FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#9
Mereka melakukan hal ini sampai dini hari. Tak ada rasa lelah dari keduanya.
"Jangan pergi, bisakah kau mengubah peraturan ini, aku ingin mengenalmu dan melihatmu," lirih Bryan sambil memeluk Belle dari belakang.
"No, i can't, sorry," jawab Belle.
"Why? Aku tak akan mengecewakanmu Belle," kata Bryan serius.
"Tak ada yang harus kuceritakan padamu, maaf," Belle beranjak dari ranjang tetapi Bryan menahan tubuhnya.
"Bryan please, ini bukan kesepakatan kita," kata Belle.
Bryan mendudukkan Belle di pangkuannya dan meraba wajah Belle yang ada di hadapannya lalu mencium bibirnya.
"Kau yakin tak mau mengenalku Belle?" tanya Bryan pelan.
"Tidak, aku tidak ingin hidupku berantakan karena masalah ini, hidupku sudah tertata rapi Bryan, aku tak ingin menghancurkannya seperti orang tuaku," jawab Belle lirih.
"Jadi karena itu?aku bukan penghancur Belle, beri aku kesempatan," kata Bryan.
"Tidak, aku tidak akan bisa, maaf, kau sangat berpengalaman dengan hal ini, jadi kurasa kau akan cepat melupakanku," jawab Belle.
"Tidak semudah itu kurasa," kata Bryan.
"No, please, jangan memaksaku," ucap Belle.
Lalu Bryan mencium kembali bibir Belle.
"Bagaimana jika kelak kau yang mencariku dan aku sudah bersama dengan yang lain?" tanya Bryan.
"Itu hakmu untuk melakukannya Bryan..kita tak punya hubungan apa apa selain ini ..dan aku tak punya hak untuk melarangmu..kita sama sama bebas," jawab Belle.
"Apakah kau akan bercinta dengan laki laki lain di negaramu?" tanya Bryan.
"I don't know," jawab Belle jujur.
"Jangan lakukan itu, panggil aku, sejauh apapun aku akan mendatangimu," kata Bryan.
"Jika seperti itu, hubungan kita akan semakin kuat, aku tidak mau, maaf," jawab Belle.
"Aku bisa saja menculikmu Bell," ucap Bryan.
Belle tertawa pelan mendengarnya.
"Lupakan aku. Kau bahkan tak mengenalku. Akan sangat mudah melupakanku," kata Belle.
Bryan sadar bahwa Belle memang sangat keras kepala. Apa yang menjadi keputusannya tak akan bisa diubah lagi.
"Lakukan sekali lagi, lalu aku akan membiarkanku pergi," bisik Bryan.
Bryan tak ingin memaksakan keinginannya pada Belle untuk saat ini. Meskipun akan sangat berat membiarkan Belle pergi.
Belle mulai menggerakkan tubuhnya diatas pangkuan Bryan. Dia ingin menjadi liar untuk malam ini. Malam terakhir percintaan panasnya dengan Bryan.
2 jam kemudian, Belle bersiap untuk kembali ke hotelnya lagi. Belle memakai bajunya kembali dan merapikan rambutnya.
Bryan menciumi tangan Belle sebelum pergi.
"Hubungi aku jika kau membutuhkanku," kata Bryan.
"Hmm, baiklah aku pergi dulu, terima kasih atas semuanya," kata Belle pamit untuk terakhir kalinya.
Bryan berdiri dan menarik pinggang Belle kemudian mencium bibirnya lagi.
"Kau yakin dengan hal ini Bell?" bisik Bryan seakan tak rela Belle meninggalkannya.
"Ya, ini keputusanku," kata Belle.
"Baiklah, tapi aku berharap kau mau menghubungiku lagi," kata Bryan dan melepaskan tangannya di pinggang Belle.
Belle keluar dari kamar hotel dan segera keluar dari sana. Seperti biasa, supir Bryan mengantarnya kembali ke hotelnya.
Tetapi Belle tak pernah berhenti tepat di depan hotelnya. Dia selalu berhenti di cafe 24 jam yang berjarak sekitar 200 meter dari hotelnya agar Bryan tak mencarinya.
Bryan sering bertanya tentang penampilan Belle pada sang supir. Tetapi supirnya selalu bilang bahwa Belle selalu menutup setengah wajahnya dengan kerah coatnya, jadi dia tak pernah melihat wajah Belle secara jelas.
Bryan kembali terbang ke Swiss siang harinya setelah mengunjungi perusahaannya sebentar.
Belle bersiap siap kembali ke Kanada. Dia sudah melakukan check in di bandara dan sekarang menunggu untuk boarding pass.
Belle duduk di kursi tunggu sembari menunggu giliran masuk ke pesawat.
Dan tak lama, panggilan untuk pesawatnya sudah terpanggil dan Belle segera masuk ke pesawat.
Belle tak sadar bahwa ponselnya terjatuh di kursi tunggu tadi.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤