NovelToon NovelToon
MY SWEET HACKER

MY SWEET HACKER

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Jane Alicia

Seseorang tidak akan bisa lari selamanya pasti dia akan berhenti karena kelelahan

Elise yang bersembunyi sekian lama akhirnya tertangkap lagi

"Aku menemukan mu" _Ethan.





Mau tahu kisah serunya?

AYO MULAI BACA!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jane Alicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Ciee....

"Bagaimana bisa kalian makan bersama tanpa ku, aku tidak percaya ini Pak An, meskipun Vila itu memang milikmu tapi aku tetap tidak percaya ini"

"Tuan anda jangan salah paham. apa anda lupa jika anda sendiri yang meminta Tuan Afi dan timnya untuk datang berkunjung ke vila anda"

"APA!"     Ethan bangkit berdiri dan segera memanggil Toni, Pak An dari seberang sana masih bisa mendengar hal itu dengan sangat jelas

-------------------

Hari yang cerah untuk Elise kembali ke perusahaan, meski di beri waktu istirahat yang cukup panjang, tapi Elise tidak ingin berhenti bekerja

"Sepertinya Tuan Afi sudah mendapat pesan itu dari Pak An"  Elise masuk kedalam lift

"Selamat pagi Kak" Sam ikut bergaung dengan Elise ke dalam lift

"Pagi Sam, bagaimana dengan pekerjaan kalian?"

"Semua berjalan lancar, kecuali Jeon dan Nana yang masih bertengkar sampai sekarang"

"Bertengkar? sejak kapan mereka bertengkar"

"Sejak terakhir kali Nana mengubungi Kaka dampai sekarang, ini durasi yang cukup lama untuk mereka"

"Apa mereka berkelahi?"

"Sepertinya begitu, Kaka bisa lihat sendiri jika sudah masuk nanti"

"Apa kau tahu apa penyebabnya?"

"Aku tidak tahu pasti tapi aku ingat kalau Nana bercerita kalau dia menyukai seseorang dan mereka bertemu dengannya saat di acara kemarin, setelah itu Jeon mulai marah-marah tidak jelas"

Sam dan Elise saling bertatapan, isi pikiran mereka sama tentang masalah yang terjadi pada Nana dan Jeon

Pintu Lift yang terbuka membuat mereka mengehentikan pembicaraan, banyak yang menyapa Elis eyang sudah sembuh dan ada juga yang memberikannya minuman

"Apa mereka sudah didalam?"  Elise berbisik pada Sam

"Ia kak mereka berangkat secara terpisah"  Sam menundukkan badanya dan berbisik pada Elise

Elise mengangguk dan membuka pintu ruangan tim mereka, benar saja apa yang diakatan Sam tadi sangat-sangat terlihat jelas

Suasana ruangan yang suram membuat persaan perkelahian itu semakin besar

"Selamat pagi semuanya!" Elis emasuk dengan senyum cerianya tapi tidak ada sambutan hangat dari kedua orang itu seperti yang mereka biasa lakukan

"Hei apa kalian ebrdua tidak senang Kak Elise kembali bekerja?"  Sam melihat kedua orang itu dengan binggung

"Selamat datang Kak, aku akan membuatkan minuman untukmu" Jeon pergi meninggalkan ruangan dengan dingin

"Nana apa terjadi sesuatu saat aku tidak ada? Kenapa aku merasa sangat asing sekarang" Elise berbisik pada Nana

"Itu hanya perasaan Kaka saja, tidak ada yang asing sama sekali" Nana menjawab dengan canggung

Elise hanya menatapnya dengan diam. dia bisa melihat dengan jelas ada yang terjadi di antara mereka berdua, selama ini mereka hanya berkelahi dengan sebentar dan tidak pernah sampai seperti ini

"Kak ini minuman mu"  Jeon meletakkan minuman itu di meja Elise lalu duduk kembali di tempatnya

"Semua tentang acara kemarin sudah selesai bukan? Lalu kenapa ekspresi kalian begitu"

"Memangnya ekspresi kami kenapa? sama saja kok"  Sam menjawab dengan santai

"Nana apa aku bisa bicara denganmu sebentar?"  Elise berdiri dari kursinya dan menuju keluar

"Baiklah"  Nana berdiri dengan perlahan, perban dikakinya belum dibuka

Jeon dengan cepat langsung menahan Nana agar tidak jatuh, dia menarik kursi Nana lalu menunggunya berjalan keluar

Sam dan Elise yang melihat itu hanya bisa menahan senyuman mereka, jelas sekali kalau mereka masih saling peduli satu sama lain

Elise mengandeng Nana untuk berjalan menaiki tangga menuju roof deck dimana tidak ada orang yang akan menganggu mereka

"Apa yang terjadi pada kalian?"  Nana berbicara dengan lembut

"Maksudnya? aku tidak mengerti apa yang kaka katakan"  Nana berbicara dengan santai

Elise dan Nana duduk di kursi yang ada disana, angin yang kencang membuat rambut panjang mereka terkibas dengan bebas

"Aku tahu kalau kalian ada masalah, itu terlihat jelas di mataku Nana, kalian tahu bukan kalau aku sangat menyayangi kalian jadi aku tidak ingin ada yang hilang hanya karena perkelahian"

"Kami tidak berkelahi sama sekali, hanya dia yang berkelahi"

"Lalu bagaimana dengan pria yang kau suaki itu? Apa kalian masih berhunbungan sampai sekarang?"

"Bagaimana kaka tahu?!" Nana melihat wajah Elise dengan mata bulatnya yang terkejut

"Aku bisa melihatnya dari kamera di pita rambutmu Nana" Elise tersenyum menang

"Kaka mengintipku ya!" Nana memalingkan wajahnya karena merasa malu

"Heh aku tidak mengintip tapi kau saja yang menunjukkannya padaku"

"Apa kaka juga mau memarahiku makanya membawaku ke mari?" Nana berbicara dengan suara pelan

"Apa? Siapa yang marah?  Untuk apa aku memarahimu?" Elise dengan cepat membantah perkataan Nana

"Jeon..dia memarahiku karena aku berhubungan dengan orang itu"

"Na jawab pertanyaanku dengan jujur oke?" Elise mengenggam tangan Nana dengan erat

"Baiklah" Nana menganggung dengan semangat

"Sejak kapan kau mengenal Jeon?" Elise bertanya dengan serius

"Sejak kecil, dia selalu membantuku dan melindungiku, dia akan berusaha untuk membuatku tidak menangis"  Nana bercerita dengan semangat

"Lalu bagaimana perasaan mu di dekat Jeon?"  Elise mencoba mencari kebenaran di mata Nana

"Aku merasa sangat nyaman, apalagi jika dia memelukku" Nana tersenyum lebar mengatakan itu

" Lalu bagaimana jika Jeon memiliki kekasih apa kau akan tetap merasa nyaman?" Elise berbicara dengan hati-hati

"Apa?" Nana terdiam dan berfikir apa yang akan dilakukan jika Jeon memiliki kekasih

"Bagaimana reaksimu jika Jeon memiliki kekasih?'  Elise bertanya sekali lagi

Nana terdiam sesaat, dia meremas jarinya sendiri, karena merasa tidak nyaman dengan perkataan Elise

"Kenapa kaka bertanya seperti itu? Apa dia sudah punya kekasih?"  Nana melihat Elise dengan khawatir

"Aku tidak tahu, tapi mungkin jika dia sudah punya, dia akan membawanya untuk mengenalkannya pada kita" Elise mengangkat bahunya tidak tahu

"Tidak masalah, kami bertiga akan tinggal bersama nanti" Nana meyakinkan dirinya sendiri

"Na aku pasti tahu bukan kalau kalian tidak mungkin tinggal bersama lagi jika Jeon sudah memiliki kekasih. setelah dia memiliki kekasih dia akan tinggal berdua dengan kekasihnya" Elise berbicara dengan lembut

"Lalu bagaimana denganku? Apa aku akan tinggal sendirian?"  Nana melihat Elise dengan mata yang berkaca-kaca

"Bukankah kau akan memiliki kekasih juga nanti?"  Elise bertanya dengan sengaja

Nana memeluk Elise dengan erat, dia tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya jika Jeon meninggalkannya sendirian

"Tidak jangan menangis, dia tidak akan meninggalkan mu kalau kau tidak meninggalkannya"  Elise mengusap punggung Nana dengan lembut

1
Glastor Roy
update dong torrr
ruhe
gue sreg ama cerita novel lo min, semangat karya baru ❤👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!