NovelToon NovelToon
Menepati Janji Beda Alam

Menepati Janji Beda Alam

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mengubah Takdir / Persahabatan / Mata Batin / Hantu / Tumbal
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: gitafiq

Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.

Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PELARIS

Hari yang ditunggu pun tiba, hari ini adalah kamis yang dimana sari, ratna dan dina akan liburan ke air terjun sebelum mereka harus pulang ke desa.

Namun sayang, yang awalnya ratih juga akan ikut mendadak tidak jadi karena harus pulang ke tempat asalnya lebih dahulu karena ia mendapat kabar duka yaitu neneknya tercinta meninggal dunia.

Tetapi mereka tidak hanya akan berangkat ke air terjun bertiga saja, tapi ada rio, sandi teman dina sesama atlit anggar dan kak putra pelatih muda anggar mereka.

Sari, ratna dan dina sudah bersiap sedari jam 5 subuh setelah solat subuh. Mengingat perjalanan ke air terjun yang akan mereka datangi cukup jauh dan jalan yang terjal.

Sambil menunggu jemputan sari kembali memeriksa perlengkapan yang akan dibawa, memastikan tidak ada barang yang tertinggal agar memudahkan mereka dalam perjalanan.

Tepat jam setengah 7 pagi mobil jemputan mereka pun datang. mereka berangkat menuju air terjun menggunakan mobil kak putra pelatih anggar dina.

Tinn... Tinnn....

Suara klakson mobil kak putra terdengar sampai di ruang tv asrama tempat sari, ratna dan dina menunggu jemputan.

Sari, ratna dan dina pun keluar asrama menuju mobil kak putra sambil membawa tas yang berisi perlengkapan mereka.

Didalam mobil sudah ada rio dan sandi yang sudah terlebih dahulu dijemput oleh kak putra.

"barang-barang kalian taroh di bagasi aja dek, sudah kakak bukakan itu kunci pintu bagasinya" ucap kak putra kepada dina dan teman-temannya.

Rio pun juga turut turun dari mobil membantu untuk menaikkan barang-barang sari, ratna dan dina. Setelah itu mereka pun masuk ke mobil dan jalan meninggalkan asrama menuju ke air terjun.

Di mobil di bagian depan ada kak putra di tempat sopir dan samping kiri ada sandi. Lalu ditengah di kursi penumpang ada sari dan ratna lalu di kursi paling belakang ada rio dan dina.

"siapa namanya kalian berdua?" tanya kak putra sambil melihat sari dan ratna dari pantulan cermin di dalam mobil.

"Nama saya sari kak, terus di samping saya ini namanya ratna" jawab sari memperkenalkan diri.

"ohh sari sama ratna ya? Kenalin saya putra pelatih anggar dina. Dan ini sandi dan dibelakang samping dina itu rio" ucap kak putra sambil menunjuk sandi dan rio yang ada dibelakang.

"iya semuanya salam kenal" ucap sari dan ratna yang masih terlihat malu-malu lataran tidak ada yang mereka kenal kecuali dina saja.

"kalian jangan malu-malu ya sar, na. Soalnya Orang bertiga ini biasanya yang bikin malu. Kalau mau beli sesuatu atau mau buang air kecil bilang aja ya jangan sungkan" ucap dina yang tampaknya memang sudah sangat akrab dengan pelatih dan teman laki-lakinya.

"alah kamu din. Tapi untung lah kamu ajak teman perempuan mu ini jadi segarlah sedikit mata lihat perempuan cantik, kalau kamu aja yang ikut sedih aku nggak ada perempuan" kata sandi yang terlihat memang tampak sedikit genit.

"memangnya aku bukan perempuan?" tanya dina kesal.

"kamu tuh memang perempuan din tapi gayamu kaya laki-laki" sahut sandi lagi.

"biarlah aku gini, biar laki-laki gatal macam kau ini cepat lah punah di dunia ini" ledek dina kepada sandi.

Semua yang ada didalam mobil pun ikut tertawa mendengar ledekan dina yang memang sudah terbiasa mereka bercanda seperti itu.

Mobil terus berjalan, akhirnya mobil pun mulai menepi ke arah warung makan yang terlihat ramai dari kejauhan.

"ayok kita turun dulu sarapan" ajak kak putra yang tampaknya memang sudah kelaparan.

Mereka pun semua turun dari mobil mengikuti kak putra yang berjalan menuju ke warung soto.

Namun rasanya sari sangat enggan untuk makan di warung tersebut lantaran dari kejauhan sari sudah mengetahui kalau warung tersebut menggunakan penglaris.

Saat baru masuk ke warung saja sari sudah di sambut dengan banyak sekali anak-anak kecil yang seperti memasukkan sesuatu ke dalam mangkuk yang akan dimakan oleh pelanggan.

Apalagi di bagian dapur warung tersebut banyak sekali mahluk-mahluk tak kasat mata yang sangat kotor dan menjijikan seolah-olah ikut membantu karyawan memasak di dapur.

"maaf kak saya kalau makan bubur yang disebelah boleh nggak?" tanya sari yang berusaha menghindari tidak makan makanan yang ada di warung soto tersebut.

"boleh-boleh dong. Silakan pesan aja nanti suruh aja antar disini makanannya biar kita bisa tetap makan sama-sama" ucap Kak putra yang masih memilih menu makanan.

Sari yang mendengar itu pun bangkit dari kursinya dan langsung memesan bubur di warung sebelah.

Bukan tanpa alasan sari memilih bubur disebelah warung soto, tapi karena sebelum sari masuk ke warung soto, sari melihat warung bubur tersebut tampak bersih dan bercahaya walaupun tampak sepi namun sari yakin kalau penjual tersebut pasti bersih tanpa penglaris.

Tak lama pesanan mereka pun datang disusul juga dengan bubur sari juga diantar ke meja mereka.

Sedang asik mereka makan rio pun bertanya "kalian sudah lama datang di kota ini?.

"lumayan sih, sekitar awal semester kemarin" jawab ratna.

belum sempat rio kembali bertanya, tanpa melihat situasi sandi pun langsung spontan bertanya dengan mulut penuh makanan "kalian berdua sudah punya pacar?

Sari yang tengah meminum teh hangat yang dipesannya pun tersedak mendengar pertanyaan random sandi.

"aihhh kamu ini sandi. Baru juga ketemu sudah tanya tentang pacar. sampai kagetkan sari sampai tersedak" ucap rio yang tampak kesal dengan sandi.

"tau si sandi. Minimal juga kalau bertanya sama orang juga telan dulu nasi kamu didalam mulut itu" kata kak putra menegur sandi.

"iya iya kak maaf khilaf" sambil sandi masih mengunyah makanannya.

Dina melihat sandi pun tampak jengkel "semua hal pun kau alasannya khilaf"

Setelah mendengar itu semua menjadi hening dan lanjut menghabiskan sarapan mereka.

Mereka pun sudah selesai sarapan, mereka pun bergegas kembali menuju ke mobil.

sari dan ratna masih berdiri diluar mobil karena masih menunggu dina yang masih mampir ke minimarket untuk membeli sesuatu.

Sambil menunggu dina tiba-tiba ratna membisikan sesuatu ke telinga sari "sari, rio ganteng ya?" sambil dengan ekspresi malu-malu.

Sari mendengar bisikan ratna pun langsung senyum sumringah "ciee kamu naksir ya na?

Ratna pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum menandakan iya kepada sari.

Dina pun tiba dari minimarket dan mereka pun segera masuk ke mobil dan bergegas untuk melanjutkan perjalanan.

Sambil terus melaju, tak terasa mereka sudah memasuki area hutan dikelilingi pohon rindang dengan jalan sedikit berbatu.

Sedang asik mereka menikmati perjalanan diiringi dengan musik era 2000an favorit kak putra, tiba-tiba terdengar suara cukup nyaring dari sisi luar mobil.

Sontak saja semua yang ada di mobil kaget, bahkan membangunkan sandi dan dina yang tengah tertidur pulas.

"suara apa itu kak? Tanya rio yang juga kaget.

kak putra pun menepikan mobil dan menyuruh sandi untuk mengecek keadaan mobil dari luar " san kamu keluar dulu. Coba cek ada apa".

Sandi yang mendengar perintah kak putra pun langsung sigap keluar mobil untuk memeriksa satu per satu sisi mobil dari arah luar.

Dan benar saja ternyata suara nyaring seperti ledakan itu berasal dari ban mobil yang bocor.

Kak putra pun mengetahui mobilnya bocor tidak begitu panik karena dia sudah menyiapkan ban cadangan. "ayo sandi, rio bantu aku ganti ban cadangan".

Semua yang ada di mobil pun ikut keluar menyusul kak putra, sandi dan rio yang tengah mengganti ban.

Suasana tempat mereka menepi tampak sepi dan sunyi mengingat mereka berada ditengah hujan yang merupakan satu-satunya akses menuju air terjun yang akan mereka tuju. untung saja di sekeliling mereka banyak pohon rindang sehingga masih terasa sejuk walaupun matahari sangat terik.

Sari, ratna dan dina pun memilih untuk duduk dibawah pohon yang tak jauh dari mobil kak putra.

Sambil menunggu ban selesai di ganti, tiba-tiba terdengar suara burung gagak yang sangat nyaring dan juga melengking.

Sari, ratna dan dina pun saling beradu tatap sambil sedikit ketakutan.

"sari, dina, aku takut".

1
* bunda alin *
keren banget novel nya Thor,, 😍😍😍
gitaf
siap makasih banyak sudah membaca/Pray/
* bunda alin *
d tunggu ya thor update nya
Tina Febbryanti
bagus ceritanya
gitaf: terima kasih banyak/Pray/
total 1 replies
* bunda alin *
gila sport jantung d buat nya😱😱
* bunda alin *
terimakasih sudah up Thor.. 🙏
* bunda alin *: sama sama Thor,, smangat dlm berkarya💪💜
gitaf: iya makasih banyak sudah support/Pray/
total 2 replies
Abdy
semangat
Abdy
lanjuttttt
puspa
semangat!
miskah
💕
agungpuri
menyala sari/Ok/
rahmawati
bagusss/Good/
rahmawati
lanjut!!! /Drool/
agata swing
lanjut kak🙌🙏
agata swing
semangat lanjutkan👌
Anonymous
/Good/
Anonymous
lanjuttt
Anonymous
/Plusone/
Ndaa
smngtttt
Anonymous
👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!