Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjaga rumah
Sekitar 30 menit Margaret membutuhkan waktu untuk tenang setelah mendengar rahasia anak anaknya.
Dia pun mencoba mengerti anak muda memang memiliki jalan cinta yang rumit termasuk anak anaknya.
Setelah mendengarkan penjelasan Nior lebih lanjut, Margaret pun memutuskan untuk merahasiakan hubungan kedua anaknya dari siapapun. Seolah olah dia tidak mengerti.
"Hmm...baiklah, mom cuma bisa menyimpan rahasia ini. Kalian yang harus lebih hati hati. Sewaktu waktu Prezo atau Lio sekeluarga juga kesini. Bahaya jika kalian terlalu vulgar seperti berpelukan di tempat umum" ujar Margaret.
"Iya mom" sahut Victoria.
"Iya tante" sahut Nior namun langsung disanggah ibu mertuanya itu.
"Kamu sudah jadi suami putriku, jadi kamu juga udah jadi anakku. Panggil aku mom juga" protes Margaret.
"Iya mom" ucap Nior dengan senyum lega.
Karena jam menunjukkan hampir 9 malam, Margaret pun izin pulang setelah menyerahkan makan malam yang ia bawa untun Victoria karena ia tau malam ini putrinya itu melakukan operasi besar.
"Ini, mom bawa makan malam untukmu. Maaf cuma sedikit karena aku kira Victoria sendiri" ucapnya.
"It's okay, mom. Cukup untuk berdua" sahut Victoria.
Margaret hanya senyum tipis dan keluar ruangan putrinya berjalan menuju parkiran yang sudah ada supirnya.
Victoria memaksa mengantar sang ibu sampai mobil dan membiarkan Nior menunggu di ruangannya.
"Bye bye, Mom!" seru Victoria dan Margaret pun hanya tersenyum tipis.
Setelah itu, Victoria kembali ke ruangannya lalu menatap Nior dengan wajah semakin lelah dan sedih.
"Aku tidak bisa menjaga rahasia Kak Ben" lirihnya lalu menangis.
Nior langsung memeluk istrinya itu dan berkata "It's okay. Ben pasti tau keadaan kita"
Mereka pun berpelukan sesaat lalu setelah Victoria lebih tenang, pelukan terlepas dan mereka makan malam bersama dari bekal Margareta tadi.
.
Di Vétheuil, pedesaan di Paris yang menjadi tempat tinggal Ben selama berkuliah dan beristirahat ketika di kota ini, menjadi saksi bagaimana pengantin baru memang sedang panas panasnya bergairah.
Lihat saja pemilik rumah dan istri, baru saja bangun tidur, mereka sudah bersenandung bersama kembali diatas ranjang. Tidak ada lelahnya.
"Aaaakh! Ben!"
"Aaakh! Zoe!"
"Aaaaakh"
Kamar mereka ramai dengan suara suara mendesah seperti itu hingga pelepasan.
"Udah ah, aku capek banget, Ben" ucap Zoe ketika mereka sudah saling berpelukan menikmati cairan hangat diantara mereka.
"Iya, sayaang. Udaaah selesai kok" sahut Ben.
"Tapi masih boleh mandi bareng nggak?" lanjutnya.
"Mandi doang boleh, gituan lagi nggak" jawab Zoe dengan serius.
"Hehe iyaa, sayang. Janji" ucap Ben.
Lalu tiba tiba tubuh Zoe melayang karena digendong oleh sang suami untuk masuk ke kamar mandi.
Ketika Ben berjanji maka janji itu akan ia pegang.
Seperti kali ini, Ben benar benar mandi dibawah shower sendiri sedangkan Zoe menikmati berendam terlebih dahulu. Tidak ada permainan panas disana.
Hingga Ben selesai mandi terlebih dahulu lalu Zoe berpindah membilas tubuhnya di bawah shower.
Saat Zoe selesai mandi, Ben sudah tidak ada didalam kamar entah pergi kemana pria itu.
"Sayang, kamu dimana?" panggil Zoe saat keluar kamar. Ia menuju dapur tidak ada suaminya.
"Kemana dia?" lirih Zoe lalu ia pun menuju pintu belakang yang terbuka.
"Wow, indah banget!" puji wanita itu ketika melihat banyak bunga warna warni disana.
"Hei, aku disini mengambil bunga untuk istriku" sahut Ben.
Zoe pun berjalan mendekati sang suami dan ikut melihat pria itu sangat lihat memotong mawar.
"Kamu bisa bertanam, Ben?" tanya Zoe penasaran.
"Ya. Aku suka menanam bunga cantik ini karena mengingatmu" jawab Ben.
"Dasar gombal!" celetuk Zoe sambil tersenyum malu.
"Oh ya, kita makan di luar aja sambil berbelanja bulanan" ucap Ben dan Zoe pun menggangguk.
Setelah mengambil beberapa tangkai mawar, Ben memberikannya kepada sang istri. Zoe meletakkannya di vas dalam rumah.
Tak lama kemudian, ada yang datang. Seorang pria dan wanita yang sudah setengah baya mungkin sekitar 55 hingga 60 tahun.
"Selamat pagi Ben" sapa Rui lalu dilanjut istrinya yang menyapa "Selamat pagi Ben".
"Selamat pagi Paman Rui dan Bibi Sora. Kalian sudah datang" ucap Ben ramah. Zoe hanya melihat 2 orang yang tidak ia kenal itu dengan senyuman.
"Oh ya, kenalkan, dia istriku, Zoela. Panggil saja Zoe" lanjutnya.
"Cantik sekali istrimu, Ben" sahut Sora bahagia lalu mendekat kearah Zoe.
"Hai, Zoe. Perkenalkan aku Sora, yang menjaga rumah ini bersama suamiku, Rui, sejak 6 tahun lalu" ucapnya ramah.
"Hello, Bibi Sora. Aku sangat senang bertemu dengan kalian" ujar Zoe ramah juga.
Setelah Zoe berkenalan dengan Rui dan Sora, Ben pun melanjutkan ajakannya sarapan dengan sang istri keluar rumah. Tadi ia sudah mengajak kedua orang yang sudah merawat rumah dan kebunnya ini, namun ditolak karena Rui dan Sora tidak ingin mengganggu pengantin baru.
Akhirnya Ben dan Zoe meninggalkan rumah mereka berdua menggunakan mobil.