawab Ram seraya menunjuk kearah Parm yang sedang di hajar habis2an oleh Vellon dengan tangan kosong
Rex melihat komandannnya di hajar sampai seperti itu hanya bisa melihat dengan perasaan terkejut dan tidak percaya hingga tidak mampu lagi berkata2..
Van dan Niga yang berhadapan dengan Shane dan Nizar malah dibuat pingsan dan tidak sadarkan diri. Sepertinya ucapan kedua kapten divisi volgur itu tentang master mereka membuat Shane dan Nizar kesal lalu menghajar mereka habis2an.
"Mereka berdua mengecewakan, aku bahkan tidak sempat mengeluarkan keringat.." kata Nizar
"Jika bukan permintaan aster yang meminta kita untuk tidak membunuh mereka, aku pasti sudah mengiris2 tubuh mereka dengan pedangku.." kata Shane
"Kau benar, aku jadi tidak begitu bersemangat sekarang.." ucap Nizar
Lalu pandangan mereka teralih ketika melihat Vellon menyeret tubuh seseorang dengan menarik satu kakinya dan berjalan menghampiri mereka. Ketika hampir sampai di tempat Shane dan Nizar, Vellon melempar tubuh pingsan yang di seretnya itu kearah tubuh Van dan Niga yang sudah tergeletak di sana sedari tadi setelah di hajar habis2an.
"Terkuat apanya, mereka ini hanya segerombolan semut.." kata Vellon
"Haha kau itu sangat kuat Jendral, mana mungkin mereka sebanding denganmu.." jawab Nizar
"Lagi pula sejak awal mereka semua bukan tandingan kita.." ucap Shane
Vellon melepas satu armor di tangannya yang terlihat rusak dengan santai sambil melihat ke medan pertempuran yang hampir usai, terlihat ada goresan kecil yang nampak seperti membusuk. Melihat itu, Shane dan Nizar bertukar pandang dan berkata..
"Vellon, bagaimana kau mendapatkan luka itu..?" tanya Nizar
"Apa pria yang kau lawan itu sangat kuat sampai bisa membuat goresan di tanganmu..?" tanya Shane
"Hmm? Dia memiliki sebuah belati yang cukup aneh, belati itu nampaknya adalah sebuah artefak yang di buat seseorang dengan cara yang aneh.." jawab Vellon
"Artefak..?" tanya Shane
"Benar, Nira dan Jolt langsung mengamankannya. Dia berkata akan menyelidikinya nanti.." jawab Vellon
"Jadi pria ini punya trik semacam itu ya.." kata Nizar sambil memandang Parm yang babak belur dan tidak sadarkan diri
"Segeralah obati lukamu itu, Luna pasti bisa menyembuhkannya.." ujar Shane
Vellon hanya mengangguk dan tetap berdiri menatap kearah pasukan Conqueror yang sedang mengumpulkan para tawanan yang menyerah.
Disisi lain Venera dan Melika sudah berhasil menangkap Trey dan Noel hidup2 dan mengikat mereka. Disini Nira dan Jolt bertugas mengumpulkan tawanan dan menjaga mereka di bantu oleh pasukan Army Ranger.
Itu karena Nira bukanlah tipe petarung seperti para servant lainnya, dia lebih condong kearah pengembangan dan pengrajin.
...*****...
Kini pertarungan hanya menyisakan Yui yang sedang menghadapi Ralph. Ralph adalah seorang Battle Mage yang mampu bertarung dengan tangan kosong maupun menggunakan sihir. Dia juga pengguna Dark Magic dan seorang Necromancer. Selama pertarungan dia memanggil banyak Skeleton Warrior dan juga Ghoul untuk menghadapi Yui.
Bahkan dia mengubah mayat pasukan mereka menjadi Zombie untuk menekan Yui. Tapi tentu itu sama sekali bukan masalah bagi Yui yang merupakan seorang servant rank Mythic.
...✧✧ ♕ > Servant < ♕ ✧✧...
...Yui...
...Ras : Sacred Beast...
...Rank : Mythic...
...Level : 999...
...Str : SS / Def : S / Vit : A...
...Int : SSS / Agi : S / Dex : B...
...------...
...Mil : S / Com : S / Gov : B...
...Per : A / Dip : C / Int : A...
...-------...
...Fire Magic, Ice Magic, Sacred Beast...
...-------...
...Job : Nine TailedFox...
...Rank : SSS...
...✧✧ ♕ > ×-×-×-×-× < ♕ ✧✧...
Yui yang seorang Nine TailedFox adalah seorang Sacred Beast yang merupakan makhluk suci dan masih seorang beastman yang terkenal dengan kemampuan fisiknya dalam Closed Combat(Pertarungan jarak dekat).
Gerakannya juga sangat gesit dan lincah, ketika bertarung dan melawan musuh. Dia lebih seperti terlihat sedang menari dengan anggun dan indah di tengah para mahluk panggilan Ralph dengan sebuah kipas tangan di genggamannya.
"Kau kuat, tapi sayang kau menolak untuk menjadi wanitaku. Akan kujadikan kau salah satu pelayanku dengan merubahmu menjadi Zombie ku.." ucap Ralph
"Bahkan dalam mimpimu saja itu semua masih tidak mungkin untuk menjadi kenyataan.." kata Yui sambil terus menyerang Ralph
Kini mereka berdua terlibat pertarungan jarak dekat, mereka saling beradu pukulan dan tendangan.
Aku yang melihat itu dari kejauhan merasa kagum dengan cara bertarung Yui yang anggun dan indah dimataku.
"Luna, Yui bisa bertarung dengan begitu anggun, itu mengingatkanku pada dirimu ketika pertama kali kita bersama.." kataku
"Terima kasih tuan, aku senang bisa ada dalam ingatanmu.." ucap Luna
Aku merasa sedikit ada yang aneh dari perkataan Luna barusan. Itu seperti dia senang sekaligus sedih karena aku teringat dirinya ketika menyaksikan pertarungan orang lain.
Aku tidak bisa menarik apa yang sudah keluar dari mulutku, yang aku bisa hanyalah memperbaikinya dan membuatnya merasa di hargai..
"Kau adalah yang pertama dari semua orang kuat yang ada disini untuk menjaga dan membantuku. Bagiku kau tetap yang pertama dan yang terbaik Luna.." kataku sambil menoleh menatap wajahnya yang cantik
Mendengar itu Luna juga balik menatapku dan memberiku senyuman cantiknya itu.
"Aku merasa terhormat bisa menjadi yang pertama di hatimu tuan, tak perduli menjadi nomor berapa pun. Selama aku bisa melayani dan bersama denganmu itu sudah menjadi kebahagiaan bagiku.." kata Luna sambil tersenyum
Aku membalas senyumannya dan mengelus bahu kanannya. Merasakan kelembutan yang kuberikan, Luna mengangguk dan memejamkan matanya sejenak.
Pertarungan kini sudah hampir mencapai selesai, pasukan Volgur dan Bitena yang menginvasi kami hampir seluruhnya terbunuh dan sebagian menyerah menjadi tawanan perang.
Ini akan menjadi titik awal bagi organisasi Conqueror kami untuk dikenal oleh dunia.
Dalam perang kali ini, di awal aku merencanakan untuk memancing amarah dan emosi mereka dengan kata2 pedas dan tajam agar mereka menyerang kami terlebih dahulu. Dengan begitu, kami akan terhindar dari stigma buruk yang mungkin akan datang kepada kami di kemudian hari.
Aku teringat percakapan ku dengan Jormungard sebelum menguasai menara ini. Dia mengatakan kalau jalan untuk menjadi penguasa pastilah jalan yang penuh dengan genangan darah dan tumpukan mayat. Selama aku memiliki tekad dan keyakinan untuk membuat perubahan kearah yang lebih baik. Pengorbanan dan pertumpahan darah itu pasti tidak akan menjadi sia2. Setidaknya itulah yang dapat aku simpulkan dari percakapan kami saat itu.
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya