NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16

Kicauan burung saling bersautan seolah berlomba bernyanyi di alam terbuka. Hijau dedaunan yang lebat di atas pohon yang berbaris rapi di sekeliling bukit membuat angin berhembus sejuk dan bersih untuk dihirup dalam-dalam.

Seperti anak tangga yang terbentuk dari deretan hamparan sawah seolah bagaikan lukisan yang menyejukkan mata.

Shot! Cekrek!

"Ok bagus! Ganti posisi. Tolong pegang produknya di samping kepala and show your perfect smiles. Ready!"

Cekrek! Cekrek!

Good!

Ucap beruntun seorang lelaki memberikan arahan sang model untuk sebuah sesi pemotretan.

Sang wanita hanya mengangguk lalu berpose sesuai arahan sang fotografer.

Sebuah senyum terpancar dari sudut bibirnya kala melihat hasil jepretan yang ia dapatkan.

"Terlalu sempurna untuk model produk sekelas ini. Kerja yang bagus Moza, terimakasih juga atas kerjasama kalian semua." Tutur sang fotografer memuji.

Sebenarnya banyak tawaran yang menghampiri Moza untuk terjun lebih jauh dalam bidang ini. Tak sedikit yang datang untuk mengajak Moza berperan dalam sebuah acara televisi maupun dalam dunia akting.

Namun Moza enggan di buat pusing dengan tawaran yang serba mendadak, ia ingin menikmati step by step dengan keinginan nya sendiri.

Dengan kesiapan mental dan kwalitas dirinya sebelum akhirnya ia terjun ke gemerlap dunia hiburan.

Masih dengan kamera di tangannya seorang lelaki yang bertanggung jawab dalam sesi pemotretan pun memeriksa kembali hasil jepretannya.

Dilihat satu persatu hasil gambaran sang model dalam beberapa pose, mengenakan bawahan jarik beserta atribut layaknya orang pedesaan.

Paras cantik Moza yang alami tanpa sentuhan operasi plastik atau perubahan apapun membuat dirinya begitu di kagumi.

Cantik dari lahir seperti hatinya yang juga begitu baik dan ramah.

Entah sudah beberapa kalinya dua sudut bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman, meski wajahnya bersemu namun ia tahan karena menyembunyikan mungkin lebih tepat menurut pemikirannya.

Akhirnya satu tarikan nafas berhembus menghentikan indra penglihatannya untuk memandang layar pada kameranya.

Ia edarkan pandangannya mencari seseorang yang sebenarnya telah mencuri hatinya dari lama.

"Ah itu dia."

Ucapnya saat ia dapat menangkap bayangan seseorang yang terlintas dalam pikirannya.

Lalu ia niatkan untuk mendekat pada sang wanita yang tengah duduk sendiri, namun baru dapat setengah jalan langkah kakinya langsung terhenti begitu saja. Keinginan nya untuk menghampiri akhirnya ia urungkan.

Ternyata ada sosok laki-laki yang juga tengah menghampiri Moza dengan membawa paper bag di tangannya.

***

"Momo!" Panggil seorang laki-laki tinggi berwajah tegas menghampiri Moza.

"Eh.." kedua netra Moza membola, spontan ia membekap mulutnya dengan kedua tangan melihat sosok yang sudah lama tidak ia temui.

Lantas Moza segera bangkit dari duduknya menyunggingkan sebuah senyum yang merekah.

"Kak Dion!" Teriak Moza setelahnya, lalu ia mendaratkan tubuhnya dalam pelukan seorang lelaki.

Seseorang yang telah membuat hari-hari nya yang dulu suram menjadi berwarna. Dia pula yang sebenarnya sudah membantu Moza mendapatkan penawaran sebagai model iklan secara diam-diam.

Sampai saat ini pun Moza tidak tau sebenarnya di balik kesuksesan Moza ada seorang Dion yang berpengaruh besar.

"Duh! Gak malu apa di lihatin orang? Duh Momo nya kak Dion sudah gede ternyata." Ucap Dion menangkap tubuh Moza dalam dekapannya.

"Ah! Momo udah besar kak, sekarang sudah pintar cari duit. Kapan kak Dion balik dari Amrik? Kok lama gak pernah ngabarin Moza sih. Jahat!" Rajuk Moza mendongok menatap seseorang yang sudah ia anggap sebagai kakaknya.

Dion sebenarnya adalah teman baik almarhum sang kakak. Daesang dan Dion adalah teman sekelas sejak masih di bangku TK sampai akhirnya ajal menjemput Daesang karena sebuah penyakit yang merenggut nyawanya. Dari kejadian tersebut entah bagaimana Berlian selalu menempatkan Florence sebagai sebab kematian Daesang.

Kala Berlian mendapatkan pukulan keras atas kematian anaknya, jiwanya seolah goyah untuk beberapa waktu. Sampai dia tidak bisa melakukan aktivitas layaknya orang normal seperti biasanya.

Dia hanya diam dan melamun, hingga datanglah Dion yang menjadi penghibur Moza saat sang Mama tidak bisa menenangkan Moza.

"Yah gimana ya, kakak sibuk ngurusin bisnis papa jadi gak sempet kabar-kabar. Tapi baguslah, sekarang bisa gantian minta di traktir ini kamu udah jadi bintang Top." Goda Dion meregangkan pelukan, seraya mengacak pucuk kepala Moza.

"Siapa takut!" Jawab spontan Moza berkacak pinggang. "Aku siap-siap dulu ya kak kalo gitu, kebetulan aku udah selesai pemotretan kakak tunggu disini dulu ya." Beo Moza dengan semangatnya lalu berjalan untuk mengambil tas keperluannya.

Saat sampai di tempat duduknya Moza melihat Kristian masih sibuk dengan kamera dan Laptop di hadapannya tanpa memperdulikan di sekelilingnya.

Bukan tanpa sebab ia tengah sibuk dengan aktivitasnya, namun ia mencoba mengalihkan fikirannya karena melihat kedekatan Moza dengan seorang laki-laki yang baru saja di lihatnya.

"Kak, kenapa belum pulang?" Tanya Moza dengan pelan.

"Ehm belum ini masih ada beberapa kerjaan, kamu bisa pulang duluan nanti saya belakangan. Oh iya btw terimakasih banyak untuk kerja keras hari ini, coba lihat ini diluar ekspektasi hasilnya." Kata Kristian masih duduk di depan laptop nya.

"Oh iya, mana?" Ucap Moza menghentikan tangannya merapikan barang-barang kedalam tas, lalu segera ia berjalan menghampiri Kristian. "Wah iya apa itu aku?" Tanya Moza yang mencondongkan tubuhnya untuk ikut serta melihat layar laptop milik Kristian.

"Ehm iy-" ucapnya terhenti kala melihat wajah Moza sudah berada tepat di hadapannya.

Jakunnya naik turun seolah air sulit mengalir dari tenggorokan nya.

Untuk sesaat Moza menikmati apa yang di hadapannya, karena memang sebenarnya pria yang sedang ia lihat sekarang adalah seseorang yang mampu menempati ruang tersendiri di hatinya.

"Ah! Maaf kak." Gelagapan Moza langsung berdiri lalu berjalan mendekati kursinya kembali dengan salah tingkah.

"Anu, iya gak apa-apa maaf saya juga gak bermaksud." Ucap Kristian tak kalah gugupnya, bibir mereka hampir saja saling menempel. ( Untung gak ada setan )

"Ya sudah, Moza pamit duluan ya Kak." Pamit Moza yang sudah seperti maling ingin kabur

"Oh iya hati-hati di jalan ya, sampai ketemu di projects selanjutnya. Apa kamu berkendara sendiri?" Tanya Kristian masih penasaran

"Ah tidak kak, saya sama manajer kok. Tadi juga ada teman yang mampir mau pulang bareng." Kata Moza sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Kristian.

Ah kenapa aku jadi kepo sih, terserah dia mau pulang sama siapa.

Batin Kristian merutuki mulutnya yang terus bertanya seperti tak rela melepas Moza.

Aduh kenapa aku jadi kayak laporan sih, harusnya tadi bilang aja sama manager. Udah titik gak usah lapor kalo sama temen, ya ampun Moza tadi juga kurang dikit nempel nih bibir. Ya ampun kamu ya.

Ucap Moza dalam hati, wajahnya pun memerah membayangkan wajahnya sedekat itu dengan Kristian.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!