Sugar Baby

"Anda di terima di perusahaan ini dan mulai besok anda sudah bisa masuk kerja" ujar kepala HRD pada Hanum membuat Hanum tersenyum bahagia.

Akhirnya dia bisa bekerja meskipun hanya menjadi sales untuk mempromosikan produk kecantikan di perusahaan besar ini sebenarnya mereka mencari lulusan sarjana tapi Hanum sudah melampirkan surat kalau dia sedang kuliah dan untung nya perusahaan itu mau menerima nya apalagi Hanum memilih wajah yang cantik natural membuat nya tidak sulit mencari pelanggan, Hanum tidak selalu berada di kantor dia lebih banyak bekerja di luar kantor nanti nya.

"Alhamdulillah, setelah lulus kuliah aku sudah tidak pusing lagi cari pekerjaan dan jika terlepas dari Om Daniel aku juga sudah punya pekerjaan lain"batin Hanum

***

"Gila kamu Num kalau om Daniel tau pasti dia marah besar pada kamu"

"Jangan sampai tau lah Van,aku kan kerja di bagian marketing jadi banyak di luaran,kalau dia butuh aku bisa ke apartemen dulu lagi pula perjanjian nya aku menemani kalau dia lagi nggak ada istri nya"jelas Hanum

"Tapi kan istri om Daniel jarang ada Num,gimana kalau malam kamu lembur terus pagi nya malah kerja, kamu sanggup?"

"Ya di sanggupin lah Van"

"Nggak semudah itu Num,yakin deh"

"Di coba dulu Van,kalau memang nggak sanggup ya berhenti bekerja,aku hanya ingin selesai kontrak dengan om Daniel aku akan memulai kehidupan baru Van,aku harus bisa mandiri karena belum tentu ada lelaki yang mau menerima keadaan ku nanti"

"Num,yakin pasti ada! nggak semua orang di muka bumi ini menikahi perawan,janda juga banyak"

"Kalau status nya jelas janda oke Van,ini gadis bukan janda bukan ya jelas cewek nggak bener, apalagi kalau sampai berita ke kampung ku sudah pasti akan heboh"ujar Hanum

"Masih ada lelaki baik di dunia ini Num,tenang saja kamu bekerja untuk keluarga pasti Tuhan akan memberikan jalan nya"

"Pendosa seperti kita sulit bahagia Van" ujar Hanum pelan membuat Vani terdiam,ya Vani juga merasa tertampar dengan perkataan Hanum tapi jika di hadapkan dengan kenikmatan dunia Vani tidak bisa menolak nya apalagi Om Roni hebat di ranjang dia bisa mengimbangi liar nya Vani yang masih muda dan energik.

***

"Apartemen sudah selesai besok pagi kamu ke sana,lihat apa yang kurang,saya akan kirimkan semua persediaan bahan makanan" pesan Daniel membuat Hanum terdiam,itu artinya besok sepulang bekerja dia langsung ke apartemen dan bagaimana dengan kost nya ini,Hanum Sudah terlalu nyaman di kost ini.

"Kenapa?" tanya Vani yang datang membawa semangkok mie instan

"Besok aku pindah ke apartemen Van"

"Bagus dong lebih nyaman" jawab Vani santai

"Tapi di sini sudah nyaman bagi ku Van, kost ini sudah seperti rumah sendiri dan bu Darsih juga sudah seperti keluarga bagi ku meskipun sering galak" ucap Hanum sambil menarik mangkok mie instan Vani dan memakan nya

"Kita juga pasti jadi jarang bertemu Van" lanjut Hanum

"Kalau bu Susan ada kamu pulang ke kost Num,aku kan juga begitu"

"Tapi-"

"Num, semua butuh proses dan setiap pekerjaan ada resiko,kalau kamu sedang sama om Daniel ya nggak masalah kalau sempat ketahuan istri nya sudah pasti om Daniel akan menyelesaikan nya tapi coba kamu bayangkan kalau kamu sendirian di labrak di sana,serem kan Num,bisa tragis nasib kamu kalau nggak bonyok ya mati" ucap Vani membuat Hanum menelan saliva nya, memang benar pekerjaan nya ini sangat beresiko.

"Jadi kamu harus jaga-jaga Num,kalau om Daniel nggak ada ya pulang ke kost kita bisa ke salon bareng,atau nonton bareng"

"Ya ya Van, seperti nya ide bagus"

"Bagus si bangus neng mie nya jangan juga di habiskan" ujar Vani sambil melirik ke mangkok mie nya yang sudah kandas membuat Hanum tersenyum menyengir,ini yang Hanum suka dari Vani selalu saja senang berbagi sedangkan Vani menyukai berteman dengan Hanum yang polos ini.