Siapa sangka kalau gadis lugu yang introvert luar biasa bisa menjadi seorang pelindung umat manusia? Terlahir kembali setelah selamat dari kecelakaan mengenaskan, Reina Sasaki kini berubah menjadi seorang Cyborg yang dilengkapi senjata dan kemampuan bertarung hebat. Bisakah Reina menjadi orang yang berbeda di dunianya yang baru saat ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16: Preparation for War
Malam ini, semua aktifitas di dalam WDT nampak begitu sunyi. Akhirnya setelah sekian lama, keadaan kembali ke keadaan normal. Ruang simulasi yang isinya hancur berserakan juga kini sudah kembali normal.
Semuanya tampak normal.
Namun di malam yang tenang itu, seseorang berhasil meretas sistem keamanan pintu belakang WDT. Tampak semua penjaga berhasil dihabisi oleh satu orang tersebut.
Berjubahkan jubah hitam, ia kemudian masuk menyelinap ke dalam tower tersebut. Ia kemudian berjalan ke arah laboratorium tempat dimana Green Snake diteliti.
Saat hampir tiba ke depan pintu, seorang pengawas yang berada disana langsung menodongkan senjata. “Siapa kau? Buka jubahmu sekarang!” Ucap sang penjaga.
Sang pria tidak menggubrisnya dan terus melangkah. Baru saja sang penjaga bersiap menembak, sang pria datang dengan sangat cepat dan membanting tubuhnya ke pintu lab.
“Ugh” sang penjaga yang kesakitan tiba-tiba diangkat oleh sang pria. Ia menarik kunci master miliknya dan membuang si penjaga malang.
Usai mengaktifkan pintu tersebut, ia kemudian berjalan ke arah pod penelitian dimana Green Snake dalam keadaan dorman. “Menyedihkan. Lihat kondisimu sekarang, ular tua” gumamnya.
Ia pun kemudian memecahkan pod yang berbentuk kaca tersebut. “BRANG!!” Suara pukulan itu benar-benar keras dan membuat pod tersebut hancur seketika. Ia pun menggendong Green Snake di pundaknya.
“Hmm… apa itu?” Sang pria yang tadinya hendak pergi, pandangannya terdiktraksi dengan sebuah Ronan yang sudah tak karuan bentuknya. Ronan itu adalah Daka yang sampai saat ini tubuh robotiknya belum dihancurkan.
“Kubawa ini. Mungkin saja berguna” ucapnya. Sang pria pun menggendong dua mahluk tersebut di pundaknya. Terlihat ia pun mengaktifkan alat komunikasi jarak jauh yang ada di telinganya.
“Aku pulang sekarang. Buka portal teleport itu” ucapnya pada seseorang. Tak lama portal pun terbuka dan mereka bertiga pun sudah tak ada disana, meninggalkan WDT dalam keadaan porak poranda
Keesokan harinya, semua orang di WDT tengah berkumpul di hall utama. Terlihat mereka semua panik dan bertanya-tanya dengan apa yang baru saja terjadi malam hari tadi.
“Malam tadi, kita kedapatan diri kita kecolongan dengan adanya pembobolan masuk orang tidak dikenal. Kita juga kehilangan beberapa subjek penelitian.
Anehnya, sistem keamanan kita yang sudah sesempurna itu bisa diretas oleh sesuatu yang saya pun tidak mengerti” ucap Sir Paolo Mercy.
Semua orang ada disana tentu panik dengan informasi ini. Terlebih dengan fakta kalau subjek penelitian WDT ikut hilang malam tadi.
“Seperti yang kalian tahu, kita sudah harus bersiap dengan segala bentuk penyerangan yang akan terjadi. Pasalnya, subjek yang hilang itu adalah… Green Snake, mahluk ular yang menyerang kita beberapa waktu lalu”
Mendengar hal tersebut, tentu semua orang kini menjadi sangat panik. Musuh mereka pun kini sudah sangat jelas dan motif mereka pun sudah terbentuk jelas: balas dendam.
“Tidak perlu panik, karena kita akan melakukan berbagai skema pertahanan disini. Ronan juga akan kami siapkan untuk segala kemungkinan penyerangan yang akan terjadi” lanjutnya menenangkan semua orang disitu.
Meskipun begitu, rasa takut semua orang disana tak dapat dibendung. Sir Paolo Mercy pun kemudian melanjutkan pengumumannya.
“Hari ini kita akan berdiskusi persiapn penyerangan yang akan dilakukan mereka. Kami mohon perhatiannya.” Ia pun menutup pengumuman tersebut dan meninggalkan ruangan.
Di sisi lain, jauh dari jangkauan kota Metro, nampak kelompok jubah hitam juga sedang melakukan pertemuan. Mereka semua juga menyambut kedatangan Green Snake yang untuk beberapa saat “diculik” oleh WDT.
“Selamat datang kembali, Green Snake. Apa saja informasi yang kau dapat?” Tanya sang ketua. Green Snake yang belum 100% pulih pun memjawab pertanyaan sang ketua dengan berhati-hati.
“Semua robot yang ada disana ternyata punya kelebihan masing-masing. Aku tak bisa menggapai posisi target kita karena aku dihadang oleh robot payah” jawabnya.
“Payah, namun berhasil membuatmu tak sadarkan diri. Unik sekali” timpal sang pemimpin. Green Snake pun kemudian melanjutkan pembicaraanya.
“Mereka semua ternyata jauh lebih mampu membaca situasi perang dari yang aku duga.Kemampuan kerja sama mereka adalah kunci yang paling penting.
Meskipun begitu, ada beberapa robot yang daya tempur satu lawan satunya juga sama baiknya” ujar Green Snake sambil membayangkan muka Rendo.
“Hmm.. Apapun itu, aku sudah punya rencana. Kita akan tetap menyerang mereka di kota besok.” Ujar sang pemimpin.
“Kita akan pancing mereka untuk keluar. Kita pancing mereka semua keluar dengan menurunkan kamu, Borris” ucap sang pemimpin. Rupanya pria yang ia tunjuk adalah pria yang sama yang membawa Green Snake dan Daka ke tempat ini.
“Lalu kau, Green Snake, cobalah menjauhkan target kita dengan kerumunan yang lain. Bawa target itu langsung ke hadapanku” ucapnya.
Semua orang disana pun terkejut. Mereka merasa rencana ini terlalu dini untuk dilakukan. “T-tapi, apakah itu masuk akal?” Tanya Green Snake.
Sang pemimpin pun menjawab “kebangkitan The Conqueror harus segera berlanjut. Aku mendapati kabar kalau target utama kita sudah jauh melampaui batasnya. Mau menunggu sampai dia ke bentuk paling sempurna?” Ucap sang pemimpin.
“Kita semua akan kesana. Persiapkan diri kalian” ucap sang pemimpin sambil menatap dari jauh kota Metro. “Manusia, sudah saatnya kalian semua punah” ucapnya dalam hati, dengan tatapan penuh amarah.
Sementara itu di ruangan yang lain, seseorang berjubah hitam yang lain sedang bersama tubuh Daka yang sudah hancur. Ia kemudian menjalankan operasi robotik dengan kemampuannya.
Berbekalkan semua yang ia butuhkan, tubuh Daka pun satu persatu dirakit kembali. Bagaimana nasibnya selanjutnya?
Melihat kedua kubu yang semakin aware dengan kelebihan tiap kubu, tentu masa bersiap ini jadi paling penting. Di kubu manusia semua orang yang ada disana mempersiapkan segala bentuk penyerangan yang akan terjadi.
Sementara itu, kubu pengabdi The Conqueror juga sedang mengatur timing terbaik menyerang kubu manusia. Siapa yang akan menang di peperangan kali ini?
Lanjutkan thor/Cake//Coffee//Good/