Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Berani
Prankkk
Vas bunga yang ada di ruang tamu jatuh tersenggol lengan Mawar dan karena kejadian itu membuat Bu Teri tau jika Mawar sengaja menguping pembicaraan nya dengan Ikhsan.
" oh jadi sekarang kamu menguping pembicaraan orang lain ?" tuduh Bu Teri tapi untuk kali ini Mawar tak ingin terlihat lemah di hadapan Bu Teri dan juga Ikhsan suaminya.
" maaf jika memang Mawar tak sengaja menguping pembicaraan ibu dan juga mas Ikhsan "
" tapi apa yang ibu minta dari Ikhsan itu sangat tak mungkin bisa Mawar setujui sampai kapan pun " ucap Mawar.
" mawar !!"
" apa kamu sadar dengan siapa kamu berbicara !!" bentak Ikhsan yang selalu saja berpihak pada ibunya sekalipun ibunya salah.
" tapi mas, apa yang ibu minta itu sesuatu yang tak akan mudah kita jalani " ucap Mawar yang hanya ingin menyadarkan Ikhsan jika berpoligami itu tidak lah mudah.
" diam kamu !!" bentak Bu Teri yang tak ingin karena ucapan Mawar malah membuat Ikhsan mundur dari janji yang iya ucapkan.
" mas sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dari ku mas ??"
" kenapa kamu terlihat lemah saat menghadapi ibu ?"
" aku yakin jika kamu tau jika apa yang ibu lakukan salah tapi kenapa kamu tak bisa membela aku ataupun dirimu sendiri ?" tanya Mawar yang sudah tak bisa menahan rasa penasaran nya dengan sikap pengecut Ikhsan.
Ikhsan terdiam mendengar apa yang Mawar tanyakan sedangkan Bu Teri hanya ingin melihat apakah Ikhsan berani buka suara atau tidak.
" apa kamu masih belum memberitahu Mawar siapa kamu sebenarnya ?" tanya Bu Teri yang sangat yakin jika Ikhsan memang belum memberitahu rahasia terbesar nya pada Mawar.
" sebaiknya kamu masuk ke dalam kamar nanti mas akan jelaskan semuanya " ucap Ikhsan yang hanya ingin bicara berdua dengan Mawar.
" terserah !"
" tapi apapun itu keputusan ibu tetaplah final dan kamu akan tetap menikah dengan Sesil, titik" ucapan Bu Teri angkuh sambil masuk ke dalam kamarnya.
Ikhsan menarik paksa lengan Mawar menuju kamar mereka dan menghempaskan tubuh mungil Mawar ke aras tempat tidur mereka berdua.
" auh... Mas " rintih mawar yang kesakitan saat pelipisnya menenai sudut tempat tidur.
" kenapa sejak ke datangan Sesil kamu jadi lebih banyak membangkang mas dan juga ibu" tanya Ikhsan yang sebenarnya tak ingin bersikap kasar seperti ini pada Mawar.
" membangkang ? "
" aku ?" tunjuk Mawar pada dirinya sendiri.
Mawar semakin tak mengerti apa yang ada dalam pikiran ikhsan hingga membuat Ikhsan bersikap kasar pada dirinya.
" sebenarnya apa yang kamu takutkan dari ibu ? "
" dalam agama sekalipun seorang anak boleh membantah apa yang ibunya katakan dan inginkan jika apa yang ibu mu minta adalah sesuatu yang salah " ucap Mawar yang hanya ingin menyadarkan Ikhsan.
" dan saat ini kamu sudah berbuat zholim pada diriku mas " ucap Mawar yang kini sudah berderai air mata.
" kamu ingin tau siapa aku dan kenapa aku tak pernah membantah apa yang ibu ingin kan ?" tanya Ikhsan.
" baiklah "
" aku bukanlah anak kandung Bu Teri " ucap ikhsan yang merasa tak ada lagi yang perlu di tutup tutupi dari Mawar istrinya.
" aku hanya anak yang di pungut oleh Bu Teri dan ayah Zainal "
" dan sebagai balas Budi ku karena mereka sudah menjadikan aku anak dan memberikan aku pendidikan yang layak aku berjanji pada diriku dan juga kedua orang tua angkat ku untuk mengikuti setiap apapun yang mereka putuskan tanpa membantah " ucap Ikhsan apa adanya.
" tapi mas, balas Budi tidak harus mengorbankan kebahagiaan kita dan kebahagiaan orang yang kita cintai ' ucap Mawar.
" kenapa kamu masih belum mengerti !!"
" sebelum aku kenal kamu aku lebih dulu mengenal mereka dan bagiku kebahagiaan mereka dan apapun yang mereka minta sebisa mungkin akan aku kabulkan, apapun itu " ucap Ikhsan.
" meski itu harus mengorbankan pernikahan kita dan juga mengorbankan cinta kita ? "
" apa jangan jangan kamu tak mencintai aku sebesar aku mencintai kamu ?" tuduh Mawar yang sepertinya benar karena saat mengatakan semua itu Ikhsan malah memalingkan wajahnya dari Mawar.
Melihat reaksi terakhir Ikhsan membuat Mawar menarik nafas begitu dalam dan memilih merebahkan tubuh nya yang lelah meski kali ini hatinya pun mulai lelah.
Ikhsan yang merasa sesak memilih keluar dari kamarnya sekedar menghirup udara tapi apa yang iya lihat membuat bola matanya hampir saja keluar dari sarangnya.
" Sesil, kenapa kamu menggunakan pakaian seperti itu ?" tanya Ikhsan yang melihat Sesil keluar dari kamarnya menggunakan pakaian haram berwarna hitam hingga membuat mata lelaki tak bisa berpaling padanya.
" kenapa ? Aku tak biasa tidur dengan pakaian tebal dan bagiku pakaian ini sangat indah " ucap Sesil sambil memutar tubuhnya di hadapan ikhsan.
" tapi .. " Ikhsan tak jadi mengatakan sesuatu saat dengan cepat dan tak terduga Sesil sudah mengalungkan kedua lengannya di leher Ikhsan.
" aku yakin sampai saat ini kamu masih mencintai ku "
" jadi ayo kita mulai kembali dari awal " ucap Sesil yang bahkan sudah menuntun tangan Ikhsan untuk merangkul pinggangnya.
Mawar yang tiba tiba saja menjadi tak tenang pun akhirnya memilih kembali keluar dari dalam kamarnya dengan Ikhsan, tapi apa yang iya lihat malah membuat nya sangat terpukul atas apa yang Ikhsan lakukan di belakangnya.
" mas... Apa yang kalian lakukan ?" ucap Mawar dengan suara yang bergetar menahan tangis yang siap meluncur di kedua pipinya.
" Mawar " Ikhsan mendorong Sesil tapi dengan cepat Sesil memeluk Ikhsan tepat di hadapan Mawar.
" jadi ini jawaban atas apa yang aku tanyakan tadi ?" tanya Mawar sambil menghapus air matanya yang mengalir tanpa bisa di hentikan ataupun di bendung lagi.
" ya.. Dan sebaiknya mulai saat ini kamu mulai membiasakan diri karena mulai malam ini Ikhsan akan menjadi milikku untuk selamanya" ucap Sesil penuh kemenangan.
Tak kuat dengan apa yang terjadi secara bertubi tubi akhirnya Mawar terkulai lemah tak sadarkan diri tepat di hadapan Ikhsan.
" Mawar... ""
" sadar Mawar " ucap Ikhsan yang langsung melepas paksa pelukan Sesil.
" kenapa wanita ini sangat lemah ? apa jangan jangan dia hamil hingga melihat hal seperti ini saja membuat dia tak sadarkan diri" tanya Sesil menduga duga.
" apa kamu bilang hamil ?" tanya Ikhsan yang tak sengaja mendengar ucapan Sesil.
" hanya dugaan ku saja tapi jika itu memang benar aku tak akan pernah membiarkan wanita itu melewati kehamilan dengan mudah " ucap Sesil dalam hati.
" maaf aku salah bicara " ucap Sesil yang memilih kembali ke dalam kamar dan membiarkan ikhsan menuntun Mawar ke dalam kamarnya.
" apa mungkin kamu hamil Mawar ?" tanya Ikhsan yang masih mencoba menyadarkan Mawar.
✍️✍️✍️ apa mungkin Mawar hamil saat kondisi rumah tangganya sedang tidak baik baik saja ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘