Kesalahan Satu Malam

Steven yang di ancam oleh Edward akhirnya menyetujui untuk bertemu dengan Hanum.

"Aku tidak bisa membiarkan Edward membawa masalah ini ke jalur hukum jika tidak maka reputasi juga karir ku akan hancur. Aku akan mencari cara agar wanita itu mau menggugurkan kandungan nya dengan begitu aku tidak perlu bertanggung jawab padanya," ucap Steven di dalam hatinya sambil memikirkan cara untuk bisa membuat Hanum menyetujui untuk menggugurkan kandungan nya.

Sedangkan di tempat lain, saat ini Hanum mulai membuka matanya. Hanum melihat sekeliling ruangan yang tampak asing baginya.

"Aku berada dimana?" tanya Hanum dengan suara lemahnya.

Mendengar suara Hanum, Ayu yang saat ini sedang menjaga Hanum langsung menghampiri Hanum.

"Hanum, Kamu sudah sadar? Bagaimana keadaan kamu, apa ada yang terasa tidak nyaman?" tanya Ayu sambil mengusap wajah Hanum.

"Tidak! Aku hanya merasa sedikit pusing. Ayu, apa aku berada di rumah sakit?" tanya Hanum sambil melihat sekeliling ruangan.

"Iya Hanum, kamu saat ini memang berada di rumah sakit. Kamu jatuh pingsan saat bekerja tadi malam," jawab Ayu mengingatkan Hanum tentang dirinya yang jatuh pingsan saat bekerja.

Hanum pun mulai mengingat kejadian dimana dia merasa bahwa kepalanya tiba-tiba terasa pusing dan saat dimana Edward menyapa nya tapi setelah itu Hanum sudah tidak mengingat kejadian selanjutnya karena dirinya jatuh pingsan.

"Ayu, apa kata dokter tentang penyakit ku? Apakah aku baik-baik saja?" tanya Hanum bertanya tentang penyakit nya kenapa dia bisa tiba-tiba pingsan.

"Hanum, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku katakan sama kamu dan ini menyangkut tentang kenapa kamu bisa pingsan tadi malam,"

"Ada apa Ayu? Apa aku mengidap penyakit yang serius?" Hanum terlihat sedikit panik saat melihat ekspresi wajah Ayu yang terlihat sedih.

"Tidak Hanum, kamu sebenarnya baik-baik saja, kamu tidak memiliki penyakit apapun hanya saja saat ini kamu sedang hamil," jawab Ayu dengan mengatakan keadaan Hanum yang saat ini tengah mengandung.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Ayu, Hanum langsung terdiam dengan tatapan tidak percaya.

"Hamil? Aku hamil?"

"Iya Hanum, saat ini kamu sedang hamil dan usia kandungan kamu sudah 7 Minggu. Penyebab kamu pingsan juga karena HB kamu rendah. Hanum, katakan padaku siapa yang Ayah dari anak yang saat ini kamu kandung?" tanya Ayu meminta kejujuran Hanum untuk mengatakan yang sebenarnya siapa sebenarnya Ayah dari anak yang saat ini dia kandung.

Hanum hanya diam lalu saat itu juga air matanya menetes tanpa bisa dia tahan, Hanum tidak menyangka bahwa dia akan hamil dari anak yang bahkan tidak Hanum kenal.

Mendengar tangisan Hanum, Ayu yang saat itu berada di depan Hanum pun merasa tidak tega dan langsung memeluk Hanum. Kini Ayu mulai mengingat tentang kejadian dimana Hanum yang tiba-tiba pulang bekerja dengan keadaan menangis bahkan selama beberapa hari Hanum mengurung dirinya di dalam kamar.

"Hanum, apa yang sebenarnya terjadi pada pada hari itu? Aku sekarang ingat dimana kamu pernah pulang bekerja dan langsung masuk ke dalam kamar kamu, kamu bahkan tidak mau membuka pintu kamar nya dan saat aku melihat kamu, kamu sedang menangis dengan mata yang sembab. Apakah kejadian itu ada hubungannya dengan kehamilan kamu, Hanum?" tanya kembali Ayu ingin memastikan bahwa apa yang dia pikirkan itu benar.

"Kamu benar, Ayu. Saat itu aku tiba-tiba di perkosa oleh seseorang yang bahkan tidak aku kenal," jawab Hanum dan tentu saja langsung membuat tubuh Ayu lemas saat Ayu mengetahui bahwa Hanum telah di perkosa oleh seseorang.

"Hanum, kenapa kamu harus menyembunyikan masalah itu sendirian? kenapa kamu tidak menceritakan semuanya kepada ku? Jika saja kamu mau bercerita tentang kejadian dimana kamu di perkosa pasti saat ini pelakunya sudah tertangkap. Kenapa Hanum? Kenapa kamu tidak bercerita padaku dan malah memendamnya seorang diri, hiks hiks," tangis Ayu sambil memeluk Hanum.

Ayu tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya kehidupan Hanum saat itu, saat dirinya kehilangan mahkota yang dia jaga dan sekarang pelakunya masih berkeliaran bebas.

"Bagaimana sekarang Ayu? Aku tidak ingin Ibu dan juga Rika tau bahwa saat ini aku sedang hamil. Aku khawatir dengan keadaan Ibu yang akan memburuk jika dia tau bahwa aku saat ini sedang hamil, aku tidak ingin penyakit Ibu semakin parah, Ayu. Ayu, aku mohon tolong aku, apa yang harus aku lakukan pada janin ini?" tangis Hanum kebingungan tentang apa yang akan dia lakukan kepada janin yang saat ini ia kandung.

"Kita harus menemukan orang yang telah memperkosa kamu Hanum, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya pada mu,"

"Tapi aku tidak tau siapa dia? Aku juga tidak mengenalnya dan aku tidak tau dimana dia tinggal,"

Saat mereka berdua tengah membicarakan tentang lelaki yang telah membuat Hanum hamil, tiba-tiba Edward datang membuka pintu ruangan tempat dimana Hanum di rawat.

"Dia ada di sini," kata Edward saat dia mendengar tentang pembicaraan Hanum dan juga Ayu.

"Pak Edward?" Hanum tampak terkejut saat melihat kedatangan Edward.

Edward pun masuk ke dalam ruangan Hanum lalu saat itu juga seseorang muncul mengikuti Edward dari belakang.

"Dia akan bertanggung jawab atas kehamilan kamu, Hanum," ucap Edward saat Steven juga ikut masuk ke dalam ruangan Hanum.

Ayu benar-benar sangat terkejut saat dia melihat sosok Steven di depannya. Bagaimana mungkin seorang aktor terkenal dan juga seorang pengusaha tampan seperti Steven datang ke tempat ini dan Ayu kembali mencerna dengan apa yang dikatakan oleh Edward.

"Tanggung jawab? Apa maksud nya ini?" tanya Ayu meminta penjelasan dari Edward.

"Ya, dia adalah teman ku Steven dan dia juga ayah dari anak yang saat ini di kandung oleh Hanum jadi dia akan bertanggung jawab untuk menikahi Hanum," jawab Edward menjelaskan tentang kedatangan Steven di ruangan Hanum.

Ayu langsung menutup mulutnya tidak menyangka dengan apa yang dikatakan oleh Edward. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa lelaki yang telah memperkosa Hanum adalah Steven.

Ayu langsung melihat ke arah Hanum, Hanum saat ini terlihat menundukkan kepalanya. Melihat wajah Steven, Hanum kembali teringat akan kejadian dimana Steven yang merenggut keperawanan nya.

"Hanum, kamu kenapa?" tanya Ayu saat dia melihat wajah Hanum yang tampak ketakutan bahkan saat ini tubuhnya mengeluarkan keringat dingin karena ketakutan melihat wajah Steven.

"Aku, aku tidak mau melihat dia," ucap Hanum sambil memeluk Ayu ketakutan.

Edward dan juga Ayu langsung melihat kearah Steven, Steven hanya bisa diam dengan wajah pasrah nya.

"Baiklah, aku akan pergi dari sini." jawab Steven lalu berjalan keluar dari ruangan Hanum.

"Aku akan segera melaporkan masalah ini kepada Tuan." ucap seseorang yang sejak tadi mengikuti Steven dan juga Edward