NovelToon NovelToon
Selalu Aku Yang Mengalah

Selalu Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Anggraeni

Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.

Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.

Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal.

Akankan Divya mulai berkomitmen ? Dan menerima pasangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman lama

" Tuan, tuan Sigmund ingin bertemu anda,"ucap asisten Alaric.

"Tuan Sigmund? " Kevin mengangguk.

" Ada apa dia ingin menemui ku?"

tanya Alaric lagi.

" Beliau berkata , ia hanya ingin berbincang dengan teman lamanya tuan," jawab Kevin.

Alaric tersenyum. " Persilahkan dia masuk! Buatkan minuman dan bawa sekalian cemilan nya Kevin!"perintahnya.

" Siap laksanakan tuan,"

Kevin keluar menemui tuan Sigmund.

"Tuan Alaric menunggu di dalam tuan, Silahkan masuk!" ucap Kevin kepada tuan Sigmund.

" Terima kasih Kevin," Tuan Sigmund menepuk pundak Kevin, kemudian masuk kedalam ruangan Alaric. Sedangkan asistennya Paul tidak ikut masuk.

" Halo Alaric, apa kabar mu?" tanya Tuan Sigmund seraya merentangkan tangannya.

Alaric menoleh kearah samping kiri.

Terlihat seorang pria paruh baya sedikit beruban itu.

Alaric bangkit menyambut tuan Sigmund.

" Ludwig? " tuan Sigmund yang dipanggil Ludwig itu mengangguk dan tersenyum.

" Tentu saja ini aku siapa lagi,"jawabnya seraya memutar bola matanya.

" Ya ampun, ternyata kau? Aku pikir siapa,"ucap Alaric seraya menyambut pelukan teman lamanya.

"Aku baik Ludwig, Sangat baik. Bagaimana dengan mu?" tanyanya setelah berpelukan.

" Seperti yang kamu lihat Ric, lebih tampan daripada dulu," nya sedikit angkuh.

" Hem iya si, kau lebih kurusan sekarang. Mungkin karena faktor usia kan, hahahahaha," ejek Alaric seraya tertawa.

" Ck selalu begitu ," Ludwig cemberut.

" Ayo duduk lah!" Alaric duduk diikuti Ludwig.

" Apa kabar keluarga ku Wig? Apa mereka ikut kesini?" tanya Alaric lagi.

" Semua baik. Aku datang bersama istri dan anak bungsu ku Shopie. Putri sulung ku tidak ikut. Maklumlah, dia sudah menikah. Sedangkan putra tunggal ku, sejak lama berada di Indonesia." Jelasnya.

" Lalu bagaimana dengan keluarga ku?" tanya nya.

" Owalah..putraku si Dhaki itu selama ini ada di sini? Tinggal dimana dia? Keluarga ku baik Wig,"

"Iya dia di Jakarta menjabat sebagai Manajer di cabang perusahaan mu," jawabnya.

" Apa? Kok aku baru tahu ya Wig. Putri ku juga bekerja di sana. Sekarang, dia telah menjadi Manajer juga. Katanya mau merasakan pencapaian sendiri dari nol," Alaric kaget.

" Wah putriku juga di sana? Bagus dong," ucapnya senang.

" Maksudnya?"

" Kamu lupa pas kuliah kita sepakat menjodohkan anak - anak kita? " selidik Ludwig.

" Hem..aku sepertinya melupakannya. Tapi, bagaiamana aku menjodohkan mereka? Aku tidak ada alasan yang akan membuat putriku setuju," ucap Alaric lesu.

" Kalau soal itu serahkan saja kepada putraku itu. Kita tinggal menunggu saja Ric," jawab Ludwig enteng. Sepertinya dia tahu apa yang akan dilakukan putranya.

***

" Sesuai dengan apa yang kita rapatkan kemarin . Kali ini kita akan membahas masalah internal perusahaan," Ucap manajer senior.

Meeting dimulai. Semua manajer memberikan pendapatnya masing-masing.

"Bagaimana menurut Pak Dhaki?" Tanya senior Manager kepada Dhaki yang belum memberikan pendapatnya.

" Saya lebih suka membandingkan pemikiran orang lain pak. Menurut saya ide dari ibu Divya lebih efektif daripada ide dari manajer - manajer lainnya. Karena apa? Karena , apabila kita mengikuti ide yang lain pasti akan ada hambatan yang menghalanginya. Untuk ide Bu Divya , dia lebih mementingkan keuntungan berbagai pihak. Sehingga, tidak ada yang akan dirugikan untuk itu. Menurut pendapat saya seperti itu pak,"jelas Dhaki S.

" Betul apa yang di katakan pak Dhaki. Kita seharusnya lebih bisa melihat sisi pandang dari berbagai sudut. " Timpal Pak Sukandar.

" Saya juga setuju pak," banyak manajer lain juga setuju dengan pendapat Dhaki.

Divya yang mendengar itu, ia juga sangat senang. Karena, idenya bisa di terima dengan baik.

" Baiklah mungkin pertemuan kita selesai disini. Saya akan menyampaikannya kepada CEO kita. Selamat sore semuanya," ucapan terakhir dari meeting kali ini.

" Saya sangat senang pendapat saya bisa diterima oleh semuanya," ucap Divya kepada manajer lain.

" Alah, itu cuman kebetulan. Nggak usah belagu si lu!" oceh Lusi.

" EH, eh ada apa ini ? Kok ribut - ribut?" Pak Yaafi datang ketengah - tengah perdebatan.

" Ini nih mantan crew Yaafi , so banget ihh. Jijik aku dengernya," sinis Lusi.

" Loh kok malah begitu si Bu Luci. Kan semua orang bisa berpendapat loh," tegurnya.

" Betul tuh, kenapa Bu Luci malah marah - marah. Sampai panggil Manajer lain dengan nama aja yang lebih tua lagi itu?" crew yang mendengar itu ikut menimpali.

" Diam aja kamu ya! Nggak usah ikut - ikutan!" usir Luci kepada crew crew itu.

" Ihh dasar manajer aneh. Kenapa pula kau jadi Manajer huh!" sinis crew lainnya.

Mereka pun keluar dari perusahaan.

" Gara - gas lu ya semua crew jadi kurang ajar ke gue! Awas aja lu cupu!" ancam Lusi ke Divya.

" Astagfirullah! Astagfirullah.." Divya hanya bisa mengucapkan istighfar.

" Yeh, kenapa tuh orang. Biasanya lemah lembut sekarang jadi 'lu gue' ?" Tanya Raka heran.

" Entahlah mungkin kesurupan bayi bajang minta susu, jadi rewel, bwahahahahahahaha, "timpal Reki kembaran Raka.

" Bwahahahahahahaha," disusul suara tawa orang - orang .

" Eh, jangan begitu ah! Tidak Baik!" tegur Divya.

" Emang iya loh Div, aneh aja gitu itu si Luci . Tidak biasanya dia panggil kasar kek gitu. Apalagi manggil nama orang yang lebih tua,"

jawab Reki.

" Mungkin dia ada masalah , udah ya aku pergi dulu ya," pamit Divya meninggalkan mereka semua.

" Apa aku pulang lagi atau ke apartemen ya?" gumam Divya seraya menunggu taksi.

" Aku telpon kak Felix aja deh," sebelum telponnya tersambung. Tiba - tiba ada sebuah mobil sport berhenti di depannya.

Tin

Seseorang membuka kaca jendela mobil itu.

" Kakak,"gumam Divya.

" Ayo masuk! Mommy meminta aku menjemputmu," jelasnya.

Divya pun masuk kedalam mobil sport itu.

Tanpa Divya sadari , kejadian itu dilihat oleh geng gosip.

" Lihat deh si Divya baik mobil itu!"tunjuk Nindi.

" Siapa ya Jang nyetir. Coba deh aku lihat. " Jennifer melangkah kakinya ke depan. Ia melihat jelas, seorang pria tengah tersenyum kearah Divya.

" Wah ganteng nya," lirih Jennifer seraya tersenyum.

Jennifer tidak sadar, dia mengangkat hpnya rekamannya masih menyalah.

" Waduh, bener cuy dia ganteng," timpal Nindi yang tidak sengaja melihatmu wajah Felix.

" Wah Divya pasti lont* nih main sama cowok kaya. Pasti dia jadi manajer juga hasil morotin tuh laki!" fitnah Windi merajalela.

" Betul tuh kalau lu Win. Tapi, lakinya ganteng juga ya? Tapi, masih gantengan ayang aku yayang Angkasa," ucap Lusi.

" Bhahahahah konyol kamu Lusi. Masa di samain sama pacar ku yang jerawatan itu,"Nindi lagi lagi berhasil membuat Luci naik pitam.

" Apa lu bilang? Awas ku ya gue adu kan lu ke si Dian. Biar lu pada putus!"ancam Lusi ke Nindi.

" Silahkan aja! Ya aku mah bodi amat si. Kalau si Bian percaya sama lu tinggal putus aja. Ngapain mer tahan in orang yang kagak percaya sama kita," ceplos Nindi.

" Lu temen siapa si hah. Dari dulu lu sering nge bela si Divya? Mentang - mentang pacaran sama si Bian crew nya si Yaafi lu," Lusi naik pitam lagi. Dia heran, kenapa Nindi bisa membela si Divya musuhnya? Padahal dia sahabatnya.

" Udah Lusi ! Udah, jangan di dengarkan ucapan Nindi. Dia kan memang begitu!" Vina berusaha menenangkan Luci.

" Tapi Vin dia .."Ucapan Luci dipotong oleh Vina.

" Udahlah! Mendingan kita pulang , sudah hampir malam juga nih," ajak Vina ke pada semuanya.

" Eh Vin, kamu jangan nginep di apartemen nya si Yovan ya! Takut di gerebek loh,"sindir Nindi kepada Vina.

" Apa kamu bilang? Kenapa kamu ngomong begitu ke aku hah? Kamu itu teman siapa si Jin, kok gitu banget ke kita?" Sekarang, giliran Vina naik pitam.

" Rasain, lu kena juga kan Vin,"ejek Lusi.

" Eh udah - udah ayo pulang yu! Aku lapar nih!"Jennifer menghentikan perdebatan ketiganya.

" Bener tuh aja si Fer Fer ,cepat pulang dan makan," timpal Windi.

Akhirnya, mereka pulang dengan menaiki mobil milik Lusi. Walaupun, Lusi dan Vina masih marah dengan ucapan Nindi. Mereka tetap mengajak Nindi.

" Alah lamban banget si nyetirnya, keburu metong jih aku!" celetuk Nindi lagi di dalam mobil.

"Bisa diam tidak si Nin?" tanya Windi. Dia juga geram dengan Nindi.

" Iya nih, gue juga berusaha cepat tapi mau gimana lagi. Kapasitas mobil nya segini." timpal Luci yang lumayan tenang.

"Ck,"Nindi mendesis.

"Eh, kalian mau makan dimana ini?" tanya Vina.

"Aku mau makan sate aja nih," ucap Jennifer.

" Ih, kok kita samaan si Fer Fer?" heran Windi.

" Ya sudah , kita makan sate nya di kedai sate aja ya? Tanya Vina, semuanya mengaggukkan kepala tanda setuju. Begitupun dengan Nindi, dia sebenarnya malas makan dengan mereka. Tapi, mau bagaimana lagi.

Sepanjang jalan hanya ada keheningan. Biasanya Nindi , dan Vina lebih suka ngoceh tidak jelas. Kali ini mereka diam. Mungkin, karena saking laparnya jadi diam.

" Sumpah gue benci banget sama sate, apalagi sate sapi ihh! Mending stik sapi. Tapi, mau bagaimana lagi? Moga moga ada stik sapi di sana," batin Nindi. Tidak tahu kenapa Nindi jijik dengan sate . Tapi, dia lebih suka stik sapi. Sama - sama terbuat dari sapi, dipanggang pula. Tapi, kok jijik sama sate?

" Wah rame tuh guys!" Seru Nindi ketika melihat kedai sate penuh oleh pelanggan.

" Iya tuh, kayaknya bakalan lama nunggunya. Gimana kalau kita ke kedai itu aja tuh?" Saran Windi menunjuk kedai opor ayam.

Seketika mereka semua menoleh kearah kedai itu.

" Yasudah ayo! Sudah lapar juga nih!"ajak Vina. pada akhirnya mereka makan di kedai opor ayam.

" Alhamdulillah selamat," batin Nindi yang membenci sate.

" Em... enak banget opornya,"seru Jennifer.

" Iya Fer,"timpal Windi.

Lusi asyik memainkan hp nya. Terlihat ia sedang membalas pesan dari kekasihnya, Angkasa.

" Ya ampun sayang, kenapa kamu makan di sana si. Aku kan bisa bawakan makanan kesukaan ku,"isi pesan dari Angkasa.

" Tidak usah, udah hampir malam juga. O iya, kamu juga jangan lupa makan ya!"pesan itu ia kirim kepada kekasihnya.

" Iya sayang, aku akan makan kok. Ini juga mau ke restoran nya." Angkasa kembali mengirimkan pesan kepada Lusi.

Tidak lupa ia juga mengirimkan foto jalan raya.

" Yasudah cepat makan sana!" Lusi menyuruh kekasihnya untuk cepat makan.

" Baik sayang, nanti aku kabari ya kalau sudah sampai di rumah, love u," Angkasa.

" Iya, love u to,"Lusi.

" Cie yang di kabarin," ejek Vina.

" Iya dong, wajib kabarin. Emang si Yovan, ngabarin ya pas lu telpon doang," si Dur Lusi ke Vina.

Disisi lain, Angkasa tengah bersama perempuan lain di kedai Soto Lamongan.

"Mamah kamu gimana katanya?" Tanya perempuan itu. Tadi angkasa beralasan sedang di telpon ibunya.

" Biasa sayang, suruh pulang cepat,"Angkasa beralasan.

" Kalau begitu , ayo kita cepat makannya," desak Eha .

" Tidak begitu juga dong sayang. Santai saja, nanti tersedak gimana?"

" Iya juga ya." Akhirnya , mereka makan dengan hikmat.

Teronengnongneng..

" Sayang, ada yang telpon?"teriak Eha ketika Angkasa sedang membayar.

" Aku angkat ajalah," Eha mengangkat panggilannya.

" Halo," ucapnya.

" Loh siapa kamu hah? Dimana Angkasa? " teriak Lusi murka.

" Aku..aku..."

1
Nabila
pantasan gak ada yg minat
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara
Bee: .Terima kasih koreksinya...
total 1 replies
Bee
Cobain deh sangat menyenangkan juga/Angry//Frown//Sob/ memilukan! . Rasanya tidak bisa berkata-kata..
Nasya 26Hegawan
ceritanya bagus
Bee: Terimakasih telah mampir
total 1 replies
L3xi♡
Ngapain kelamaan? Segera update supaya bisa senang-senang lagi!
Bee: Terima kasih sudah mampir🙏😇 . Semoga anda menyukai karya saya. Happy reading
total 1 replies
lyPoppy
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!