Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Arabella kembali dari rumah sakit bersama Nana ke rumah kecil mereka. Arabella membantunya naik ke atas tempat tidur.
Nana menghela nafas dalam dalam dan tersenyum penuh rasa syukur pada Arabella.
"Maaf, aku sudah merepotkanmu beberapa hari ini." Ucap Nana.
"Nana sudah merawatku ketika aku pingsan, jadi itu bukan masalah. " Kata Arabella.
Selama seminggu terakhir, Nana di rawat di rumah sakit karena mengalami hipertensi dan luka robek di kepala karena jatuh di kamar mandi. Arabella sungguh bersyukur Nana baik baik saja. Sekarang mereka sudah kembali, dan Arabella bertekad untuk merawat Nana sampai ia sehat kembali.
"Apakah Nana punya anak.? " Tanya Arabella.
"Ya, dia seorang pekerja lapangan di Broklyn. "
"Kenapa Nana tidak memberitahunya.? " Tanya Arabella lagi. Wanita tua itu tersenyum sedih.
"Dia sudah punya keluarga. Putraku tidak suka jika aku menghubunginya, apalagi saat menanyakan soal anak anaknya.. " Jelas Nana dengan raut wajah sedih.
"Kenapa.? Bukankah Nana baik.?? "
"Istrinya membeciku sayang. Aku tidak ingin mengganggu mereka. Aku baik baik saja sejauh ini.. "
Saat dilarikan ke rumah sakit. Arabella mengetahui jika Nana memiliki riwayat penyakit jantung. Dokter mengenal Nana dengan baik, dan dia juga bersyukur seperti Arabella karena Nana pulih dengan cepat.
"Apa kau ingin makan sesuatu.? " Ucap Arabella. Nana tersenyum manis.
"Aku ingin makan sup dan biskuit. "
"Kurasa aku bisa membuatkannya. "
Arabella pun mulai memasak untuk makan malam mereka. Ketika malam tiba, mereka membuka jendela dan menatap ke arah langit sambil merasakan angin sepoi sepoi menyapu wajah.
Hari demi hari, Nana pulih dengan cepat. Hanya dalam waktu dua minggu wanita itu sudah bisa beraktivitas lagi meskipun Arabella melarangnya melakukan pekerjaan berat.
Di sana, Arabella hidup dengan baik bersama Nana. Wanita itu mengajari Arabella cara memasak, membuat pie dan bahkan donat.
Nana bahkan mengajarinya menjahit, merajut dan menyulam. Segala hal yang tidak pernah ibu kandungnya ajari. Arabella puas dengan kemampuan barunya itu meskipun tidak maksimal. Ia mengingat hari hari indah yang ia habiskan bersama Nana. Ia bahkan membantu wanita itu berkebun di kebun kecil mereka, memanen telur dari tiga ekor induk ayam yang produktif.
Arabella hidup bahagia, tanpa beban, tanpa memikirkan apapun, seolah ia tidak pernah menderita atau bahkan sedang melarikan diri dari seseorang. Namun, rupanya Arabella terlalu hanyut.
Nana jatuh sakit lagi, untuk kedua kalinya ia dilarikan ke rumah sakit yang sama. Dan kali ini bukan karena darah tinggi, melainkan karena penyakit jantungnya.
"Kami akan segera memberitahu mu begitu keadaan nyonya Earlene membaik. " Kata sang suster.
Arabella berada di sana. Wanita itu dapat bertahan, tetapi keadaannya terus menerus menurun.
Ingatan selama dua bulan hidup bersama Nana terus membayangi pikiran Arabella. Ia sangat sedih. Air matanya mengalir deras begitu saja.
Tak lama kemudian, Arabella di hampiri seorang dokter, dan mereka berbicara soal keadaan nenek Earlene atau Nana.
"Nyonya Earlene harus segera di operasi nona. Beliau mengalami gagal jantung dan biaya operasinya cukup mahal sehingga bantuan pemerintah tidak bisa menutupi sepenuhnya.. " Jelas sang dokter.
"Berapa yang harus aku bayar.? " Tanya Arabella menatap sang dokter.
"Anda bisa menanyakannya pada bagian administrasi. "
Arabella segera pergi ke bagian administrasi, ia terlibat pembicaraan selama beberapa menit dengan ekspresi wajah yang lesu dan pucat.
"Anda harus menyiapkan biaya sekitar 80 ribu dollar, nona. "
"A.. Aku akan segera mencarikan uangnya. Bisakah aku.. Memberikan setengah biaya agar Nana bisa segera di operasi.? "
Arabella gemetar, ketakutan, sedih, dan kebingungan. Arabella tidak tau bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu dekat.
"Charles..? Apakah aku harus menghubungi Charles dan meminta tolong padanya.? " Pikir Arabella.
Arabella meremas tangannya sambil berjalan ke luar dari rumah sakit.
"Tidak, kau sudah susah payah lari darinya. Dia mafia kejam dan pasti saat ini dia sangat marah padamu karena kau melarikan diri darinya. " Bathin Arabella mengingatkan.
Tepat ketika Arabella sedang kebingungan di jalan. Sebuah mobil hitam tiba tiba saja menepi di sisi jalan. Seorang pria bersetelan gelap, dengan tubuh ramping dan rambut yang disisir rapi keluar dari mobil.
Tubuh Arabella menegang, sudah siap sedia akan melarikan diri. Namun, saat melihat pria itu berjalan santai ke arahnya, Arabella malah terpaku di tempatnya.
"Arabella Gweneveive. Kau terlihat kacau. "
Saat itu Arabella merutuki dirinya sendiri karena tidak langsung bertindak. Pria itu namanya. Sial.! Arabella harus kabur sekarang juga. Sayangnya, sebelum Arabella bergerak untuk melarikan diri, pria itu cepat cepat berkata.
"Perkenalkan aku Vincent, utusan dari tuan besar Aldridge. Kurasa saat ini kau sedang kesulitan. Aku mewakili tuan Aldridge untuk mengajukan penawaran yang bagus untukmu. " Ucapnya.
"Aldridge.? "
Jantung Arabella berdetak sangat cepat. Wajahnya pucat. Teringat dengan wajah Charles.
"Jangan takut. Ini penawaran dari tuan besar. Kakek tuan Charles. "
"Apa yang dia inginkan dariku.? "
"Tidak banyak. Dia hanya ingin kau bekerja untuknya. "
Mendengar hal itu, Arabella nyaris tak percaya.
"Aku...? Bekerja untuk tuan besarmu.? "
"Benar. Dalam waktu dekat ini akan ada diadakan acara besar besaran untuk perjamuan mewah kalangan atas. Dan dia ingin kau menjadi pramusajinya. Tentu saja bukan hanya kau, ada beberapa ratus orang lainnya.. "
"Berapa gaji yang akan ku dapatkan.? " Tanya Arabella. Membuat alis pria itu terangkat.
"80 ribu dollar untuk satu minggu bekerja. " Mendengar itu, Arabella langsung lemas.
"A.. Apa kau bercanda.? "
"Tidak nona. "
"Bisakah aku meminta setengah gajiku sekarang juga.? Jika ya, aku bersedia. " Tanpa pikir panjang, Arabella menerima pekerjaan itu. Pria itu tertawa.
" Untuk apa terburu buru.? "
Mata hitam Arabella berkilat kilat tajam.
"Aku tahu kau mengetahui apa yang terjadi pada Nana, dan entah apa tujuan tuan besarmu itu memanfaatkan kesempatan ini. Tapi kau harus ke rumah sakit bersamaku sekarang juga, tuan Vincent. "
Di tempat lain.
Keluarga Aldridge yang hanya terdiri dari Charles dan kakeknya, tengah makan malam di mansion besar mereka bersama keluarga Davidson. Keluarga dari Rosye, calon tunangan Charles.
Meskipun Javas Aldridge berkata bahwa pernikahan mereka akan dilaksanakan dalam waktu dekat, tetapi prosesi pertunangan harus tetap dilakukan.
"Apa kau menikmati hidangan makan malamnya, senator Shem.? "
Shem Davidson, ayah Rosye yang berambut merah. Duduk tenang di kursinya, memakan sajian daging sapi enak yang dimasak oleh koki handal keluarga Aldridge.
"Semua hidangannya enak. Kau tuan rumah yang luar biasa Mr. Aldridge. "
Disisi pria itu, duduk istrinya Marta. Wanita itu makan dengan tenang. Sama anggunnya dengan Rosye yang berada di sebelahnya.
"Malam berikutnya pasti akan menjadi malam pertunangan yang luar biasa. "
Tuan Aldridge tersenyum lebar. Ia meraih jus jeruk yang sangat ia sukai.
"Aku sungguh tidak sabar untuk menjadikan kalian bagian dari keluarga ini, terutama Rosye. " Ucap Javas.
Pria itu menyeringai jahil ke arah Rosye, yang disambut senyum senyum malu oleh gadis itu. Sementara di kursi lain, Charles duduk tegak tanpa senyum, pria itu bahkan tidak banyak bicara.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥
kake nya Carles atau musuhnya tour